Oleh :
A. Latar Belakang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan penting. Mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang sering
dikatakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Batang sebagian besar
tumbuhan terletak di permukaan tanah, namun ada pula batang yang
terdapat di dalam tanah, bahkan ada tumbuhan yang tampak tidak
berbatang (planta acaulis) walaupun sesungguhnya berbatang hanya sangat
pendek sekali sehingga seolah-olah tidak berbatang (Haryani, 2012) dalam
(Riastuti, 2020). Tumbuh-tumbuhan yang tidak berbatang, sesungguhnya
tidak ada, hanya tampaknya saja yang tidak ada. Hal ini disebabkan karena
morfologi batang amat pendek sehingga semua daunnya seakan-akan
keluar dari atas akarnya dan tersusunrapatsatu sama lain, atau karena
batang tumbuhan tersebut bermetamorfosis/berubah bentuk
(Tjitrosoepomo, 2012).
Batang merupakan salah satu bagian penting, dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut :
Umumnya berbentuk panang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya
sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku
dan di situlah terdapat daun.
Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya matahari atau bersifat
fototrop atau heliotrope.
Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan
bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
Mengadakan percabangan dan selalu hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Batang juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
Untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah,
yaitu : daun, bunga, dan buah.
Dengan percabangan memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan
bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari
segi kepentingan tumbuhan bagaian-bagian tadi terdapat dalam posisi
yang paling menguntungkan.
Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke
atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan beberapa masalah dari latar belakang di atas, yaitu
sebagai berikut :
1. Bagimana cara mengenal dan membedakan bagian-bagian Batang
(Caulis) dengan bagian-bagian tumbuhannya?
2. Apa itu deskripsi dari morfologi Batang (Caulis)?
3. Apa itu deskripsi dari bagian-bagian Batang (Caulis) pada spesimen
yang akan di amati?
4. Apa saja pengelompokkan jenis batang, permukaan batang, arah
tumbuh batang, percabangan batang, dan arah tumbuh batang pada
spesimen yang akan diamati?
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini, yaitu sebagai
berikut :
1. Mengenal dan membedakan bagian-bagian Batang (Caulis) dengan
bagian-bagian tumbuhannya.
2. Mendeskripsikan morfologi Batang (Caulis).
3. Mendeskripsikan bagian-bagian Batang (Caulis) pada spesimen yang
akan di amati.
4. Mendeskripsikan pengelompokkan jenis batang, permukaan batang,
arah tumbuh batang, percabangan batang, dan arah tumbuh batang
pada spesimen yang akan diamati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Karakteristik Batang
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan, ada di
antarannya yang jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang
tampaknya tidak berbatang, oleh sebab itu kita membedakannya menjadi :
1. Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis) tumbuhan yang
benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada hanya tampaknya saja
tidak ada. Hal ini di sebabkan karena batang amat pendek, sehingga
daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun
rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti pada lobak
(Raphanus sativus L.) dan sawi (Brassica juncea L.) . Tumbuhan ini
akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga dari
tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat
dengan daun-daun yang jarang- jarang.
2. Tumbuhan yang jelas berbatang
Batang tumbuhan yang jelas berbatang dapat dibedakan seperti
berikut ini :
a. Batang basah (herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair,
misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus L. ), dan krokot
(Portulaca oleracea L. ).
b. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat,
karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-
pohon (arbores) dan semak-semak (flutices) pada umumnya.
Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan
bercabang jauh dari permukaan tanah, sedangkan Semak adalah
tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, atau malahan
dalam tanah. Misalnya pohon mangga (Mangifera indica L.), semak ;
sidaguri (Sida rhombifolla L.).
c. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai
ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi
(Orzya sativa L).
d. Batang mendong (calamus), batang rumput tetapi mempunyai ruas-
ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis
globulosa kunth.), wlingi (Actinoscirpus grossus L.) dan tumbuhan
sebangsa teki (cyperaceae).
C. Bentuk Batang
Menurut Tjitrosoepomo (1989), Dilihat dari sudut bentuk
penampang melintangnya dibedakan menjadi macam-macam bentuk
batang, yaitu sebagai berikut :
a) Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp), kelapa (Cocos nucifera
L).
b) Bersegi (angularis), dalam hal ini ada kemungkinan :
Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus
rotundus).
Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisa (Passiflora
quadrangularis L.), iler (Coleus scutellarioides Benth.).
c) Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih
tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian di namakan :
Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai
pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia
platyclada Meissn.).
Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan
perkecabangan, misalnya kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
D. Permukaan Batang
Menurut Tjitrosoepomo (1989), Permukaan batang dapat
dibedakan menjadi :
a. Licin (laevis), misalnya pada jagung (Zea mays L.).
b. Berusuk (costatus), jika pada permukaan terdapat rigi-rigi yang
membujur, misalnya iler (Coleus scutellarioides Benth.).
c. Beralur (sulcatus). Jika membujur batang terdapat alur-alur yang
jelas, misalnya pada Cereus perivianus L.
d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada
sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada ubi
(Dioscorea alata L.) dan markisa (Passiflora quadrangularis). Selain
dari itu permukaan batang dapat dilihat pula menjadi :
e. Berambut (pilosus), seperti misalnya pada tembakau (Nicotiana
tabacum L.).
f. Berduri (spinosus), misalnya pada mawar (Rosa sp.).
g. Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica
papaya L.) dan kelapa (Cocos nucifera L.).
h. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya : nangka
(Artocarpus integra Merr.) dan keluwih (Artocarpus communis Forst.)
i. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia
stipulate Bolv.).
j. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak (bagian kulit yang
mati) seperti terlihat pada jambu biji (Psidium guanjava L.) dan pohon
kayu putih (Melaleuca leucadendron L.).
