Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FENY MERIANI

NIM : 19022080
MATKUL : PEDAGOGI PENDIDIKAN
KODE SESI : 2021110030014

Konsep Dasar (Terminologi Utama) Pendidikan Dalam Berbagai Bahasa

a. Pendidikan
Istilah pendidikan dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu, dengan akar katanya
didik yang artinya mengatur, memelihara, dan merawat. Yang menjadi persoalan seiringmuncul adalah
aturan atau perawatan yang manakah seharusnya diterapkan, apakah peraturan dalam konsep tarbiyah
atau konsep education. Menurut literature dunia barat atau kombinasi antara dua konsep tersebut yaitu:
akan banyak tergantung kepada pandangan hidup dan latar belakang orang yang berada dalam wadah
pendidikan yang sedang dalam proses itu kondisi yang sangat jelek adalah, banyak orang yang
berbicara tentang pendidikan atau sangat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dalam tentang
pendidikan, tetapi yang bersangkutan tidak mengerti hakikat dari pendidikan itu sendiri. Akibatnya
berbagai keputusan yang diambilnya bukanlah untuk memperbaiki pendidikan, malah berbalik arah
menjadi perusak atau penghancur pendidikan. Oleh karena itu setiap mahasisiwa Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) sangat perlu memahami secara hakiki tentang konsep pendidikan.
b. Education
Istilah education berasal dari bahasa inggris, dengan kata dasar care (webster 1979:576) artinya,
pelihara, asuh. Rawat,bimbing atau didik dan fasilitasi. Selanjutnya akan timbul pertanyaan yaitu
siapakah yang berperan sebagai pemelihara atau pengasuh? Begitu juga siapakah yang akan diasuh?
Apakah tujuan pengasuhan? Karena istilah education berasal dari bahasa inggris, dapat disimpulkan
bahwa yang diasuh adalah manusia, selanjutnya pengasuhnya juga manusia yang kondisi nya tentu telah
dewasa. Demikian pula tujuan dari to core tersebut adalah untuk menumbuh kembangkan sifat-sifat
hakiki kemanumanusia.
Dengan kata lain dapat dijeleskan bahwa program pemeliharaan tersebut berasal dari manusia, untuk
manusia, dan dari manusia.
c. Tarbiyah
Istilah tarbiyah berasal dari bahasa arab, lebih khusus lagi juga tercantum dalam kitab suci AlQuran.
Olek karena itu penjelasan istilah tersebut harus cocok dengan makna dari dalam AlQuran. Tarbiyah
berasal dari akar kata Raab yaitu nama Tuhan (Rabbi) yang artinya mengatur, memelihara, merawat,
memfasilitasi segala makhluknya (tidak hanya manusia saja melainkan seluruh alam semesta).
Dalam konsep tarbiyah yang menjadi objek atau sasaran pendidikan adalah segala makhluk Tuhan,
sedangkan dalam konsep education, objek atau yang dikenai oleh pendidikan adalah manusia saja,
diluar manusia tidak dibicarakan. Pada konsep tarbiyah sebagai pendidik yang mahatahu, mahakuasa,
serta mahautama adalah Tuhan. Dan pendidik yang rangkingnya dibawah yang mahatahu, adalah
manusia, dan bahkan makhluk Tuhan lainnya termasuk juga pendidik yang berasal dari minang
kabau”Alam Takambang Jadi Guru”.
d. Pedagogy
Pedagogik berasal dari dua istilah yaitu paedas yang berarti anak, dan agogos yang artinya pendidik
atau pemelihara. Istilah pedagogik agak bersifat salah pakai kalau dipaangkan kepada pendidikan orang
dewasa, atau pendidikan sepanjang hayat, karena objek kajian pedagogik lebih terfokus kepada anak.
Sehubungan dengan itu istilah pedagogik yang digunakan dalam mata kuliah yang sedang disajikan
lebih tepat disebut Dasar-Dasar Ilmu Mendidik, namun hal ini terlanjur dalam suatu keputusan. Silakan
bagi yang setuju untuk memberikan makna yang lebih dalam dengan berbijaksana. Sebagai untuk
pengetahuan, memang pernah fakultas ilmu pendidikan pada tahun 1950an disebut Fakultas Pedagogik,
namun karena perkembangan ilmu ditukar dengan FIP, demikianlah adanya sampai saat ini.
e. Pembelajaran (Learning)
Istilah pembelajaran tidak identik dengan pendidikan. Pendidikan mempunyai cakupan yang lebih luas
dari pembelajaran. Sebaliknya pembelajaran lebih terfokus kepada kompetensi atau kemampuan yang
dicapai. Di pihak lain, pendidikan yang mempunyai cakupan yang lebih luas, didalamnya juga
terkandung norma atau aturan-aturan yang (values) yang dianut oleh masyarakat. Artinya pendidikan
tidak dapat dilepaskan dari aturan (norma) yang ada. Sebaliknya pembelajaran yang ada tidak
mengandung norma, contoh belajar membunuh, pencuri mengajar temannya agar mampu mencuri, atau
menipu. Karena ia tidak ada istilah pendidikan untuk menipu, atau pendidikan untuk membuat orang
jadi munafik.
Idealnya setiap pembelajaran harus mengandung unsur pendidikan, namun kenyataan terjadi seperti itu.
Begitulah realita yang dijumpai dewasa ini. Sebagai akibatnya belajar tanpa mengandung unsur
pendidikan atau norma, peserta akan mempunyai kompotensi atau kemampan tertentu , tetapi sering
kemampuan yang dimiliki itu digunakan kepada yang tidak sesuai dengan norma yang seharusnya.
Contohnya, seseorang belajar dan mampu membuat bom, lantar digunakan untuk membom orang yang
tidak bersalah.Menyimpangnya tidak setiap pembelajaran mengandung unsure pendidikan disebabkan
oleh manusia terlibat dalam proses belajar tersebut tidak memahami hakikat dari konsep pendidikan
dan pembelajaran, seperti yang banyak terjadi di negara kita dewasa ini. Oleh sebab itu sudah
seharusnya pendidikan dan pembelajaran berjalan serempak.

Hakikat pendidikan dialam semesta


Pendidikan
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian,
bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu
proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat
manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya. Pendidikan
menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak, orang Romawi memandang
pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi
anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai “Erzichung” yang
setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi
anak. Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah,
kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Sedangkan
menurut Herbart pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan sipendidik
yang diistilahkan dengan Educere.( M.R. Kurniadi,STh;1)
Menurut Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education”: “Education should be
thought of as the process of mans reciprocal adjusment to nature to his follows and to the ultimates
nature of the cosmos. “Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia
dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta. Education is the organized
development and equipment of all the power of human being, moral, intellectual, and physical, by and
for their individual and social uses, directed to word the union of these activities with their creator as
their final end. “Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari
semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani oleh dan untuk kepribadian individunya serta
kegunaan masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan
hidupnya”

Anda mungkin juga menyukai