1. Pengertian Landasan
· Titik tolak atau dasar pijakan, dapat bersifat material seperti : landasan pesawat terbang;
- Aksioma : Suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran & bersifat umum, tanpa
memerlukan pembuktian.
- Postulat : Pernyataan yang dibuat untuk mendukung sebuah teori tanpa dapat dibuktikan
kebenarannya.
- Premis : Pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan
kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor & premis minor
2. Pengertian Pendidikan
Menurut Undang – Undang NO.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan
Umum Pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
a.) Istilah - التربية - berasal dari kata – rabb - memiliki banyak arti , namun pengertian dasarnya
menunjukkan makna : tumbuh,berkembang, memelihara,merawat ,mengatur dan menjaga
kelestarian, atau eksistensinya.
1.) Kata at-tarbiyyah berasal dari tiga kata, - ُ يَرْ ب رب
َ yang berarti, bertambah , tumbuh, dan
berkembang
Kata “rabb” sebagaimana yang terkandung di dalam S.Al-Fatihah,memiliki kandungan makna yang
berkonotasi sama dengan istilah “ التربية “ ,karena kata “rabb” (Tuhan) dan “murabbi” (pendidik )
berasal dari akar kata yang sama. Berdasarkan hal ini,maka Allah adalah Pendidik Yang Maha Agung
seluruh alam semesta.
Dalam konteks yang luas pengertian pendidikan Islam,yang terkandung dalam terminologi “at-
tarbiyyah”terdapat empat unsure:
b.) Istilah - التعليم
Menurut Rasyid Ridha,mengartikan “ التعليم ” sebagai proses transmisi berbagi ilmu pengetahuan
pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
c.) Istilah - التأديب
Menurut Naquib Al-Atas,istilah paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam adalah - التأديب -
karena istilah Ta’dib merupakan terminologi yang paling tepat dalam khazanah bahasa Arab, karena
mengandung arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan,pengajaran,dan pengasuhan yang
baik,sehingga makna التربية - التعليم - ا التأدب sudah tercakup. Kata “al ta’dib” berarti pengenalan dan
pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik)
mengenai hal-hal yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.
Jadi, landasan pendidikan adalah suatu fondasi untuk membangun suatu peradaban melalui usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
· Fungsi Pendidikan:
- Memanusiakan manusia
· Tujuan Pendidikan Akhlaq yaitu terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong serta
spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik, sehingga mencapai kesempurnaan &
memperoleh kebahagiaan sejati.
· Pendidikannya harus diarah kan pada pengembangan seluruh potensi ke arah perkem bangan
sem purna,yaitu: fisik, intelektual & budipekerti.
· Tujuan pendidikan di arahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di
masyarakat secara bersama - sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya
sesuai dengan bakat,kesiapan, kecenderungan & potensi yang dilmilikinya. Khusus pendidikan
jasmani, hendaknya tidak melupakan pembinaan fisik & segala sesuatu yang berkaitan dengannya
seperti olah raga, makan, minum, tidur dan menjaga kebersihan. Ibnu Sina berpendapat bahwa
tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kebahagiaan (sa’adat).
· Pendidikan :
- upaya melestarikan & mewariskan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat agar masya rakat
tersebut bisa tetap eksis.
1. Pengetahuan rasional : yakni yang diperoleh dari kebaikan yang berasal dari pemikiran yang
alami.
- Pusaran ilmu adalah al-Qur’an & as sunnah/hadits yang kemudian melahirkan berbagai cabang
ilmu.
- Berbagai keilmuan Islam lahir sebagai bagian dari proses interaksi Islam dengan budaya lain
seperti Yunani,Persia,India, dsb. Lahirnya bidang Keilmuan seperti filsa fat, ilmu kalam [ teologi
Islam ], & tasawuf tidak bisa dilepaskan dari interaksi-interaksi tersebut.
· Pendidikan
proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan &
untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien.
· Tujuan Pendidikan
1. Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan semata-mata untuk ilmu pengetahuan itu sendiri
sebagai wujud ibadah kepada Allah SWT.
3. Tujuan pendidikan islam adalah mengantarkan peserta didik mencapai kebahagiaan dunia &
akhirat
· Fungsi Pendidikan
- pendidikan juga bertugas mengembangkan potensi manusia untuk dirinya sendiri &
masyarakatnya..
1. Ilmu tercela (al-mazmumah) yang tidak pantas dipelajari, seperti sihir, nujum, ramalan, dsb.
Ilmu sihir misalnya dapat memisahkan persahabatan antar sesama manusia, menimbulkan dendam,
permusuhan dan kejahatan.
2. Ilmu terpuji yang wajib dipelajari (al-mahmudah) meliputi ilmu yg fardlu ‘ain & ilmu yg hanya
fardlu kifayah .
yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam
rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Mengkaji pendidikan dari sudut filsafat :
a. Essensialisme yaitu, aliran pendidikan yang menerapkan idealisme & realisme secara eklektik;
e. Panca Sila ,merupakan mazhab filsafat tersendiri ,yang menjadi landasan pendidikan bangsa
Indonesia;
3. Landasan Sosiologis
Masyarakat dengan berbagi karakteristik sosiokultural juga menjadi landasan bagi kegiatan
pendidikan suatu masyarakat tertentu.
4. Landasan Kultural
Pengaruh kebudayaan terhadap pendidikan sangat signifikan. Kebudayaan tertentu diciptakan oleh
manusia di masyarakat tertentu atau dihadirkan & diambil oleh masyarakat tersebut & diwariskan
melalui pendidikan terhadap generasi berikutnya.
5. Landasan Psikologis
Para ahli psikologi menempatkan bidang ini sebagai ruh pendidikan. Kemampuan seorang pendidik
yang menentukan proses pendidikan dapat diukur dari kemampuan pembimbingan & penyuluhan
yang tidak dapat dipisahkan dari psikologi itu sendiri.
Yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang menjadi titik
tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
7. Landasan Yuridis atau Hukum Pendidikan
yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
b. Tujuan Institusional
Perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu
lembaga pendidikan.
c. Tujuan instruksional
Rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa setelah melewati kegiatan
isntruksional yang bersangkutan dengan berhasil.
d. Tujuan Kurikuler
Yaitu pola perilaku dan pola kemampuan serta keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu
lembaga pendidikan.
3. Tujuan Pendidikan dilihat dari lingkup perubahan yang diinginkan pada bidang asasi
a.) Tujuan Individual
Berkaitan individu-individu dalam proses pembelajaran dengan perubahan yang diinginkan pada
tingkah laku.
b.) Tujuan Sosial
Berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat secara keseluruhan, tingkah laku masyarakat secara
umum dan dengan kehidupan ini,serta perubahan yang diinginkan,pertumbuhan,memperkaya
pengalaman dan kemajuan yang diinginkan.
c.) Tujuan Profesional
Berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,seni, profesi dan sebagai suatu aktifitas
di antara aktifitas-akifitas masyarakat.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan & sepanjang hidup .
Pendidikan telah dimulai sejak manusia ada di muka bumi, bahkan sejak dalam kandungan.
Bentuk kegiatan :
Tujuan:
Pendidikan dlm arti sempit/sederhana: “upaya untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai -
nilai di dalam masyarakat & kebudayaan “.
a. Masa pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas yaitu: masa anak – remaja;
b. Terdapat jenjang dari Pra sekolah – PT.
A. Kedudukan Manusia
Manusia mampu mencipta budaya, dari pengalaman praktek & mampu mencipta teori & alat kerja
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebagai makhluk yang berbudaya,manusia memiliki akal & budi,yang berfungsi sebagai berikut:
c. Dengan akal budinya manusia mampu mencipta, berkarsa & berasa;
d. Mampu mencipta benda-benda baru untuk memenuhi hajat hidupnya, baik yang bersifat jasmani
maupun rohani.
- KARSA : Kehendak untuk hidup sempurna,mulia & bahagia yang menimbulkan
kehidupan beragama & kesusilaan.
Sebagi subjek budaya manusia mempunyai berbagai macam kecerdasan yaitu:
Kemampuan berpikir kritis & rasional sehingga mampu mencipta alat kerja atau mencipta
IPTEK,sehingga dapat mengetahui lebih banyak rahasia alam & sosial,dengan itu manusia
mampu mengelola alam & mengubah sistem sosial.
Kemampuan bersikap & berperilaku berdasarkan nilai-nilai kejujur an, keadilan, kebersamaan sosial,
kebijaksanaan, kearifan & keberpihakan. Sp.Q ini merupakan faktor pendorong internal (internal
motivation) untuk melakukan tindakan mencapai kesuksesan.
Kemampuan bekerja keras untuk mengatasi masalah & mewujudkan cita-cita.Kecerdasan ini
menghantarkan manusia/organisasi mencapai sukses mewujudkan cita-citanya.
Kemampuan berkomunikasi & berinteraksi sosial dengan baik agar semua yang diperjuangkan
memperoleh sukses. Dalam perjuangan melawan penjajah, penindas, dan penghisap, kecerdasan
sosial dibutuhkan dalam membentuk front persatuan.
Kemampuan berpikir alternatif, proaktif, holistic, dan dialektik tentang gejala peristiwa alam &
sosial.Kecrdasan ini sangat berguna untuk menyelesaikan berbagai kontradiksi & inovasi IPTEK.
Kemampuan menyadari diri ini ditunjukkan bahwa dirinya memiliki karakteristik berbeda dengan
yang lain.
2.) Kemampuan bereksistensi
Manusia tidak terbelenggu oleh tempat atau waktu, tapi dapat menembus masa lampau maupun
masa depan. Kemampuan inilah yang disebut eksistensi.
Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, sedang maupun yang telah
dibuatnya,bahkan menyadari akibat baik & buruknya. Menyadari akan semuanya itulah yang disebut
kata hati.
4.) Moral
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan,maka yang dimaksud
dengan moral (etika) adalah perbuatannya itu sendiri.
5.) Tanggung jawab
Yaitu kesediaan menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut adanya tanggung
jawab. Wujud tanggung jawab bermacam-macam ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung
jawab kepada masyarakat dan tanggung jawab kepada Tuhan.
6.) Rasa kebebasan
Merdeka yaitu rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu) sesuai dengan tuntutan kodrat
manusia, yang berarti ada ikatan.
Kewajiban & hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai
makhluk sosial. Yang satu ada hanya karena ada yang lain.Tak ada hak tanpa ada kewajiban.
Kebahagiaan lebih merupakan integrasi atau rentetan dari sejumlah kesenangan, kegembiraan,
kepuasan, dan sejenisnya dengan pengalaman pahit & penderitaan. Proses integrasi dari
kesemuanya itu menghasilkan bentuk penghayatan hidup yg disebut kebahagiaan.
Sejarah pendidikan
· ”Disparta” merupakan pendidikan ala militer yang disebut juga Agoge. Sistem pendidikan ini
menekankan pada aspek fisik dan pendisiplinan. Sangat mirip dengan sekolah-sekolah militer pada
saat ini.
· Sedangkan Paidea berkembang di Athena.
· Sistem pendidikan ini menitikberatkan pada perpaduan antara pendidikan nalar (mind), raga
(body), dan jiwa (spirit). Ketiga hal tersebut dilatih melalui Logos, atau biasa disebut Logika atau
Penalaran. Logos sendiri bermakna nalar atau firman.
· Konsep ini banyak dikembangkan oleh Plato dan Aristoteles. Paidea sendiri dikembangkan oleh
kaum Sofis. Beberapa tokoh yang termasuk kaum Sofis adalah Isokrates dan Protagoras.
· Kaum Sofis sendiri kerap menuai kritik dari lawannya, yaitu kaum Akademia. Meskipun
begitu, Paidea banyak dimodifikasi dan dikembangkan oleh kaum Akademia seperti Plato dan
Aristoteles, tentunya dengan penekanan yang berbeda untuk masing-masing tokoh.
· Artes Liberales dibagi menjadi 2 kelompok utama. Kelompok ilmu pertama terdiri dari
ilmu Rhetorica,Grammatica, dan Logica. Kelompok ini disebut Trivium. Sedangkan kelompok ilmu
kedua terdiri dari ilmu Arithmatica, Geometrica, Astronomica, dan Musica. Kelompok pengetahuan
ini disebut Quadrivium.
· Lawannya adalah Artes Serviles atau “keterampilan untuk para budak”. Pengetahuan ini erat
kaitannya dengan keterampilan kasar untuk para budak seperti pandai besi dan memotong kayu.
1. Idealisme
a. Hakikat Idealisme
Idealisme termasuk kelompok filsafat tertua. Tokoh aliran ini adalah Plato.(427 – 347SM).
sesudahnya. Aliran ini berpengaruh pada pemikiran filosof Barat, seperti Immanuel Kant, Hegel dll.
Menurut Plato kebenaran empiris yg dilihat & dirasakan terdapat dalam alam idea (esensi), form
atau idea.
b. Prinsip-prinsip Idealisme
· Menurut idealisme bahwa realitas tersusun atas substansi sebagaimana gagasan atau idea
(spirit). Menurut penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagiannya harus dipandang sebagai
suatu sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan.
· Realitas atau kenyataan yang tampak di alam ini bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan
hanya gambaran atau ekspresi dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia
· Idealisme berpendapat bahwa manusia menganggap ruh atau sukma lebih berharga & lebih
tinggi daripada materi bagi kehidupan manusia.
