Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Magister Pendidikan Agama Islam

YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENDIDIKAN MENURUT


PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Oleh: Fitra Mewarisi

Latar Belakang

Pendidikan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah: tarbiyah dan


ta’lim yaitu suatu proses pembelajaran, pembinaan, pengembangan dan
pemeliharaan dari hasil pencapaian dalam pendidikan yang berupa ilmu
pengetahuan dan keterampilan peserta didik agar mereka memiliki
keperibadian dan sikap mental yang luhur, sehingga mampu melaksanakan
tugasnya sebagai Khalifah Allah dimuka bumi ini sesuai dengan sumber daya
dan kemampuan masing-masing.

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap individu manusia dalam


kehidupan, baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga dan masyarakat.
Pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses belajar
mengajar dimana terdapat dua unsur yaitu pendidik dan peserta didik yang
terjadi interaksi atau proses transfering ilmu pengetahuan.

Untuk tercapainya suatu keberhasilan dalam pendidikan suatu bangsa


dan Negara maka perlu adanya kerja sama yang baik,terintegrasi dan
tanggung jawab antara pemerintah, pemangku jabatan di bidang pendidikan,
segenap masyarakat dari kelas rendah dan kelas atas, individu maupun
golongan seperti yang dicita-citakan bangsa Indonesia sejak awal

1
kemerdekaan tahun 1945, karena tujuan dari pendidikan bagi bangsa
Indonesia adalah menjadi manusia yang pancasilais.

1. Pengertian pendidikan

Pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu pedagogic yang berarti


ilmu untuk menuntun anak, sedangkan orang Romawi menyebut pendidikan
sebagai educare yaitu mengeluarkan dan menentukan tindakan untuk
merealisasikan potensi anak yang dibawa hari kedunia.

Pendidikan tidak hanya proses belajar-mengajar di dalam kelas, tetapi


juga mencakup segala aspek pembentukan karakter, peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai beserta norma-norma yang berlaku di masyarakat
menjadi lebih baik.

Adapun pendidikan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut;

1. Ki Hajar Dewantara
Bahwa pendidikan adalah segala usaha dari orang tua terhadap
anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya (1961:471).

2. H Fuad Ihsan
Pendidikn sebagai suatu usaha manusia untuk menumbuhkan
dan mengembangkan potensi-potensi jasmani maupun rohani yang
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.

3. Herman H Horne
Pendidikan adalah proses yang terus-menerus terjadi dari
bentuk penyesuaian manusia yang telah berkembang secara fisik dan
mental agar meningkat lebih tinggi. Manusia tersebut juga memiliki

2
kebebasan dan kesadaran yang termanifestasi dalam alam sekitar,
intelektual, emosional, dan rasa kemanusiaan.1

2. Pendidikan dalam perspektif Al-Quran

Ada dua kata yang digunakan al-Qur’an untuk mengungkapkan makna


pendidikan yaitu kata Rabb dengan bentuk masdarnya tarbiyah dan kata
Allama dengan bentuk masdarnya ta’lim. Kata tarbiyah sebagaimana
dijelaskan oleh al-Raghib Al Ashfahany adalah sya‟a al-syai halan fa halun
ila haddi al-tamam; artinya (mengembangkan atau menumbuhkan sesuatu
setahap demi setahap sampai batas yang sempurna). Sedangkan kata ta‟lim
digunakan secara khusus untuk menunjukkan sesuatu yang dapat diulang dan
diperbanyak sehingga menghasilkan bekas atau pengaruh pada diri seseorang.

Kata Rabb dengan segala derivasinya disebutkan dalam Al-Qur’an


sebanyak 981 kali diatara salah satunya dalam (QS Alfatihah ayat 1). Kata
tersebut selanjutnya digunakan oleh Al-Qur’an untuk berbagai makna antara
lain digunakan untuk menerangkan salah satu sifat Allah SWT. yaitu rabbu
„alamin yang diartikan pemelihara, pendidik, penjaga, dan penguasa alam
semesta

Berdasarkan makna-makna tersebut di atas terlihat dengan jelas bahwa


kata Rabb dalam Al-Qur’an digunakan untuk menunjukkan obyek yang
bermacam-macam baik fisik maupun non fisik. Dengan demikian, pendidikan
oleh Allah swt meliputi pemeliharaan seluruh makhluk-Nya.

