Anda di halaman 1dari 4

Nama : PINI MONIKA

NIM : 856810762

Semester : 7 (Tujuh)

Tutor Pembimbing : Lukman, S.Pd, M.Pd

TUGAS TUTORIAL 2

1. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi moral anak !


Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi moral anak di antaranya adalah:
a. Lingkungan Rumah
Di rumah anak akan melihat dan meniru semua sikap dan
perilaku setiap anggota keluarga, sehingga peran orang tua sangat
berpengaruh dalam pembentukan tingkah laku anak. Sikap saling
berbagi, saling menghargai, saling menghormati, dan sopan
terhadap orang yang lebih tua, ditunjang oleh suasana rumah yang
nyaman akan mempengaruhi tingkah laku anak di kemudian hari.
Melalui larangan, anjuran, pemberian hukuman dan hadiah,
perbuatan yang salah dan perbuatan yang benar, akan membentuk
tingkah laku anak di kemudian hari. Dengan adanya model yang
baik, akan mendorong anak untuk berbuat dan bertingkah laku
baik pula.
b. Lingkungan Sekolah
Di sekolah dengan diadakan kegiatan yang mengandung unsur-
unsur persaingan yang sehat, seperti olahraga akan melatih anak
untuk belajar bagaimana menerima kekalahan, berjiwa sportif,
menghormati kemenangan orang lain, menerima kekalahan, dan
juga dapat melatih kerja sama. Selanjutnya, dengan adanya
hubungan antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun
siswa dengan staf lainnya akan banyak mempengaruhi aspek
kepribadian anak. Untuk itu di sekolah harus diciptakan hubungan
yang baik antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun
siswa dengan staf lainnya untuk memperkecil kemungkinan
tumbuhnya perbuatan-perbuatan maupun nilai-nilai moral yang
kurang baik.
c. Teman Sebaya dan Aktivitasnya
Semakin bertambah usia anak semakin luas lingkungan
sosialnya, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang yang
lebih dewasa. Masing-masing anak akan memiliki pola sikap
maupun pola kepribadian. Apabila dalam satu kelompok terdapat
perbedaan yang jauh antara pola sikap maupun kepribadiannya
dengan lingkungan maka akan muncul konflik. Apabila di antara
mereka masih mempertahankan sikap dan tidak mau
menyesuaikan diri dengan norma lingkungannya, maka akan sulit
diterima oleh lingkungannya.
Aktivitas anak sangat banyak, mulai dari membaca buku,
melihat televisi, kegiatan olahraga, kegiatan organisasi keagamaan
dan sebagainya. Ini semua akan dapat mempengaruhi
perkembangan moral anak.
d. Inteligensi dan Jenis Kelamin
Anak dengan intelegensi rendah mengalami kesulitan untuk
mencerna norma-norma, sehingga anak tersebut akan menarik diri,
pemalu, dan ditolak oleh lingkungan atau kelompoknya.
Kemungkinan anak akan menjadi agresif karena terjadinya
penolakan tersebut.
Anak perempuan biasanya cenderung lebih matang dalam
penyesuaian diri terhadap nilai-nilai moral dibandingkan dengan
anak laki-laki. Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan bahwa
jumlah kenakalan anak laki-laki jumlahnya lebih besar daripada
anak perempuan.
2. Di bawah ini beberapa bentuk kegiatan belajar yang biasa dilakukan siswa
Sekolah Dasar diantaranya: a)menemukan, b)merangkai, c)menganalisis, dan
d)mengorganisasikan. Jelaskan bentuk-bentuk kegiatan belajar tersebut dan
model pembelajaran apa yang paling tepat kita gunakan agar pembelajaran
tersebut dapat berhasil !
Jawab:
a) Menemukan
Menurut Jerome S Bruner, inti dari belajar adalah bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Selama
kegiatan belajar berlangsung sebaiknya siswa dibiarkan untuk menemukan
sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari (Discovery Learning).
Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan
dalam memecahkan masalah.Dengan cara tersebut di harapkan mereka
mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri. Dengan
kata lain metode discovery learning mendorong siswa untuk bertanya dan
merumuskan jawaban sementara mereka, serta menarik kesimpulan
terhadap prinsip umum dari contoh praktik atau pengalaman yang
dilakukannya.
Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar menemukan, guru
