Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Manusia sebagai mahluk tuhan adalah mahluk pribadi sekaligus
mahluk sosial, susila dan religi. Sifat kodrati manusia sbg mahluk
pribadi,sosial,susila dan religi harus di kembangkan secara
seimbang,selaras dan serasi.perlu disadari bahwa manusia hanya
mempunyai arti hidup secara lanyak jika ada diaantara manusia
lainnya.tanpa ada manusia lain atau hidup bermasyarakat,seseorang tidak
dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
Untuk Meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan
pendidikan,baik pendidikan yang pormal,informal maupun
nonformal.pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia
dengan mahluk hidup lainnya.’’Hewan’’juga  belajar, tetapi lebih di
tentukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan
rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang
berarti. anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak
ini sudah dewasa dan berkeluarga, mereka akan mendidik anak-anaknya
sendiri. begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Salah satu permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan umat
adalah masalah pendidikan. dalam al Qur’an sendiri telah memberi isyarat
bahwa permasalahan pendidikan sangat penting. jika al Qur’an dikaji lebih
mendalam, maka kita akan menemukan beberapa prinsip pendidikan, yang
selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka
membangun pendidikan yang bermutu.

1.2     Rumusan Masalah
1.   Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup hadis pendidikan?
2.   Apa contoh dari Hadis pendidikan?
3. Apa prinsip – prinsip hadits tentang pendidikan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan ruang lingkup Hadis Pendidikan
2. Untuk menganalisis contoh dari Hadis
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip hadits tentang Pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hadits


Hadits secara etimologi berarti cara atau jalan hidup yang biasa di
peraktikkan, baik ataupun buruk. Secara terminologi Hadits adalah segala
sesuatu yang dinisbahkan (disandarkan) kepada nabi SAW baik perkataan
(Qauli), perbuatan (Fi’li), sikap/ketetapan (Taqriri) maupun sifat fisikis
rasul SAW.
2.2 Pengertian Pendidikan
            Kata pendidikan secara berasal dari kata “didik” dengan
mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran “an“, yang berarti cara, proses
atau perbuatan mendidik. Kata pendidikan secara bahasa berasal dari kata
“pedagogi” yakni “paid” yang berarti anak dan “agogos” yang berarti
membimbing, jadi pedagogi adalah ilmu dalam membimbing anak.
Menurut wikipedia Pendidikan adalah suatu pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi
juga memungkinkan secara otodidak. Sedangkan pengertian pendidikan
menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki
pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat,
kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Menurut
Prof. H. Mahmud Yunus  Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha
yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak
yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-
citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan
apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat,
bangsa, negara dan agamanya. Jadi Tarbawi atau pendidikan adalah proses
pembinaan dan pengembangan potensi manusia melalui pemberian
berbagai petunjuk, sehingga menyebabkan potensi yang dimiliki manusia
dapat tumbuh dengan produktif dan kreatif tanpa menghilangkan etika
Ilahi yang telah ditetapkan dalam wahyuNya.

2
            Taqiyuddin M. Menyebut potensi manusia ini berupa seperangkat
instrumen dan content, pendidikan yaitu akal pikiran, hati nurani dan
panca indra. Melalui seperangkat instrumen dan content pendidikan itulah
sehingga begitu manusia di lahirkan di atas bumi ini tetap siap menerima
ajaran dari alam atau dari manusia lain yang telah lebih dulu ada.[3]          
            Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hadis tarbawi /
pendidikan ialah hadis yang membahas tentang pendidikan.
           

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Ruang Lingkup Hadis Pendidikan


Pendidikan sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat
luas karena di dalamnya banyak aspek yang ikut terlibat, baik langsung
maupun tidak langsung.
Adapun ruang lingkup pendidikan  adalah :
1.      Perbuatan Mendidik
2.      Anak Didik
3.      Dasar dan Tujuan Pendidikan
4.      Pendidik
5.      Materi Pendidikan
6.      Metode Pendidikan
7.      Alat Pendidikan
8.      Evaluasi Pendidikan
9.      Lingkungan Pendidikan

Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai beberapa aspek


di atas yang merupakan ruang lingkup dari pendidikan tersebut.
 Perbuatan Mendidik.Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh
kegiatan, tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak
didiknya. Dalam perbuatan mendidik ini sering disebut dengan tahzib.
 Anak Didik. Anak didik merupakan unsur terpenting dalam pendidikan.
Hal ini disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi
menggiring anak didik ke arah yang lebih sempurna.
 Dasar dan Tujuan Pendidikan . Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu
landasan yang menjadi fundamen serta sumber dari segala kegiatan
pendidikan dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan yaitu ke arah mana
anak didik itu akan dibawa.
 Pendidik. Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan.
Ini memiliki peranan yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses
pendidikan  banyak ditentukan oleh mereka.
 Materi Pendidikan Islam. Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-
pengalaman belajar yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan
kepadaanak didik. Dalam pendidikan islam materi pendidikan sering
disebut dengan Maddatut Tarbiyah.

4
 Metode . Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam
menyampaikan materinya. Metode tersebut mencakup cara pengelolaan,
penyajian materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah
diterima oleh anak didik.
 Evaluasi Pendidikan. Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap
hasil belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk
mengukur tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
 Alat-alat Pendidikan. Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang
digunakan selama melaksanakan pendidikan agar tujuan pendidikan
tercapai.
 Lingkungan Pendidikan. Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan di
sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta
hasil pendidikan. Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam
membentuk kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan
agar lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak
didik untuk lebih giat belajar.

3.2   Contoh – Contoh Hadis Pendidikan


3.2.1      Hadis tentang legalitas penyelenggaraan dan tujuan
pendidikan

ِ َ‫ ْالبَ ْيه‬ ُ‫( َر َواه‬ ‫ك‬


  )  ‫ق‬ َ ِ‫ ُك ْن عَالِ ًما اَوْ ُمتَ َعلِّ ًما اَوْ ُم ْستَ ِمعًا اَوْ ُم ِحبًا َواَل تَ ُك ْن خَا ِمسًا فَتُ ْهل‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّم‬ َ
Artinya :
Telah bersabda Rasulullah SAW :”Jadilah engkau orang yang
berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan
ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang
kelima maka kamu akan celaka (H.R Baehaqi).
‫ ِه‬oْ‫ا فَ َعلَي‬oo‫ال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َدهُ ِم‬o
ْ ِ‫ ِه ب‬oْ‫ َرةَ فَ َعلَي‬o‫ال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َد اَأْل ِخ‬o
ْ oِ‫ ِه ب‬o‫َم ْن اَ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي‬
) ‫ُخَارى َو ُم ْسلِ ٌم‬ ِ ‫( َر َواهُ ْالب‬ ‫بِ ْال ِع ْل ِم‬

Artinya
“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan
ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan
ilmu.  Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu” (HR.
Bukhori dan Muslim)

5
ِ o‫ ٌر ِم ْن اَ ْل‬o ‫ ْال َعالِ ُم يَ ْنتَفِ ُع بِ ِع ْل ِم ِه خَ ْي‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫ف‬o َ  ِ‫قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬  : ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬
ِ ‫ع َْن َعلِ ٍّي َر‬
) ‫(ر َواهُ ال َّد ْيلَ ِم‬
َ ‫عَابِ ٍد‬

