Anda di halaman 1dari 22

RESUME MATERI PRESENTASI AKHLAK

Disusun Oleh :

Amelia Iskandar Putri

201104011009

Akhlak

Manajemen Reguler 3-D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR


KELOMPOK 7
KAKHLAK TERHADAP DIRI SENDIRI

A. Pengertian Akhlak Terhadap Diri Sendiri


 Menurut etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab ‫ اخالق‬bentuk jamak
dari mufradnya khuluq ‫ خلق‬yang berarti “budi pekerti”. Sedangkan menurut
terminologi, kata “budi pekerti”, budi adalah yang ada pada manusia,
berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh pemikiran, ratio.
 Akhlak terhadap diri sendiri adalah jiwa-jiwa seseorang yang melahirkan
perbuatan-perbuatan dengan sukarela dan hasil dari keimanan.

B. Jenis Akhlak Terhadap Diri Sendiri


 Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah sifat dan tabiat mulia yang dianjurkan pengerjaannya
dalam Islam.
 Akhlak Mazmumah
Akhlak mazmumah adalah sifat dan tabiat tercela yang mesti dihindari seorang
muslim.

C. Macam – Macam Akhlak Terhadap Diri Sendiri


 Berakhlak terhadap jasmani
Contohnya ; senantiasa menjaga kebersihan, menjaga makan dan minumnya,
menjaga kesehatan, berbusana yang islami,.
 Berakhlak terhadap akal
Contohnya ; senantiasa menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang lebih didapat,
memiliki ilmu yang ia kuasai, dan mengamalkan ilmunya kepada orang lain.
 Berakhlak terhadap jiwa atau rohani
Contohnya ; bermuhasabah, muwarabah, bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa
besar, mujahadah.
D. Manfaat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
 Berakhlak terhadap jasmani
a. Jauh dari penyakit karena sering menjaga kebersihan.
b. Tubuh menjadi sehat dan selalu bugar.
c. Menjadikan badan kuat dan tidak mudah lemah.

 Berakhlak Terhadap Akal


a. Memperoleh banyak ilmu.
b. Dapat mengamalkan ilmu yang kita peroleh untuk orang lain.
c. Membantu orang lain.
d. Mendapat pahala dari Allah SWT

 Berakhlak Terhadap Jiwa dan Rohani


a. Selalu dalam lindungan Allah SWT.
b. Jauh dari perbuatan yang buruk.
c. Selalu ingat kepada Allah SWT.

E. Faktor yang mempengaruhi akhlak


 Aliran nativisme (Aliran yang dibawa sejak lahir)
 Aliran empirisme (Aliran yang dipengaruhi oleh factor lingkungan)
 Aliran konvergensi (Aliran yang dipengaruhi faktor internal)

F. Cara Memelihara Akhlak Terhadap Diri Sendiri


 Istiqomah, Menapaki jalan yang lurus yaitu jalan islam yang telah di ajarkan oleh
Nabi Muhammad.
 Syukur, Menunjukkan terhadap apa yang telah Allah berikan berupa kenikmatan
kepada kita, dengan lisan atau perbuatan.
 Tawadhu, Ridho apabila ia mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari apa
yang sepantasnya ia dapatkan.
 Sabar, sikap dimana seseorang menahan dirinya untuk mengendalikan nafsunya.
.
 Amanah, Dapat dipercaya, seseorang dapat dipercaya tergantung kadar imannya.
 Siddiq, Jujur atau benar dalam segala hal baik itu hatinya, perkataannya, dan
perbuatannya.
 Iffah, Menjaga dan memelihara diri dari hal-hal buruk yang membuat diri kita
rendah,
 Pemaaf. Sikap yang suka memberi maaf kepada kesalahan orang lain dengan
ikhlas tanpa rasa benci
KELOMPOK 8
AKHLAK TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN

A. Pengertian Alam
Alam semesta adalah fana. Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di
dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotic serta segala macam peristiwa alam
yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia. Adapun
firman allah SWT dalam AL-QUR’AN surah thaha ayat 53 yang artinya:“(tuhan) yang
telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan ditasnya
bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit”. Kemudian kami tumbuhkan
dengan (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan.

