Anda di halaman 1dari 15

TAFSIR AYAT TENTANG TUJUAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Oleh
Raudhatul jannah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
BAU BAU
2016

Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt, atas limpahan rahmat
dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi muhammad saw,
selaku pembawa risalah kenabian untuk dijadikan pedoman bagi seluruh umat
manusia.
Makalah berjudul tafsir ayat tentang tujuan pendidikan ( Q.S Al-Imran
Ayat 138-139, Q.S Al-fath Ayat 29, Q.S Al-Hajj Ayat 41, Q.S Az-Zariat Ayat 56,
dan Q.S Huud ayat 61).
Dalam hal ini penulis menyadari berbagai kelemahan kekurangan dan
keterbatasan yang ada sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan
dan kekurangan disana sini, baik penulisan terutama dalam bidang isi dan
sistematika uraiannya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam rangka tercapainya
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kepada allah jualah penulis berserah diri serta memohon taufik
hidayahnya. Kepada teman-teman dari segenap pembaca makalah ini. Kiranya
makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan suri teladan
bagi kehidupan kita semua, Amiin.

Bau bau, 20 oktober 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Pengertian Pendidikan Secara Umum
Allah

telah

mendidik

dan

mengarahkan

pertumbuhan

dan

perkembangan alam, tersirat pengertian yang menyatakan bahwa manusia


agar tetap memelihara kesucian asma` (pelajaran yang di ajarkan) Tuhan
pendidik yang maha tinggi. Tuhan telah menciptakan (alam dan manusia),
kemudian menyempurnakan proses penciptaanya. Tuhan telah memberikan
batasan (menetapkan aturan -aturan, takaran, ukuran dan sebagainya di alam)
dan kemudian memberi pertunjuk terhadap proses penyempurnaan ciptaan
tersebut. Jadi dalam pendidikan filsafat Islam, berarti mengembangkan
potensi manusiawi dibawah pengaruh hukum-hukum Allah, baik Al-Quran
maupun Sunnahtullah, dan hal ini akan menghasilkan kebudayaan, yang terus
menerus berkembang. Setiap generasi tua mewariskan kebudayaan pada
generasi

mudanya

dan

mengarahkannya

agar

kebudayaan

tersebut

berkembang.
Dalam tujuan secara umum pendidikan Islam membentuk pribadi
bahagia di dunia dan akhirat. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan,
kesenian dan segala hal yang mampu mengerakan perkembangan manusia.
2. Pengertian Pendidikan Islam
Istilah pendidikan dalam pendidikan Islam pada umumnya mengacu
pada Al- Tarbiyah, Al-Ta'dib, Al-Ta'lim. Dari ketiga istilah tersebut yang
populer di gunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah Al-Tarbiyah,
sedangkan Al-Ta'lim dan Al-Ta'dib

jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan


sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam. (Ahmad Syalabi, 1954;21-23)
Istilah Al-Tarbiyah berasal dari kata Rab. Walaupun kata ini memiliki
banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh,
berkembang, memelihara, merawat, mengatur dan menjaga kelestarian atau
ekstiensinnya.
Proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang di
berikan Allah sebagai "pendidik" seluruh ciptaan Nya, termasuk manusia.
Pengertian pendidikan Islam yang dikandungkan dalam Al-Tarbiyah, terdiri
dari empat unsur pendekatan, yaitu:
1. Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh)
2. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.
3. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.
4. Melaksanakan pendidikan secara bertahap. (Abdurrahman An-Nahlawi,
1992:31)
Istilah Al-Ta'lim adalah telah digunakan sejak periode awal
pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat
universal di banding Al- Tarbiyah mupun Al-Ta'dib. Misalnya mengartikan
Al-Ta`lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa
individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. melainkan membawa
kaum muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah dan an- nafs

(pensucian

diri) dari segala kotoran, sehingga memungkinkannya menerima al- hikmah


serta mempelajari segala yang bermanfaat untuk diketahui. (Abdul Fattah,
Jalal, 1998:29-30).

Istilah Al-Ta'dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara


berangsur- angsur di tanamkan pada diri manusia (peserta didik) tentang
tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.
1 Ahmad D. Marimba. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-maarif.

Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing


kearah pengenalan dan pengakuan kepada Tuhan yang tepat dalam tatanan
wujud dan kepribadiannya. (Muhammad Naquib Al-Attas 1994:63-64)
Dalam kata Al-Tarbiyah yang memiliki arti pengasuh, pemeliharaan,
dan kasih sayang tidak hanya digunakan untuk manusia, akan tetapi juga
digunakan untuk melatih dan memelihara binatang atau makhluk Allah
lainnya.
Di antara batasan yang sangat variatif tersebut adalah;
1. Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah
laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam
sekitarnya. (Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany, 1979:32-99)
2. Mendefinisikan pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan,
mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan
berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia.
3. Mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama
(insan kamil). (Ahmad D. Mariamba,1989:19
4. Mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran
Islam.2
3. Pendidikan Islam Dalam Perspektif Al-Quran
Dalam Al-Qur`an di tegaskan bahwa Allah adalah Rabbal'alamin,
artinya adalah pendidik semesta alam dan juga pendidikan bagi manusia.
Pengertian tersebut diambil. karena kata Rabbal dalam arti Tuhan dan Rabb
dalam arti pendidik berasal dari asal kata yang sama. Dengan demikian
2 Achmadi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma HumanismeTeosentris. Yogyakarta:
Pustaka Pelaja.