Artinya:
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang
yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain)
akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah. (H.R Ad-
Dailami)
‫لَّى‬o‫ص‬ َ  ِ‫وْ ُل هللا‬o ‫ال َر ُس‬o َ oَ‫ ق‬: ‫ا َل‬ooَ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬ ِ ‫َّاس َر‬ ِ ‫َارىْ )ع َْن ِابْنُ َعب‬ ِ ‫(ر َواهُ ْالبُخ‬ َ ...... ‫َو اِنَّ َما ْال ِع ْل ُم بِاالتَّ َعلُّ ِم‬
‫ َم ْن ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه خَ ْيرًا يُفَقِّ ْههُ فِ ْي ال ِّدي ِْن‬: ‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
Artinya :
Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan
difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar”
(HR. Bukhori)
‫ ُكنَ َعلَى‬o‫الِ ِم اَ ْن يَ ْس‬oo‫ ِه َواَل لِ ْل َع‬oِ‫ ُكنَ َعلَى َج ْهل‬o‫ل اَ ْن يَ ْس‬o ِ o‫ اَل يَ ْتبَ ِغ لِ ْل َجا ِه‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ  ِ‫ال َرسُوْ ُل هللا‬ َ َ‫ق‬
َّ ُ
)‫ِعل ِم ِه ( َر َواه الط ْب َرانِ ُّى‬ ْ
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu
mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu
mendiamkan ilmunya” (H.R Ath-Thabrani).
ِّ ِ‫وْ ب‬ooَ‫طلُبُ ْال ِعلُ َم َول‬
‫ي ِْن‬o ‫االص‬ ْ ُ‫ ا‬: ‫لَّ َم‬o‫ ِه َو َس‬o‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي‬ َ  ِ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬ ِ ‫س َر‬ ٍ ‫ع َْن اِ ْب ِن َعبَّا‬
‫ب‬َ َ‫ضاعًا بِ َما فَا ِ َّن طَل‬ َ ‫ب ِر‬ ٍ ِ‫َض ُع اَجْ نِ َحتِهَا لِطَال‬ َ ‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم َو ُم ْسلِ َم ٍة اِ َّن ْال َماَل ِئ َكةَ ت‬ َ ‫ْال ِع ْل َم فَ ِر ْي‬
) ‫ َر َواهُ اِب ِْن َع ْب ِد ْالبَ ِّر‬ ( ُ‫طلُب‬ ْ َ‫ي‬
Artinya:
Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :
“Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu
itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan sesungguhnya
para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu
karena ridho terhadap amal perbuatannya. (H.R Ibnu Abdul Barr)
ً‫ة‬oَ‫وْ اَي‬ooَ‫وْ ا َعنِّى َول‬oo‫ بَلِّ ُغ‬: ‫لَّ َم‬o‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس‬ َ  ِ‫قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬  : ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ ا ْب ِن ُع َم َر َر‬oِ‫ع َْن َع ْب ِدهللا‬
)‫ارى‬ ِ ‫ ْالبُ َخ‬ ُ‫ار( َر َواه‬ِ َّ‫ي ُمتَ َع ِّمدًا فَ ْليَتَبَوَّاءْ َم ْق َع َدهُ ِمنَ الن‬ َّ َ‫ب َعل‬ َ ‫ َو َم ْن َك َّذ‬: ‫َو َح ِّدثُوْ اع َْن بَنِ ْي ِإ ْس َراِئ ْي َل َواَل خَ َر َج‬
Artinya:
Dari Abdullah bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa
yang datang dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan barangsiapa berdusta
atasku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di
dalam neraka”. (HR. Bukhori).

6
3.2.2      Hadis Tentang Etika Pendidik Dan Peserta Didik

َ‫ان‬oo‫ يَ ِّسرُوْ ا َواَل تُ َع ِّسرُوْ ا َوبَ ِّشرُوْ ا َواَل تَنَفَّرُوْ ا َو َك‬: ‫قَا َل‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ  ‫ك عَن النَّبِ ِّي‬ ٍ َ‫ع َْن َأن‬
ٍ ِ‫س اِب ِْن َمال‬
)‫(رواه البخارى‬  ‫اس‬ ِ َّ‫ْف َوالتَّ ْي ِس ِر َعلَى الن‬ ِ ‫ي ُِحبُّ ْالت َْخفِي‬
Artinya :
Dari Anas bin Malik R.A. dari Nabi Muhammad SAW beliau
bersabda : Permudahkanlah dan jangan kamu persulit, dan bergembiralah
dan jangan bercerai berai, dan beliau suka pada yang ringan dan
memudahkan manusia (H.R Bukhori).