B. Pengertian Kebersihan
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik. Manusia peru
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu,
tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun
orang lain. Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
dalamnya, debu, sampah, dan bau.

C. Akhlak Terhadap Alam


Akhlak terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan memanfaatkan sumber daya
alam dengan jalan mengeksploitasi secara besar-besaran, sehingga timbul
ketidakseimbangan alam dan kerusakan bumi.

D. Akhlak Manusia Terhadap Alam Sekitar


 Melarang penebangan pohon-pohon secara liar
 Melakukan reboisasi
 Mengendalikan erosi
 Memberikan pengertian yang baiktentang lingkungan kepada seluruh lapisan
masyarakat
 Memerhatikan penciptaan alam
 Memanfaatkan alam beserta isinya

E. Metode Penumbuhan Akhlak Lingkungan


 Mengajarkan
 Keteladanan
 Pembiasaan
 Refleksi

F. Larangan Akhlak Terhadap Lingkungan


 Larangan mengadakan kerusakan di muka bumi
 Larangan merusak tanaman dan binatang
 Larangan mencemari air laut
 Menjaga keamanan lingkungan
KELOMPOK 9
AKHLAK TERHADAP GURU & DOSEN

A. Pengertian Guru & Dosen


 Menurut Agama
Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk
menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh ‘azza wa jalla. Sebagaimana
wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah
para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.

 Menurut Etika
Secara etimologis, guru adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberikan
kesan bahwa guru adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang
pendidikan. Lalu pengertian guru secara terminologi, adalah orang yang kerjanya
mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. -masing.

B. Hadist Berprilaku terhadap Guru atau Dosen


 Sabda Rasulullah Saw yang artinya: "Muliakanlah orang yang kamu belajar
darinya." (HR. Abul Hasan Al-Mawardi). "muliakanlah guru-guru Al Qur'an
(agama), karena barang siapa yang memuliakan mereka berarti iya memuliakan
aku". (HR.Abdul Hasan Al-Mawardi)
 Guru termasuk ulil amri karena mereka adalah pengganti ibu bapak yang
mengasuh kita dalam pengajaran dan pendidikan yang sangat menentukan garis-
garis kehidupan kita yang akan datang. Nabi SAW. bersabda, yang
artinya:“barangsiapa menghormati guru berarti ia menghormati Tuhannya.” (HR.
Abu al-Hasan al-Mawardi).Sebab, Tuhan menyampaikan ilmu kepada manusia
lewat Nabi dan Rasul yang kemudian digantikan oleh ulama; dan guru.
C. Kedudukan Guru atau Dosen
 “Bapak Guru lebih mulia dari bapak kandung“. Sebab, Ibu Bapak itu
mendewasakan dari segi jasmani yang bersifat material, sedangkan Bapak/Ibu
Guru mendewasakan dari segi rohani yang bersifat spiritual dan universal.
 Nabi SAW. bersabda, yang artinya:“barangsiapa menghormati guru berarti ia
menghormati Tuhannya.” (HR. Abu al-Hasan al-Mawardi).Sebab, Tuhan
menyampaikan ilmu kepada manusia lewat Nabi dan Rasul yang kemudian
digantikan oleh ulama; dan guru.

D. Adab-adab Terhadap Guru atau Dosen


 Adab Duduk
Ibnul Jamaah mengatakan, “Seorang penuntut ilmu harus duduk rapi, tenang,
tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak membetangkan kaki, tidak bersandar,
tidak pula bersandar dengan tangannya, tidak tertawa dengan keras, tidak duduk
di tempat yang lebih tinggi juga tidak membelakangi gurunya”.

