BAB II
KAJIAN TEORI
17
18
Nabi dan Rasul, melainkan harus melalui usaha dan kegiatan. Karena
itu, usaha dan kegiatan membina pribadi agar beriman dan beramal
adalah suatu kewajiban mutlak. Usaha dan kegiatan itu disebut
pendidikan (Zakiah Daradjat, 2012:16-17).
c. Manusia adalah makhluk sosial. Meski dalam kelompoknya binatang
juga mengenal kehidupan sosial, itu tidak sama halnya dengan
hubungan antar manusia yang mengenal nilai-nilai etika, baik dan
buruk karena dalam kehidupan bersosial menurut Zakiah Daradjat
dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam” (2012:14) bahwa manusia
dibebankan tugas oleh Allah untuk memelihara dan mengembangkan
keteraturan alam dan kehidupan yang ada di bumi demi kesejahteraan
hidup. Tugas itu dimulai oleh manusia dari diri sendiri, kemudian
keluarganya, tetangganya dan lingkungannya, masyarakat dan
bangsanya. Untuk itu manusia harus mendidik diri dan keturunanya
serta mebina kehidupan keluarga dan rumah tangganya terlebih dahulu
sesuai dengan ajaran Islam. Ia harus memelihara lingkungan dan
masyarakatnya, mengembangkan dan mempertinggi mutu kehidupan
bersama, kehidupan bangsa dan Negara itulah tugas manusia mengurus
dan memelihara alam semesta ini dalam bersosialisasi.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang
memanusiakan manusia adalah pendidikan yang membantu mengembangkan
dan mengarahkan potensi manusia (peserta didik) yang bertujuan
menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup
yang lebih baik dan menjadi manusia yang benar-benar sempurna (manusia
seutuhnya) baik dari aspek kecerdasan, emosional, spiritual, sikap, dan
sebagainya dengan adanya bantuan dari orang tua dan guru.
Menurut Ahmad Tafsir yang dikutip oleh Helmawatu dalam buku
“Pendidikan Keluarga” (2014:24) ada dua hal penting dalam pendidikan yang
memanusiakan manusia yaitu; Pertama, orang yang dapat membantu
mengembangkan potensi manusia. Kedua, adalah orang yang dibantu agar
menjadi manusia.
28