‫ ُل‬o ‫ا لَ ُك ْم ِم ْث‬ooَ‫ا اَن‬oo‫ ِإنَّ َم‬: ‫لَّ َم‬oo‫ ِه َو َس‬o ‫لَّى هللاُ َعلَ ْي‬o ‫ص‬
َ  ِ‫وْ ُل هللا‬o ‫ا َل َر ُس‬ooَ‫ ق‬: ‫ال‬o َ oَ‫هُ ق‬o ‫ َي هللاُ َع ْن‬o ‫ض‬ ِ ‫ َرةَ َر‬o ‫ع َْن اَبِ ْى هُ َر ْي‬
) ‫( َر َواهُ اَبُوْ دَا ُو ْد و النَّ َسا ِء َوابْنُ ِحبَّا ِن‬ ‫ْال َوالِ ِد ِه‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda :
Sesungghnya aku bagimu adalah seperti orang tua kepada anaknya. (HR.
Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban).
‫ُأ‬
) ْ‫ار ( َر َواهُ اَبُوْ دَا ُو ْد َو التِّرْ ِم ِذي‬ ِ َّ‫َم ْن ُسِئ َل ع َْن ِع ْل ٍم َعلِ َمهُ ثُ َّم َكتَ َمهُ ْل ِج َم يَوْ َم ْالقِيا َ َم ِة بِلِ َج ٍام ِمنَ الن‬

Artinya :
“Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui kemudian ia
menyembunyikannya (tanpa menjawabnya), maka kelak ia dikendalikan di
hari kiamat dengan kendali yang terbuat dari api neraka.” (H.R Abu Daud
dan Tirmidzi).
‫وْ ا لِ ْل ِع ْل ِم‬oo‫ تَ َعلَّ ُم ْال ِع ْل َم َوتَ َعلَّ ُم‬: ‫لَّ َم‬o‫ ِه َو َس‬o‫لَّى هللاُ َعلَ ْي‬o‫ص‬ َ َ‫ق‬  ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
َ  ِ‫وْ ُل هللا‬o‫ا َل َر ُس‬oَ‫ ق‬: ‫ال‬ ِ ‫ع َْن ُع َم ُر ابْنُ ْال َخطَّا‬
ِ ‫ب َر‬
) ‫ضُئوْ ا لِ َم ْن تَتَ َعلَّ ُموْ نَ ِم ْنهُ ( َر َواهُ اَبُوْ نُ َعي ِْم‬ ِ َ‫ال َّس ِك ْينَ ِة َو ْال َوق‬
َّ ‫ار َوتَ َو‬
Artinya:
Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan pelajarilah
pengetahuan itu dengan tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada
orang yang belajar kepadanya” (H.R Abu Nu’aim).[5]

3.2.3      Hadis Tentang Berbakti kepada kedua orang tua

ٍ ‫ا َع ْم‬oَ‫ ِم َع َأب‬o‫ار َأنَّهُ َس‬


‫رو‬o ِ َ‫ز‬oْ‫ ِد ب ِْن ْال َعي‬o‫ ْعبَةُ َع ِن ْال َولِي‬o‫ َّدثَنَا ُش‬o‫ َّدثَنَا َأبِى َح‬o‫رىُّ َح‬oِ َ‫ا ٍذ ْال َع ْنب‬o‫د هَّللا ِ بْنُ ُم َع‬oُ oْ‫ َّدثَنَا ُعبَي‬o‫َو َح‬
‫هَّللا‬
‫ه‬oo‫لى هللا علي‬oo‫ص‬- ِ ‫ت َرسُو َل‬ ْ ‫َأ‬ ‫هَّللا‬
ُ ‫ قَا َل َس ل‬- ِ ‫َار َع ْب ِد‬ ‫َأ‬
ِ ‫ َو َشا َر ِإلَى د‬- ‫ار‬ ِ ‫صا ِحبُ هَ ِذ ِه ال َّد‬ َ ‫ى قَا َل َح َّدثَنِى‬ َّ ِ‫ال َّش ْيبَان‬

7
ُ ‫ قُ ْل‬.» ‫ال « ثُ َّم بِرُّ ْال َوالِ َد ْي ِن‬
‫ت ثُ َّم‬ ٌّ ‫ت ثُ َّم َأ‬
َ َ‫ى ق‬ ُ ‫ قُ ْل‬.» ‫صالَةُ َعلَى َو ْقتِهَا‬
َّ ‫ال « ال‬َ َ‫ َأىُّ اَأل ْع َما ِل َأ َحبُّ ِإلَى هَّللا ِ ق‬-‫وسلم‬
) ‫( متفق عليه‬.‫ى قَا َل « ثُ َّم ْال ِجهَا ُد فِى َسبِي ِل هَّللا ِ » قَا َل َح َّدثَنِى بِ ِه َّن َولَ ِو ا ْستَ َز ْدتُهُ لَ َزا َدنِى‬
ٌّ ‫َأ‬

