Anda di halaman 1dari 36

Materi Dauroh Singkat

Makhaarijul-Huruf dan
Shifaatul- Huruf Al-‘Arabiyyah
Disusun oleh Sumayyah Umar
Editor Fathimah Umar
Desain dan Tata Letak Fathimah Umar

1
Al-Qur’an
Pengertian
Bahasa : Bacaan
Istilah : Firman Allah azza wa jalla yang diturunkan ke dalam hati
Nabi Muhammad shallaahu 'alaihi wa sallam melalui
Jibril 'alaihissalaam, merupakan mukjizat yang agung,
membacanya dinilai sebagai ibadah, dimulai dengan
surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas.

Tahapan sampainya Al-Quran kepada kaum muslimin


dengan lisan dan tulisan :

Dengan lisan :

1. Talaqqi Rasulullah shallaahu 'alaihi wa sallam dari Jibril


'alaihissalaam, termasuk di dalamnya cara membaca Al-
Qur'an dengan Qira'ah masyhur lainnya.

2. Talaqqi para sahabat ridhwanallaahi 'alaihim dari


Rasulullah shallaahu 'alaihi wa sallam. Diantara sahabat
yang masyhur : Ubay bin Ka'b, Ali bin Abi Thalib, 'Utsman
bin 'Affan, Abdullah bn Mas'ud, Abu Musa Al-Asy'ari, dan
Zaid bin Tsabit.

3. Talaqqi tabi'in dari para sahabat ridhwanallaahi 'alaihim.


Dilanjutkan oleh tabi'ut-tabi'in sampai kepada kaum
muslimin saat ini.

2
Dengan tulisan :

1. Penulisan naskah pada masa Rasulullah shallaahu 'alaihi


wa sallam oleh sahabat yang dipilih karena kemampuan
menghafal dan menulis. Ditulis dihadapan Rasulullah
shallaahu 'alaihi wa sallam kemudian dibacakan. Penulisan
Al-Qur'an juga dihadiri oleh Jibril 'alaihissalaam.

2. Pembukuan pada masa Abu Bakr Ash-Siddiq. Pada


perang melawan orang-orang yang murtad di Yamamah,
banyak dari sahabat yang terbunuh, diantara mereka 70
quraa'. Karena kekhawatiran Umar Al-Faruq akan
hilangnya Al-Qur'an, beliau mengusulkan kepada Abu
Bakr Ash-Shiddiq untuk mengumpulkan dan menyatukan
Al-Qur'an dalam satu mushaf.

Setelah Allah ta'ala lapangkan hati Abu Bakr Ash-Shiddiq,


beliau menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai penanggung
jawab atas penulisan ini. Zaid bin Tsabit tidak menerima
naskah wahyu dari sahabat, kecuali ada dua orang yang
menjadi saksi bahwaa naskah ditulis dihadapan Rasulullah
shallaahu 'alaihi wa sallam.
Kumpulan naskah ini disimpan oleh Abu Bakar sampai
beliau wafat, kemudian disimpan oleh Umar Al-Faruq
sampai beliau wafat, dan diteruskan oleh puteri beliau
Ummul Mukminin Hafshah ridhwanullaahi 'alaihim.

3. Penjilidan pada masa Utsman bin 'Affan. Di masa


Rasulullah shallaahu 'alaihi wa sallam berada di tengah
para sahabat, mereka mengambil bacaan langsung dari
beliau, kemudian diajarkan kepada orang-orang yang
datang setelah mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa
terjadi perbedaan satu sama lain dalam hal cara
membaca sesuai bagaimana mereka mengambil bacaan
dari Rasulullah shallaahu 'alaihi wa sallam.

3
Hal inilah yang menyebabkan perselisihan dikalangan
tabi’in, hingga pada titik saling mengkafirkan satu sama
lain dan mengutamakan qira'ah sebagian sahabat di atas
sebagian yang lain. Kemudian para sahabat
ridhwanullaahi 'alaihim bermusyawarah dan bersepakat
untuk menjadikan Al-Qur'an dalam satu rasm, yang
kemudian dikenal dengan nama Rasm 'Utsmani.

Setelah penyalinan naskah dan dijadikan dalam satu rasm,


Khalifah menyebarkan naskah ini ke seluruh penjuru
wilayah kaum muslimin bersama dengan seorang Qari'
dari kalangan sahabat. Beliau juga memerintahkan untuk
membakar mushaf yang masih disimpan oleh sebagian
sahabat, karena sebagian mushaf tidak sempurna ayat
dan surat-suratnya. Dan pada sebagian yang lain terdapat
catatan kaki mengenai tafsir yang kemudian disangka
sebagai ayat dalam Al-Qur'an.

