PESANTREN PELAJAR
SUKAMAJU
LATAR BELAKANG
Mengkaji kehidupan adalah kewajiban manusia. Alam sebagai pijakan umat manusia
adalah sumber kehidupan. Semua makhluk hidup saling bergantung satu dan lainnya. Pesatnya
ilmu pengetahuan merupakan bukti bahwa manusia berpikir, namun manusia kadang hanya
terhenti pada tataran pemikiran semata. Oleh karena itu, spiritualisme harus diajarkan dan
diamalkan guna menyeimbangkan jiwa dengan raga manusia.
Pendidikan adalah upaya sadar dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan dari
pendidikan kepada peserta didik, bertujuan membangun kecerdasarkan intelektualitas,
spiritualitas dan berorientasi pada budi pekerti yang baik. Nabi Muhammad S. A. W. Sebagai
sosok manusia Multi-Inter-Disipliner telah memberikan contoh mengenai pendidikan. Al Quran
menjabarkan sosok nabi Muhammad S. A. W. Dengan tamsil “Prilaku yang Baik”, maka konsep
“Prilaku Baik” adalah pengejawentahan dari niat yang baik, pemikiran yang baik dan melakuan
yang terbaik serta berakhir pada “Prilaku yang baik untuk kebaikan hidup dunia akhirat”
“Prilaku Baik” tidak hanya dikhususkan untuk manusia, melainkan pada semesta; tanah,
air, udara, tumbuhan, hewan termasuk manusia itu sendiri. Guna mewujudkan “Prilaku baik
untuk kebaikan hidup dunia akhirat” dalam kehidupan manusia, Yayasan Darma Bakti Karya
memulai dari lembaga pendidikan yang dinamakan Pesantren Pelajar Sukamaju.
Hidayah adakan selalu ada jika kita mengusahakannya. Itu lah kenapa setalah kata
pesantren ekologi ditambah dengan kata “Hidayah”. Hidayah secara etimolgi berarti petunjuk.
Karomah dari Allah, meneladani sifat para nabi, ulama shalih, dan berprilaku baik kepada orang
lain. Itu semua merupakan proses terjadinya hidayah dalam diri manusia. Maka Irpan adalah
ke’arifan, kebijaksanaan dalam diri manusia. Capaian akhir dari Pesantren Pelajar Sukamaju
adalah Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.
Nilai-nilai kehidupan dipelajari dari sudut pandang Agama Islam, begitulah Pesantren
Pelajar Sukamaju. Tidak hanya berpacu pada ranah ilmu pengetahuan, pesantren Pelajar
Sukamaju bersamaan dengan mengedepankan pendidikan teoritis ekologis juga mempraktikan
teori ekologis dengan praktis lapangan. Nilai utama yang ditransfer di Pesantren Pelajar
Sukamaju adalah nilai ketauhidan.
Tauhid adalah ilmu yang memelajari tentang keesaan Allah S. W. T.. Dalam konteks ini,
tauhid dibagi menjadi dua bagian;
Tauhid Teoritis
Tauhid teoritis merupakan tajuk pemikiran manusia yang dibangun dari konsep-konsep
pemikiran yang bersumber dari Al Quran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas para Sahabat, Tabi’in dan
Ulama. Tauhid menjadi landasan amal manusia. Tauhid mengajarkan tentang ke Esaan Allah dan
sifat kesempurnaan Allah S. W. T. sehingga pada akhirnya tauhid mengajarkan pada
keberlangsungan dengan pemahaman yang tak mudah goyah, atau disebut dengan ma’rifat.
Ma’rifat adalah penemuan hati yang yakin, tidak terkena keragu-raguan, sesuai dengan fakta,
bersumber dari alasan-alasan, sehingga ia akan konsisten dalam suatu hal, keimanan kepada
Allah. Beberapa hal yang diajarkan dalam tauhid teoritis ini adalah:
Pemahaman yang dangkal akan kalimah hauqolah “La Ilaha Ilallah, Muhammad
Arasulullah”
Pentingnya ikhlas dalam beriman kepada Sang Pencipta yang berorientasi pada
kemaslahatan semesta
Pemahaman yang mendalam akan suatu hal yang disampaikan olehnya pada orang lain.
