Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1 GEOLOGI LAUT

“Tektonisme Dasar Laut”

Oleh:
Ruzlim
I1F120003

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
A. Teori Tektonik Lempeng Dan Perkembangannya
 Teori tektonik lempeng mulai berkembang sejak meteorolog German, Alfred
Wegener, mengenalkan Teori Pergeseran Benua atau Continental Drift pada tahun
1912. Teori itu menyatakan bahwa pada mulanya, semua benua bergabung menjadi
satu dalam supercontinent yang bernama Pangea.
Supercontinent ini terpisah menjadi beberapa bagian dan bergerak ke arah yang
berbeda yang kemudian diberi nama Laurasia dan Gondwana karena adanya gaya yang
mendorong pergeserannya. Kedua benua ini Kembali terpecah hingga terbentuklah
benua-benua yang kita ketahui seperti saat ini.
 Untuk mendukung teorinya, Wegener mengemukakan bukti-bukti yang mendukung teori
Continental Drift miliknya, seperti:
 Kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika bagian timur.
 Kesamaan ckarakteristik hewan di India dan Madagaskar.
 Kesamaan fosil tanaman dan hewan di India, Afrika Selatan, Australia, Amerika
Serikat, dan antartika.
 Kesamaan jenis dan struktur batuan di Amerika Selatan dan Afrika Barat.
 Adanya bukit/ridge di tengah Samudra Atlantik.
 Adanya pergeseran medan magnet bumi.
 Ditemukannya sisa deposit glasial era Perm-Karbon di benua-benua tadi.
 Terlepas dari bukti-bukti yang dikemukakan Wegener, ia tidak mampu menjelaskan alasan
apa yang mendasari pergerakan benua terebut hingga saling menjahi satu sama lain
sehingga banyak dipertanyakan oleh parah ahli.
 Meloncat ke tahun 1950-an, pasca Perang Dunia II, kapal-kapal dengan perlengkapan
sonar melintasi lautan untuk mengumpulkan pemetaan profil dasar laut pemetaan bawah
laut ini menghasilkan banyak pemenuan baru, salah satunya adalah ditemukannya
pegunungan besar di bawah laut dengan Panjang lebih dari 16.000 km di Samudra
Atlantik yang kemudian dikenal dengan nama Mid-Atlantic Ridge atau Punggungan
Atlantik tengah.
 Penemuan-penemuan ini mendorong munculnya teori baru yang dikenal dengan Teori
Pemekaran Lantai Samudra atau Sea Floor Spreading yang diajukan oleh seorang ahli
geofisika Amerika, Harry Hess, pada tahun 1960. Hess menyatakan bahwa bahan cair
dari mantel bumi terus mengalir di sepanjang puncak pegunungan di tengah Samudra.
Saat magma mendingin, magma didorong menjauhi sisi punggung bukit. Proses
penyebaran ini menciptakan dasar laut baru. Dasar laut baru tersebut kemudian masuk
secara perlahan ke bawah kerak benua dan mengalami penggerusan.
 Penemuan-penemuan ini mendorong munculnya teori baru yang dikenal dengan Teori
Pemekaran Lantai Samudra atau Sea Floor Spreading yang diajukan oleh seorang ahli
geofisika Amerika, Harry Hess, pada tahun 1960. Hess menyatakan bahwa bahan cair dari
mantel bumi terus mengalir di sepanjang puncak pegunungan di tengah Samudra. Saat
magma mendingin, magma didorong menjauhi sisi punggung bukit. Proses penyebaran ini
menciptakan dasar laut baru. Dasar laut baru tersebut kemudian masuk secara perlahan ke
bawah kerak benua dan mengalami penggerusan.
 Banyak bukti yang mendukung Teori Seafloor Spreading. Misalnya saja pada studi yang
dilakukan dengan termal probe yang mengindikasikan adanya aliran panas melalui sedimen
dasar laut yang pada umumnya sebanding dengan aliran yang melalui benua kecuali di atas
pegunungan di tengah samudra, di mana aliran panas pada beberapa lokasi berukuran tiga
hingga empat kali nilai normal.
B. Pergerakan Lempeng Tektonik
Gerakan lempeng tektonik ini ada tiga macam, yakni gerakan divergen, gerakan konvergen,
dan gerakan sesar.

 Gerakan divergen

Gerakan divergen adalah bentuk gerakan lempeng -lempeng tetonik yang saling menjauh.
Karena gerakan yang menjauh inilah, timbul retakan -retakan yang menjadi jalan keluar magma.
Magma ini kemudian mengalir sedikit demi sedikit sampai ke permukaan bumi. Dari magma
inilah, dapat muncul pulau -pulau vulkanik baru.
 Gerakan konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng -lempeng tektonik yang saling mendekat
sehinggga menimbulkan tumbukan antarlempeng. Apabila lempeng samudra menabrak lempeng
benua, maka sisi lempeng samudera akan melengkung dan masuk ke bawah lempeng benua.

Hal ini bisa terjadi karena lempeng benua mempunyai berat jenis yang lebih ringan daripada
lempeng samudra. Proses masuknya sisi lempeng samudra ke bawah lempeng benua ini juga
dikenal dengan sebutan penunjaman (subduction).
 Gerakan sesar mendatar

Gerakan sesar mendatar (transform) merupakan gerakan lempeng -lempeng tektonik yang
saling bergesekan dengan berlawanan arah. Contohnya seperti pada gesekan Lempeng Samudra
Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang membentuk sesar atau patahan San
Andreas (San Andreas Fault).

Patahan San Andreas ini membentuk kurang lebih sepanjang 1.200 km dari San Francisco di
utara hingga ke Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona dari pergesekan lempeng -
lempeng tektonik inilah yang disebut seabagai zona sesar mendatar (zone transform).
SEKIAN
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai