Anda di halaman 1dari 51

Lempeng

Tektonik
(Tectonic Plate)
 Anggapan lama pernah ada pada abad-abad yang
lampau bahwa bumi adalah sesuatu yang rigid atau
kaku sementara benua-benua berada pada
kedudukannya yang tetap tidak berpindah-pindah.
 Setelah ditemukannya benua Amerika dan
dilakukan pemetaan pantai di Amerika dan Eropa
ternyata terdapat kesesuaian morfologi dari pantai-
pantai yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik.
 Hal ini menjadi titik tolak dari konsep-konsep yang
menerangkan bahwa benua-benua tidak tetap akan
tetapi selalu bergerak.
Teori Terbentuknya Benua

 Konsep-konsep
ini dibagi menjadi tiga menurut
perkembangannya (Van Krevelen, 1993) :
1. Konsep yang menerangkan bahwa terpisahnya
benua disebabkan oleh peristiwa yang
katastrofik dalam sejarah bumi.
Pemekaran Lantai Samudra (Sea
Floor Spreading)
 Hipotesa pemekaran lantai samudra dikemukakan
pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) dalam
tulisannya yang berjudul “Essay in geopoetry
describing evidence for sea-floor spreading”.
Dalam tulisannya diuraikan mengenai bukti-bukti
adanya pemekaran lantai samudra yang terjadi di
pematang tengah samudra (mid oceanic ridges),
Guyots, serta umur kerak samudra yang lebih muda
dari 180 juta tahun.
 Hipotesa pemekaran lantai samudra pada
dasarnya adalah suatu hipotesa yang menganggap
bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar
samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah
Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan
oleh gaya tarikan (tensional force) yang
digerakan oleh arus konveksi yang berada di
bagian mantel bumi (astenosfir). Akibat dari
pemekaran yang terjadi disepanjang sumbu
Pematang Tengah Samudra, maka magma yang
berasal dari astenosfir kemudian naik dan
membeku.
 Arus konveksi yang menggerakan lantai
samudra (litosfir), pembentukan material baru
di Pematang Tengah Samudra (Midoceanic
ridge) dan penyusupan lantai samudra
kedalam interior bumi (astenosfir) pada zona
subduksi.
Kenampakan Pematang Proses pembentukan material
Tengah Samudra (Mid baru dan periode polaritas arah
Oceanic Ridge) yang berada magnet bumi yang terekam
di Samudra Atlantik pada batuan dasar lantai
samudra sejak 3.6 milyar tahun
lalu (atas) hingga saat ini
(bawah)
Continental drift
2. Konsep apungan benua atau continental drift
yang mengemukakan bahwa benua-benua
bergerak secara lambat melalui dasar samudera,
dikemukakan oleh Alfred Wegener (1912).
Akan tetapi teori ini tidak bisa menerangkan
adanya dua sabuk gunung api di bumi.
1. Kecocokan / kesamaan Garis Pantai
Kecocokan garis pantai
benua Amerika Selatan
Bagian Timur dengan
garis pantai benua Afrika
Bagian Barat
Wegener menduga bahwa
benua benua tersebut diatas
pada awalnya adalah satu
atas dasar kesamaan garis
pantai. Atas dasar inilah
kemudian Wegener mencoba
untuk mencocokan semua
benua benua yang ada di
muka bumi.
2. Persebaran Fosil
Diketemukannya fosil-fosil yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang
tersebar luas dan terpisah di beberapa benua, seperti (gambar 2.10):
 Fosil Cynognathus, suatu reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang
lalu dan ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
 Fosil Mesosaurus, suatu reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai
yang hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua
Amerika Selatan dan benua Afrika.
 Fosil Lystrosaurus, suatu reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta
tahun yang lalu, ditemukan di benua benua Afrika, India, dan Antartika.
 Fosil Clossopteris, suatu tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu,
dijumpai di benua benua Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan
Antartika.
 Persebaran fosil Cynognathus diketemukan hanya di
benua Amerika Selatan dan benua Afrika; fosil
Lystrosaurus dijumpai di benua-benua Afrika, India,
dan Antartika; fosil Mesosaurus di benua benua
Amerika Selatan dan Afrika, dan fosil Glossopteris
dijumpai di benua benua Amerika Selatan, Afrika,
India, Antartika, dan Australia.
3. Kesamaan Jenis Batuan
 Jalur pegunungan Appalachian yang berada di bagian
timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah
timurlaut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai
Newfoundlands. Pegunungan yang umurnya sama
dengan pegunungan Appalachian juga dijumpai di
British Isles dan Scandinavia. Kedua pegunungan
tersebut apabila diletakkan pada lokasi sebelum
terjadinya pemisahan / pengapungan, kedua
pegunungan ini akan membentuk suatu jalur
pegunungan yang menerus.
4. Bukti Iklim Purba
(Paleoclimatic)
 Para ahli kebumian juga telah
mempelajari mengenai ilklim
purba, dimana pada 250 juta
tahun yang lalu diketahui bahwa
belahan bumi bagian selatan pada
zaman itu terjadi iklim dingin,
Sebaran lapisan es di belahan bumi
dimana belahan bumi bagian
bagian selatan pada 250 – 300 juta selatan ditutupi oleh lapisan es
tahun yang lalu serta sebaran fosil
Lystrosaurus dijumpai di benua-
yang sangat tebal, seperti benua
benua Afrika, India, dan Antartika; Antartika, Australia, Amerika
fosil Glossopteris dijumpai di
benua benua Amerika Selatan,
Selatan, Afrika, dan India
Afrika, India, Antartika, dan
Australia
5. Pengapungan Benua dan
Paleomagnetisme
 Kurva dari perpindahan kutub utara
magnet bumi berdasarkan hasil analisa
arah kemagnetan purba yang terekam
dalam batuan lava yang berasal dari hasil
analisa batuan-batuan di benua Eropa dan
Asia serta batuan-batuan yang berasal dari
benua Amerika Utara. Kedua kurva
perpindahan kutub utara magnet bumi
membentuk sudut 300 dan apabila
dianggap arah kutub utara bumi tetap
ditempatnya, maka dengan cara
mennyatukan ke dua kurva tersebut dapat
menjelaskan adanya perpindahan /
pemisahan benua-benua seperti posisi saat
ini.
Teori Tektonik Lempeng.
3. Konsep paling mutakhir yang dianut oleh para
ilmuwan sekarang yaitu Teori Tektonik
Lempeng.
Teori ini lahir pada pertengahan tahun
enampuluhan.
Teori ini terutama didukung oleh adanya
Pemekaran Tengah Samudera (Sea Floor
Spreading) dan bermula di Pematang Tengah
Samudera (Mid Oceanic Ridge : MOR) yang
diajukan oleh Hess (1962).
PERKEMBANGAN TEORI
 Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis
continental drift yang dikemukakan Alfred Wegener
tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The
Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915.
 Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang
ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak
menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut
dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang
bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan
basal yang lebih padat.
 Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan
perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini
dipinggirkan.
 Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan
inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak
mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut
dapat bergerak-gerak.
 Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang
dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes
tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini
kemungkinan ada di bawah laut.
 Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di
dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.
 Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang
mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan
perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang
berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali
pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956.
 Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori
ekspansi bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah
ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan
penyebaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan
vertikal (upwelling) batuan, tetapi menghindarkan
keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar
atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan
zona subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar
translasi (translation fault).
 Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari
sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai
dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan.
 Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan
terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan
tipis dan keras yang masing-masing saling
bergerak relatif terhadap yang lain.
 Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak
bumi ini tercipta hingga sekarang.
 Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun
1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil
menjelaskan berbagai peristiwa geologis,
seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya
gunung berapi, juga tentang bagaimana
terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
 Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua
(continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic
crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi
(earth's mantle).
 Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan
teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan
material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding
kepadatan pada kerak benua.
 Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak
samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-
elemen pada kerak benua (felsik).
 Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair
yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan
tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi,
batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir
seperti cairan (fluid).
 Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng
tektonik yang saling bersinggungan satu
dengan lainnya.
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
 Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
 Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
 Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan
Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)-
Lempeng benua
 Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
 Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia
timur laut - Lempeng benua
 Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng
benua
 Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
 Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup
Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng
Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng
Filipina, dan Lempeng Scotia.
Plate dan Pergerakannya
Jenis-jenis Batas Lempeng
 Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan
antara lempeng tektonik yang satu dengan
lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3
jenis, yaitu
 1. divergen,
2. konvergen, dan
3. transform
Jenis Batas Konvergen:
Obduction/Obduksi (atas) dan
Subduction/Subduksi (bawah)