 Adab Berbicara
Para Sahabat Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, muridnya Rasulullah, tidak pernah
kita dapati mereka beradab buruk kepada gurunya tersebut, mereka tidak pernah
memotog ucapannya atau mengeraskan suara di hadapannya, bahkan Umar bin
khattab yang terkenal keras wataknya tak pernah menarik suaranya di depan
Rasulullah.

 Adab Bertanya
Para ulama telah menjelaskan tentang adab bertanya ini. Mereka mengajarkan
bahwa pertanyaan harus disampaikan dengan tenang, penuh kelembutan, jelas,
singkat dan padat, juga tidak menanyakan pertanyaan yang sudah diketahui
jawabannya. Di dalam Al-Qur’an terdapat kisah adab yang baik seorang murid
terhadap gurunya, kisah Nabi Musa dan Khidir. Pada saat Nabi Musa ‘alihi salam
meminta Khidir untuk mengajarkannya ilmu,

 Adab Dalam Mendengarkan Mata Kuliah


Di riwayatkan Yahya bin Yahya Al Laitsi tak beranjak dari tempat duduknya saat
para kawannya keluar melihat rombongan gajah yang lewat di tengah pelajaran,
yahya mengetahui tujuannya duduk di sebuah majelis adalah mendengarkan apa
yang dibicarakan gurunya bukan yang lain.

E. Hikmah Akhlak Terhadap Guru atau Dosen


 Mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT sebab hormat kepada guru adalah
termasuk perilaku terpuji.
 Ilmu yang didapatkan dari guru akan menjadi berkah dalam kehidupan siswa
sehingga banyak kebaikan yang muncul darinya.
 Terhindar dari dosa dan perasaan bersalah, menyesal dan sebagainya karena tidak
hormat kepada guru.
 Mendapatkan kecintaan dan kasih sayang dari guru.
 Mendapatkan kemuliaan dan kehormatan di mata manusia sebab mereka yang
hormat pada guru tentu saja baik budinya
 Dimudahkan jalannya dalam mendapatkan ilmu serta dibuka jalan pikirannya agar
mudah memahami ilmu tersebut.
KELOMPOK 10
AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU

A. Pengertian Ilmu & Pengetahuan


Ilmu merupakan usaha kita untuk menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan yang terjadi di alam manusia.
Sedangkan Pengetahuan adalah informasi yang di dapat untuk memperoleh
pemahaman, pembelajaran dan pengalaman. Pengetahuan adalah hasil "tahu melalui
panca indera manusia: Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

B. Akhlak Seorang Muslim Dalam Menuntut Ilmu


Di dalam Al Qur'an diterangkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana utama menuju
kebahagiaan abadi. Ilmu.

C. Adab Dalam Menuntut Ilmu


 Mengikhlaskan niat untuk Allah SWT
 Bertujuan untuk mengangkat kebodohan
 Beramal dengan ilmu
 Bermaksud membela syariat

D. Sifat Yang Wajib Dijauhi Penuntut Ilmu


 Hasad
 Kibir
 Buruk Sangka
 Futur
KELOMPOK 11
AKHLAK BERPAKAIAN DAN BERTAMU

A. Adab Berpakaian
Al-Qur’an paling tidak menggunakan tiga istilah untuk pakaian, yaitu: libās, tsiyāb,dan
sarabīl. Libās pada mulanya berarti penutup, hal ini cocok untuk sesuai dengan fungsi
pakaian, yaitu sebagai penutup. Kata libās digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan
pakaian lahir dan batin. Pakaian dinamai tsiyāb , atau tsaub karena ide dasar adanya
bahan- bahan pakaian adalah agar dipakai. Sedangkan kata sarabīl berarti pakaian dalam
artian apapun bahannya.