· Idealisme berorientasi kepada ide-ide yang theosentris , kepada jiwa, spiritualitas, hal-hal yang
ideal & kepada norma-norma yang mengandung kebenaran mutlak. Nilai-nilai idealisme
mempercayai adanya Tuhan sebagai ide tertinggi
· Pendidikan bukan hanya mengembangkan & menumbuhkan, namun harus juga digerakkan ke
arah tujuan, yaitu nilai-nilai direalisasikan dalam bentuk yang kekal & tak terbatas.
· Belajar adalah proses “Self development of mind as spiritual substance” yang menempatkan jiwa
bersifat kreatif.
· Tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan (excellence) kultural, sosial & spiritual ,
memperkenalkan suatu spirit seperti kehidupanintelektual, membangun manusia & masyarakat
yang idealis.
· Pendidikan idealisme berusaha agar sesorang dapat mencapai nilai-nilai & idea-idea yang
diperlukan oleh semua manusia secara bersama.
· Tujuan pendidikan idealisme adalah ketetapan mutlak. Untuk itu kurikulum pendidikan bersifat
tetap dan tidak menerima perkembangan.
· Peranan pendidik manurut aliran idealisme adalah memenuhi akal peserta didik dengan hakikat
& pengetahuan yang tepat.
Dalam beberapa aspek filsafat pendidikan Islam memiliki prinsip yang serupa dengan prinsip
idealism. Hal ini disebabkan idealisme mengakui adanya zat tertinggi yang menciptakan realitas alam
semesta, serta yang menggerakkan hukum-hukum Nya termasuk sanksi-sanksi.
Titik perbedaannya terletak pada sanksi & sumber moral yang diambil & dijadikan pedoman.
Bagi idealisme sanksi terletak pada susunan dunia moral. Sedangkan menurut Islam baik sanksi
maupun sumber moral berasal dari Tuhan.
2. Realisme
a. Hakikat Realisme
Realisme berasal dari real yang berarti aktual atau yang ada. Realisme adalah aliran yang patuh
kepada yang ada (fakta). Aliran ini berpijak atas dasar percaya akan hakikat yang kekal & tidak
mengalami perubahan dalam situasi apapun. Realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah
benar & tepat jika sesuai dengan kenyataan.
b. Prinsip-prinsip Realisme
· Aliran ini terpusat pada dasar bahwa substansi alam manusia tergambar dalam dua
kekhususan, yaitu berbicara & berfikir.
· Aliran ini memandang masyarakat atas dasar tiga prinsip pokok yaitu (1) adanya alam adalah
nyata, wujud & tetap tak ada peranan manusia dalam membinanya atau menciptanya (2) adanya
alam ini bisa dikenal manusia dengan jalan akal (3) Pengenalan adalah penuntun tingkah laku
perorangan atau masyarakat.
· Aliran ini menghormati sains & mempertahankan hubungan erat antara sains dengan filsafat.
· Tujuan pendidikan adalah transmisi dari, (1) kebenaran universal yg terpisah dari pikiran,
pendapat & pernyataan intelektual, (2) pengetahuan Tuhan, pengetahuan manusia & masalah
alamiah hanya ada jika ada Tuhan, (3) nilai atau keunggulan kultural pendidikan seharusnya
menjadikan seseorang sadar terhadap dunia nyata, termasuk nilai & potensi kehidupan.
· Metode pengajaran dlm pendidikan realisme tunduk pada prinsip “mempengaruhi &
menerima”. Pendidikan realisme mengutamakan pendidikan akal (rasio) atas dasar bahwa
pendidikan adalah tujuan & sasaran untuk mendapat segala sesuatu yang diperoleh melalui proses
berpikir.
· Perhatian pendidikan realisme tertuju pada pemenuhan akal para murid dengan peraturan-
peraturan & hakikat-hakikat yang terlihat dalam alam.
· Realisme mempercayai adanya perubahan yang terbatas & berjalan menuju satu arah.
Akal & indra saja tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan untuk menentukan sesuatu itu benar.
Untuk itulah dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, diperlukan adanya wahyu untuk dapat
menuntun manusia menuju kebenaran hakiki. Manusia tidak dapat menemukan kebenaran hakiki
hanya tatkala manusia mengandalkan panca indera & akal saja tanpa membutuhkan tuntunan
wahyu (agama).
Syarat seorang guru dalam filsafat realisme adalah profesional dalam bidangnya, karena tugasnya
hanya sekedar menstransfer ilmu. Sementara dalam pendidikan Islam, seorang guru di samping
professional dia juga bukan saja mentransfer ilmu, tetapi juga internalisasi nilai-nilai Ilahiah