Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qur'an

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan menurut al Qur'an


adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan bertahap untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kepada peserta didik sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai
hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

KONSEP PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN


Dalam Al-Qur’an terdapat banyak term yang dapat diasosiasikan dengan kata pendidikan,
pembelajaran, dan atau pelatihan. Terminologi al-Tarbiyah, al-Ta’lim, al- Ta’dib, al-Tazkiyah, al-
Tadris, al-Tafaqquh, al-Ta’aqqul, al-Tadabbur, al-Tazkirah, dan al- Mauizah digunakan untuk
menjelaskan tema atau konteks kapan dan di mana ayat-ayat tesebut diturunkan. Di antara istilah-
istilah tersebut kata al-Tarbiyah termasuk yang paling popular untuk dipadankan dengan kata
pendidikan dalam pengertian kontemporer di sampaing kata al-Ta’lim dan al-Ta’dib.
Secara khusus dalam bahasa arab kata al–Tarbiyah (education-pendidikan) berbeda dengan kata al-
Ta’lim (instruction-pembelajaran) dan kata al-Ta’dib (training– pelatihan/pembiasaan). Secara
etimologis pendidikan dimaksudkan sebagai usaha atau proses untuk menumbuhkembangkan potensi
pembawaan atau fitrah anak secara berangsur-angsur dan bertahap sampai mencapai tingkat
kesempurnaannya dan mampu melaksanakan fungsi dan tugas-tugas hidup dengan sebaik-baiknya.
Adapun al- Ta’lim digunakan dalam pengertian usaha untuk menjadikan seorang (anak) mengenal
tanda-tanda yang membedakan sesuatu dari lainnya, dan mempunyai pengetahuan serta pemahaman
yang benar tentang sesuatu. Istilah al-Ta’lim  dalam hal ini dikonotasikan sebagai usaha penerusan
informasi atau pengetahuan dari pengajar ke siswa. Sedangkan kata al-Ta’dib digunakan dalam
pengertian usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa, sehingga anak terdorong
dan tergerak jiwa dan hatinya untuk berperilaku dan beradab atau sopan santun yang baik sesuai
dengan yang diharapkan.
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya ketiga istilah tersebut saling
terkait satu sama lain untuk digunakan menyebut suatu proses pemanusiaan manusia untuk dapat
mencapai tingkat kemanusiaan yang hakiki. Dalam konteks pendidikan yang lebih umum Mohammad
Tholhah Hasan (2005) mendefiniskan pendidikan sebagai proses untuk menyelematkan fitrah dan
mengembangkan fitrah manusia agar dapat berperan secara efektif sebagai kholifah di bumi (kholifah
fil ardl).
TUJUAN PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN
Tujuan adalah cita-cita, yakni suasana ideal yang ingin diwujudkan. Pendidikan merupakan instrumen
penting bagi manusia untuk memenuhi hakikat dan martabat kemanusiaan sebagimana ide dasar
penciptaannya.  Dalam Al-Qur’an (QS Al-Baqarah, [2]:30) Alloh SWT berfirman:
Berdasarkan ayat tersebut, sangat jelas bahwa manusia dilahirkan sebagai kholifah fil
ardl  (wakil Tuhan di bumi). Hal ini berarti dapat diphami bahwa sesungguhnya pendidikan dapat
berkontribusi sangat penting untuk menjadikan manusia berperan secara efektif sebagai wakil Tuhan
di bumi.
Dalam perspektif Al-Qur’an pendidikan merupakan ikhtiar yang bertujuan untuk memebentuk
manusia paripurna (Insan Kamil). Insan kamil digunakan untuk mendeskripsikan manusia yang dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan fitrah kemanuasiaannya. Beberapa pakar (ulama)
mengelaborasi term insan kamil dalam beberapa frasa kunci sebagai berikut. Pertama, Muhammad
Athiyah al-Abrasy menyatakan bahwa “the first and highest goal of Islamic is moral refinment and
spiritual, training” (tujuan pertama dan tertinggi dari pendidikan Islam adalah kehalusan budi pekerti
dan pendidikan jiwa)”. Kedua, Syahminan Zaini menyatakan bahawa “Tujuan Pendidikan Islam
adalah membentuk manusia yang berjasmani kuat dan sehat dan terampil, berotak cerdas dan berilmu
banyak, berhati tunduk kepada Allah serta mempunyai semangat kerja yang hebat, disiplin yang tinggi
dan berpendirian teguh” (Mukhlis, 2009). Ketiga, Mohammad Tholhah Hasan (2005) menyatakan
bahwa secara makro tujuan pendidikan Islam adalah: (1) Menyelamatkan fitrah manusia dengan
segala komitmen ketauhidan dan loyalitasnya kepada Alloh SWT; (2) Mengembangkan potensi-
potensi fitrah manusia (aqliyah, qolbiyah, dan jismiyah) sehingga mampu dan kompeten melakukan
tugas-tugas kekhalifahan di muka bumi, dengan segala dimensinya; dan (3) Menyelaraskan langkah
perjalanan fithrah mukhallaqah  manusia dengan fithrah munazzalah (as-shirath al-mustaqim).
Dari berbagai pendapat tentang tujuan pendidikan Islam di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi,
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai
anggota masyarakat. Dalam hal ini pendidikan menempati peranan strategis dalam mengaktualkan dan
mengembangkan fithrah mukhollaqah  manusia, agar tetap relevan dan sesuai dengan fithrah
munazzalah  yaitu agama.
PENUTUP
Potensi fitrah manusia yang diciptakan dan diberikan oleh Allah, merupakan modal kemanusiaan yang
sangat penting. Oleh karena itu, supaya potensi tersebut berkembang dan dapat digunakan dalam
peran manusia sebagai wakil Tuhan di bumi, maka harus ada upaya untuk mengaktualkan potensi
tersebut dalam kehidupan sehari- hari. Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang dapat
dididik, memerlukan pendidikan serata dapat mendidik dirinya dan mendidik orang lain. Potensi dasar
manusia yang cenderung baik dapat berkembang sesuai dengan lingkungan yang membentuknya.
Pendidikan memiliki peranan strategis, dalam rangka mengembangkan dan mengaktualkan potensi
fitrah manusia. Pendidikan juga merupakan instrumen penting dalam membentuk watak dan karakter
masyarakat. Supaya manusia dapat melaksanakan peran-peran Allah dalam kehidupan nyata, maka
pendidikan harus secara terus menerus diupayakan untuk dikembalikan pada khittahnya. Jika
pendidikan telah ditempatkan pada peran dan fungsinya sebagai agen pengembangan potensi fitrah,
maka tentu akan muncul manusia-manusia berpendidikan yang secara efektif dapat berkarya sesuai
dengan peran dan fungsi kemanusiannya. Selamat berjuang!
Bahan Bacaan
Buchori, Mochtar. 2001. Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Hasan,
Mohammad Tholhah. 2005. Pendidikan Islam sebagai Upaya Sadar Penyelamatan dan
Pengembangan Fitrah Manusia. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Joni, T.R. 2005. Pembelajaran yang Mendidik (Makalah tidak diterbitkan). Malang: PPS
Universitas Negeri Malang
Muhadjir, Noeng. 2000. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogjakarta: Penerbit Rake Sarasin
Mukhlis, F. 2009. Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an dan Pengembangannya dalam
Menghadapi Problematika Pendidikan. (online diakses tanggal 23 Maret 2009)
Tadjab, dkk. 1996. Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Surabaya: Penerbit Karya Aditama
Tilaar, H.A.R. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Tilaar. 1999. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Widiani, Desti. 2018. Konsep Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Islam
Murobby  Vol. 1 No. 2
1) Makalah disampaikan dalam KISS (Kajian Islam Interdisipliner) LPIK Universitas Islam Malang
tanggal 05 Februari 2020;
2) Mustangin adalah Sekretaris Yayasan Universitas Islam Malang