B. Fungsi Pakaian
 Menutupi aurat
 Perhiasan
 Melindungi dari Bencana
 Penunjuk Identitas

C. Dalil Berpakaian
Pakaian adalah salah satu nikmat Allah Ta’ala. Allah jadikan manusia memiliki pakaian-
pakaian yang memberikan banyak maslahah untuk manusia. Allah Ta’ala berfirman:
ً ‫وْ آتِ ُك ْم َو ِر‬KKKKKKKKKKKKKKK‫اري َس‬
‫ا‬KKKKKKKKKKKKKKK‫يش‬ ً َ‫ا َعلَ ْي ُك ْم لِب‬KKKKKKKKKKKKKKKَ‫ ْد َأ ْن َز ْلن‬KKKKKKKKKKKKKKKَ‫ا بَنِي آ َد َم ق‬KKKKKKKKKKKKKKKَ‫ي‬
ِ ‫ َو‬KKKKKKKKKKKKKKKُ‫ا ي‬KKKKKKKKKKKKKKK‫اس‬
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan” (QS. Al A’raf: 32).

D. Nilai Positif Berpakaian


Pakaian difungsikan untuk menjaga tubuh manusia khususnya lapisan terluar tubuh.
Dengan berpakaian, maka kulit akan terhindar dari kerusakan akibat sinar matahari.
Pakaian yang kita pakai itu adalah pakaian yang baik dan beraih (bukan berarti mewah).
E. Adab Berpakaian
 Disunahkan memakai pakaian yang bersih, rapih, pantas dan serasi
 Berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat, tetapi juga jangan ketat dan
transparan
 Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya.
 Disunahkah berdoa ketika memakai dan melepas pakaian.
 Mendahulukan bagian kanan pada saat berpakaian.

F. Adab Bertamu
Bertamu dianjurkan oleh ajaran agama dan juga merupakan tradisi masyarakat yang perlu
dilestarikan. Dengan bertamu bisa menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin
kerjasama untuk berbagai asalah yang dihadapi dalam kehidupan..

G. Bentuk Adab Bertamu


 Memilih waktu yang tepat
 Mengetuk pintu serta mengucap salam
 Tamu laki-laki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang
wanita
 Jangan duduk sebelum dipersilahkan
 Jangan Melirik lirik

H. Nilai Postif Bertamu


Bertamu juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjalin komunikasi disuatu daerah
yang terjadi konflik. Dengan bertamu orang akan terbuka dan bertegur sapa untuk
mencari titik temu terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Bertamu juga dapat
dijadikan sebagai sarana berdakwah.
I. Membiasakan Adab Bertamu
Apabila kita mengetahui manfaat bertamu, maka kebiasaan bertamu harus dibiasakan
dalam kehidupan beragama bermasyarakat dan bernegara. Karena dengan bertamu, akan
terjalin uhkuwah yabg kokoh.Dalam hal ini, bertamu tidak hanya menyangkut hubungan
antar individu, tetapi juga bisa antar individu dengan masyarakat.
KELOMPOK 12
AKHLAK SUAMI ISTRI

A. Akhlak suami Istri dalam Perspektif Islam


Sesungguhnya akhlak yang baik merupakan emas permata yang memiliki dua
dimensi kebaikan: dunia dan akhirat. Kemampuan menempati “rumah sorga” hanya
mungkin dicapai oleh perilaku seseorang yang menunjukkan etika baik, tidak dengan
amal perbuatan semata. Berarti, akhlak yang baik ibarat sebuah tangga yang
mengantarkan pemiliknya pada pencapaian surga.
Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut
kepada Allah. Barang siapa yang menangis takut kepada Allah, maka Allah
mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling
memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat.
Manakala suami menggenggam telapak tangan istri , maka berguguranlah dosa-dosa
suami-istri itu dari sela-sela jarinya. [HR. Maisarah bin ali dari Ar-Rafi’ dari abu
sa’id Al-khudzri].