4
Ilmu Tajwid

Pengertian
Bahasa : Memperbagus/memperbaiki sesuatu.
Istilah : Mengeluarkan setiap huruf di dalam Al-Qur'an sesuai
dengan makhrajnya, serta memberikan setiap sifat dan
hukumnya.

Ilmu Tajwid merupakan sebuah ilmu yang terikat dengan cara


membaca Al-Qur'an; baik dalam perbaikan bacaan maupun kaedah-
kaedah khusus di dalamnya. Rasulullaah shallaahu 'alaihi wa sallam
dan para sahabat membaca Al-Qur'an dengan tajwid, karena beliau
adalah 'araby, dan pada zaman nubuwah orang-orang Arab masih
menggunakan bahasa fushah.

Tetapi dengan berkembang dan tersebarnya Islam ke seluruh


belahan dunia, diikuti dengan banyaknya orang non-arab yang
masuk Islam, menyebabkan timbulnya kesalahan dalam pelafalan
Bahasa Arab. Hal ini berdampak langsung dalam cara membaca Al-
Qur'an. Karena sebab inilah, para sahabat ridhwanullaahi 'alaihim
melihat pentingnya menjaga ilmu ini. Maka, Khalifah Ali bin Abi
Thalib radhiallahu 'anhu memerintahkan kepada Abul-Aswad Ad-
Duali untuk merumuskan kaedah-kaedah Ilmu Tajwid. Kemudian
langkah ini juga diikuti oleh tokoh tabi'in masyhur, seperti : Abu
'Ubaidah Al-Qaasim bin Salaam dan Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidy.

5
6
‫حروف الهجاء‬
‫ء‬
‫ث‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫*ء‬ ‫)ء‬ ‫(ء‬ ‫ﳘﺰة‬ ‫أﻟﻒ‬

‫د‬ ‫خ‬ ‫ح‬ ‫ج‬


‫دال‬ ‫ﺧﺎء‬ ‫ﺣﺎء‬ ‫ﺟﻴﻢ‬

‫س‬ ‫ز‬ ‫ر‬ ‫ذ‬


‫ﺳﲔ‬ ‫زاى‬ ‫راء‬ ‫ذال‬

‫ط‬ ‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬


‫ﻃﺎء‬ ‫ﺿﺎد‬ ‫ﺻﺎد‬ ‫ﺷﲔ‬

‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫ظ‬


‫ﻓﺎء‬ ‫ﻏﲔ‬ ‫ﻋﲔ‬ ‫ﻇﺎء‬

‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ق‬


‫ﻣﻴﻢ‬ ‫ﻻم‬ ‫ﻛﺎف‬ ‫ﻗﺎف‬

‫ى‬ ‫و‬ ‫هـ‬ ‫ن‬


‫‪M‬ء‬ ‫واو‬ ‫ﻫﺎء‬ ‫ﻧﻮن‬

‫حرف لثوي مفخم‬ ‫الحروف اللثوية‬ ‫حروف التفخيم‬

‫تنطق الحروف منونة بالضم أو بتسكني الحرف األخير أو بحذف الهمزة من الحروف املنتهية بهمزة‪ ،‬ومن أشكال الهمزة ‪:‬‬

‫َ َّ ۡ ُ‬ ‫َء َ َ َ َ‬ ‫ُ َ َ‬ ‫ُّ ۡ ُ‬
‫فاد ٰ َر ٰءت ۡم‬ ‫‪.‬ية‬ ‫‪0‬يَ ٍة‬ ‫ا ٔ ْو ٰٓل‪ٕ3‬ك‬ ‫َّ‬
‫ٱلس‪:‬‬ ‫ٱللؤل ِٕو‬ ‫إ [‬ ‫ئـ ء‬ ‫] أ ؤ ئ‬

‫‪7‬‬
‫‪Makharijul-Huruf‬‬

‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ ََ‬


‫باب مارِ ِج الر ِ‬
‫وف‬
‫ـب ْ‬ ‫ْ‬
‫اخ َت َ‬ ‫َ ْ‬
‫خ َت ُ‬
‫ـارهُ َ‬ ‫َّ‬ ‫ََ‬ ‫َ ْ َ َ َ َ‬
‫ـش ْ‬ ‫َ َ‬
‫خــار ُج ُ‬
‫الح ُ‬
‫ــر‬ ‫ــن‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ِي‬
‫ذ‬ ‫ـ‬ ‫ال‬ ‫ـي‬ ‫عل‬ ‫ـر‬ ‫وف سبـعـة ع‬
‫ـر ِ‬ ‫ِ‬ ‫م‬

