Anda di halaman 1dari 12

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume XII, Nomor 1 : 1 - 12, 1987 ISSN 0216-1877

CARA MENGENAL JENIS-JENIS DARI MARGA HALIMEDA

oleh

Achmad Kadi l)

ABSTRACT

METHODS OF IDENTIFYING ALGAE OF THE GENUS HALIMEDA. There


are 23 species of Halimeda found in the Indo-Pacific region, most of them are also
founds in the Indonesian waters. For identifying of its species, it is necessary to be
familiar with its morphological and anatomical structure. Based on its segmentation,
the thallus was differentiated as leaf, basal and holdfast segments. Its internal structure
consists of nodal medullary filaments, utricle and surface of utricle. The morphological
and anatomical structure of species of the genus Halimeda have standard sizes which are
important for the application in the species identification. More detailed method of
species identification by applying the characteristics of those two structures was
discussed in this paper.

PENDAHULUAN ha pengenalan jenis ini yaitu mengetahui ciri-


ciri pada masing-masing jenis dengan meng-
Pengenalan jenis-jenis algae Halimeda amati struktur tubuh bagian luar dan dalam.
sebenarnya telah lama dipublikasikan oleh Untuk mempermudah mempelajari nama
BARTON (1900). Ia lebih banyak menerang- dan istilah dari struktur tubuh algae Hali-
kan pada bentuk-bentuk morfologi dari pada meda bagian luar, maka kita beri nama dan
bentuk-bentuk anatominya. Kemungkinan istilah seperti tumbuhan tingkat tinggi yakni
hal ini disebabkan kemajuan mikroskop yang bagian ruas daun, ruas batang dan akar. Bagian
behim pesat seperti sekarang ini. Tetapi ia struktur tubuh luar di bagi atas: ruas daun
telah banyak berjasa dalam menyumbangkan (segment), ruas batang (basal segment) dan
pengetahuannya dalam upaya mengidentifi- akar atau ruas pemegang (holdfast).
kasi genus Halimeda. HILLIS (1959) telah Keseluruhan bagian ini disebut thallus. Oleh
mencatat jenis-jenis algae Halimeda di Indo- sebab itu tumbuhan ini lazimnya disebut
Pasifik yang mencapai 23 jenis. Kebanyakan tumbuhan berthallus atau thallophyta,
jenis-jenis ini penyebarannya di Indonesia. Pembaharuan cara identiflkasi oleh HILLIS
Dari hasil penelitian penulis, berdasarkan (1959) dan HILLIS-COLLINVAUX (1980)
contoh yang didapat selama Ekspedisi ialah dengan mengamati struktur organ
Snellius II pada tahun 1984 dan telah bagian dalam secara lebih rinci dengan
diidentifikasi di Rijk Herbarium Leiden, menggunakan mikroskop binokuler dan di-
diperoleh jenis-jenis Halimeda di laut bantu dengan mikroskop elektron. la mem-
Indonesia bagian Tengah dan Timur seba- peroleh bagian-bagian struktur organ bagian
nyak 16 jenis. Cara yang dipakai dalam usa-

1). Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi--LIPI, Jakarta.