B. Akhlak Suami terhadap Istri


 Berpenampilan prima dihadapan istri dan keluarga
 Berperilaku yang baik (tidak menyakiti hati istri)
 Turut membantu urusan belakang
 Membuat makanan dan pakaian yang baik serta memperlakukan istri dengan
baik
 Harus bersabar dan saling pengertian
 Tidak bosan untuk terus menasehati istri dan keluarganya

C. Akhlak Istri tehadap Suami


 Wajib mentaati suami selama bukan untuk maksiat kepada Allah SWT
 Menjaga kehormatan dan harta suami
 Menjagaa kemuliaan dan perasaan suami
 Melaksanakan hak suami, mengatur rumah dan mendidik anak
D. Hak dan kewajiban Suami Istri
 Hak Suami
a. Kewajiban taat kepada suami. Allah telah menjadikan para suami sebagai
pemimpin atas istrinya. Ia wajib mengatur, mengarahkan dan mengurusi
istrinya sebagaimana pemimpin yang mengurusi rakyatnya. Hal ini karena
Allah telah mengistimewakan kaum laki-laki dari fisik, akal, dan beban
nafkah.
b. Siap melayani suaminya dalam urusan ranjang saat ia memintanya
c. Tidak keluar rumah kecuali dengan izin suami

 Hak Istri
a. Suami harus memperlakukan istri dengan cara yang ma’ruf
b. Suami harus bersabar dari celaan istri serta mau memaafkan kekhilafan yang
di lakukan olehnya.
c. Suami harus menjaga dan memelihara istri dari segala sesuatu yang dapat
merusak dan mencemarkan kehormatannya
d. Suami harus mengajari istri tentang perkara-perkara penting dalam masalah
agama
e. Suami harus memerintahkan istri nya untuk mendirikan agamanya serta
menjaga solatnya.

E. Kewajiban Suami terhadap Istri


 Mahar
Mahar , pemberian wajib dari suami untuk istri. Jumlah minimal dan
maksimal mahar tidak ditentukan oleh Syara’ . tergantung kemampuan suami
dan kerelaan istri.
 Nafkah
Nafkah , menyediakan segala keperluan istri berupa makanan, minuman,
pakaian, rumah , obat-obatan dan lain-lain.
 Tidak boleh membuka aib (kejelakan) istri kepada siapapun.
 Wajib memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan
menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (QS Al-Ahzab :
34 dan QS At-Tahrim : 6)

F. Kewajiban Istri Terhadap Suami


“seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu
aku akan memerintah para wanita untuk sujud kepada suaminya karena Allah telah
menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban seorang istri.” (HR
Abu Daud, Tirmidzi, ibn Majah, dan Ahmad)
KELOMPOK 13
AKHLAKUL TERPUJI

A. Pengertian Akhlak Terpuji


Akhlakul Terpuji atau akhlakul mahmudah, artinya segala macam perilaku atau
perbuatan baik yang ta.mpak dalam kehidupan sehari-hari. Istilah lain dari
kharimah adalah hasanah, thayyibah, khairah, karimah, mahmudah, azizah dan al-
birr. Keutamaan akhlak terpuji disebutkan dalam hadist salah satunya adalah hadis
yang diriwayatkan oleh Abu dzar dari Nabi Muhammad saw, yang artinya:
hendaklah kamu melakukan akhlak terpuji dan banyak diam. Demi Allah yang
tanganku berada digenggamannya, tidak ada makhluk lain yang dapat bersolek
dengan dua hal tersebut” (H.R Al-baihaqi).

B. Pengertian Husnudzan
Husnudzan adalah cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala
sesuatu secara positif, seorang yang memiliki sikap husnuzan akan
mepertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih
dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.

C. Hikmah Husnudzan
Menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah.
Menumbuhkan perasaan syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya
Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal.
Menumbuhkan keinginan untuk berusaha beroleh rahmat dan nikmat Allah
Mendorong manusia mencapai kemajuan
Menimbulkan ketentraman
Menghilangkan kesulitan dan kepahitan.
D. Pengertian Tobat
Tobat adalah membersihkan diri dari dosa dan kembali kepada Allah SWT.
Hukum bertobat adalah wajib bagi setiap Muslim atau Muslimah yang sudah
balig dan berakal.