Batas-batas lempeng : Konvergen (atas),


Divergen (tengah) dan Transforms
(bawah).
Batas divergen/konstruktif
(divergent/constructive boundaries)
 Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling
memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik
pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk
batas divergen.
 Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran
dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng
benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan
(rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang
saling menjauh tersebut.
 Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah
satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari
utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi
Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
Batas konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries)
 Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke
arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling
menumpu satu sama lain (one slip beneath another).
 Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah
lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona
tunjaman (subduction zones).
 Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang
gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic
trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
 Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di
Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc).
 Batas konvergen ada 3 macam, yaitu
1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra, dan
3) antara dua lempeng benua.
Konvergen lempeng benua -samudra
(Oceanic - Continental)
 Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke
bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi,
kemudian meleleh.
 Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah
deretan gunung berapi (volcanic mountain range).
Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi
penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic
trench).
 Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah
satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini.
Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Konvergen lempeng samudra—
samudra (Oceanic—Oceanic)
 Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah
lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya
parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang
pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut.
 Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul
sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau
vulkanik (volcanic island chain).
 Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh
pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng
Amerika Utara.
Konvergen lempeng benua—benua
(Continental—Continental)
 Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng
benua lainnya.
 Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya
tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam
masuk ke astenosfer dan meleleh.
 Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan
menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik
(mountain range).
 Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu
contoh pegunungan yang terbentuk dari proses ini.
Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Batas transform (transform
boundaries)
 Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak
saling menggelangsar (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan
arah.
 Keduanya tidak saling memberai maupun
saling menumpu.
 Batas transform ini juga dikenal sebagai
sesar ubahan-bentuk (transform fault).
 Batas transform
umumnya berada di dasar
laut, namun ada juga
yang berada di daratan,
salah satunya adalah
Sesar San Andreas (San
Andreas Fault) di
California, USA.
 Sesar ini merupakan
pertemuan antara
Lempeng Amerika Utara
yang bergerak ke arah
tenggara, dengan
Lempeng Pasifik yang
bergerak ke arah barat
laut.
Prinsip Prinsip Pergerakan Lempeng
Bagaimana Dengan
Indonesia?
 Negeri kita tercinta berada di dekat batas
lempeng tektonik Eurasia dan Indo-
Australia.
 Jenis batas antara kedua lempeng ini
adalah konvergen.
 Lempeng Indo-Australia adalah lempeng
yang menunjam ke bawah lempeng
Eurasia.
 Selain itu di bagian timur, bertemu 3
lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng
Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia.
 Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi
antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya
deretan gunung berapi dan parit samudra.
 Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-
Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain
adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan
deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa,
Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak
lain adalah Parit Jawa (Sunda).
 Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu
saat gerakannya mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras.
 Bila ini terjadi, timbullah gempa dan
tsunami, dan meningkatnya kenaikan
magma ke permukaan.
 Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang
bersumber dari dasar Samudra Hindia,
yang seringkali diikuti dengan tsunami,
aktivitas gunung berapi di sepanjang pulau
Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.
Indo-plate
Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan
batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan
kumpulan gunung berapi.

Anda mungkin juga menyukai