‫ـواءِ َتنْ َ‬ ‫ــد للْ َ‬


‫ُ ُ َ ّ‬ ‫ْ َ ْ َٔ ُ ُٔ ْ َ َ‬
‫ـتـ ِهـي‬ ‫ـه َ‬ ‫ــــــروف م ٍ‬ ‫ُح‬ ‫َ‬
‫ل ِلـجـــو ِف ال ِـف واختـاهـا وهِــي‬

‫ُ‬
‫ــــــــــاء‬ ‫ـن َح‬ ‫َومِن َو ْسـطـهِ فَ َ‬
‫ـعـيْ ٌ‬ ‫ـــز َهـاءُ‬
‫ـم ٌ‬ ‫ـم ل ِا َ ٔقْ َصـي َ‬
‫الحـلْـق َه ْ‬ ‫ُ َّ‬
‫ث‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

‫َ ْ ُ ُ َّ ْ َ ُ‬
‫ــم الـكــاف‬ ‫ـان فـوق ث‬ ‫ِس‬
‫ّ‬
‫الل َ‬ ‫ـي‬ ‫ا َ ٔقْ َ‬
‫ص‬
‫ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َٔ ْ َ ُ َ ْ ٌ َ ُ َ‬
‫ـن خـا ٔوهـا والـقــــاف‬ ‫ادنــاه غـي‬
‫ِ‬

‫ِــن َحافَـتِـهِ ِٕاذْ َول َ‬ ‫َ َّ ُ‬


‫ـاد م ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ّ‬ ‫َٔ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ‬
‫ِـيـــــا‬ ‫والـض‬ ‫الشـيـن يــا‬
‫جيـم ِ‬
‫اسفـل والوسـط ف ِ‬

‫ُْ َ َ َ‬ ‫َّ ُ َ ٔ ْ َ َ‬ ‫ْ َٔ ْ َ َ َٔ ْ ُ ْ َ َ‬ ‫َ ْ‬
‫اض َر َ‬
‫َوالـــ•م ادنــاهــا ل ِمنـتـهـاهـــــا‬ ‫اس مِـن ايـسـر او يمنـاهــــا‬ ‫ل‬

‫َ ْ َْ َ ُ‬ ‫َ َّ‬ ‫َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫َ ُّ ُ‬
‫ـر ا ٔدخـلـــــوا‬
‫ٍ‬ ‫ـه‬ ‫ِظ‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫ه‬ ‫ِـيـ‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫د‬‫الــرا يُ َ‬‫و‬ ‫ـت اج َعـلــوا‬ ‫ِـن َط ْرف ِـهِ تح‬
‫ون م ْ‬‫والن‬

‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫الـد ُال َوتَـــا مِـنْ ُ‬


‫َ َّ ُ َ َّ‬
‫ـر ُم ْس َتـك ْ‬
‫ِـن‬ ‫والصفِـيْ ُ‬ ‫ُعل َيـا الث َنـايَــا‬ ‫ـه َوم ْ‬
‫ِـن‬ ‫والطـاء و‬

‫ُْ ْ‬ ‫َّ ُ َ َ‬ ‫َ َّ‬ ‫ُّ ْ َ‬ ‫َّ‬ ‫ِـن فَ ْ‬


‫مِنْ ُه َوم ْ‬
‫ـاء َوالــذال وثــا ل ِلعـلـيـــــا‬
‫َ‬ ‫الـظ ُ‬ ‫و‬ ‫السفـلـي‬ ‫ـو ِق الث َنـايَــا‬

‫َّ َ َ ُ ْ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َّ َ ْ‬ ‫ِـن َط َر َفيْه َمــا َوم ْ‬
‫ِـن بَ ْ‬ ‫م ْ‬
‫المش ِرفــه‬ ‫ـراف الثنايـا‬
‫ِ‬ ‫اط‬ ‫ـع‬ ‫م‬ ‫ـا‬ ‫ف‬ ‫فال‬ ‫ـن الشفه‬
‫ِ‬ ‫ـط‬ ‫ِ‬