Artinya:
Dari Ibnu Mas’ud r.a ia berkata : “aku pernah bertanya kepada
Nabi saw manakah amalan yang paling dicintai Allah ? Beliau
menjawab : shalat tepat waktu, aku bertanya : lalu apa lagi ? beliau
menjawab : berbakti kepada orang tua, aku bertanya lagi ? beliau
menjawab : berjihad di jalan Allah. ( HR. Mutafaq ‘alaihi ).

3.2.4      Hadis tentang amar ma’ruf nahi mungkar

‫ من راء منكم‬: ‫ س@معت رس@@ول هللا ص@لى هللا علي@ه وس@@لم يق@ول‬: ‫عن ابى سعد الخدري رضي هللا عنه ق@@ال‬
) ‫ فأن لم يستطيع فبقلبه وذالك ضعف االيمان ( رواه مسلم‬،‫ فأن لم يستطيع فبلسانه‬،‫منكرا فليغيره بيده‬
Artinya :
Dari Abu Sa’id al-Khudriy r.a berkata : aku mendengar Rasulullah
saw bersabda : “Barang siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran
hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka
dengan lisannya, dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya, yang
demikian itu adalah selemah-lemahnya Iman”.(HR. Muslim)

3.2.5      Hadis tentang evaluasi pendidikan

‫ب ْب ِن ِدثَا ٍر عَنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن بُ َر ْي َدةَ عَنْ َأبِي ِه قَا َل‬ِ ‫سنَا ٍن عَنْ ُم َحا ِر‬ ِ ‫ض ْي ٍل عَنْ َأبِي‬ َ ُ‫َأ ْخبَ َرنِي ُم َح َّم ُد بْنُ آ َد َم عَنْ ا ْب ِن ف‬
‫ق‬َ ‫@و‬ ْ @َ‫اح ِّي ف‬ َ ‫وم اَأْل‬
ِ @‫ض‬ ِ @‫سلَّ َم نَ َه ْيتُ ُك ْم عَنْ ِزيَا َر ِة ا ْلقُبُ@@و ِر فَزُو ُرو َه@@ا َونَ َه ْيتُ ُك ْم عَنْ لُ ُح‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ُ ‫قَا َل َر‬
‫س ِك ًرا‬ ِّ
ْ ‫سقِيَ ِة ُكل َها َواَل تَش َْربُوا ُم‬ ‫َأْل‬
ْ ‫ش َربُوا فِي ا‬ َ
ْ ‫سقَا ٍء فا‬ ِ ‫س ُكوا َما بَدَا لَ ُك ْم َونَ َه ْيتُ ُك ْم عَنْ النَّبِي ِذ ِإاَّل فِي‬ ِ ‫ثَاَل ثَ ِة َأيَّ ٍام فا ْم‬
َ
Artinya :
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Adam dari Ibnu
Fudlail dari Abu Sinan dari Muharib bin Ditsar dari ‘Abdullah bin
Buraidah dari bapaknya dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Aku telah melarang kalian berziarah kubur, maka -
sekarang- ziarahlah kubur, dan aku pernah melarang kalian -memakan-
daging kurban lebih dari tiga hari, maka simpanlah apa yang kalian
kehendaki -dari daging-daging tersebut- dan aku pernah melarang kalian
dari nabidz (minuman yang terbuat dari anggur) kecuali yang terdapat
dalam tempat minum, maka minumlah yang ada dalam semua tempat
minum dan janganlah kalian minum sesuatu yang memabukkan.” (HR.
Muslim.