Abstract
Pendidikan merupakan alternatif utama bagi umat manusia dalam memberantas kebodohan. Sama
halnya dengan apa yang dilakukan Rasulullah SAW., yang tidak di utus oleh Allah kecuali untuk
penyempurnaan akhlaq manusia. Pembahasan tentang pendidikan ini akan tetap menjadi suatu
perbincangan yang aktual, karena hanya pendidikanlah sarana satu-satunya bagi manusia untuk
mengembangkan fitrah dasar yang diberikan Tuhan kepadanya (QS. Al A’raf : 172)
Al Quran sebagai kitab suci yang diwahyukan Allah untuk menunjukkan manusia kepada kehidupan
yang baik, dengan maksud tersebut Al Quran memuat berbagai petunjuk, keterangan, prinsip, hukum
serta konsep-konsep tentang pendidikan. Allah tidak akan menurunkan Al Quran kecuali
menerangkan kepada manusia tentang apa yang mereka selisihkan dan sebagai petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman (QS. 16 : 64), juga agar manusia memikirkan ayat-ayatNya dan orang-
orang yang berfikir itu ingat kepada Allah (QS. 38 : 29).
Ada dua hal pembahasan ini, 1) Konsep Pendidikan dalam Al Qur’an, QS Al An’am ayat 75-80. 2)
Komponen-komponen Pendidikan yang ada dalam Al Quran yang meliputi Tujuan Pendidikan,
Kurikulum Pendidikan, Subyek dan Obyek Pendidikan serta Metode Pendidikan, yang termaktub
dalam beberapa ayat Al Quran diantaranya ; QS Al Alaq 1-5, QS Ali Imran 138-139, QS Ar Rahman
1-4, QS At Tahrim 6.
Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam, Persepektif, Al Qur’an
References
Abdullah, Jalaluddin, Idi, 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pertama Cet I.
Ahmadi, Abu, 1986. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Bandung: Amrika.
Ahmadi, Abu, 1991. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Abrasyi, Athiyah, M., 1996. Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Jakarta: BulanBintang.
Al-Jumbulati, Ali, 1994. Perbandingan Pendidikan islam. Jakarta: Renika Cipta.
Amin, Moh., 1992. Pengantar ilmu Pendidikan islam. Pasuruan: PT. Garuda BuanaIndah.
Anggota IKAPI, UU RI No. 2 1989, 1992. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Semarang: Aneka
llmu
An-Nadwi, Fadil, Muhammad, 1992. Kamus adl-Dliya ‘. Surabaya: Mekar.
Arifin, M., Hubungan Timbal Balik Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Armando, Ade, DKK. 2001. Fnsiklopedi Pelajar islam I dan 4. Jakarta: PT. IchtiarBaru Van Hoeve.
As’adi, Basuki, 2003. Diktat Mata Kuliah Filsafat Pendidikan. Probolinggo: STA1ZAHA.
Ashrof, Ali, 1989. Harison Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Attas, al, Muhammad Naquib, 1996. Konsep Pendidikan Dalam Islam, Bandung:Mizan.
Aziz, Abdul, Dkk., 199, Qur’an Hadits Madrasah Aliya 2. Semarang: CV.Wicaksana.
DEPAG Rl, 1993. Terjetnah Al-qur’anul Karim. Surabaya: Suiya Cipta Aksara
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II. Jakarta:
Balai Pustaka.
DEPDIKBUD RI, Kurikulum Sekolah Menengah Umum. Jakarta: GBPP SLTA Pelajaran Agama
Islam.

Anda mungkin juga menyukai