Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batang merupakan salah satu bagian dari tubuh tumbuhan. Selain
sebagai tempat pelekatan daun, bunga dan buah, batang juga berfungsi sebagai
jalan pengangkutan air dan zat-zat mineral yang terlarut di dalamnya. Pada
beberapa tumbuhan, batang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan
cadangan.Batang tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada meristem apeks (pucuk).
Dari meristem tersebut dihasilkan pula bakal daun yang mula-mula berbentuk
tonjolan, kemudian berkembang lebih cepat dari ujung batang itu sendiri,
sehingga bakal daun menutupi meristem apeks.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat di
samakan dengan sumbu tubuh tumbuhan, Pada umumnya batang memiliki sifat-
sifat yaitu : umumnya berbentuk panjang bulat, terdiri atas ruas-ruas yang masing-
masing di batasi oleh buku-buku, tumbuhan biasanya keatas menuju cahaya
matahri, selalu bertambah panjang di ujungnya, mengadakan percabangan,
umumnya tidak berwarna hijau. Batang terdiri atas : bentuk batang, arah tumbuh
batang, percabangan batang.
Batang merupakan organ tumbuhan tempat melekatnya daun, berperan
sebagai penopang tumbuhan. Pada ujung titik tumbuhnya, batang dikelilingi daun
muda dan menjadi tunas terminal. Pada bagian batang yang lebih tua, buku
(nodus) tempat daun melekat pada batang dapat dibeedakan dari ruas (internodus).
Ruas merupakan bagian di antara dua buku yang berurutan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Mengetahui perawakan tanaman, bentuk batang, susunan permukaan
batang, arah tumbuh batang dan arah tumbuh cabang serta bentuk tajuk.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan
dengan sumbu tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo,2005).
2.2 Sifat-sifat batang
Menurut Tjitrosoepomo (2005), pada umumnya batang mempunyai sifat-
sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah
bidang dibagai menjadi dua bagian yang setangkup.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan
pada buku-buku inilah terdapapt daun.
3. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari: (bersifat
fototrop atau heliotrop).
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan
bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umunya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,
misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

2.3 Jenis batang


Menurut Tjitrosoepomo (2005), apabila kita memperhatikan macam-
macam jenis tumbuhan, maka dapat dibedakan menjadi:
1. Tumbuhan yang tidak berbatang (Planta acualis), yaitu tumbuhan yang tidak
berbatang, tetapi sesungguhnya tumbuhan yang tidak berbatang tidak ada, hanya
daunnya tersusun sangat rapat satu sama lain, sehingga tumbuhan itu seolah-olah
tidak berbatang.
2. Tumbuhan yang jelas berbatang
a) Batang basah (herbaceous), yaitu batang lunak dan berair
b) Batang berkayu, yaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena
sebagian besar jaringannya terdiri atas kayu, dibedakan menjadi: semak-
semak (frutices) yaitu tumbuhan yang tidak begitu besar, batangnya
berkayu, bercabang-cabang di dekat permukaan tanah atau kadang kala di
dalam tanah
c) Batang rumput (calmus), yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas
yang nyata dan seringkali berongga
d) Batang mendong (calamus), yaitu seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang
2.4 Bentuk batang
Tumbuhan biji belah (Dycotyledoneae) pada umumnya mempunyai
batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil,
jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat
memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji
tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari
pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya
pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi
selanjutnya ke atas tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma
(Palmae) (Tjitrosoepomo,2005).
Menurut Tjitrosoepomo (2005), jika kita berbicara tentang bentuk batang
biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya.
Dan dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan
bermacam-macam bentuk batang antara lain:
1. Bulat (teres)
2. Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:
a) Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus
rotundus)
b) Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah.
3. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih
tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan:
a) Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai
pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia
platyclada Meissn.).
b) Kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan
percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
Menurut Tjitrosoepomo (2005), dilihat permukaannya, batang tumbuh-
tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat
membedakan permukaan batang yang:
1. Licin (laevis)
2. Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang membujur
3. Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas
4. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-
sudutnya terdapat pelebaran yang tipis
Menurut Tjitrosoepomo (2005), selain dari itu permukaan batang dapat
pula :
1. Berambut (pilosus)
2. Berduri (spinosus)
3. Memperlihatkan bekas-bekas daun
4. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
5. Memperlihatkan banyak lentisel
2.5 Arah tumbuh batang
Menurut Tjitrosoepomo (2005), walaupun seperti telah dikemukakan,
batang umumnya tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi
mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat
ini dibedakan batang yang tumbuhnya:
1. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas
2. Menggantung (dependens, pendulus), ini tentu saja hanya mungkin untuk
tumbuh-tumbuhan yang tumbuhnya di lereng-lereng atau tepi
3. Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya
ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas
4. Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku-bukunya
keluar akar-akar
5. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak
berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas
6. Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi ujungnya
lalu membengkok kembali ke bawah
7. Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang.
Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang
seperti batang yang memanjat, akan tetapi tidak dipergunakan alat-alat yang
khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit penunjangnya
2.6 Percaabangan pada batang
Menurut Tjitrosoepomo (2005), arah percabangan ada bermacam-macam,
biasanya dibedakan 3 macam cara percabangan, yaitu:
1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada
cabang-cabangnya
2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau
kalah besar dan kalah cepat pertumbuhan dibandingkan dengan cabangnya
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang
batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya

BAB 3
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu : 15.00-18.00
Tempat : Rumah via youtube
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
 Handphone
3.2.2 Bahan
 2 batang dikotil yang berbeda yaitu mangga (Mangifera Indica) dan
jambu biji (Psidium guajava L.).
 2 batang monokotil yang berbeda yaitu Pisang (Musa paradisiaca L.) dan
Tebu (Saccharum officinarum L.).
3.3 Langkah Kerja
1. Mencari sample batang dikotil dan monokotil
2. Mencatat nama sample batang yang diamati dalam Bahasa Indonesia dan
bahasa latin
3. Foto daun menggunakan kamera handphone
4. Amati dan beri keterangan setiap jenis mengenai bagian batang, perawakan
batang, pola percabangan, sifat batang, tipe arah tumbuh cabang, dan panjang
umur tumbuhan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pembahasan
No
Nama Gambar Keterangan
.
1. Bagian batang : nodus,
internodus
2. Perawakan tanaman :
Pohon
3. Pola percabangan :
Simpodial
4. Sifat batang :
Memperlihatkan bekas-
Mangga bekas penumpu
1. (Mangifera 5. Tipe arah batang :
Indica) erectus (tegak lurus)
6. Sifat cabang batang :
sirung pendek
7. Tipe arah tumbuh
Dikotil
cabang : Condong ke
atas (patens)
8. Panjang umur
tumbuhan : tanaman
tahunan (perrenis)
2. Jambu Biji 1. Bagian batang : nodus,
(Psidium internodus
guajava L.) 2. Perawakan tanaman : perdu
3. Pola percabangan :
monopodial
4. Sifat batang :
Memperlihatkan bekas-
bekas penumpu
Dikotil 5. Tipe arah batang : erectus
(tegak lurus)
6. Sifat cabang batang : sirung
pendek
7. Tipe arah tumbuh cabang :
Condong ke atas (patens)
8. Panjang umur tumbuhan :
tanaman tahunan (perrenis)
1. Bagian batang : nodus,
internodus
2. Perawakan tanaman :
herba
3. Pola percabangan :
monopodial
4. Sifat batang : tersusun
atas pelepah-pelepah
daun yang saling
Pisang (Musa tumpang tindih
3.
paradisiaca L.) 5. Tipe arah batang :
erectus (tegak lurus)
6. Sifat cabang batang :
sirung panjang
7. Tipe arah tumbuh
Monokotil
cabang : Condong ke
atas (patens)
8. Panjang umur
tumbuhan : tanaman
muda(anuus)
Tebu 1. Bagian batang : nodus,
(Saccharum internodus
officinarum L.) 2. Perawakan tanaman :
perdu
3. Pola percabangan :
monopodial
4. Sifat batang : tebu
mempunyai batang yang
tinggi dan kurus, dan
4.. beruas-ruas
5. Tipe arah batang :
erectus (tegak lurus)
6. Sifat cabang batang :
sirung panjang
Monokotil 7. Tipe arah tumbuh
cabang : tegak
(fastigiatus)
8. Panjang umur
tumbuhan : tanaman
muda(anuus)