8
3.3 Prinsip – prinsip hadits tentang Pendidikan

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pendidikan dalam konsep


Islam adalah memlihara, membesarkan dan mendidik yang sekaligus
mengandung makna mengajar. Jadi, pendidikan itu adalah memberikan
bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan rasio dan
mental atau jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Beberapa prinsip pendidikan seperti itu jika ditelusuri dari
perkembangan Islam awal seperti yang ditunjuki oleh hadis Nabi, meski
masih sangat umum, Nabi telah banyak membicarakannya. Misalnya
beberapa prinsip dasar tentang mencari ilmu maupun petunjuk
menyampaikan suatu ilmu yang merupakan bagian dari proses pendidikan
itu antara lain temukan dalam hadis-hadis sebagai berikut:

.‫ضا ِم ْن ال ُّد ْنيَا لَ ْم يَ ِج ْد َعرْ فَ ْال َجنَّ ِة‬


َ ‫يب بِ ِه ع ََر‬ ِ ‫َم ْن تَ َعلَّ َم ِع ْل َما ِم َّما يُ ْبتَغَى بِ ِه َوجْ هُ هَّللا ِ الَ يَتَ َعلَّ ُمهُ ِإالَّ لِي‬
َ ‫ُص‬
‫روه احمد وابو داود ابن ماجه‬.

“Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang tidak untuk mencari


keridhaan Allah, tapi hanya untuk mendapatkan nilai-nilai material dari
kehidupan duniawi, maka ia tidak akan mencium harumnya surga.”
Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Menurut penilaian Muhammad Ibn Shalih al-‘Utsaimin, yang
mengutip penilaian Nashir al-Din al-Albani hadis ini shahih, baik yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibn Majah, maupun oleh Ahmad. Dalam
sunan Abu Dawud tercantum dalam hadis nomor 3664, dalam sunan Ibnu
Majah tercantum dalam hadis nomor 252, dan dalam musnad Ahmad
tercantum dalam II:238, dan lain-lain, yang bersumber dari Abu Hurairah.

ُ ‫اس ِإلَ ْي ِه َأدْخَ لَهُ هّللا‬


َ َّ‫ي بِ ِه ال ُّسفَهَا َء َأوْ يَصْ ِرفُ بِ ِه ُوجُوْ هَ لن‬ ِ ‫ي بِ ِه ْال ُعلَ َما َء َأوْ لِيُ َم‬
َ ‫ار‬ ِ ‫ب ْال ِع ْل َم لِي َُج‬
َ ‫ار‬ َ َ‫َم ْن طَل‬
‫ رواه الترمذى‬.‫النَّا َر‬.

“Barangsiapa menuntut ilmu untuk menyaingi para ulama, atau


untuk menyombongi orang-orang bodoh atau untuk memalingkan

9
pandangan orang-orang kepadanya, maka Allah memasukkannya ke dalam
neraka” Riwayat al-Tirmidzi.
Dalam pandangan Jalal al-Din al-Suyuthi, hadis yang bersumber
dari periwayatan Ka’ab Ibn Malik ini kualitasnya hasan. Namun ada hadis
lain yang berbeda redaksi dengannya, seperti hadis di bawah ini:

‫ي بِ ِه ال ُّسفَهَا َء َأوْ تقبل اف ئدة النَّاس ِإلَ ْي ِه فاِلى النَّار‬ ِ ‫ َم ْن ابتغى ْال ِع ْل َم لِيُبَا ِه َي بِ ِه ْال ُعلَ َما َء َأوْ لِيُ َم‬.
َ ‫ار‬

“Barangsiapa mencari ilmu untuk menyaingi para ulama, atau


menyombongi orang-orang bodoh, atau agar hati orangorang mengarah
kepadanya, maka ia menuju ke neraka” riwayat al-Hakim dan Thabrani
dari Ka’ab Ibn Malik.
Menurut al-Suyuthi hadis yang kedua ini kualitasnya shahih. Jadi,
meskipun kulaitas hadis pertama hasan, namun dikuatkan dengan hadis
yang kedua ini yang berkualitas shahih, sehingga dari segi kehujjahan
hadis tersebut dapat dijadikan hujjah. Ternyata pula hadis tersebut
diriwayatkan pula oleh imam-imam hadis yang lain seperti altirmidzi dan
ibn majah.