Tauhid Praktis
Tauhid praktis merupakan impelementasi dari Tauhid Praktis yang dipadukan dengan
konsep ekologi. Sehingga pembejaran akan mengacu pada ekothelogi. Adapun pembelajaran
ekoteologi menjabarkan tentang:
Kedua hal di atas merupakan konsepsi mendasar tentang pengembangan kurikulum Pesatren
Ekologi Bakti Karya. Sehingga pemahaman yang penadalam tentang Al Quran dan Hadits akan
berakhir pada impelentasi nilai-nilai Al Quran dan Hadits. Maka terbukti lah bahwa Islam
adalah agama kasih sayang bagi semesta. Ini terbukti dari out put karakter santriwan – santriwati
Pesantren Pelajar Sukamaju.
Konsep Pesantren Pelajar Sukamaju terintegrasi dengan Program Multikultural SMK Bakti
Karya –manusia menghargai keragaman manusia lainnya, manusia menjaga kelestarian semesta
ini, manusia hidup dan menghidupi dengan nilai-nilai kemanusiaan, manusia kuat keyakinannya
akan Allah S. W. T. dengan pemahaman yang mendalam dan pembuktian yang nyata tentang
Iman. Pesantren Pelajar Sukamaju dan SMK Bakti Karya adalah suatu kesatuan yang tidak
dipisahkan satu sama lain. Maka SMK Bakti Karya dengan Konsep Multikultur dan Pesantren
dengan Konsep Ekologi berkomitmen menjaga nilai luhur manusai sebagai makhluk Allah yang
paling sempurna dan menjaga kehidupan ini untuk kebahagiaan hidup dunia akhirat.
Terdapat tiga poin yang menjadi falsafah hidup Pesantren Pelajar Sukamaju:
1. Alimin. Alimin adalah mengetahui. Setiap warga pelajar pesantren ekologi
dituntun mempunyai spirit pembelajar, belajar sepanjang hayat. Ini penting
karena, “Bencana orang berilmu adalah lupa, dan membicarakan dengan
yang bukan ahlinya”(Ibnu Abu Syaibah)
Apa yang akan dilakukan warga pesantren Pelajar Sukamaju?
a. Pertama, Menulis. Ilmu yang tidak ditulis bagaikan unta di padang
pasir, unta tersebut jika sudah lepas sangat mudah untuk hilang.
Itulah ilmu yang diibaratkan dengan unta lepas. Dia akan mudah
lupa jika tidak diikat dengan tulisan, dan setelah lupa tidak ada lagi
yang harus di ingat karena tidak ada lagi yang membekas baik di
fikiran maupun di tulisan. Oleh karena itu, warga pelajar pesantren
ekologi berkewajiban untuk menuliskan apa yang dilakukan, dan
melakukan apa yang dilakukan.
b. Kedua, Murojaah. Murojaah adalah cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara mengulang
kembali hafalan yang sudah pernah dihafalkan untuk menjaga dari
lupa dan salah. Sedikit kisah tentang Imam Bukhari, ia seorang
imam besar perawi hadist-hadist yang sahih. Setiap setelah beliau
belajar dengan seorang guru, beliau selalu mencatat dan me-
muroja’ah ilmunya di rumah. Ini adalah tanda keteladanan seorang
yang berilmu. Dia giat dan selalu bersemangat dalam menuntut
ilmu.
2. Amilin. Amilin adalah orang yang mengerjakan.
َم ْن َع ِم َل مِب َا َي ْعلَ ُم َو َّرثَهُ اللَّهُ ِع ْل َم َما مَلْ َي ْعلَ ْم
ِ عب ٍد ر َزقَ ه اهلل م االً و ِع ْلم ا َفه و يت َِّقي يِف مالِ ِه ربَّه وي:الد ْنيا َأِلربع ِة َن َف ٍر
ص ُل ََ ُ َ َ َ َ ُ ً َ َ ُ ُ َ َْ َ َ ْ َ ُّ ِإمَّنَا
ِ ٍ ِ ِِِِ ِ ِ مِح
ْ َو َعْب د َر َزقَ هُ اهللُ ع ْل ًم ا َومَل،ض ِل الْ َمنَ ا ِزل َ ْ َف َه َذا بَِأف،فْي ه َر َ هُ َو َي ْعلَ ُم لل ه فْي ه َحقًّا
َف ُه َو بِنِيَّتِ ِه،ت بِ َع َم ِل فُالَ ٍن ِ
ُ َأن يِل َم االً لَ َعم ْل ِّ ص ِاد ُق
َّ لَ ْو:النيَّ ِة َي ُق ْو ُل َ َف ُه َو،ًَي ْر ُزقْهُ َماال
ِط يِف َمالِ ِه بِغَرْي ُ ِ َف ُه َو خَي ْب، َو َعْب ٍد َر َزقَهُ اهللُ َم االً َومَلْ َي ْر ُزقْ هُ ِع ْل ًم ا،ٌَأج ُرمُهَا َس َواء
ْ ََومُهَا ف
ث ِ َفه َذا بِ َأخب،ص ل فِي ِه رمِح ه والَ يعلَم لِل ِه فِي ِه حقًّا ِ ِ ِ ِ ٍِ
َْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ ُ َع ْلم الَ َيتَّقي فْي ه َربَّهُ َوالَ ي
ت ِ
ُ َأن يِل َم االً لَ َعم ْل َّ لَ ْو: َو َعْب ٍد مَلْ َي ْر ُزقْ هُ اهللُ َم االً َوالَ ِع ْل ًم ا َف ُه َو َي ُق ْو ُل،الْ َمنَ ا ِز ِل
ِ ِ ِِ ٍ ِ
ٌ َف ُه َو بنيَّته فَ ِو ْز ُرمُهَا َس َواء،ب َع َم ِل فُالَن
“Dunia itu diberikan kepada empat golongan: (1) Seorang hamba yang
Allah anugerahi harta dan ilmu, maka dia pun bertakwa kepada Rabbnya
dalam hal hartanya, menggunakan hartanya untuk menyambung tali
kekerabatan dan mengetahui bahwa Allah memiliki hak dalam hartanya
itu, maka dia berada pada derajat yang paling mulia di sisi Allah. (2) Dan
seorang hamba yang Allah karuniai ilmu namun tidak diberi harta, dia
adalah seorang yang benar niatnya. Dia katakan, ‘Seandainya aku
memiliki harta, aku akan beramal seperti amalan Fulan’, maka dengan
niatnya itu pahala mereka berdua sama. (3) Juga seorang hamba yang
Allah beri harta namun tidak dikaruniai ilmu, sehingga dia gunakan
hartanya tanpa ilmu. Dia tidak bertakwa kepada Rabbnya dalam
hartanya itu, tidak menggunakannya untuk menyambung tali
kekerabatan, dan tidak pula mengetahui ada hak Allah dalam hartanya,
maka dia berada pada derajat yang paling hina di sisi Allah. (4) Dan
seorang hamba yang tidak Allah beri harta maupun ilmu, lalu dia
mengatakan, ‘Seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti
perbuatan Fulan’, maka dengan niatnya itu dosa mereka berdua sama.”
(HR. at-Tirmidzi, 2325, beliau berkata: Ini Hadits Hasan Shahih, dan
Ahmad ( 18060 )
3. Arifin. Bijaksana.
Dalam mengambil sebab, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut
ini:
a. Hendaklah kita berusaha dan berupaya dengan penuh semangat
untuk mencari sebab-sebab keberuntungan dan menghindarkan diri
dari sebab-sebab kesengsaraan sesuai dengan tuntunan yang telah
digariskan Allah kepada kita. Janganlah kita menghalalkan segala
cara untuk meraih tujuan. Hendaklah kita tetap berada dalam garis
koridor syariat ketika berusaha dan jangan sampai kita melakukan
cara-cara yang haram untuk mendapatkan keinginan.
b. Dalam mengusahakan sebab, hendaklah kita meyakini sebab itu
sebagai sebab semata, sementara penentu keberhasilan dari sebab
itu adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka kita harus selalu
menggantungkan harapan kepada Allah dan senantiasa
menyandarkan diri kepada-Nya.
c. Janganlah kita berargumentasi terhadap takdir atas kekeliruan yang
kita perbuat. Karena kita melakukan suatu perbuatan atas dasar
kesadaran, kemampuan, dan kehendak kita. Sementara kita tidak
mengetahui takdir Allah untuk diri kita sebelum ia terjadi, bahkan
kita seharusnya bertobat memohon ampunan kepada Allah atas
kekhilafan yang kita perbuat. Sebaliknya, ketika kita mendapatkan
taufik untuk melakukan sebuah ketaatan, hendaklah kita bersyukur
kepada Allah dan tetap tawaduk dan tidak merasa kagum terhadap
amal ketaatan kita karena kita bisa taat atas taufik dari Allah Azza wa
Jalla semata.
VISI
Mewujudkan Kehidupan yang Rahmatan Lil ‘Alamin melalui Pendidikan Ekologi yang
Agamis dan Saintis
MISI
Menumbuhkan kepedulian pada tanah, air, udara dan lingkungan dan sesama manusia dengan
konsep Islam
Mewujudkan darma manusia untuk berbakti bagi bangsa dan agama serta terus berkarya untuk
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
TUJUAN
KURIKULUM
Kurikulum yang dipakai di Pesantren Pelajar Sukamaju adalah kurikulum keislaman yang
bertajuk pada Ketauhidan, tasawuf, Fiqih, ilmu Quran dan Hadits serta Ekologi berkelanjutan
yang memuliakan kehidupan; manusia, hewan, tumbuhan dan alam semesta.
METODE PEMBELAJARAN
Adapun Metode Pembelajaran di Pesantren Ekologi Hidayatul adalah Metode
Pendampingan dalam pemecahan masalah yang ditemukan di lapangan, metode ceramah sebagai
wujud penanaman ideologi Rahmatan Lil ‘Alamin.
PROGRAM UNGGULAN
a. Menyebarkan pemahaman Islam sebagai kasih sayang bagi semesta melalui pembelajaran
tafsir
b. Pembuatan dan Pengembangan pertanian Agroekologi
c. Menerapkan sistem pertanian yang organik sesuai ajaran agama Islam
d. Membuat Tutorial Penanaman dan Pengembangan Pertanian organik
e. Membuat taman obat dan pemanfaatan lahan kosong di pekarangan
f. Menjalankan sistem pembelajaran agama berbasis alam
g. Membiasakan hidup berdampingan dengan umat beragama selain Islam dengan gaya
hidup islam rahmatan lil ‘Alamin
KEGIATAN PENDUKUNG
KAJIAN KITAB
Tasawuf 1 Al Hikam
2 Washaya
3 Wishiyat Lukman Al Hakim
Fiqih 1 Safinah
2 Riyadul Badi’ah
3 Fathul Qorib
4 Ihya Ulumuddin
5 Ianatut Thalibin
6 Bulughul Maram
Alat 1 Nahwu
2 Sharaf
3 Alfiyah Ibn Malik
4 Balghah
5 Maani
6 Bayan
7 Dalalah
8 ‘Arudl
Ekologi 1 Agama Ramah Lingkungan
2 Biologi
3 Ensklopedia Alam Semesta
4 Ensklopedia Al Quran
5 Menanam Sebelum Qiamat
6 Kimia
Pengendalian
berbagai
ancaman
lingkungan.
Air dan Memahami Mendeskri a. Dapat Definisi
Sanitasi konsep psikan menjelaskan sanitasi
(Water and sanitasi tentang definisi sanitasi lingkungan
Sanitation) lingkungan. sanitasi lingkungan Lingkungan
lingkungan b. Dapat hidup dan
berdasarka menjelaskan kesehatan
n hubungan antara lingkungan
pengamata lingkungan Jenis-jenis
n dalam hidup dengan sanitasi
kehidupan kesehatan lingkungan
sehari-hari. c. Dapat
menjelaskan
Mengident faktor-faktor
ifikasi data yang
dengan mempengaruhi
sanitasi kesehatan
lingkungan manusia
sesuai d. Dapat
bidang menyebutkan
kesehatan ruang lingkup
dan sanitasi
pekerjaan lingkungan
sosial. e. Dapat
mendeskripsikan
jenis-jenis
sanitasi
lingkungan
f. Dapat menguji
kebersihan air
disekitar
lingkungan
g. Dapat
mendeskripsikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kualitas
lingkungan.
h. Dapat membuat
produk yang
berguna untuk
sanitasi
lingkungan.