dapat menerapkan metode discovery learning yang dikemukakan oleh
Bruner, selain itu dapat juga menggunakan metode eksperimen
(experimental method).
b) Merangkai
Selama kegiatan berlangsung, siswa berinteraksi, saling tukar pendapat,
pengalaman dan informasi.
Untuk meningkatkan kemampuan merangkai, guru dapat menggunakan
permainan antara jenis binatang dengan karakteristiknya. Cara yang
dilakukan dengan diskusi kelompok dan permainan tebak binatang.
Melalui permainan ini, siswa yang dibagi ke dalam beberapa kelompok
binatang diharuskan untuk membuat karakteristik dari binatang yang
menjadi kelompoknya. Kemudian menyuruh siswa untuk merangkai
pertanyaan mengenai cirri-cirin yang sudah dibuat oleh teman di kelompok
lain. Misalnya;
- Keluarga kambing
a. Hidupnya di darat
b. Makanannya rumput
c. Kegunaanya; sebagai hewan ternak, bulunya dapat dibuat untuk
kerajinan tangan,dapat menjadi hewan kurban
d. Ciri-cirinya; mempunyai 4 kaki, berbulu lembut,mempunyai kepala ,
berkembang biak dengan melahirkan, tidak punya cakar.
Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
selama presentasi, kelompok lain boleh bertanya atau menambahkan hal-hal
lain tentang binatang yang sedang dipresentasikan.
c) Menganalis
Menganalisis adalah sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilih,
mengurai, membedakan sesuatu yang digolongkan dan dikelompokkan
menurut kriteria tertentu lalu dicari taksiran makna dan kaitannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan
kemampuan belajar
menganalisis pada siswa SD adalah dengan menggunakan permainan teka-
teki atau tebak-tebakan. Sehingga anak terbiasa menganalisis suatu
permasalahan brdasarkan informasi yang tersedia dan mencari jawabannya.
Manfaat dari permainan teka-teki adalah :
1. Mengasah daya ingat
Saat teka-teki diluncurkan, siswa akan menyisir semua arsip yang ada di
kepalanya, untuk kemudian dicocokkan dengan petunjuk yang ada.
2. Belajar klasifikasi
Siswa belajar mengklasifikasikan, mana yang termasuk kategori buah-
buahan, binatang, kendaraan, dan sebagainya.
3. Mengembangkan kemampuan analisis
Siswa belajar menganalisis jawaban yang tepat dari berbagai petunjuk
yang ada. Mereka belajar menggabungkan informasi dan menemukan
jawabannya.
4. Menghibur
Permainan teka-teki sangat menghibur. Ini jelas permainan yang
menyenangkan dan dapat mengakrabkan hubungan anak dengan orang
tua, maupun antarteman sebaya, dan dapat dilakukan di mana saja dan
kapan pun, baik dalam perjalanan, di rumah, sekolah, maupun saat-saat
santai lainnya.
Contohnya : Buah-buahan. Aku buah-buahan, aku memiliki banyak duri
tajam, bauku harum dan rasaku manis, apakah aku? (Jawabannya: Buah
Durian)

d) Mengorganisasikan
Belajar mengorganisasikan disini sesuai dengan teori belajar humanistic yang
dikemukakan Carl Rogers.
Menurut Carl Rogers yang penting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran,
yaitu;
1. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak
harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
3. Pengorganisasian bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna
bagi siswa.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan mengorganisasikan, guru dapat
membiasakan siswa berpikir dalam bentuk skema, kemudian
mengorganisasikan informasi atau pengetahuan yang diperolehnya kedalam
pemikirannya masing-masing. Pengembangan kemampuan
mengorganisasikan ini sesuai dengan teori humanistik yang dikemukakan
oleh Rogers.

3. Jelaskan apa yang dimaksud Kompetensi Guru dan sebutkan kompetensi apa
saja yang harus dimiliki oleh seorang guru ?
Jawab:
Kompetensi guru merupakan tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
harus dikuasai oleh seorang guru sebagai bukti bahwa dia kompeten dan
menunjukkan sikap keprofesionalannya dalam menjalankan tugas sebagai guru.
Tindakan cerdas dan tanggungjawab tersebut dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan, serta sikap dan nilai yang dikuasai dengan baik.
Terdapat 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Anda mungkin juga menyukai