menurut Al-Quran tersebut alam dan manusia mempunyai sifat tumbuh dan
berkembang dan yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan tersebut
tidak lain kecuali Allah juga. Jadi mendidik dan pendidik pada hakikatmya
adalah fungsi Tuhan dan mendidik adalah mengatur serta, mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan alam dan manusia sekaligus. Kenapa
kenyataan bahwa pendidik dan mendidik itu menjadi urusan manusia. Dalam
pandangan filsafat Islam, sebagai mana ditegaskan dalam Al-Quran, bahwa
pada hakikatnya manusia adalah "Khalifah Allah di alam semesta ini
"Khalifah berarti kuasa atau wakil.3
1. Q.S Al-Imran ayat 138-139





138. (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika
kamu orang-orang yang beriman.4
2. Q.S Al-fath ayat 29







3 Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok. 2000. Metodologi Studi Islam. Bandung: Remaja Rosda
Karya.

4 Al-quran in word





29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas
sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka
dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati
mereka.5
3. Q.S Al-Hajj ayat 41




41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan.
5 Al-quran in word

4. Q.S Az-Zariat ayat 56



56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.
5. Q.S Huud ayat 61






61. dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain
Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya[726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian
bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya)
lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan
memakmurkan dunia.6
A. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil sebuah rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi dari pendidikan?
2. Bagaimana tafsir Q.S, al-hajj ayat 41?
3. Bagaimana tafsir Q.S az-zariat ayat 56?

6 Al-quran in word

B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan definisi pendidik dalam islam
serta menjelaskan tafsir firman allah yang berkenaan dengan tujuan
pendidikan yang terdapat dalam Q.S, al-hajj ayat 41 dan Q.S az-zariat ayat
56.

BAB II
PEMBAHASAN

Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian


muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang
dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi
pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan.

Dalam

kontek

ini,

dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber


nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik ke
arah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang terpenting dari
pendidikan Islam adalah Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah (hadits).
Dalam pendidikan Islam, sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu:
Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan
menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat di dalamnya.7
1. Q.S Al-Hajj ayat 41




41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan.8
Ayat diatas menjelaskan bahwa sebagai calon tenaga
pendidik haruslah mengerti bagaimana menanamkan sikap
ketakwaan sebagai cerminan dari surat Al-Hajj ayat 41. Yaitu
dengan cara mengajarkan sikap untuk selalu mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut AlQuran adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas
utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya.
Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi

7 Zakiah daradjat. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.


8 Al-quran in word

pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian


kepada Allah SWT semata.9
Inilah saatnya kita kembali kepada rujukan yang tidak ada
cacatnya yaitu Al-Quran. Al-Quran ternyata lebih memiliki
system yang komprehensif dan integritas dibandingkan system
pendidikan dunia barat. Islam mempunyai tujuan utama yaitu
mendapatkan ridho Allah SWT, diharapkan dengan diterapkan
tujuan ini di dalam pendidikan, manusia bisa menjadi orangorang yang bermoral, mempunyai kualitas, dan bermanfaat,
tidak

hanya

buat

diri

sendiri

tetapi

juga

buat

keluarga,

masyarakat, Negara, bahkan buat ummat manusia sedunia


dengan landasan mendapatkan ridho Allah SWT.
Abdul Fatah Jalal menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang
dapat dilihat dari ayat ini yaitu mengemukakan tentang tujuan
pendidikan yang membentuk masyarakat yang diidam-idamkan,
yaitu

mempunyai

pemimpin

dan

anggota-anggota

yang

bertakwa, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, menegakkan


nilai-nilai maruf (perkembangan positif) dalam masyarakat dan
mencegah perbuatan yang munkar.10
Untuk itu hendaklah kita benahi pendidikan kita yang telah
terpedaya dengan system yang dibuat oleh dunia barat. Dari
sekarang hendaklah kita pada umumnya dan pendidik pada
khususnya

merubah

tujuan

pendidikan

kita,

yaitu

untuk

mendapatkan ridho Allah S.W.T. dan menjadi hamba Allah yang


patuh terhadap perintah-Nya. apabila tujuan kita berlandaskan
dengan ini, maka dunia akan terjamin keselamatannya, dan
manusia akan mempunyai moral yang berakhlak mulia. Sehingga
9 Zuhairini, Dkk. 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Solo: Ramadhani.
10 Achmadi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma HumanismeTeosentris. Yogyakarta:
Pustaka Pelaja.