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 1


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

dalam pada ruas daun yang terbagi dari : tipis. Ketebalan ini diakibatkan karena
permukaan urat daun (surface utricle) dan kandungan CaCO3 dan NaCl.
simpul pita tengah (nodal medullary
filament). Struktur organ dalam ini oleh 2). Ruas pangkal (basal segment)
beberapa ahli Halimeda digunakan untuk Ruas pangkal ini berfungsi seperti ba-
identifikasi baku jenis-jenis yang baru dike- tang, mendukung semua ruas (segment).
nal, disamping itu diperhatikan pula bentuk Bentuknya bermacam-macam ada yang ber-
struktur organ bagian luar. bentuk kipas (fan-shaped), bulat daun waru
(lobed), ginjal (reniform) dan bulat telur
(oval), tabung (cycBndrical) (Gambar 3).
KARAKTER MORFOLOGIS Pada jenis-jenis tertentu ruas pangkal ini,
kadang-kadang tidak dijumpai misal pada
Bentuk thallus Halimeda bermacam-ma- jenis Halimeda opuntia. Jenis ini pada
cam sebagai hasil dari pertumbuhan ruas- ruas (segment) langsung tumbuh ruas peme-
ruasnya. Ada yang berbentuk menjari gang (holdfast). Pada jenis-jenis yang mem-
(separate), memencar (multi directional) dan punyai ruas pangkal dan ruas pemegang,
merumpun (clumps) (Gambar 1). Jika kadang-kadang terdapat ruas bantalan yang
diperinci bagian-bagian kerangka tubuh ter- disebut "custion segment" atau "stalk re-
bagi dalam susunan sebagai berikut: gion" yakni mas yang tumbuh di antara
ruas pangkal (basal segment) dengan ruas
1). Ruas daun (segment)
daun (segment), dan ruas bantalan ini ter-
Warna dari ruas ini menyerupai daun dapat juga di antara ruas dengan ruas.
berwarna hijau, terdiri dari bagian pucuk Dapat dijumpai pada jenis-jenis Halimeda
(apical segment) dan ruas tengah (medial micronesia, Halimeda simulans, Halimeda
segment). Bentuknya beraneka ragam, ada cylindrica, Halimeda monile dan Halimeda
yang berbentuk bulat daun warn (lobed), favulosa. Jenis-jenis Halimeda lain yang ada
ginjal (reniform), bulat telur (oval), prisma ruas bantalan pada hubungan antara ruas
(cunneatus) dan tabung (cylindrical) (Gam- pangkal dengan ruas daun misalnya jenis-
bar 2). Ruas badan masing-masing jenis jenis Halimeda borneensis, Halimeda macro-
mempunyai ukuran panjang dan lebar loba dan Halimeda simulans.
yang berbeda-beda. Menurut TAYLOR
3). Ruas pemegang (holdfast)
(1967) dan HILUS-COLUNVAUX (1984)
ukuran-ukuran ini telah disepakati dalam Ruas pemegang adalah alat yang diguna-
Kongres Botanical Nomenclatur yakni telah kan untuk melekat atali menancap pada
dibuat ukuran standar internasional misal- substrat tempat tumbuh. Pada substrat
nya Halimeda borneensis W.R. TAYLOR. lumpur dan pasir kebanyakan mempunyai
Ruas daun (segment) berbentuk bulat leng- ruas pemegang berbentuk ubi (bulbous) dan
kung (lobed) panjang 12 mm dan lebar pada substrat karang mati atau pecahan
sampai 17 mm. Untuk menghindari kesama- karang mati berbentuk akar serabut (rizhoi-
an dalam bentuk oleh HILUS-COLLIN- dal). Ruas pemegang berupa ubi ini dibentuk
VAUX (1980) telah diberi ukuran pada dari kumpulan-kumpulan massa pita dan
Halimeda macroloba DECAISNE. Halimeda partikel-partikel pasir dan lumpur yang ber-
ini bentuknya hampir sama dengan Hali- gabung menjadi bonggol yang keras (Gambar
meda borneensis, tetapi ukuran panjang 4).
dan lebar dari ruas-ruasnya sangat berbeda Untuk Halimeda beruas pemegang, akar
yakni panjang ruas 12 mm - 29 mm dan serabut umumnya tumbuh pada substrat
lebar 17 mm - 40 mm. Ruas-ruas ini karang mati dan benda-benda keras yang
kadang-kadang ada yang tebal dan ada yang ada di dasar laut, biasanya bentuk-bentuk

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 2


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 1. Beberapa contoh bentuk kerangka tubuh ; 1 — 3. Menjari — memencar


(separate) 4 — 5. Menjalar ke samping (multi — directional) 6—7.
Rumpunan (clumps).