‫ـش ُ‬
‫ـوم‬
‫َ ْ ُ‬ ‫ـر ُج َ‬
‫ـهـــــا الخـي‬ ‫خ َ‬‫َ ُ َّ ٌ َ ْ‬
‫وغـنــة م‬ ‫ُ‬
‫ــــــم‬‫ــاء مِـيْ‬ ‫ِلش َف َتـيْـن الْ َ‬
‫ـو ُاو بَ ٌ‬ ‫َّ‬
‫ل‬
‫ِ‬

‫‪8‬‬
Makharijul-Huruf

َ َ ‫) امل‬
Pengertian Makhorij ( ُ‫خا ِرج‬

Kata al-makharij ( ُ‫خا ِرج‬ َ َ ‫ ) امل‬merupakan jama’ dari kata al-


ْ َ ‫ ) امل‬yang berarti tempat keluar.
makhraj ( ُ‫خ َرج‬

Pengertian Huruf ( ُ‫) الحُ ُر ْوف‬

Al-huruf ( ُ‫ ) الحُ ُر ْوف‬merupakan jama’ dari kata al-harf ( ُ‫) الحَ ْرف‬,
yaitu suara yang bersandar pada tempat keluarnya. Ia
merupakan susunan terkecil dalam Al-Qur’an.

Makharijul Huruf

Muhaqqaq* Muqaddar**

ُ‫الحَ ْلق‬ َ ‫ال َّل‬


ُ ‫سا‬
‫ن‬ ِ ‫الشفَتَا‬
‫ن‬ َّ ُ‫الجَ وْف‬ ُ ‫خي‬
‫ْشوْ ُم‬ َ ‫ال‬

Rongga Mulut Rongga


Tenggorokan Lidah Dua Bibir & Tenggorokan Hidung

*Bersandar pada bagian tertentu dari makhraj halq/lisan/syafatan.


**Tidak bersandar pada bagian tertentu

9
Makharijul-Huruf

Makharijul-Huruf

10
Makharijul-Huruf

1. Al-Jauf
Merupakan ruang kosong di sepanjang tenggorokan sampai
mulut, sebagai makhraj dari huruf mad, yaitu :

a. ‫( ا‬al-alif) yang didahului huruf yang berharokat fathah.


َ َ
Contoh : ﴾ ‫﴿ قال‬
b. ‫( و‬al-wawu) yang didahului huruf yang berharokat dhommah.
ُ ُ
Contoh : ﴾ ‫﴿ َيقول‬
c. ‫( ي‬al-yaa’) yang didahului huruf yang berharokat kasroh.
َ
Contoh : ﴾ ‫﴿ قِيل‬

Ketiga huruf ini disebut dengan maddiyyah/hawaiyyah/


jaufiyyah/ ’illah.

Perbandingan Makhroj
Huruf Al-Alif, Al-Yaa’ Al-Maddiyyah, dan Al-Wawu Al-Maddiyyah

11
Makharijul-Huruf

2. Al-Halq (Tenggorokan)

Makhraj ini terbagi menjadi 3 bagian. Setiap bagian memiliki 2 huruf


yang keluar darinya.

1. Tenggorokan bawah, keluar darinya huruf ‫( ء‬al-hamzah) dan ‫( هـ‬al-ha’).


َ َُۡ َ ۡ
Contoh : ﴾‫﴿ٱهدِنا﴾ ﴿يأتون‬
2. Tenggorokan tengah, keluar darinya huruf ‫( ع‬al-‘ain) dan ‫( ح‬al-ha’).
َ
Contoh : ﴾‫﴿الر•﴾ ﴿ن ۡع ُب ُد‬
َّ

3. Tenggorokan atas, keluar darinya huruf ‫( غ‬al-‘ghain) dan ‫( خ‬al-kha’).


ٞ ۡ َ ٰ َ ‫﴿يَ ۡخ‬
Contoh : ﴾‫﴿و َمغفِ َرة‬ ﴾‫ش‬

Keenam huruf ini disebut dengan halqiyyah, karena keluar


dari tenggorokan.

12
Makharijul-Huruf

13
Makharijul-Huruf

3. Al-Lisaan (Lidah)

10 Makharijul Huruf yang Berada di Lidah

1. Pangkal lidah bersama langit-langit lunak ‫ق‬


Pangkal
Lidah 2. Pangkal lidah bersama langit-langit keras ‫ك‬

Tengah Lidah 3. Tengah lidah bersama langit-langit atas ‫ج ش ي‬

4. Tepi lidah bersama geraham ‫ض‬


Tepi
Lidah 5.
Bagian paling dekat makhraj huruf ‫ ض‬sampai
‫ل‬
akhir lidah bersama gusi

6. Ujung lidah bersama gusi gigi seri atas ‫ن‬

Ujung lidah bersama gusi gigi seri atas (sedikit


7. ‫ر‬
lebih dalam hingga punggung lidah)

Ujung lidah bagian punggung bersama tempat


Ujung 8.
tumbuhnya gigi seri atas
‫ط د ت‬
Lidah
Ujung lidah (pucuk) bersama gigi seri atas dan
9. ‫ص ز س‬
bawah, lebih dekat dengan bagian bawah

Ujung lidah bagian punggung bersama ujung


10. ‫ظ ذ ث‬
gigi seri atas

14
Makharijul-Huruf

Bagian-Bagian Lidah

Macam-Macam Gigi

15
Makharijul-Huruf

a. Aqshal-Lisaan (Pangkal Lidah)

Makhraj Huruf ‫( ق‬Al-Qaaf)

Keluar dari pangkal lidah bersama


dengan langit-langit yang lunak
(daging).

Contoh : ﴾‫اق‬ َ
ٖ ‫﴿مِن و‬

Makhraj Huruf ‫( ك‬Al-Kaaf)

Keluar dari pangkal lidah bersama


dengan langit-langit yang keras
(bertulang).

َ
Contoh : ﴾‫﴿م َِّما ت َر َك‬

Kedua huruf di atas disebut dengan lahawiyyain, karena


makhraj-nya dekat dengan al-lahaah (anak tekak).

16
Makharijul-Huruf

b. Wasathul-Lisaan (Tengah Lidah)

Makhraj Huruf ‫ ج‬, ‫ ي‬, ‫( ش‬Al-Jiim, Asy-Syiin, dan Al-Yaa’)

Ketiga huruf tersebut keluar dari tengah lidah bersama


dengan langit-langit atas.
َۡ ٌ َ ۡ َٔ
ۡ ‫﴿ٱج ُت َّث‬
Contoh : ﴾‫ت‬ ۡ ٰ َ ‫ان﴾ ﴿ٱلا ٔ ۡش‬
﴾‫ق‬ ‫﴿ايم‬

Ketiganya disebut dengan huruf syajriyyah, karena keluar


dari syajril-fam (tengah-tengah mulut di antara dua
rahang).

17
Makharijul-Huruf

c. Haaffatul-Lisaan (Tepi Lidah)

Makhraj Huruf ‫( ض‬Adl-Dladl)

Huruf ‫( ض‬adl-dladl) keluar dari salah satu


sisi lidah (kanan/kiri) atau dari
keduanya secara bersamaan, menempel
pada gigi geraham atas (al-adlraasul ‘ulya)
bagian dalam.
َ
Contoh : ﴾‫يض‬
ٖ ‫﴿ع ِر‬

Makhraj Huruf ‫( ل‬Al-Laam)

Keluar dari bagian paling dekat makhraj


huruf ‫ ض‬sampai akhir lidah, menempel
pada gusi gigi atas (2 geraham pertama, 2
gigi taring, 4 gigi seri).

َ َ َۡ
Contoh : ﴾‫﴿ٱلا ٔ ۡمثال‬

18
Makharijul-Huruf

d. Tharaful-Lisaan (Ujung Lidah)

Makhraj Huruf ‫( ن‬An-Nuun)

Keluar dari ujung lidah bersama dengan


gusi gigi seri atas.

Ketika huruf ‫ ن‬dilafadzkan, makhraj


tertutup sempurna sehingga suara
berpindah ke rongga hidung (al-
khaisyuum). Inilah yang disebut dengan
ghunnah. Contoh : ﴾‫ت‬ َ ‫﴿ا َ ٔ ۡن َع ۡم‬

Makhraj Huruf ‫( ر‬Ar-Raa’)

Keluar dari ujung lidah bersama dengan


gusi gigi seri atas (sedikit lebih dalam
hingga punggung lidah).

َۡ َ
Contoh : ﴾‫﴿خ ۡي ٖر﴾ ﴿ٱلق َم َر‬

Celah tempat keluarnya sebagian


suara ketika mengucapkan huruf ‫ر‬.
Jika tidak ada celah tersebut, maka
makhraj akan terkunci secara
sempurna sehingga hilanglah sifat
takrir pada huruf ‫ر‬.

Huruf ‫ ل‬, ‫ ن‬, ‫ ر‬disebut dengan dzalqiyyah, karena keluar


dari dzalqil-lisaan (ujung lidah).

19
Makharijul-Huruf

Makhraj Huruf ‫ ط‬, ‫ د‬, ‫( ت‬Ath-Thaa’, Ad-Daal, dan At-Taa’)

Keluar dari ujung lidah bagian punggung bersama


tempat tumbuhnya gigi seri atas.

Contoh : ﴾‫يق‬ َ ََۡ ََ


ٖ ‫اب﴾ ﴿يديهِ﴾ ﴿ط ِر‬
ِ ‫﴿مت‬

Huruf ‫ ط‬, ‫ د‬, ‫ ت‬disebut dengan nith’iyyah, karena keluar


dari nitha'il- lisan.

20
Makharijul-Huruf

Makhraj Huruf ‫ ص‬, ‫ ز‬, ‫( س‬Ash-Shaad, Az-Zai, dan As-Siin)

Keluar dari ujung lidah (pucuk) bersama gigi seri atas dan
bawah, lebih dekat dengan bagian bawah.

َ َ َّ َ َ َّ َ
ٌ ‫﴿س َو‬
Contoh : ﴾‫﴿ٱلصل ٰوة‬ ﴾‫﴿ٱلزك ٰوة‬ ﴾‫آء‬

Huruf ‫ ص‬, ‫ ز‬, ‫ س‬disebut dengan asaliyyah, karena keluar


dari asalatil-lisaan (pucuk/kepala lidah).

21
Makharijul-Huruf

Makhraj Huruf ‫ ظ‬, ‫ ذ‬, ‫( ث‬Azh-Zhaa’, Adz-Dzaal dan Ats-Tsaa’)

Keluar dari ujung lidah bagian punggung bersama ujung


gigi seri atas.

Contoh : ﴾‫ِيل‬ ‫ل‬


َ
‫﴿ظ‬ ‫ر‬ُ ‫﴿ث َمره ِ﴾ ﴿تَ َذ‬
َ
ٖ ﴾ ِ

Huruf ‫ظ‬, ‫ ذ‬, ‫ ث‬disebut dengan litsawiyyah, karena keluar


dekat dengan al-litsah (gusi).

22
Makharijul-Huruf

4. Asy-Syafataan (Dua Bibir)

Makhraj Huruf ‫( ف‬Al-Faa’)

Keluar dari bibir bawah bagian dalam


bersama dengan ujung gigi seri atas.

َ َ ۡ َٔ
Contoh : ﴾‫﴿افلح‬

Makhraj Huruf ‫( و‬Al-Wawu)

Keluar dari kedua bibir dengan


mengumpulkannya dan memberi celah
antara keduanya.

َ ۡ َٔ
ٰ
Contoh : ﴾‫﴿اول‬

23
Makharijul-Huruf

Makhraj Huruf ‫ ب‬, ‫( م‬Al-Baa’ dan Al-Miim)

Keluar dari kedua bibir dengan tertutup (inthibaq).


ۡ َ َۡ ۡ
Contoh : ﴾‫﴿ٱل َٔامثال﴾ ﴿اَ ٔب ِص ۡر‬

Keempat huruf yang keluar dari bibir tersebut disebut


dengan syafawiyyah/syafahiyyah, karena makhraj-nya
berada di asy-syafah bibir.

5. Al-Khaisyuum (Rongga Hidung)

Keluar dari rongga hidung, huruf-huruf ghunnah, yaitu


‫( ن‬an-nuun) dan ‫( م‬al-miim).

24
‫‪ٍShifaatul-Huruf‬‬

‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ َ‬
‫وف‬
‫ات الر ِ‬
‫صف ِ‬
‫باب ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ ْ َ ٌ ُ ْ َ َ ٌ َ ّ َّ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َُ َ ْ ٌ َ ْ‬
‫ـد قــــــــل‬ ‫الـض‬
‫منفـتِـح مصمـتـة و ِ‬ ‫ــو ُم ْس َتـفِـــــل‬
‫خ ٌ‬
‫صفاتهـا جـهـر ورِ‬
‫ِ‬

‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ٔ‬ ‫َ ُْ َ َْ ُ َ‬ ‫َ َ َّ ُ َ ْ ٌ َ َ‬
‫ـك ْ‬ ‫َم ْه ُم ُ‬
‫ــط بـكـت(‬
‫جــد ق ٍ‬‫شدِيدهــا لفـظ )ا ِ‬ ‫ـت(‬ ‫وس َهــا )فحثـه شخـص س‬