Adapun kata Allama dengan segala bentuk derivasinya disebutkan


dalam Al-Qur’an sebanyak 854 kali, dan digunakan dalam berbagai konteks.

1
Pengertian pendidikan menurut ahli, di http://smkponcol.sch.id/ 4 Desember 2023

3
Terkadang digunakan untuk menjelaskan bahwa Allah sebagai subyek yang
mengajarkan kepada manusia beberapa hal antara lain: mengajarkan nama-
nama benda (surat al-Baqarah/2: 31-32), mengajarkan al-Qur’an (SQ. Ar-
Rahman/55: 1-4), mengajarkan al-hikmah, taurat, dan injil (QS Ali-Imran/3:
48) mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui (QS al-Alaq/96: 5
dan QS al-Baqarah/2: 239) dan terkadang digunakan bahwa manusia sebagai
subyek, seperti Nabi Musa mengajarkan sihir kepada pengikut Fir’aun (al-
Syu’ara/26: 49 dan QS Thaha/20: 71) dan terkadang pula digunakan bahwa
Jibril sebagai subyek yang mengajarkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw.
(QS An-Najm/53: 5). Dari beberapa ungkapan tersebut, terkesan bahwa kata
ta’lim dalam al-Qur’an menunjukkan adanya sesuatu berupa pengetahuan
yang diberikan kepada seseorang. 2

Tuntunan Islam sangat menekankan akan urgensi pendidikan bagi


umat manusia. Pada hakikatnya pendidikan sebagai jalan satu-satunya menuju
kehidupan yang tentram dan damai baik di dunia juga di akhirat. Bagaimana
manusia akan tentram di dunia apabila ia tidak mengetahui ilmu-ilmu dunia,
begitu juga untuk memperoleh kedamaian di akhirat harus mengetahui jalan
menuju kedamaian akhirat.

Untuk mengetahui kedua jalan tersebut harus menggunakan kendaraan


ilmu, berupa pendidikan. Pendidikan merupakan sarana potensial menuju
keharibaan Tuhan seperti sabda Nabi besar Muhammad SAW yang artinya
“Barang siapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu,
barang siapa yang menginginkan akhirat maka haruslah dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka haruslah dengan ilmu”
(HR. Ahmad).

2
Hamzah Djunaid, Jurnal Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur‟an dalam Pdf H 3, di Http://media.
Neliti.com, akses 2023

4
Keberhasilan sebuah pendidikan tidak akan terlepas oleh
profesionalisme pendidik yang menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya.
Bila dalam Al-Qur’an Allah menjadi subyek sebagai pendidik alam semesta
( ‫ )اا اا اااا اا‬tentunya hal itu sebagai gambaran bagi manusia untuk
bisa mengaplikasikan ajaran langit dengan meggunakan bahasa yang
membumi. Dengan demikian diharapkan bagaimana Allah sebagai pendidik
menjadi integral dengan manusia sebagai pendidik, sehingga pendidikan yang
ideal menurut Al-Qur’an menjadi realistis di muka bumi ini. Keberhasilan
Allah sebagai pendidik alam raya menjadi manifestasi manusia untuk meraih
kesuksesan yang serupa. Namun realisasinya dengan semakin majunya
perkembangan zaman menjadikan ajaran Al-Qur’an semakin termarjinalkan.
Hal ini bisa diresapi oleh setiap individu bagaimana eksistensi pendidikan
belakangan ini yang tidak memiliki arah secara hakiki.

