A. Pendahuluan
Kata Pendidikan sering digunakan untuk menerjemahkan kata education dalam Bahasa inggris.
Secara istilah, ada beberapa pengertian dari para ahli Pendidikan. Langeveld yang dikutip oleh
Burhanuddin salam berpendapat bahwa Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu kedewasaan. Sementara Ahmad D.
Marimba berpendapat, “Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.”
Sedangkan dalam UUD RI No.20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah "usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara"
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah proses bimbingan yang dilakukan
orang dewasa secara sadar terhadap anak untuk dapat hidup baik sesuai tuntutan zaman. Sebagai suatu
proses bimbingan, Pendidikan, Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis. Pelakunya adalah seseorang atau suatu Lembaga (institusi) yang dikenal dengan keluarga
sebagai Pendidikan informal, sekolah atau madrasah atau pesantren sebagai lembaga pendidikan
informal, majlis ta’lim serta kegiatan lainnya dimasyarakat sebagai Pendidikan non formal. Kegiatan
ini dilaksanakan berdasarkan pada suatu tujuan Bimbingan atau pembinaan itu dilakukan dengan
suatu cara tertentu dalam situasi dan lingkungan tertentu.
Sebagai sebuah proses yang dilakukan secara terencana Pendidikan memerlukan dasar sebagai
berpijak dan tujuan yang ingin dicapai. Pendidikan yang dilaksanakan oleh suatu negara sudah tentu
berdasarkan pada falsafah atau pandangan hidup negara tersebut. Tujuan Pendidikan yang ingin
dicapai oleh suatu negara juga harus selaras dengan tujuan negara tersebut. Demikian pula dengan
Pendidikan islam, sudah tentu Pendidikan islam memiliki dasar dan tujuan yang selaras dengan ajaran
islam. Dalam tulisan ini, penulis menguraikan lebih jauh dasar dan tujuan Pendidikan islam.
Maksud dari dasar Pendidikan adalah pandangan yang mendasari seluruh aktivitas Pendidikan.
Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan landasan pandangan
hidup yang kokoh dan komprehensif serta tidak mudah berubah.
Pandangan hidup bagi seorang muslim berdasarkan pada Al Qur’an dan Al Sunnah. Hal ini terjadi
karena Al Qur’an dan Al Sunnah diyakini mengandung kebenaran mutlak yang bersifat
transcendental, universal, dan sternal (abadi). Maka yang menjadi dasar Pendidikan islam adalah Al
Qur’an dan Al Sunnah. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah agar umat Islam tidak tersesat dalam
menjalani hidupnya, sebagaimana Sabdanya sebagai berikut:
ِكَتاَب ِهللا َو ُس ِّنَة َنِبِّيِه: َتَر ْكُت ِفْيًك ْم َأْمَر ْيِن َم اإْن َتَم َّس ُك ْم ِبِهَم ا َفَلْن َتِض ُّلْو ا َبْع ِد ى
“Aku telah meninggalkan padamu dua perkara, jika kamu berpegang teguh padanya kamu tidak akan
sesat sesudahnya, yaitu kitabullah dan sunnah nabinya”.
Menurut Zakiyah Daradjat, landasan pendidikan Islam adalah al-Qur'an dan sunnah nabi Muhammad
saw yang dapat dikembangkan melalui ijtihad al-maslahah al-mursalah, istihsan, qiyas, dan
sebagainya. Menurut Hasan langgulung yang mengutip pendapat Sa'id Ismail Ali, dasar pendidikan
Islam terdiri dari 6 macam, yaitu al-Qur'an, al-sunnah, qaul shahabat, masalih al-mursalah, 'urf dan
pemikiran hasil ijtihad ientelektual muslim.
1. Al-Qur’an
Menurut para ahli ushul fiqh dalam al-Tibyan Fi Ulum Quran karya Muhammad Ali al-Subhani,
pengertian Alquran adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa
yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul (yaitu Nabi
Muhammad), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara
mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah
An-Nas.
Al Qur’an dipandang oleh islam sebagai kitab, petunjuk, dan penjelas bagi kehidupannya untuk
membawa hidup manusia Bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam surat al – an’am
6 : 38 dan an-nahl 16:89
ٰۤط
َوَم ا ِم ْن َد ۤا َّبٍة ِفى اَاْلْر ِض َو اَل ِٕىٍر َّيِط ْيُر ِبَج َناَح ْيِه ِآاَّل ُاَم ٌم َاْم َثاُلُك ْم ۗ َم ا َفَّر ْطَنا ِفى اْلِكٰت ِب ِم ْن َش ْي ٍء ُثَّم ِاٰل ى َر ِّبِهْم ُيْح َش ُرْو َن
“Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan
kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada
sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.”
(QS. Al An’am 6:38)
َو َيْو َم َنْبَع ُث ِفْي ُك ِّل ُاَّمٍة َش ِهْيًدا َع َلْيِهْم ِّم ْن َاْنُفِس ِهْم َوِج ْئَنا ِبَك َش ِهْيًدا َع ٰل ى ٰٓهُؤ ۤاَل ِۗء َو َنَّز ْلَنا َع َلْيَك اْلِكٰت َب ِتْبَياًنا ِّلُك ِّل َش ْي ٍء َّو ُه ًدى َّوَر ْح َم ًة
ࣖ َّوُبْش ٰر ى ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka
dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan
Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk,
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).”
(QS. An Nahl 16:89)
Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah, “Segala Sesuatu” ini banyak dipahami oleh muslim
sebagai berbagai macam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu menurut al qur’an harus dicari
melalui analogi (qiyas) dan hadist Nabi Muhammad saw yang merupakan bagian dari syari’at
Islam.
2. Hadist
Nabi Muhammad saw beliau mengidentifikasikan melalui dakwahnya sebagai pendidik atau
mengajar. Banyak sekali hadist-hadist yang menjelaskan tentang pentingnya Pendidikan.
) َتَع َّلُم ْو اَو َع ِّلُم ْو اَو َتَو اَض ُعْو اِلُمَع ِّلِم ْيُك ْم َو َلَيَلْو ا ِلُمَع ِّلِم ْيُك ْم ( َر واُه الَّطْبَر اِنْي
Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-
gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani).
َطَلُب اْلِع ْلِم َفِريَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم َوَو اِض ُع اْلِع ْلِم ِع ْنَد َغْيِر َأْهِلِه َك ُم َقِّلِد اْلَخ َناِزيِر اْلَج ْو َهَر َو الُّلْؤ ُلَؤ َو الَّذ َهَب
Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu
kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di
sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).
Menurut Abudin Nata, nilai-nilai yang terkandung didalam Al Qur’an dan Al Hadist dapat
diklasifikasikan ke dalam nilai dasar (intrinsik), yaitu nilai yang menjadi prasarat dan alat
bagi nilai yang lain. Nilai yang menjadi dasar pendidikan Islam itu adalah tauhid,
kemanusiaan, kesatuan umat, keseimbangan, dan rahmatan lil alamin.
C. Tujuan Pendidikan Islam