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 3


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 4


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 5


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 4. Bentuk ruas pemegang (holdfast).

kerangka tubuh Halimeda ini tumbuh me- ruas-ruas daun. Persiapan preparat irisan
mencar (multi-directional) dan rumpunan (section) dapat menggunakan spesimen ba-
(clumps). Sedangkan Halimeda yang ber- sah maupun kering. HILUS-COLINVAUX
ubi, kerangka tubuhnya berbentuk menjari (1980) telah membagi struktur organ dalam
dan memencar. Letak pertumbuhan ruas menjadi tiga kelompok yakni:
pemegang ini ada dua kemungkinan yakni
untuk ruas pemegang berybi letaknya pada 1). Simpul pita tengah (nodal medullary
lanjutan dari ujung ruas pangkal dan untuk filaments)
ruas pemegang yang berbentuk akar serabut, Untuk mengetahui informasi mengenai
tumbuh pada bagian-bagian kepingan ruas susunan organ dalam, dapat diperoleh de-
(segment). Dapat dijumpai pula sifat ruas ngan menguliti persambungan antar keping-
pemegang yang tumbuh pada perluasan ruas an ruas (nodal) dengan panjang 6 mm dan
(segment) yang disebut "trope like exten- lebar 5 mm diiris searah dengan kepingan
sion" misalnya Halimeda micronesia dan ruas tersebut. Dengan bantuan mikroskop
Halimeda opuntia Panjang ruas pemegang binokuler, maka dapat dilihat kumpulan
ini biasanya mencapai 6 cm atau lebih. pita-pita tengah yang bergabung menjadi
satu dan disebut "nodal medullary fila-
ments", pita-pita ini mempunyai hubungan
KARAKTER ANATOMIS antara kepingan ruas dengan kepingan ruas
berikutnya. Hubungan antar simpul pitanya
Sebelum pemeriksaan organ bagian da- (nodal medullary filaments) mempunyai
lam ini maka diperlukan persiapan alat-alat bentuk yang berbeda untuk masing-
yang dibutuhkan untuk melihat dan mem- masing jenis. HILUS (1959) telah menge-
buka struktur organ bagian dalam seperti : lompokkan dari masing-masing tipe simpul
pinset, silet, gelas preparat, gelas penutup, pita tengah (nodal medullary fillaments)
mikroskop dan HC1 (asam chlorida) 10% dan dikelompokkan dengan nama istilah
serta akuades. Kegunaan HC1 ini yaitu untuk yang berbeda yakni : kelompok Rhipsalis,
melarutkan senyawa-senyawa NaCl dan Opuntia, Halimeda, dan Micronesica (Gam-
CaCO3 yang melekat pada dinding kepingan bar 5).