‫ْ‬
‫ِـظ( َح َص ْ‬ ‫َ َ ْ ُ ُ ْ ُ َّ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َّ‬ ‫ََْ َ ْ‬
‫ـر‬ ‫وسبع عل ٍو )خص ض ٍ‬
‫ـط ق‬ ‫غ‬ ‫ــــر(‬ ‫ِـن ع َم‬ ‫ـو َوالشدِيـ ِد )ل‬
‫وبيـن رِخ ٍ‬

‫ُ ََْ ْ‬ ‫َ َ َّ ْ ُ ّ‬ ‫َ ْ‬ ‫ـاء َظ ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫ُ َ‬


‫المذلقـه‬ ‫وف‬ ‫ـب( ُ‬
‫الح ُ‬
‫ــر ِ‬ ‫و )فـر مِـن ل ِ‬ ‫ـاء ُم ْط َبـقــه‬ ‫ـــاد َط ُ‬ ‫َو َصـــاد ض‬

‫ّ َ ّ‬ ‫َ َْ َ ٌ‬
‫ـة )قُ ْ‬ ‫َ ٌ‬ ‫َُ‬
‫الـل ُ‬
‫ِـيـن‬ ‫ـــــد( و‬
‫ٍ‬ ‫ـب َج‬
‫ـط ُ‬ ‫قلقـل‬ ‫ُ‬
‫ِـيــن‬ ‫ــاد َو َز ٌ‬
‫اي س‬ ‫يـرهــــــا ص‬ ‫َ‬
‫صفِ‬

‫ـحـــــا‬
‫َ ُ ُ َّ‬
‫ـح َ‬ ‫ْ‬ ‫َقبْلَ ُه َ‬
‫ـمـا َوالانـ ِ‬
‫حــراف ص‬ ‫ـت َ‬
‫ـحـــــا‬
‫َ ٌ ََ ٌ َ َ َ َ ْ َ‬
‫ـف َ‬ ‫واو ويـاء سـكـنـا وان‬

‫ْ‬ ‫ّ ْ ُ َ ً‬
‫ــادا ْ‬ ‫َّ َ ّ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َّ َ َ ْ‬
‫اس ُتـ ِطــــل‬ ‫الشـيـن ض‬ ‫َوللتف ِ‬
‫شـي ِ‬ ‫ُ‬
‫يـر جـعِــــل‬ ‫ف ِـي الل ِ‬
‫ام والـرا وبِتك ِر ٍ‬

‫‪25‬‬
ٍShifaatul-Huruf

Pengertian Sifat secara Bahasa

Kata shifat ( ُ‫الصفَات‬


ِّ ) adalah jama’ dari shifah ( ‫الصفَ ُة‬
ِّ ),
bermakna yang melekat pada sesuatu.

Pengertian Sifat secara Istilah

Yang dimaksud dengan sifat huruf adalah keadaan tertentu


yang terjadi pada huruf ketika diucapkan.

Faidah Mempelajari Shifaatul-Huruf


1. Membedakan huruf-huruf yang sama makhraj-nya.
Seperti ‫ ص‬dengan ‫ س‬, atau ‫ ط‬dengan ‫ت‬.

2. Memperbagus pelafalan huruf-huruf 'arabiyyah.

3. Mengetahui huruf-huruf yang memiliki sifat kuat, sehingga


dapat membedakan manakah huruf yang diperbolehkan
idghom atau tidak.

26
ٍShifaatul-Huruf

Shifaatul Huruf

Shifaat Ashliyyah Shifaat ‘Ardliyyah

Sifat yang selalu melekat Sifat yang muncul dalam


pada huruf. keadaan tertentu. Seperti
idgham, ikhfa’, dll.

Memiliki Lawan Tidak Memiliki Lawan

27
ٍShifaatul-Huruf

1. Sifat yang Memiliki Lawan

1. Al-Jahr (Jelas) 2. Al-Hams (Samar)

3. Asy-Syiddah At-Tawassuth 4. Ar-Rakhawah


(Kuat) (Pertengahan) (Lemah)

28
ٍShifaatul-Huruf

Mengapa ‫ لن عمر‬termasuk dalam huruf


tawassuth?

29
ٍShifaatul-Huruf

5. Al-Isti’la (Naik) 6. Al-Istifal (Turun)

Huruf ‘Arabiyyah

Isti’la Istifal
(‫ظ‬ ٍ ‫غ‬
ْ ‫ط ِق‬ ْ ‫ض‬َ ‫ص‬ ُ )
َّ ‫خ‬ (Sisa huruf)

Terkadang dibaca Selalu dibaca


Selalu dibaca tafkhim tarqiq
tafkhim (‫ر‬،‫ل‬،‫)ا‬ (Sisa huruf)

30
ٍShifaatul-Huruf

Dalam hal tingkatan tebalnya suatu huruf, pendapat para


qurra’ terbagi dalam 2 pendapat.

31
ٍShifaatul-Huruf

7. Al-Ithbaq (Menempel) 8. Al-Infitah (Terpisah)

9. Al-Idzlaq 10. Al-Ishmat


(Tajam dan fasihnya lidah) (Tercegah)

32
ٍShifaatul-Huruf

2. Sifat yang Tidak Memiliki Lawan

1. Ash-Shafiir

Secara bahasa berarti hiddatush-shaut (suara yang tajam/


siulan). Adapun secara istilah berarti suara tajam yang
terjadi karena sempitnya makhraj.
Huruf-hurufnya : ‫ص ز س‬

2. Al-Qalqalah

Secara bahasa berarti al-idlthiraab wat-tahriik (goncangan


dan getaran).
Adapun secara istilah berarti mengeluarkan huruf qalqalah
–saat sukun- dengan menjauhkan dua pertemuan makhraj,
tidak condong pada salah satu dari 3 harakat ( fathah,
dhammah, dan kasrah).
Huruf-hurufnya terkumpul dalam kalimat ‫ب َج ٍد‬ ُ ْ‫ُقط‬

Tingkatan Qalqalah

33
ٍShifaatul-Huruf

3. Al-Liin

Secara bahasa berarti as-suhuulah (mudah)


Adapun secara istilah berarti sifat yang melekat pada
huruf wawu dan yaa' sukun, yang didahului oleh huruf
yang berharakat fathah.

4. Al-Inhiraf

Secara bahasa berarti al-mail wal-'uduul (belok/condong).


Adapun secara istilah adalah berbeloknya suara huruf
karena terhalang oleh bagian lidah yang menjadi makhraj.

Huruf-hurufnya : ‫ر ل‬

Pada huruf , suara mengalir


melalui sisi kanan dan kiri lidah.

Pada huruf , suara mengalir


melalui lidah bagian depan.

34
ٍShifaatul-Huruf

5. At-Takriir

Secara bahasa berarti mengulang sesuatu lebih dari 1


kali.
Adapun secara istilah berarti pengulangan pada huruf
tertentu dalam suatu makhraj. Sifat ini terdapat pada
huruf ‫ر‬.

6. At-Tafasysyi

Secara bahasa berarti al-intisyaar wal-ittisaa' (menyebar


dan meluas).
Adapun secara istilah berarti menyebarnya suara dan
udara hingga mencapai makhraj huruf ‫ ف‬ketika huruf
diucapkan. Sifat ini dimiliki oleh huruf ‫ش‬.

7. Al-Istitholah

Secara bahasa berarti al-imtidaad (memanjangkan).


Adapun secara istilah adalah memngeluarkan huruf
tertentu dengan memanjangkan makhrajnya dari
permulaan tepi lidah sampai ujung lidah (makhraj huruf
laam). Sifat ini dimiliki oleh huruf ‫ض‬.

8. Al-Ghunnah

Merupakan suara yang keluar dari rongga hidung, yang


menyertai huruf ‫ م‬dan ‫ن‬.

35
Daftar Pustaka

Daftar Pustaka
Al-Qur'an Al-Karim

Suwaid, Dr. Aiman Rusydi. 2011. At-Tajwidul-


Mushowwar. Damaskus: Maktabah Ibnul Jazary.

Syaqiqi, Dr. Rihab Muhammad Mufid. 2011. Hilyatut-


Tilawah fii Tajwidil-Qur’an. Jeddah: Maktabah Rowa’il
Mamlakah.

Hamid, Dr. Su’ad Abdul. 2004. Taysirur-Rohman fii


Tajwidil Qur’an. Kairo: Darut Taqwa.

Bakr, Abdurrahman. 2012. At-Tibyan fi Itqonil-Qiro’ati


nil-qur’an. Madinah: Silsilatul Fathur Robbani.

http://halaqahquran.com/matan-al-jazariyyah.htm

https://sotor.com/
%D8%A8%D8%AD%D8%AB_%D8%B9%D9%86_%D8
%B9%D9%84%D9%85_%D8%A7%D9%84%D8%AA%
D8%AC%D9%88%D9%8A%D8%AF
https://www.alukah.net/sharia/0/85067/

36

Anda mungkin juga menyukai