Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SRI YULIANI

NIM : 19045045
TUGAS RESUME 2 DDIP
A. Pengertian ilmu pendidikan menurut Al-quran, pakar dari luar negeri dan pakar
dalam negeri
a) ilmu pendidikan menurut Al-quran
Ada dua kata yang digunakan al-Qur’an untuk mengungkapkan makna pendidikan
yaitu kata rabb dengan bentuk masdarnya tarbiyah dan kata ‘allama dengan bentuk
masdarnya ta’lim. Kata tarbiyah sebagaimana dijelaskan oleh al-Raghib alAshfahany
adalah sya’a al-syai halan fa halun ila haddi al-tamam; artinya mengembangkan atau
menumbuhkan sesuatu setahap demi setahap sampai batas yang sempurna. Sedangkan
kata ta’lim digunakan secara khusus untuk menunjukkan sesuatu yang dapat diulang dan
diperbanyak sehingga menghasilkan bekas atau pengaruh pada diri seseorang.6 Kata rabb
dengan segala derivasinya disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 981 kali.7 Kata tersebut
selanjutnya digunakan oleh al-Qur’an untuk berbagai makna antara lain digunakan untuk
menerangkan salah satu sifat Allah swt. yaitu rabbul ‘alamin yang diartikan pemelihara,
pendidik, penjaga, dan penguasa alam semesta (lihat QS al- Fatihah/1: 2, al-Baqarah/2:
131, al-Maidah/5: 28, al-An’am/6: 45, 71, 162, dan 164, al-A’raf/7: 54, digunakan juga
untuk menjelaskan objek sifat tuhan sebagai pemelihara, pendidik, penjaga, dan penguasa
alam semesta seperti: al-‘arsy al-‘azhim yakni ‘arsy yang agung (QS al-Taubah/9: 129),
al-Masyariq, yakni ufuk timur tempat terbitnya matahari (al-Rahman/55: 17), abaukum al-
awwalun yakni nenek moyang para pendahulu orang-orang kafir Quraisy (QS al-
Shaffat/37: 126), al-Baldah, yakni negeri dalam hal ini Mekah al-Mukarramah (QS al-
Naml/27: 91; al-Baqarah/2: 126), al-Bait yakni rumah, dalam hal ini Ka’bah yang ada di
Mekah al-Mukarramah (QS Quraisy/106: 3) dan al-Falaq yakni waktu subuh (QS al-
Falaq/112: 1). Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa
pendidikan menurut al-Qur’an adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan bertahap
untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik sebagai
bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

b) ilmu pendidikan menurut pakar dari luar negeri


 Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan adalah sebuah proses pengalaman. Karena
kehidupan adalah pertumbuhan, berarti pendidikan membantu untuk pertumbuhan
manusia tanpa adanya batasan usia. Proses pertumbuhan merupakan proses
penyesuaian setiap fase kehidupan dan menambah kemampuan seseorang melalui
pendidikan.
 pendidikan menurut M.J. Langeveld adalah suatu upaya untuk membimbing manusia
yang belum dewasa menuju kedewasaan. Pendidikan merupakan suatu usaha damam
membantu seseorang untuk melakukan tugas hidupnya, mampu mandiri dan
bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga suatu usaha untuk mencapai
penentuan diri dan tanggung jawab.

c) ilmu pendidikan menurut pakar dari dalam negeri


 Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus adalah usaha yang dipilih
untuk membantu anak dalam meningatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak.
Sehingga, tujuan dan cita-cita anak bangsa dapat tercapai. Agar mendapatkan
kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya bisa bermanfaat bagi diri sendiri,
masyarakat, agama, bangsa dan negara.
 Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa
pendidikan merupakan suatu tuntutan hidup tumbuh kembangnya anak-anak.
Maksudnya adalah penddidikan mengantarkan peserta didik untuk mencapai
keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.

B. Ilmu pendidikan sebagai ilmu praktis, teoritis, empiris, dan normative


a) Pendidikan sebagai ilmu praktis dan teoritis
Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari
pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan
secara praktis, dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam
sistematika ilmu pengetahuan. Ilmu pendidikan bersifat normatif berarti
pendidikan juga bersifat praktis karena pendidikan sebagai bahan ajar yang patut
diterapkan dalam kehidupan, sehingga pendidik bertugas menanamkan sistem-
sistem norma tingkah laku manusia yang dibanggakan, dihormati dan dijunjung
tinggi oleh masyarakat (kondisi sebaliknya akan menyebabkan anak
dijauhi oleh masyarakat). Secara etis ilmu pendidikan diarahkan untuk
menciptakan kesejahteraan hidup manusia, sebaliknya tindakan yang ditujukan
untuk menistakan atau melaratkan manusia dikatakan diluar perbuatan
pendidikan. Dalam mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan
mensistemkan di dalam pemikiran masalah yang tersusun sebagai pola
pemikiran pendidikan. Jadi dari praktik-praktik teoritis inilah pendidikan disusun
secara teoritis.Dan pemikiran-pemikiran teoritis inilah yang disusun dalam suatu
sistem pendidikan yang biasa disebut Ilmu Mendidik Teoritis. Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai ilmu praktis adalah suatu
praktek pendidikan untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam
mencari pengetahuan. Pendidikan sebagai ilmu teoritis adalah pendidikan
dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah ada untuk mempermudah jalanya
pendidikan.
b) Pendidikan sebagai ilmu empiris
Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi
ilmu pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau
verifikasi indra manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab- akibat
harus menjadi dasar kebenaran yang bersifat realistas, objektif dan netral.
c) Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif
Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari
pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan
secara praktis, dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam
sistematika ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu
pendidikan merumuskan kaidah atau pedoman atau ukuran tingkah laku. Sesuatu
yang normatif berarti berbicara tentang baik buruknya perilaku manusia. Ilmu
pendidikan merumuskan peraturan-peraturan terhadap tingkah laku manusia
untuk mencapai keteraturan hidup, karena keteraturan hidup akan menjamin
kelangsungan keeratan (kohesi) hubungan antar manusia (hubungan sosial
manusia).
Ciri-ciri pendidikan sebagai ilmu normatif:

1) Ilmu pengetahuan normatif selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan


yang tidak hanya diperoleh dari pengalaman dan praktek mendidik
dan pendidikan, tapi juga didapat dari sumber normatif yaitu norma
masyarakat, norma filsafat (pandangan hidup seseorang atau
masyarakat) keyakinan beragama atau rasa spirit keagamaan yang
dianutnya.

2) Ilmu pengetahuan normatif erat kaitannya dengan pengetahuan filsafat,


sehingga melahirkan filsafat pendidikan.Guru atau pendidikan harus
selalu mengikat diri sesuai kaidah filsafat pendidikan.
3) Pendidikan normatif meliputi pendidikan agama, etika, budi pekerti yang
tergolong pendidikan pengembangan kepribadian ( sesuai amanat UU
No.20 tahun 2003).Menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup
manusia (peserta didik) karena perilaku atau tindakan peserta didik dalam
kehidupan.

C. Peran dan kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan


Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat
yang mempunyai landasan individual, sosial dan nsurei dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala
nsurei tebatas seperti antara nsurei sahabat, antara seorang guru dengan satu atau
sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua
dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia
sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang
baik dengan lengkap.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan
nasional dan Penyelenggaraan pendidikan.Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.
Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka
dan multimakna. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian
program lintas satuan dan jalur pendidikan. Pendidikan multimakna: proses pendidikan
yang diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan,
pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.

Anda mungkin juga menyukai