KELOMPOK 2
CINDY GRACE PANA -
H061191031
MULKIMULHAQ - H061191039
LIANI KHAIRUNNISA -
H061191040
ITA PURNAMASARI -
H061191049
AKBAR NABAWI FATURRAHMAN -
H061191052
NI PUTU SEKAR ANGGRIANI -
H061191057
NUR ANNISA MULIANA -
H061191088
outline
Pada 1620, Francis Bacon memperkirakan bahwa gari-garis pantai dari benua yang berhadapan dapat
dipadankan dan dicocokkan kembali.
Pada 1858 di Paris Perancis, Antonio Sneider menerbitkan
buku bersama peta. Pada peta tersebut memperlihatkan
benua-benua yang telah dipadankan dan dicocokkan
kembali dan menjadi satu super-benua pada Pensylvania
Tengah sekitar 300 juta tahun yang lalu.
Pada 1910 di Amerika Serikat FB. Taylor menerbitkan idenya
tentang pemberairan, pengapungan dan pergerakan (rift-
driftr) benua. Dia menjelaskan bahwa massa daratan (benua)
bergerak menjauhi kutub-kutub bumi, namun beberapa
argumennya itu tidak masuk akal sehingga idenya secara
keceluruhan ditolak oleh pakar-pakar perbumian dunia.
Pemadanan Kembali Masa Purba
(Early Refits)
Pada 1915 Alfred Wagener seorang meteorologiawan menerbitkan bukunya tentang pergerakan benua yang
berjudul “The Genesis Of Continents and Ocean” beserta sebuah peta. Peta peta ini Wagener memperlihatkan
bukti-bukti adanya zaman pangesan sekitar 300 juta tahun lalu. Wagener mamadankan, mencocokkan dan
menggabungkan benua-benua disekitar Kutub Selatan pada sekitar 300 juta tahun lalu. Ketajan dan kedalaman
argument yang Wagener sampaikan membuat geologiawan menerima idenya, namun pandangannya menenai
tenega dan gaya yang mendorong benua-benua tidak terbukti benar.
Pemadanan Kembali Masa Kini
(Modern Refits)
Peta topografi timbul dasar samudera memperlihatkan dengan jelas bahwa pemadanan dan pencocokan kembali
benua-benua seyogianya dengan menggunkaan tepian dari paparan benua dan bukan garis pantai dari dataran.
Pemadanan Kembali Masa Kini
(Modern Refits)
Dengan menggunakan tepian paparan benua sebagai pinggiran benua yang sebenarnya, tim peneliti dari Universitas
Cambrige, UK yang dipimpin oleh Sir Edward Bullard, dengan menggunakan bantuan computer menghasilkan peta
pemadanan dan pencocokan kembali benua-benua.
Peta tersebut memperlihatkan pemadanan dan pencocokan kembali benua-benua yang hamper sempurna, sekalipun
ada beberapa bagian yang tidak begitu pas. Kawasan yang saling tindih (overlap) yang berwarna hitam, merupakan
kawasan yang terbentuk setelah benua-benua tersebut memberai, pecah, dan terpisah
BUKTI-BUKTI BENUA TERBERAI,
TERPISAH DAN MENGAPUNG
Bukti-Bukti Struktur
Gb. Pemadanan dan pencocokan kembali Afrika/Amerika Selatan memperlihatkan struktur yang menyambung. B kawasan
berumur 550 sampai 100 juta tahun , kawasan A lebih tua dari B, sedangkan C lebih muda dari B; Garis garis pendek
memperlihatkan tren atau pola struktur Batuan malahan pada basemen (Gass et.al, 1971)
Bukti-Bukti Litologi
Gb. Peta super-benua Pangea, hasil rekonstruksi Pemadanan kembali benua-benua besar, diterbitkan oleh Wegener
(1915), Jalur-jalur pegunungan merupakan jalur orogenesa, hasil Tumbukan antara benua benua tua (Dewey,1972).
Bukti-Bukti Litologi
Gb. Peta hasil pemadanan dan pencocokkan kembali Gb. korelasi Stratigrafi benua-benua di belahan Selatan,
India/Australia yang dipublikasikan oleh Ahmad, Antartika, Afrika Selatan, Amerika Selatan dan India
Geological survey of India (Scientific Amerika, 1962)
Bukti-Bukti Litologi
Pasca Mesosaurus ini diikuti masa (event) berikutnya merupakan pemekaran spesies (divergence of species).
Keturunan Mesosaurus selanjutnya terbagi menjadi dua kelompok dan masing-masing kelompok akan
berkembang secara terpisah tersendiri. Contoh terbaik terdapat di Afrika, Australia, dan Amerika Selatan,
setelah ketiga benua terpisah, masing-masing berkembang dengan fauna yang khas di masing-masing benua.