E. Syarat Tobat
 Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang dibuat
 Berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut
 Meminta maaf terhadap orang telah dizalimi
 Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya

F. Jenis Tobat
 Tobat Awam (tobat manusia umum)
 Tobat Khawash (tobat orang-orang khusus), tobat tingkat ini sebagai pertanda
meningkastnya makrifah manusia kepada Allah. Mereka merasa malu
dikarenakan telah melakukan perbuatan perbuatan yang makruh.
 Tobat Akhash Al-khawash, tingkatan tobat yang paling tinggi adalah tobat
ini. Tobat rasulullah manakala dia berkata, “sesungguhnya ini adalah
kebodohan pada hatiku, dan sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada
Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari”. Dengan kata lain, untuk
membersihkan hatinya dari menaruh perhatian kepada selain Allah,
Rasulullah bristigfar kepada Allah.

G. Pengertian Optimis
 Optimis adalah orang yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi
segala hal atau persoalan. Seorang Muslim dan muslimat yang optimis akan
selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT dan akan selalu meningkatkan
kualitas hudupnya
 Kebalikan dari sifat optimistis ialah sifat pesimistis. Dalam hidupnya dia
tidak akan mengalami kemajuan karena dia khawatir akan memperoleh
kegagalan kekalahan sehingga dia tidak mau mencobanya
H. Pengertian Dinamis
 Dinamis berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan
terus tumbuh. Seseorang yang berjiwa dinamis tidak akan diam berpangku
tangan dan selalu meningkatkan kualitas dirinya kearah yang lebih baik dan
lebih maju
 Kebalikan dari sifat dinamis adalah sifat statis. Sifat tersebut dapat
menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian. Seorang siswa/siswi
yang bersifat statis biasanya malas belajar dan tidak bergairah menuntut ilmu
yang lebih tinggi.

I. Berpikir Kritis Dan Kritik


 Berpikir Kritis artinya tajam dalam penganalisaan, bersifat tidak lekas
percaya dan sifat selalu berusaha menemukan kesalahan.
 Kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat yang didasari
dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata yang
menyakiti hati
 Kritik yang termasuk sifat tercela yaitu kritik yang tidak didasari dengan niat
ikhlas karena Allah SWT , dengan menggunakan kata-kata keji dan menyakiti
hati orang lain
KELOMPOK 14
AKHLAK TERCELA

A. Pengertian Akhlak Tercela


Akhlak tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah,
adapun merupakan perbuatan yang berpangkal pada hati atau atas kesadaran jiwanya
tanpa memerlukan pertimbangan dan tanpa ada unsur pemaksaan, kemudian
diwujudkan dalam perbuatan yang berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan buruk
dan akhirnya menjadi sifat, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi
pelakunya ataupun orang lain.

B. Indikator Akhlak Tercela


 Perbuatan yang didorong oleh hawa nafsu yang datangnya dari setan.
 Perbuatan yang dimotivasi oleh ajaran thoghut yang mendatangkan kerugian
bagi diri sendiri dan orang lain.
 Perbuatan yang membahayakan kehidupan didunia dan merugikan diakhirat. 
 Perbuatan yang menyimpang dari tujuan syariat Islam yaitu merusak
agama,akal, jiwa, keturunan dan harta kekayaan.
 Perbuatan yang menjadikan permusuhan dan kebencian.

C. Macam-Macam Akhlak Tercela


 Iri, merasa tidak senang melihat orang lain sen
 Buruk Sangka, dituduh dengan dakwaan yang jelek-jelek
 Kikir, mempersempit pergaulan atau sukar memberikan sebagian miliknya
kepada orang lain
 Takabur, sikap perilaku membesarkan diri dan tidak menerima kebenaran serta
memandang kecil orang lain
 Mengikuti hawa nafsu, egois
 Mencintai dunia dengan melalaikan kehidupan akhirat.
 Ujub dengan harta dan berdusta

D. Cara Menghindari Akhlak Tercela


 Perbanyak beribadah, Sabar
 Introfeksi diri, Berilmu dan Berakal
 Istiqomah, Selalu bersyukur

Anda mungkin juga menyukai