C. Prosedur Kerja
Adapun beberapa Langkah Kerja yang harus diperhatikan pada saat
praktikum, yaitu sebagai berikut :
1. Tentukan tanaman yang akan digunakan sebanyak 4 spesies yang
terdiri dari 1 spesies tanaman berkayu (lignosus), 1 spesies tanaman
batang basah (herbaceous), 1 spesies batang rumput (calmus), dan 1
spesies berbatang mendong (calamus). Tentukan jenis/spesiesnya
kemudian cari literatur mengenai klasifikasi tumbuhan tersebut.
2. Ambil sebuah tanaman utuh (tanaman lignosus, herbaceous, calmus,
dan calamus), kemudian foto tanaman tersebut dengan posisi batang
yang jelas sehingga dapat menjelaskan jenis batang, arah tumbuh
batang dan percabangan batang. Kemudian pindahkan foto tersebut
pada lembar Ms. word dan beri keterangan bagian-bagian tumbuhan
3. tersebut. Deskripsikan apakah batang tersebut termasuk lignosus,
herbaceous, calmus, atau calamus? Deskripsikan arah tumbuh batang
dan percabangan batang!
4. Ambil foto yang dapat menunjukkan bentuk batang dan permukaan
batang kemudian mendeskripsikan bentuk dan permukaan batang
tersebut!
5. Deskripsikan masing-masing foto tumbuhan tersebut!
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A)_Virga
singularis
B)_Lamina
Daun
C)_Petiolus
D) Caulis
A) Percabangan
Batang (Patens)
B) Caulis berbentuk
quadrangularis
B)_Arah
Tumbuh
Scandens
C)_Spina
A)_Lamina
B)_Petiolus
C)_Caulis
D)_Radix
A)_Percabangan
declinatus
B)_Arah
Tumbuh nutans
Monopodial
A)_Flos
B)_Lamina
C)_Petioulus
A)_Lamina
B)_Percabangan
patens
C)_Arah tumbuh
erectus
D)_Radix
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum struktur morfologi
batang, dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :
1. Pada hasil pengamatan Tumbuhan Iler (Coleus scutellarioides
Benth.), dapat diketahui bahwa tumbuhan tersebut memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Tumbuhan yang berbatang basah (herbaceous).
Bentuk batang segi empat (quadrangularis).
Memiliki permukaan batang yang berusuk (costatus).
Arah tumbuh batang yang serong atau condong ke atas
(ascendens).
Percabangan batang yang simpodial (cabang bisa saja lebih besar
daripada batang pokok)
Bercabang dengan tunas air (virga singularis).
Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens), yang membentuk
sudut kurang lebih 45º.
2. Pada hasil pengamatan Tumbuhan Bugenvil atau Bunga Kertas
(Bougainvillea spectabilis), dapat diketahui bahwa tumbuhan tersebut
memiliki karakteristik sebagai berikut :
Tumbuhan yang berbatang kayu (lignosus).
Bentuk batang bulat (teres).
Memiliki permukaan batang yang berduri (spinosus).
Arah tumbuh batang yang memanjat (scandens).
Percabangan batang yang monopodial (batang pokok kelihatan
dengan jelas).
Bercabang dengan duri (spina).
Arah tumbuh cabang mendatar (horizontalis), yang membentuk
sudut kurang lebih 90º.
3. Pada hasil pengamatan Tumbuhan Rumput Setaria (Sataria magna),
dapat diketahui bahwa tumbuhan tersebut memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Tumbuhan yang berbatang rumput (calmus).
Bentuk batang bulat (teres).
Memiliki permukaan batang yang bersayap (alatus).
Arah tumbuh batang yang mengangguk (nutans).
Percabangan batang yang simpodial (cabang bisa saja lebih besar
daripada batang pokok).
Bercabang dengan geragih (flagellum / stolo).
Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens), yang membentuk
sudut kurang lebih 45º.
4. Pada hasil pengamatan Tumbuhan Rumput Wlingi (Actinoscirpus
grossus), dapat diketahui bahwa tumbuhan tersebut memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Tumbuhan yang berbatang mendong (calamus).
Bentuk batang bersegi tiga (triangularis).
Memiliki permukaan batang yang licin (laevis).
Arah tumbuh batang yang serong atau condong ke atas
(ascendens).
Percabangan batang yang simpodial (cabang bisa saja lebih besar
daripada batang pokok)
Bercabang dengan geragih (flagellum / stolo).
Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens), yang membentuk
sudut kurang lebih 45º.
B. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum, hendaknya dilakukan dengan
sangat teliti karena sulit untuk membedakan bagian-bagian dari suatu jenis
batang dan setiap mahasiswa hendaknya mempunyai buku atau junal
rujukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelompokkan suatu batang.
Oleh karena itu, kemungkinan terjadi kekeliruan penamaan karena hampir
mempunyai kesamaan yang mengakibatkan kesalahan dalam pembuatan
laporan praktikum ini. Untuk pengambilan foto juga harus berfokus pada
pokok materi yaitu materi batang (caulis).
DAFTAR PUSTAKA
Emerensiana, Monika . 2018. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Iler
(Coleus Scutellarioides L. Benth) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus. Kupang : Poltekkes Kemenkes Kupang. ← KTI
Brink, M., Ramolemana, G.M., Sibuga, K.P. 2016. In : Brink M, Belay G, editors.
Vigna subterranea (L.) Verdcourt. Plant Resources of Tropical African
Cereals and Pulses ; Wagenigen, Netherlands. Wagenigen (NL) : PROTA
Foundation. ← Jurnal Internasional
Riastuti, Reny Dwi, dkk. 2020. Keragaman Morfologi Modifikasi Batang (Caulis)
di Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau. Jurnal Biosilampari :
Jurnal Biologi 2(2) : 67-73. ← Jurnal