4.2 Pembahasan
4.2.1.Mangga (Mangifera indica)
Mangga merupakan pohon berbatang tegak, bercabang banyak, bertajuk
rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon mangga dewasa dapat
mencapai 10-40 m. Umur pohon mangga bisa sampai 100 tahun lebih.
Morfologi pohon mangga terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga (Waluyo,
2008).
Batang pohon mangga tegak, berdahan, bercabang, dan beranting banyak.
Cabang dan ranting mangga berdaun lebat sehingga membentuk tajuk
berbentuk kubah, oval atau memanjang. Kulit batang pohon mangga tebal dan
kasar. Pada kulit batang itu terdapat banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik
bekas tangkai daun. Warna kulit batang yang sudah tua cokelat keabuan,
kelabu tua sampai hamper hitam.
4.2.2 Jambu biji (Psidium guajava L.)
Jambu biji perdu atau pohon kecil, tinggi 2-10 m, percabangan banyak.
Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna cokelat
kehijauan (Hapsoh, 2011).
Jambu biji memiliki bentuk batang berupa bulat.Jambu bijimemiliki
permukaan batang yang licin .Jambu biji memiliki arah tumbuh batang yaitu
tegak lurus .Jambu biji memiliki tipe percabangan yaitu simpodial , simpodial
adalah batang pokok sukar ditemukan , karena dalam perkembangan
selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan
kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya. Jambu
bijimemiliki arah tumbuh cabang berupa condong ke atas.
4.2.3 Batang Pisang (Musa paradisiaca L)
Batang tanaman ini berbentuk bulat silindris dan berlapis-lapis, serta
mengandung banyak air. Kandungan air tersebut dapat kita lihat saat batang
pisang terluka kemudian akan mengeluarkan air atau getah. Batang pisang
terbagi menjadi dua bagian, yaitu batang asli dan batang palsu yang umum
disebut sebagai batang semu.
Tinggi batang mencapai 2 sampai 8 meter tergantung pada variasi dan
kondisi, dan memiliki bonggol yang pendek. Bonggol memiliki mata tunas dan
menghasilkan rhizome pendek dan akar (anakan) dekat pohon induk. Batangnya
merupakan batang semu yang ternyata berupa lembaran daun yang saling
tumpang tindih dengan daun baru dan akhirnya bunga muncul dari bagian tengah
(Mudita, 2012). Diameter batang sekitar 48 cm ketebalan dapat mencapai 20-5-
cm batang sejati akan muncul pada saat bunga terbentuk. Batang sejati ini tumbuh
didalam batang semu sehingga muncul dan mendukung tandan.
4.2.4 Tebu
Tanaman tebu mempunyai batang yang padat, tidak bercabang, dan di
penampangnya terdapat lingkaran yaitu berupa ruas yang dibatasi buku-buku.
Umumnya, buku-buku berjarak pada interval sekitar 15 sampai 25 cm; tapi
lebih dekat di bagian batang atas dimana elongasi berlangsung. Warna dan
kekerasan batang bervariasi sesuai varietas, dan diameter batang dapat
berkisar diameter antara 2,5 cm - 5,0 cm. Batang tebu juga memiliki lapisan
lilin yang berwarna putih 6 keabu-abuan dan biasanya banyak terdapat pada
batang yang masih muda (James, 2004).
BAB V
KESIMPULAN / PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan, saya dapat menyimpulkan bahwa batang
merupakan bagian tumbuhan yang paling penting yang berada di atas
permukaan tanah. Mangga dan jambu biji adalah tanaman dikotil sedangkan
pisang dan tebu merupakan tanaman monokotil. Batang pohon pisang
merupakan batang semu. .
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada. University Press.


Yogyakarta.
Waluyo, L. 2008. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Universitas
Muhammadiyah Malang: Malang.
Hapsoh dan Hasanah, Y. (2011). Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan :
USU Press.
Mudita, I. W. 2012. Mengenal Morfologi Tanaman dan Sistem Pembarian Skor
Simmons–Shepperd untuk Menetukan Berbagai Kultivar Pisang Turunan
Musa acuminata dan Musa balbisiana.
http://www.perlintanfapertaundana.weebly.com. Diakses 22 November
2020.

Pertanyaan
a) Sebutkan fungsi batang secara struktural pada tumbuhan!
Batang memiliki 3 struktur dan funsinya yaitu :
1. Epidermis, memiliki fungsi sebagai pelindung dari bahaya kekeringan.
2. Korteks, fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
3. Stele, fungsinya sebagai alat angkut air dan mineral ke dalam seluruh anatomi
tumbuhan.
b) Sebutkan perbedaan percabangan monopodial dan simpodial!
1. Simpodial : batang pokok sulit ditebak/ditentukan, dalam pertumbuhan
perkembangannya kadang-kadang lebih cepat dan lambat dari cabangnya.
2. Monopodial : batang selalu tampak jelas, lebih besar dan Panjang dari
cabang-cabangnya, pertumbuhannya lebih cepat dari cabangnya.

Anda mungkin juga menyukai