ٍ ‫ َم ْن ُسِئ َل ع َْن ِع ْل ٍم َعلِ َمهُ ثُ َّم َكتَ َمهُ ُأ ْل ِج َم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة بِلِ َج ٍام ِم ْن ن‬.
‫ رواه الترمذي‬.‫َار‬

“Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang diketahuinya


lalu ia menyembunyikannya, maka dia dikekang pada hari kiamat dengan
kekang dari neraka.” Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan al- Tirmidzi.
Menurut al-Suyuthi hadis ini adalah shahih. Hadis-hadis yang
senada dengan hadis di atas banyak terdapat dalam kitabkitab hadis. Abu
Dawud mencantumkannya dalam kitab sunannya pada hadis nomor 3658,
dan sunan al-Tirmidzi hadis nomor 2649, dan Ibnu Majah hadis nomor
261 dan 266, dan musnad Ahmad, jilid II: 273, dan yang lainnya yang
bersumber dari Abu Hurairah.

‫ رواه مسلم‬.‫ َم ْن َسلَكَ طَ ِريقَا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل َما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقَا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬.

“Barangsiapa melewati suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah


memudahkan untuknya jalan ke surga” riwayat Muslim.
Menurut penelitian Jalal al-Din alSuyuthi, kualitas hadis ini hasan,
seperti tercantum dalam kitabnya: al-Jami’ alShagir min Hadis al- Basyir
al-Nadzir, Jilid V. Namun menurut penelitian Muhammad Nashir al-Din

10
al-Albani, kualitas hadis ini shahih, seperti tercantum dalam kitabnya:
Shahih al-Jami al-Shagir wa Ziyadatih, jilid V hlm. 302.
Hadis ini tercatat dalam Shahih Muslim, hadis no. 2699, juga
terdapat dalam sunan Abu Dawud hadis no. 3643, al-Tirmidzi hadis no.
2636, dan Ibn Majah hadis no. 225, yang bersumber dari Abu Hurairah.
Jadi, dari segi kualitas hadis ini dapat dijadikan hujjah. Bahkan
Muhammad Ibn Shalih al-‘Utsaimin seorang ulama hadis Saudi Arabia
mengupas secara panjang lebar hadis ini, yang intinya ia menyatakan
bahwa kesungguhan dalam mencari ilmu itu bisa beranugrah surga, dan itu
merupakan hikmah bagi para pengabdi ilmu. Kemudian ia hubungkan
dengan firman Allah: “Allah memberikan hikmah kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah
diberi kebaikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran
kecuali orang-orang yang berakal” (QS. Al-Baqarah: 269).

11
BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Hadis Pendidikan ialah hadis yang membahas tentang pendidikan.
Adapun runag lingkup dari hadis pendidikan yaitu Perbuatan Mendidik,
Anak Didik, Dasar dan Tujuan Pendidikan, Pendidik, Materi Pendidikan,
Metode Pendidikan, Alat Pendidikan, Evaluasi Pendidikan dan
Lingkungan Pendidikan.
Adapun contoh dari hadis Pendidikan yakni Hadis Tentang
Berbakti kepada kedua orang tua,Hadis tentang kelembutan dan kearifan
dalam pendidikan, Hadis tentang amar ma’ruf nahi mungkar, dan Hadis
tentang evaluasi pendidikan.

4.2     Saran
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan saya selaku
penulis, mendapatkan manfaatnya. Dan apabila terdapat kekilafan dan
kekurangan dalam penulisan atau penyajian makalah ini saya senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini
lebih bermanfaat di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani Beni, Hendra Akhdiyat. 2009. Ilmu Pendidikan Islam 1,


(Bandung: CV Pustaka Setia,)
http://emesayap.blogspot.co.id/2013/09/hadits-tarbawi-pengertian-hadits
http://manbaululuumgs.blogspot.co.id/2012/05/hadits-tarbawi-pengertian-hadits
http://mediaabelajar.blogspot.com/2017/01/makalah-pengertian-ruang-lingkup-
hadits
http://makalahnih.blogspot.co.id/2014/06/kumpulan-hadits-tarbawi.html
http://khairima.blogspot.co.id/2012/03/kumpulan-hadis-hadis-tarbawi

13

Anda mungkin juga menyukai