Pendidikan yang mestinya menjadi kewajiban individu terhadap


penciptanya, kini hal tersebut sudah tidak memiliki atsar lagi. Kini pendidikan
sudah tidak mengarah kepada ranah yang hakiki, justru mengarah pada
prestise, tidak mementingkan moral, dan memprioritaskan pada hal yang
berbau materi.3

3. Tanggung jawab pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an


Pendidikan Islam menggunakan tujuan sebagai dasar dalam
menentukan pengertian pendidik. Hal ini disebabkan karena pendidikan
merupakan kewajiban, dan kewajiban ini hanya dipikulkan kepada personal,
dalam arti bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap pendidikan dirinya
sendiri,sebagaimana yang disabdakan baginda Nabi Muhammad SAW yang

3
Rahmadani, Jurnal sains riset Pendidik Dalam Perspektif Al-Qur‟an Dalam PDF H2, di
http://media.neliti.com diakses 4 Desember 2023

5
artinya “ Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap muslim dan muslimat (pria
dan wanita),‟‟ (HR. Ibnu Majjah)
Kemudian pendidikan bersifat social dalam arti bahwa setiap orang
bertanggung jawab atas pendidikan orang lain. Hal ini tercermin dalam firman
Allah SWT sebagai berikut:
Artinya” Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu
(keluargamu) dari apa neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahNya kepada mereka, dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.( QS At-tahrim:6)
Pendidik dalam pendidikan Islam adalah setiap orang dewasa yang
karena kewajiban agamanya bertangung jawab atas pendidikan dirinya dan
orang lain. Sedngkan yang menyerahkan tanggung jawab dan amanat
pendidikan adalah Agama, dan wewenang pendidik dilegitimasi oleh agama,
sementara yang menerima tanggung jawab dan amanat adalah setiap orang
dewasa. Ini berarti, bahwa pendidik merupakan sifat yang lekat pada setiap
individu. Karena tanggung jawabnya atas pendidikan.

a) Jenis jenis pendidik


Pendidik dalam pendidikan Islam ada beberapa macam.
1. Allah SWT
Dari berbagai ayat Al-Qur’an membicarakan tentang
kedudukan Allah SWT sebagai pendidik: dapat difahami dalam
firman-firman yang diturunkannya kepada nabi Muhammad SAW.
Allah memiliki pengetahuan yang amat luas. Ia juga sebagai
pencipta.
Firman Allah SWT yang artinya
-“ Segala pujian bagi Allah Rabb (mendidik/membimbing bagi
seluruh alam)”.(QS Al-Fatihah: 1)

6
- dan (Allah) allama (mengajarkan) segala macam nama
kepada Adam. (Q.S Al-Baqarah: 31)
Dan sabda Rasulullah SAW
- “Tuhanku telah adabani (mendidik)ku sehingga baik
pendidikan”. (H.R. Al-Asyhari)

2. Nabi Muhammad SAW


Nabi sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai muallim
(pendidik). Nabi sebagai penerima wahyu Al-Quran yang bertugas
menyampaikan petunjuk kepada seluruh umat Islam kemudian
dilanjutkan dengan mengajarkan kepada manusia ajaran- ajaran
tersebut. Hal ini pada intinya menegaskan bahwa kedudukan nabi
sebagai pendidik langsung oleh Allah SWT.

3. Orang Tua
Pendidik dalam lingkungan keluarga tentunya adalah orang
tua. Hal ini disebabkan karena anak-anak secara alami pada awal
kehidupannya berada ditengah-tengah ayah dan ibunya. Dari
merekalah anak-anak mulai mengenal pendidikanya. Dasar
pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup banyak
tertanam sejak anak berada di tengah-tengah kedua orang tuanya.
Al-Quran menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh orang
tua sebagai guru, yaitu memiliki kesadaran tentang kebenaran
yang diperoleh melalui ilmu dan rasio dapat bersukur kepada
Allah, suka menasehati anaknya agar tidak menyekutukan Tuhan,
memerintahkan anaknya agar menjalankan perintah shalat, sabar
dalam menghadapi penderitaan. (Q.S Lukman: 12-19). Itulah
sebabnya orang tua disebut “pendidik qudrati” yaitu pendidik
yang telah diciptakan Allah qudratnya menjadi pendidik.

