Dalam sejarah perkembangan pendidikan, manusia telah menciptakan bentuk-bentuk
kehidupan yang dinamis. Oleh karena itu, antara pendidikan dan masyarakat (kemanusiaan) terjadi proses saling mempengaruhi (interaktif). Di satu sisi masyarakat dengan cita-citanya mendorong terwujudnya pendidikan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita tersebut, sedangkan di sisi lain pendidikan mendera rakyatnya untuk bercita-cita menjadi lebih maju. Bahkan pendidikan pada waktu tertentu menjadi pendobrak terhadap keterbelakangan cita-cita masyarakat. Dengan demikian, antara Pendidikan dan masyarakat terjadi perlombaan (persaingan) untuk maju. Itulah salah satu ciri masyarakat yang dinamis dimana pendidikan merupakan tumpuan kemajuan dalam perkembangan kehidupan. Dalam masyarakat Islam, pendidikan juga merupakan kunci kemajuan masyarakat Islam yang telah berkembang sejak zaman Rasulullah. Umat manusia telah mengemban misi suci Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agamanya antara lain melalui pendidikan. Sumber-sumber ajaran Islam berupa Al-Qur'an, Al-Hadits dan Ijtihad' mendorong banyak pemeluknya untuk menciptakan pola-pola kemajuan dalam kehidupan yang dapat menyejahterakan individu dan masyarakat, sehingga tercapai kesejahteraan. diciptakan, manusia secara individu dan sosial mampu meningkatkan derajat dan martabatnya, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Pangkat dan martabat khalifah di muka bumi dapat dicapai melalui upaya pendidikan Islam.
1. Bagaimana konsep pendidikan Islam?
Jawaban : Muhammad Athiyah Al Abrashi; “Pendidikan Islam (Al Tarbiyah Al Islamiyah) adalah upaya mempersiapkan manusia untuk hidup sempurna dan bahagia, cinta tanah air, memiliki akhlak yang sempurna, pikiran yang teratur, perasaan yang halus, kompetensi dalam bekerja, perkataan yang manis baik lisan dan secara tertulis. Sementara itu, pendidikan Islam adalah pengakuan terhadap pendidikan agama Islam. Makna lain mengatakan bahwa pendidikan Islam adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menjadi guru agama yang baik. Ilmu pendidikan agama Islam berisi materi yang akan menjadi bekal bagi para guru dalam bidang kajian pendidikan agama Islam. 2. Apa perbedaan Istilah Tarbiyah, Tak’im dan Ta’dib? Jawaban : Kata al-tarbiyah berasal dari kata rabba atau rabaa dalam Al-Qur'an yang disebutkan lebih dari delapan ratus kali, dan sebagian besar atau bahkan seluruhnya dengan Tuhan, yang terkadang dikaitkan dengan alam semesta (bumi, langit, bulan, bintang, matahari, tumbuh- tumbuhan), tumbuhan, binatang, gunung, laut dan sebagainya), dengan manusia seperti dalam kata rabbuna (Tuhan kami), rabbuhu (Tuhan mereka), rabbuhum (Tuhan mereka), rabbiy (Tuhanku). Kata al-ta'lim atau asalnya, yaitu 'allam, yu'allimu, ta'liman ditemukan dalam hadits berikut: “Ilmu adalah nyawa Islam dan rukun Islam, dan barang siapa yang mengajcarkan ilmu Allah akan menyempurnakan pahalanya, dan barang siapa yang mengajarkan ilmu dan mengamalkan ilmu yang diajarkan, maka Allah akan mengajarinya sesuatu yang belum diketahuinya.” (HR.Abu Syekh) Kata al-ta'dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta'diban yang dapat berarti pendidikan (education), kedisiplinan (discipline), hukuman (warning atau punishment) dan siksaan (punishment). Kata al-ta'dib berasal dari kata adab yang berarti beradab, sopan, sopan santun, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika