Anda di halaman 1dari 10

M O D U L 3

Kegiatan belajar 2
Penanaman nilai-nilai kejujuran, toleransi,
dan setia kawan pada anak usia dini

Kelompok
• Sri Sayekti
• Sri wahyuni
Pengembangan moral pada anak usia dini , bila dikaitkan dengan penerapan Developmentally
Appropriate Practice ( DAP ), belum perlu menggunakan kurikulum yang tersetruktur secara baku.
Ada beberapa wilayah pengembangan anak usia dini yang perlu mendapat stimulasi sebaik
mungkin dari para pendidik atau orang - orang disekitarnya.
Wilayah pengembangan tersebut minimalnya meliputi :
- Pengembangan pengetahuan ( knowledge ) untuk kepentingan peningkatan kecerdasan umum
ataupun keagamaan

- Pengembangan bahasa dan seni ( speech )


- Pengembangan emosi untuk kepentingan peningkatan pengendalian dan pengelolaan kecerdasan
emosi anak ( emotional quotient )
- Pengembangan kecakapan hidup ( life skill )
-Pengembangan gerak tubuh ( motoric )
Penanaman nilai-nilai kejujuran, toleransi, dan setia kawan pada anak usia dini berkaitan erat dengan
perkembangan sosial anak itu sendiri.
Perkembangan sosial memainkan satu bagian dalam perkembangan anak-anak usia 3, 4 dan 5 tahun.

Ketika berinteraksidengan anak-anak yang lain, mereka mulai mengembangkan arti konsep diri dan kemampuan
diri .
Hal itu sangat penting diperhatikan mengingat proses konsep diri dan kemampuan adalah dua hal yang turut
membentuk karakter dan kepribadian seseorang.

konsep diri dibangun oleh apa yang didengar dari orang lain tentang dirinya, apa yang dialami langsung, dan apa
yang dirasakan dalam kehidupannya sendiri.
Kemampuan diri juga berkaitan erat dengan konsep diri.
Seseorang yang memiliki konsep diri positif cenderung memiliki rasa percaya diri untuk
meraih cita-cita dan memiliki motivasi untuk berprestasi.

Sebaliknya, jika konsep diri seseorang itu negatif, persepsi yang negarif tersebut akan
melemahkan motifasinya, tidak percaya dengan kemampuannya, bahkan cenderung
menerima apa adanya sebelum berbuat sesuatu.
Penanaman nilai-nilai yang terkait dengan wilayah pembelajaran moral dan etika bagi anak usia
dini meliputi :
• Mengenal kehidupan pribadi dalam kaitannya dengan orang lain
• Mengenal dan menghargai perbedaan dilingkungan
• Mengenal peran jenis ( rule of gender ) dan orang lain
• Mengembangkan kesadaran hak dan tanggung jawab ( Al Mabrur, 2003 )
Berkaitan dengan penanaman nilai-nilai moral pada pendidikan
anak usia dini, dengan beradaptasi pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standart
Proses Belajar Mengajar, kegiatan pembelajarandilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemis melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
• pros es eksp lora si
Eksplorasi adalah kegiatan anak didik dalam upaya menggali informasi/ pengetahuan mengenai materi
/topik/ tema yang sedang dipelajari
Adapun bentuk-bentuk aktivitas yang dapat dilakukan pada proses eksplorasi ini adalah :
a. Melibatkan anak untuk menggali informasi terkait dengan materi /topik/tema
b. Menggunakan strategi /pendekatan /metode pembelajaran yang berpusat pada anak
c. Menggunakan media / alat bantu pembelajaran
d. Menggunakan sumber belajar / pembelajaran
e. Memfasilitasi terjadinya komunikasi antar anak dalam pembelajaran
f. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar anak dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
g. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
h. Menguasai materi yang terkait dengan topik/tema
i. Menerapkan konsepsesuai materi/topik/tema dalam kehidupan anak sehari-hari
j. Mengembangkan kecakapan hidup ( life skill )
k. Merancang tugas yang harus anak kerjakan
2. Proses Ela
borasi
Proses elaborasi adalah kegiatan anak untuk menyampaikan hasil eksplorasinya.
Bentuk aktivitas yang dapat dilakukan sebagai berikut
a. Memfasilitasi anak melali berbagai kegiatan belajar
b. Memfasilitasi anak dalam membuat laporan hasil eksplorasi
c. Memberi kesempatan kepada anak untuk bertindak tanpa rasa takut atau salah
d. Memfasilitasi anak dalam pembelajaran kooperatif
e. Memberi kesempatan kepada anak untuk mempresentasikan hasil kerjanya
n f i r m a s i
o s e s K o
3. Pr
Proses konfirmasi adalah kegiatan interaktif antara guru dan anak untuk
memberikan umpan balik.
Bentuk aktivitas yang dapat dilakukan :
a. Memberikan umpan balik positif
b. Memberikan penguatan terhadap keberhasilan anak
c. Memberikan informasi yang menantang rasa keingintahuan anak
d. Melakukan penilaian proses pembelajaran

Penanaman nilai - nilai kejujuran, toleransi, dan setia kawan pada anak usia dini
dapat diterapkan dengan beberapa contoh penerapan pembelajaran dengan story
telling, simulasi, atau test case
t e r i m a k a s i h

Anda mungkin juga menyukai