dapat kita capai tujuan akhir dari pendidikan seperti yang


dikatakan oleh Muhammad Athiyah al- Abrasyi, yaitu: Terbinanya
akhlak manusia. Manusia benar-benar siap untuk hidup didunia
dan diakhirat. Ilmu dapat benar-benar dikuasai dengan moral
manusia yang mantap dan manusia benar-benar terampil bekerja
di dalam masyarakat.11

2. Q.S Az-Zariat ayat 56



56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.12
Ayat ini dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa
tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk
mengabdi kepada Allah SWT. Dalam gerak langkah dan hidup
manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada
Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut AlQuran adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas
utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya,
yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses
pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus
didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata.
Mengabdi dalam terminologi islam sering diartikan dengan
beribadah. Ibadah bukan sekedar ketaatan dan ketundukan,
tetapi ia adalah satu bentuk ketundukan dan ketaatan yang
mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa
seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia mengabdi. Ibadah
11 Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok. 2000. Metodologi Studi Islam. Bandung: Remaja
Rosda Karya.

12 Al-quran in word

juga

13

merupakan dampak kenyakinan bahwa pengabdian itu

tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau


dan tidak terbatas. Ibadah dalam pandangan ilmu fiqih ada 2
yaitu ibadah mahdloh dan ibadah ghoiru mahdloh. Ibadah mahdloh
adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar atau waktunya
seperti halnya sholat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan ibadah ghoiru mahdloh
adalah sebaliknya, kurang lebihnya yaitu segala bentuk aktivitas manusia yang
diniatkan untuk memperoleh ridho dari Allah SWT.
Pendidikan

sebagai

upaya

perbaikan

yang

meliputi

keseluruhan hidup individu termasuk akal, hati dan rohani,


jasmani, akhlak, dan tingkah laku. Melalui pendidikan, setiap
potensi yang di anugerahkan oleh Allah SWT dapat dioptimalkan
dan dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi sebagai khalifah di
muka bumi. Sehingga pendidikan merupakan suatu proses yang
sangat

penting

tidak

hanya

dalam

hal

pengembangan

kecerdasannya, namun juga untuk membawa peserta didik pada


tingkat manusiawi dan peradaban, terutama pada zaman
modern dengan berbagai kompleksitas yang ada.
Tujuan

pendidikan

Islam

adalah

untuk

mencapai

keseimbangan

pertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik) secara menyeluruh dan


seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri
manusia yang rasional ; perasaan dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya
mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik ; aspek spiritual,
intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa, baik secara individual
maupun kolektif ; dan mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah
kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada
perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi,
komunitas, maupun seluruh umat manusia.
13 Chabib Thoha M.A. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam, cet. I. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari deskripsi singkat di atas, dapat dipahami bahwa al-Quran telah
memberikan rambu-rambu yang jelas kepada kita tentang konsep pendidikan yang
komperehensif Yaitu pendidikan yang tidak hanya berorientasi untuk kepentingan
hidup di dunia saja, akan tetapi juga berorientasi untuk keberhasilan hidup di
akhirat kelak, Karena kehidupan dunia ini adalah jembatan untuk menuju
kehidupan sebenarnya, yaitu kehidupan di akhirat.
Manusia sebagai insan kamil dilengkapi dua piranti penting untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu akal dan hati. Yang dengan dua piranti ini
manusia mampu memahami bacaan yang ada di sekitarnya. Fenomena maupun
nomena yang mampu untuk ditelaahnya. Karena hanya manusia makhluk yang
diberi kelebihan ini.
Pengetahuan yang telah didapat manusia sudah seyogyanya diorientasikan
untuk kepentingan seluruh umat manusia. Karena sebaik-baik manusia adalah
yang paling bermanfaat bagi manusia seluruhnya. Namun, tidak boleh dilupakan
bahwa manusia juga hidup berdampingan dengan lingkungan, sehingga tidak bisa
serta

merta

kemajuan

pengetahuan

pengetahuan

dan

teknologi

malah

menghancurkan dan merusak keseimbangan alam. Karena sudah menjadi tugas


manusia untuk melestarikan alam ini sebagai pengejawantahan kekhalifahan
manusia sekaligus bentuk taabbudnya kepada Allah swt.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad D. Marimba. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam.


Bandung: Al-maarif.
Achmadi.

2005.

Ideologi

Pendidikan

Islam:

Paradigma

HumanismeTeosentris. Yogyakarta: Pustaka Pelaja.


Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok. 2000. Metodologi Studi Islam.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Chabib Thoha M.A. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam, cet. I.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
H. Akhmad Zulfaidin Akaha, ed. 2001. Psikologi Anak dan Remaja
Muslim. Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar.
Omar Muhammad al-Taumy, al-syaibany. Filsafat Tarbiyah alIslamiyah, terjemahan Hasan Langgulung. Falsafat Pendidikan Islam.
Jakarta: Bulan Bintang.
Zakiah daradjat. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Zuhairini, Dkk. 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Solo:
Ramadhani.

Anda mungkin juga menyukai