Bertolak belakang dengan hal di atas, penumpuan spesies (convergence of species) akan terjadi manakala dua
daratan (benua) bersatu (amalgamasi). Dalam situasi ini, akan terjadi percampuran fauna secara bebas dari
kedua benua hingga terbentuknya fauna umum yang berasal dari bawaan masing-masing benua. Hasil akhir dari
pembauran fauna ini, spesies yang terlemah kemungkinan besar akan punah oleh tekanan-tekanan dari spesies
yang kuat yang berasal dari benua yang lain. Dalam kasus penyatuan terdapat sekitar 29 famili mamalia yang
hidup di Amerika Selatan dan sekitar 27 famili yang hidup di Amerika Utara. Pasca penyatuan kedua kawasan
tersebut terdapat hanya 22 famili mamalia.
Bukti-Bukti Paleontologi
Efek dan Akibat dari pemekaran dan penumpuan spesies ini dapat dikaitkan dengan terjadinya pemekaran dan
penumpuan benua-benua dalam kurun waktu tertentu. Adanya jrmbatan daratan akan memungkinkan spesies darat
dapat menyeberang , bergabung dan berkembang dan juga sekaligus mencegah spesies air (marin) untuk saling
menyeberang. Gb. 3.9
Gb. 3.9 Diagram memperlihatkan a) Keadaan menumpuknya spesies darat dan memberainya spesies marin dan b) Keadaan
menumpuknya spesies marin dan memberainya spesies darat, (Heather, 1986).
Bukti-Bukti Paleontologi
Perlu digaris bawahi, bahwa dengan mempelajari populasi fosil, yang tidak
memperlihatkan tren evolusi, akan dapat diketahui pergerakan benua-benua dalam kurun
waktu tertentu.
Bukti-Bukti Kemagnitan Purba
Jenis batuan tertentu akan terbentuk hanya pada kondisi iklim tertentu. Oleh
karena itu batuan tertentu akan terbentuk dan terdapat pada kawasan dan umur
tertentu pula. Di dalam kolom stratigrafi terlihat runtuhan batuan yang terdapat di
berbagai kawasan di belahan selatan bumi, Antartika, Afrika Selatan, Amerika
Selatan dan India.
Permanence Theory
Ilmu mengenai struktur bumi yang belum terlalu maju, menyebabkan mereka belum dapat menemukan arus konveksi
mantel yang kini diduga menjadi penggerak lempeng tektonik.
Pengapungan Benua
Permanence Theory
Wegener dikejutkan oleh keberadaan fosil yang sekarang dipisahkan oleh lautan. Teori yang dapat diterima
saat itu untuk menjelaskan anomali fosil tersebut adalah bahwa benua berada dalam keadaan statis
dengan land bridges (jembatan darat) yang menghubungkannya, Wegener yakin bahwa benua telah
mengalami pergeseran sehingga terpisah dari benua induknya (supercontinent), sekitar 200 juta tahun yang
lalu.
Bukti-bukti pendukung Teori Apungan Benua (Continental Drift) :
Berdasarkan iklim
- Kesamaan bentuk pesisir pantai Amerika Selatan dan Afrika.
- Tersebarnya sedimen gletser permo-carboniferous di Amerika Selatan, Afrika, Madagascar,
Jazirah Arab, India, Antarktika, dan Australia.
Penyebab Beraian, Pemisahan dan Pengapungan Benua
1. Lempeng-lempeng tektonik terbentuk di lapisan litosfer. Sifat litosfer yang padat menyebabkan litosfer mengapung
diatas astenosfer yang bersifat seperti fluid.
2. Adanya pengaruh arus konveksi yang melepaskan panas yang terjadi pada lapisan astenosfer menyebabkan
lempeng-lempeng tektonik selalu bergerak.
3. Aliran konveksi panas mantel bumi yang bergerak naik bersama magma yang membeku akan membentuk kerak
samudera baru.
4. Kerak baru akan mendorong kerak bumi (kerak benua/kerak samudera) tua ke arah sisi yang berlawanan sehingga
di ujung lempeng lain akan mengalami penunjaman lempeng samudera ke bawah lempeng benua (zona subduksi).
5. Zona subduksi menjadi sumber sebagian besar kekuatan penggerak pergerakan lempeng.
Pada tahun 1950an bukti dari magnetisme di dasar laut
menunjukkan bahwa dasar laut menyebar beberapa sentimeter
tiap tahunnya. Ini menunjukkan adanya pergerakan kerak
bumi yang selanjutnya disebut lempeng tektonik.
TERIMA KASIH