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 6


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 7


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

2). Urat daun (utricle) perbesaran 10 x atau 40 x, maka penampang


Untuk mengetahui struktur urat daun urat daun ini dapat dilihat jelas. Penampang
ini dinamakan juga permukaan sel (surface
dalam kepingan ruas secara rinci dapat diper-
of cell), bentuknya bermacam-macam :
oleh dari irisan tipis pada permukaan ruas,
bulat (cycle), bulat telur (oval), segi enam
irisan ini dilarutkan ke dalam asam hy-
(hexagonal), dan segi banyak (polygonal)
drolik 20% atau HC1 10%. Kegunaan- (Gambar 7)). Permukaan urat daun mempu-
nya untuk menghilangkan kalsifikasi dalam nyai diameter yang berbeda-beda, untuk
kepingan ruas. Preparat irisan diletakkan di tiap-tiap jenis. Dalam beberapa jenis kadang-
atas gelas preparat dan untuk menghilangkan kadang mempunyai bentuk sel yang sama
HCl tersebut diambil dengan kertas serap akan tetapi ukuran diameter permukaan sel
setelah kering, ditetesi dengan air secukup- berbeda misalnya Halimeda monile dengan
nya dan ditutup dengan gelas penutup, ke- Halimeda simulans, Halimeda tuna dengan
mudian diamati di bawah mikroskop. HIL- Halimeda discoidea dan Halimeda macro-
US (1959) dan HILUS-COUNVAUX (1980) loba dengan Halimeda borneensis. Dari ke
memberi nama urat daun ini sesuai dengan enam jenis Halimeda ini pada permukaan
urut-urutan percabangan, dimulai dari urat sel yang masih muda mempunyai ukuran
daun yang paling ujung yakni urat daun per- diameter permukaan urat daun dan bentuk
tama disebut "primary utricle", urat daun sel hampir sama.
kedua disebut "secondary utricle" dan urat
daun ketiga disebut "tertiary utricle".
Cabang-cabang urat daun ini untuk tiap-
PENERAPAN DALAM IDENT1FIKASI
tiap jenis berbeda-beda, dan di antara ketiga
macam cabang urat daun untuk setiap jenis
Bentuk, susunan, dan ukuran organ
tidak selalu lengkap. Ada jenis yang hanya
tubuh luar dan dalam adalah merupakan
mempunyai cabang ke satu (primary utricle)
dasar yang penting dalam menentukan pena-
misalnya Halimeda discoidea, sedangkan
maan jenis. Karena tanpa mengetahui
yang hanya mempunyai cabang ke satu dan
bentuk dan ukuran serta susunan organ
ke dua misalnya Halimeda opuntia, Hali-
tubuh dalam dan luar akan mengakibatkan
meda minima, Halimeda renschii, Halimeda
kesalahan dalam penamaan jenis. Hal ini
micronesia dan Halimeda gracilis. Untuk
akan lebih banyak membantu kebenaran
mengetahui batasan antara secondary utricle
yang lebih tepat, dari pada hanya mengiden-
dan tertiary utricle dapat diperoleh dari
tifikasi dengan bentuk morfologinya saja.
pada ujung-ujung urat daun ke dua yang
HILLIS (1959) dan HILIS-COLINVAUX
tampak nyata. Adapun jenis-jenis yang
(1984) telah mendiskripsikan jenis-jenis
mempunyai urat daun yang lengkap yakni
algae Halimeda dan memberikan standari-
urat daun ke satu, ke dua dan ke tiga misal-
sasi ukuran struktur organ tubuh bagian
nya Halimeda macroloba, Halimeda borneen-
dalam dan luar. Jenis-jenis Halimeda yang
sis, Halimeda simulans, Halimeda cylindracea
ia peroleh dari wilayah Indo Pasifik terutama
dan Halimeda tuna (Gambar 6).
berasal dari perairan Indonesia. Dari hasil
3). Permukaan urat daun (susface of ut- identifikasi algae Halimeda yang terdapat di
ricle) Indonesia tengah dan timur dapat dilihat
pada Tabel 1.
Apabila dilihat dengan mikroskop pada

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 8


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 6. Beberapa percabangan urat daun (HILLS 1959).

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 9


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 7. Beberapa penampang permukaan urat daun (HILLIS 1959).


1—2. Halimeda cuneata 3—4. Halimeda opuntia 5. Halimeda
scabra 6. Halimeda lacundis 7. Halimeda gracilis 8. Halimeda
lacrimosa 9. Halimeda tuna 10. Halimeda fragilis 11. Halimeda
discoidea 12. Halimeda taenicola 13—14. Halimeda micronesica 15.
Halimeda gigas 16. Halimeda macrophysa 17. Halimeda bikinensis
19—20. Halimeda macroloba 21. Halimeda incrassata 22—23.
Halimeda cylindracea 24. Halimeda favulosa 25. Halimeda
stuposa 26. Halimeda monile 27. Halimeda simulans

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 10


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Tabel 1. Bentuk morfologi dan anatomi Halimeda yang ditemukan di Indonesia


tengah dan timur (HILLS 1959 ; HILLS - COUNVAUX 1984)

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 11


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

DAFTAR PUSTAKA Biology (BLAXTER, RUSSEL and


YONGE eds.). Academic Press, Lon-
BARTON, E.S., 1900. The genus Halimeda. don, XVII : 2 - 84.
Siboga Expeditie. E.J. BRILL publish- HILUS-COUNVAUX, L. 1984. Systematics
ers and printers. Leiden. Monographe, association special : Systematics of the
LX :30 pp. Siphonales. In : Systematics of the
HILLIS, L.W. 1959. A revision of genus JOHN eds.). Academic Press, London
Halimeda (Order Siphonales). Green Algae. (D.E.G. IRVINE and D.M.
Department of Botany, Victoria XXVII: 271 - 296.
College, Victoria, B.C., Canada Vol TAYLOR, W.R. 1967. Marine algae of
VI: 322 - 339. eastern tropical and subtropical
HILLIS-COUNVAUX, L. 1980. Ecology coast of the America. Univ. Michigan.
and taxonomy of Halimeda : Primary Press, 870 pp.
producer of coral reefs. In : Marine

Oseana, Volume XII No. 1, 1987 12

Anda mungkin juga menyukai