Kisah Heroik 3000 pasukan muslim melawan 200.000 pasukan musuh. Terjadi pada bulan jumadil Ula tahun kedelapan Hijriah
dimana rasulullah meminta Zaid Bin Haritsah sebagai panglima perang
Penyebab peperangan
Pengumpulan pasukan
Rasulullah mengumpulkan pasukan perang sebanyak 3.000 orang di Jaraf (5 Km dari Madinah) ,.Rasulullah mengangkat komandan
pasukan : “Jika Zaid bin Haritsah gugur, Ja’far bin Abi Thalib (sebagai penggantinya) yang memegang komando perang; jika Ja’far gugur,
Abdullah bin Rawahah yang memegang komando perang.” Menurut riwayat lain, ditambahkan : “Jika Ibnu Rawahah gugur, hendaklah
kaum muslimin memilih seseorang dari mereka, lalu hendaklah mereka menetapkannya sebagai pemimpin atas mereka sendiri.”
Rasulullah mengantarkan pasukan kaum muslimin hingga Tsaniyyatul Wada
2
Kronologis
Back 3
Kronologis
Back 4
Mu’tah
Lokasi Perang Mu’tah
5
Kronologis
Back 6
Kronologis
Jalannya peperangan
• Pasukan Romawi lebih dahulu menyerang kaum muslimin.
• Komandan pasukan, Zaid bin Haritsah bertempur heroik. Zaid gugur setelah ditebas pedang lawan.
• Komando diambil alih oleh Ja’far bin Abi Thalib, setelah membunuh beberapa pasukan musuh,
• Ja’far terbunuh yang didahului tangan kanan dan kirinya ditebas oleh musuh dan dibelah badannya
menjadi dua.
• Ja’far tewas 90 luka di bagian tubuh depan beliau akibat tusukan pedang dan anak panah.
• Komando diambil alih oleh Abdullah bin Rawahah, kehebatannya membuat musuh kemudian
mengepung
dan membunuhnya hingga gugur sebagai syuhada. Dalam kondisi yang amat mengharukan,
bendera Islam yang baru saja terlepas dari genggaman Abdullah bin Rawahah cepat diambil oleh
Tsabit bin Arqam. Ia mencari kesempatan mengumpulkan para kaum muslimin untuk menetapkan
dan mengangkat komandan pasukan, hingga akhirnya terpilihlah Khalid bin Walid.
• Rasulullah yang berada di Madinah juga mengetahui kabar di medan perang melalui wahyu
Strategi Perang
• Khalid bin Walid sangat sadar, tidaklah mungkin menandingi pasukan sebesar pasukan Romawi tanpa siasat yang jitu. Ia
lalu mengatur strategi, ditebarkan rasa takut ke diri musuh dengan mengubah formasi pasukan setiap hari
• Pasukan di barisan depan ditukar di belakang, dan yg di belakang berada di depan. Pasukan sayap kanan berganti posisi
ke kiri begitupun sebaliknya. Tujuannya adalah agar pasukan romawi mengira pasukan muslimin mendapat bantuan
tambahan pasukan baru.
• Khalid bin Walid memerintahkan beberapa kelompok prajurit kaum muslimin pada pagi harinya agar berjalan dari arah
kejauhan menuju medan perang dengan menarik pelepah-pelepah pohon sehingga dari kejauhan terlihat seperti
pasukan bantuan yang datang dengan membuat debu-debu berterbangan
• Pasukan musuh yang menyaksikan peristiwa tersebut mengira bahwa pasukan muslim benar-benar mendapatkan bala
bantuan. Mereka berpikir, bahwa kemarin dengan 3000 orang pasukan saja merasa kewalahan, apalagi jika datang
pasukan bantuan. Karena itu, pasukan musuh merasa takut dan akhirnya mengundurkan diri dari medan pertempuran.
• Pasukan Islam lalu kembali ke Madinah, mereka tidak mengejar pasukan Romawi yang lari, karena dengan mundurnya
pasukan Romawi berarti Islam sudah menang.
8
Syuhada Perang Mu’tah
Menurut Imam Ibnu Ishaq – imam dalam ilmu sejarah Islam –, syuhada perang Mu'tah hanya berjumlah 8 sahabat saja.
Secara terperinci, yaitu
(4) Wahb bin Sa'd bin Abi Sarh. Sementara dari kalangan kaum Anshar,
(8) Suraqah bin Amr. Imam Ibnu Hisyam dengan berlandaskan keterangan Az- Zuhri, menambahkan empat nama
yaitu,
(10) Jabir
(12) Abbad bin Sa'd bin Amir. Mereka juga berasal dari kaum Anshar. Dengan ini, jumlah syuhada menjadi 12 jiwa
Hasil Peperangan
• Secara umum ulama terbagi dua pendapat mengenai hasil dari perang Mu’tah ini. Namun keduanya bisa dianggap
kemenangan ada di pihak kaum muslimin. Pendapat pertama menyebutkan bahwa pertempuran ini berakhir “imbang”.
Hal karena kedua belah pasukan sama-sama menarik mundur pasukannya. Namun Pasukan muslimin memiliki
keunggulan karena : 1) Pasukan Romawi yang lebih dulu mundur, 2) Jumlah pasukan muslim sangat kecil dibanding
musuh namun tidak gentar menghadapinya, 3) Jumlah korban dari pasukan romawi jauh lebih banyak (dalam riwayat
ada 20.000 yg tewas berbanding 12 yg syahid dari pasukan muslim). Ini pendapat dari Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam
• Pendapat kedua dari Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa dalam pertempuran ini kemenangan mutlak berada di
tangan pasukan Muslimin. Imam Ibnu katsir berkata, “Ini kejadian yang menakjubkan sekali. Dua pasukan bertarung,
saling bermusuhan dalam agama. Pihak pertama pasukan yang berjuang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan
kekuatan 3000 orang. Dan pihak lainnya, pasukan kafir yang berjumlah 200 ribu pasukan. 100 ribu orang dari Romawi
dan 100 ribu orang dari Nashara Arab. Mereka saling bertarung dan menyerang. Meski demikian sengitnya, hanya 12
orang yang terbunuh dari pasukan kaum muslimin, padahal, jumlah korban tewas dari kaum musyirikin sangat banyak.”
10