Energi Memahami Melakukan a. Dapat Komponen
(Energy) siklus aliran pengamatan melakukan ekosistem
energi. ekosistem di observasi Aliran energi.
lingkungan komponen Interaksi dalam
sekitarnya dan berbagai ekosistem
mengidentifikas ekosistem. Daur biogeokimia
i komponen- b. Dapat
komponen yang menganalisi
menyusun s hubungan
ekosistem faktor
Menganalisi abiotik dan
hubungan antara biotik
komponen dikaitkan
biotik dan dengan
abiotik serta ketidakseim
hubungan antara bangan
biotik dan biotik lingkungan
dalam ekosisten c. Dapat
tersebut dan membuat
mengaitkannya laporan
dengan tertulis hasil
ketidakseimban observasi
gan lingkungan lingkungan.
Mendiskusikan
kemungkinan
yang dilakukan
berkaitan
dengan
pemulihan
ketidak
seimbangan
lingkungan
a. Dapat Konsep
Pertanian Memahami Memahami konsep menjelaskan sistem
dan konsep dasar sistem ketahanan pengertian ketahanan
ketahanan ekologi pangan ekologi pangan
pangan pangan pangan dan Elemen-
(Agriculture gizi elemen
and food Memahami b. Dapat sistem
security) konsep dasar menjelaskan ketahanan
berbagai ruang pangan
faktor lingkup Kelembaga
ekologi yang ekologi an dalam
terkait pangan dan sistem
dengan gizi ketahanan
pangan c. Dapat pangan
menjelaskan Upaya
istilah- dalam
istilah yang sistem
terkait ketahanan
dengan pangan
pangan dan tingkat
gizi rumah
d. Dapat tangga.
menyebutka
n elemen-
elemen
sistem
ketahanan
pangan
e. Dapat
menyebutka
n
kelembagaa
n dalam
sistem
ketahanan
pangan
Kearifan Mengeksplo Memahami Kearifan
lokal (Local rasi kearifan pentingnya a. Menjelaskan lokal daerah
wisdom) lokal kearifan lokal definisi Manfaat
diberbagai kearifan kearifan
daerah lokal lokal bagi
b. Menyebutka kehidupan.
n jenis-jenis
kearifan
lokal
c. Melakukan
observasi
kearifan
lokal di
suatu daerah
d. Membuat
laporan hasil
observasi
kearifan
lokal di
suatu
daerah.
e. Membuat
produk
bertema kan
kearifan
lokal daerah
Pangandaran
.
Manusia merupakan pemimpin di muka bumi ini. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
adil dan bijaksana. Dalam surah Al Fatihah “Al Hamdulillah Hirabil ‘Alamin" yang artinya
segala puji bagi Allah yang mengurisi seluruh alam. Kata “Rabil ‘Alamin” merupakan gelar
Allah S. W. T. dan menjadi tugas manusia. Maka tugas manusia adalah mengurusi seluruh alam.
اه ْم ِ ولََق ْد َكَّرمنَا بيِن آدم ومَح ْلنَاهم يِف الْبِّر والْبح ِر ورز ْقنَاهم ِّمن الطَّيِّب
ُ َض ْلن
َّ َات َوفَ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ََ َ ْ َ
يل ِ علَى َكثِ ٍري مِّمَّن خلَ ْقنَا َت ْف
ض
ً َ ْ َ
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan
di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al Isra Ayat 17)
Kewajiban untuk melestarikan alam dalam hal ini juga melestarikan nilai-nilai kemanusiaan.
Maka pesatren Pelajar Sukamaju dalam gerakan ekologi berimplikasi pada gerakan gerakan
kemanusiaan. Yaitu gerakan program mulikultural.