7
4. Guru
Setiap pendidik di lembaga pendidikan persekolahan disebut
dengan guru, yang meliputi guru madrasah atau sekolah sejak dari
taman kanak-kanak, sekolah, menengah, dan sampai dosen-dosen
di perguruan tinggi, kiai di pondok pesantren, dan lain sebagainya.
Namun guru bukan hanya menerima amanat dari orang tua
untuk mendidik, melainkan dari setiap orang yang memerlukan
bantuan untuk mendidiknya.
Sebagai pemegang amanat, guru bertanggung jawab atas
amanat yang diserahkan kepadanya. Allah SWT menjelaskan:
Artinya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu
apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah member
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
maha mendengar lagi maha melihat. (Q.S. An-nisa’: 58)4

Demikianlah pendidik yang kita ketahui, sebagaimana Allah SWT adalah


pendidik awal dan utama (puncak) dikehidupan manusia lalu selanjutnya kepada
Nabi-nabi yang diutus, orang tua dan guru. Pada hakikat yang sebenarnya bahwa
pendidikan itu tidak pernah putus atau berhenti pada sisi tertentu tetapi pendidikan
adalah tanggung jawab setiap manusia seperti perintah dalam agama menuntut ilmu
itu diwajibkan yang artinya tidak boleh tidak bagi setiap muslim dan muslimat.
Sehingga dengan terus adanya pendidikan berarti manusia sudah menyelamatkan
peradaban dan kehidupannya manusia itu sendiri sampai turun temurun seriring
dengan perubahan zaman dan waktu sesuai dengan era masing-masing generasi.

4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), h. 105

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan syarat mutlak dikehidupan manusia untuk menjadi
manusia seutuhnya, pendidikan merupakan modal hidup untuk kemajuan
peradaban, ekonomi, social,budaya dan politik. Pendidikan tidaklah selalu
bertumpu pada satu bidang tetapi pendidikan itu bersifat universal di segala
bidang ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk
karakter bagi setiap anggota yang di didik.
Pendidikan merupakan pemeliharaan hakikat manusia dengan makhluk
lainnya, dengan adanya pendidikan maka derajat manusia akan lebih tinggi
dari mahkluk ciptaan lainnya.
Pendidikan dalam islam dihukumi wajib atau fardu ain bagi setiap
pemeluknya (muslim), bahkan di dalam agama islam bagi setiap penuntut
ilmu tidak hanya wajib belajar, tetapi juga harus mengajarkan kembali apa
yang sudah dipelajari meliputi pemeliharaan, pengembangan dan pengamalan.
Dengan begitu berarti pendidikan adalah tanggung jawab bagi setiap manusia
mukalaf yang hidup.

A. Saran
Demikianlah paparan makalah ini kami buat sebagai penunjang atau
penambah materi pembelajaran bagi kami pribadi dan untuk kita semua
umumnya, kritik dan saran yang bersifat membangun (konstruktif) kami
perlukan untuk kemajuan pembelajaran dimasa yang akan datang.
Alhamdulillah kami ucapkan yang benar datangnya dari Allah melalui rahmat,
ilham karunia dan anugerahnya kepada saya dan yang kurang merupakan
kelemahan dari saya ,sekian Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

9
DAFTAR PUSTAKA

Djunaid, Hamzah. Jurnal Konsep Pendidikan Dalam Al-Qur‟an, di Http://media.

Neliti.com, 2023.

Hasanah, Wikhdatun. Jurnal Riset Agama, Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam

dalam PDF H6, di http// journal. Uinsgd.ac.id

Pengertian pendidikan menurut ahli, di http://smkponcol.sch.id/, 2023.

Rahmadani, Jurnal sains riset Pendidik Dalam Perspektif Al-Qur‟an Dalam PDF

H2, di http://media.neliti.com, 2023.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta: Kalam Mulia, 2015,

10
11

Anda mungkin juga menyukai