Anda di halaman 1dari 6

 4 Penggunaan Huruf Tebal yang Benar sesuai EYD dalam Bahasa

Indonesia

Penggunaan huruf tebal yang benar sesuai EYD adalah topik pembahasan kita kali ini.
Sebelumnya pembahasan tentang penggunaan huruf kapital dan penggunaan huruf miring
telah diuraikan secara gamblang. Untuk melengkapi informasi tentang tata cara penulisan
yang baik dan benar maka pedoman penggunaan huruf tebal juga akan dijelaskan lebih rinci
pada bahasan kali ini. Selamat belajar. Sebuah huruf, kata, frasa, klausa atau kalimat yang
ditulis menggunakan cetakan tebal tentunya memuat arti tersendiri. Penggunaan cetakan tebal
dimaksudkan untuk menunjukkan bagian-bagian yang penting atau ingin ditonjolkan
daripada bagian yang lainnya. Huruf tebal, miring, atau kapital mempunyai fungsi dengan
pedoman penggunaannya masing-masing.

1. Pengertian Huruf Tebal


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tebal” bermakna berjarak lebih
besar. Huruf tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar
daripada huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan
dengan huruf yang biasa.
Istilah huruf tebal digunakan untuk huruf yang dicetak tebal. Dalam cetakan
komputer, penulisan huruf tebal lebih mudah dilakukan karena ada ikon “Bold”. Akan
tetapi dalam ketikan manual atau tulisan tangan, huruf tebal ditandai dengan garis
bawah ganda pada kata yang dimaksud.

Penggunaan Huruf Tebal sesuai EYD


Dalam bahasa Indonesia, tata cara penulisan juga sangat diperhatikan. Tata
cara penulisan sangat penting karena makna yang ditimbulkan akan berbeda jika
menggunakan tata cara penulisan yang salah. Oleh karena itu pemerintah, khususnya
kementerian pendidikan, menyusun pedoman tentang tata tulis dalam bahasa
Indonesia. Tata tulis ini ditujukan agar adanya keseragaman dalam penulisan, yang
bahasan ini tentunya tentang penggunaan huruf tebal.
Pada mulanya penggunaan huruf tebal diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Republik
Indonesia No.46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Akan tetapi belum lama ini telah disusun pedoman ejaan yang telah
diperbaharui. Pedoman tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Republik
Indonesia No.50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Secara
ringkas namun lengkap, beberapa pedoman dalam penulisan huruf tebal adalah:

1. Huruf Tebal dalam Laporan atau Karya Ilmiah

Penggunaan huruf tebal dalam laporan atau karya ilmiah digunakan untuk menuliskan judul
buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/ simbol, daftar pustaka, indeks,
dan lampiran.

Contoh:

Judul :

Implementasi Algoritma Bco (Bee Colony Optimization) Dalam Penyelesaian Traveling


Salesman Problem

Bab :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP

Bagian Bab :

A. Algoritma

1. Dasar Algoritma

2. Penyajian Algoritma

B. Graf

1. Dasar – dasar Graf

2. Keterhubungan (Connectivity)

3. Jenis – jenis Graf

4. Representasi Graf dalam Matriks

C. Traveling salesman problem

D. Algoritma Optimasi
1. Swarm Intelligence (SI)

2. Konsep Dasar Algorima BCO

3. Deskripsi Algorima BCO

2. Huruf Tebal dalam Cetakan Kamus

Penggunaan huruf tebal dalam cetakan kamus berfungsi untuk menuliskan lema dan sublema.
Selain itu, huruf tebal ditujukan untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan
polisemi. Polisemi adalah suatu kata yang bermakna lebih dari satu.

Contoh:

(contoh berikut diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Pakai v cak 1 mengenakan; ber-…: pelajar SLTP – seragam putih biru; 2 dibubuhi dengan
…; diberi ber-…; dengan: satu gelas es teh – gula;

Memakai v 1 mengenakan: ~ baju kebaya; ~ pending emas; ~ jas hujan; 2 menggunakan;


mempergunakan (dalam arti yang luas): ~ huruf Braille; 3 mematuhi; mengindahkan: ~
aturan permainan; 4 memerlukan; menghabiskan: pembangunan gedung itu ~ biaya yang
besar; 5 naik; menumpang: ~ pesawat terbang; 6 mempekerjakan: ia ~ dua orang pembantu; 7
mengikuti: penduduk daerah itu masih ~ adat lama;

Tangisan n 1 tangis; perihal (perbuatan) menangis: hatinya tersayat mendengar ~ anaknya; 2


sesuatu yang ditangisi: apakah gerangan makna ~ anak itu?;buah ~ beruk, pb gadis cantik
yang menjadi idaman anak bujang
3. Huruf Tebal pada Kata yang Ditulis Miring

Pada kata yang telah ditulis miring, huruf tebal dapat digunakan. Perhatikan contoh berikut:

Arti kata et pada ungkapan divide et impera adalah ‘dan’.

Suku kata logi pada kata psikologi menunjukkan suatu keilmuan yang dipelajari, dalam hal
ini berhubungan dengan perilaku kejiwaan manusia.

Kata adenium pada nama ilmiah kamboja yaitu adenium obseum menunjukkan genus.

4. Huruf Tebal Tidak Dipakai untuk Penegasan Huruf atau Kata Tertentu

Penegasan atau pengkhususan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tidak
menggunakan huruf tebal melainkan huruf miring.

Contoh:

No. Penggunaan yang Salah Penggunaan yang Benar

Pemerintah sedang menggalakkan Pemerintah sedang menggalakkan


1. program transmigrasi ke beberapa programtransmigrasi ke beberapa
daerah selain di luar pulau Jawa. daerah selain di luar pulau Jawa.

Polisi menembak mati teroris yang Polisi menembak mati teroris  yang


2.
berusaha melarikan diri dari penjara. berusaha melarikan diri dari penjara.

Penulisan akhiran –kan tidak dipisah Penulisan akhiran –kan tidak


3.
dari kata dasar. dipisah dari kata dasar.

Nama ilmiah padi adalah oryza Nama ilmiah padi adalah oryza


4.
sativa. sativa.

Aku menemukan berita


Aku menemukan berita menyedihkan
5. menyedihkan ini dari surat
ini dari surat kabar Harian Jogja.
kabar Harian Jogja.
5. Aku menemukan berita menyedihkan ini dari surat kabar Harian Jogja. Aku
menemukan berita menyedihkan ini dari surat kabar Harian Jogja.

Penggunaan huruf tebal dan huruf miring sering terbalik. Kata yang seharusnya di tulis
menggunakan huruf tebal terkadang ditulis dengan huruf miring. Begitu juga sebaliknya, kata
yang seharusnya di tulis menggunakan huruf miring terkadang ditulis dengan huruf tebal.
Atau terkadang malah tidak ditulis baik menggunakan huruf tebal maupun huruf miring. Oleh
karena itu, memahami cara penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia sangatlah
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai