Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Ahmad Fatah, S.Pd.I, M.SI

Disusun Oleh:

Naili Nur Fitrotun (1810110002)

Hidayatulloh (1810110018)

Aan Trias Kholifuddin (1810110023)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk ciptaan Allah swt. telah meberikan potensi yang
luar biasa berupa jasmani dan rohani yang sempurna. Dengan potensi tersebut
manusia mengembangkan diri untuk menggunakan seluruh potensi tersebut
hingga mencapai derajat kesempurnaan atas kemanusiaannya.
Dengan bekal potensi itu manusia diberikan kebebasan jalan hidupnya
oleh Allah. Namun demikian atas segala kemurahan dan kasih sayang Allah
kepada manusia agar tidak ke jalan keburukan Allah telah menurunkan al-Qur’an
sebagai petunjuk dan sumber pengetahuan sebagai bekal menggapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Pendidikan Islam adalah salah satu aspek dari ajaran Islam, karenanya
tujuan Pendidikan Islam menjadi tujuan manusia yang diharapkan dalam Islam,
yaitu mencipatakan pribadi sebagai hamba Allah yang bertakwa kepada-Nya, dan
dapat menacapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Pendidikan pada
hakikatnya adalah proses pendidikan yang didasari oleh nilai-nilai Islam di dalam
al-Qur’an dan al-Hadis. Karena itu sangat penting teori-teori agar dapat
mengetahui dan memahami hakikat pendidikan Islam itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pendidikan Islam?
2. Bagaimana dasar dan tujuan pendidikan Islam?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui dasar dan tujuan pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa Muslim yang bertakwa
secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan
kemampuan dasar peserta didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal
pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan Islam juga berarti berarti sistem
pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin
kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai
dan mewarnai corak kepribadiannya.1
Dalam konteks keIslaman, definisi pendidikan sering disebut dengan
berbagai istilah, yakni al-Tarbiyah, al-Ta’lim, al-Ta’dim dan al-Riyadhah. 2
Berikut adalah penjelasan dari berbagai istilah pendidikan dalam Islam:
1. Al-Tarbiyah.
Kata ini berasal dari kata rabb, walaupun kata rabb memiliki banyak arti,
namun makna dasarnya adalah tumbuh, berkembang memelihara, mengatur
dan menjaga kelestarian. Secara etimologis kata tabiyah berasal dari tiga akar
kata yaitu:
a. Rabba - yarbu - tarbiyah yang berarti bertambah, tumbuh dan berkembang.
Hal ini sesuai dengan QS. ar-Rum ayat 39.
b. Rabiya - yarba - tarbiyah yang berarti tumbuh berubah menjadi besar atau
dewasa.
c. Rabba - yarubbu - tarbiyah yang berarti memperbaiki, memelihara,
menuntun, menjaga, mengatur dan memelihara.3
Kata rabb sebagaimana yang terdapat dalam QS. al-Fatihah ayat 2
(Alhamdu li Allahi rabbi al-‘alamin) mempunyai kandungan makna yang

1
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), 7-22.
2
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2014), 1.
3
Mappasiara, Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistimologinya) 7, no.
1 (2018): 149, diakses pada 30 September, 2019,
http://journal.uin.alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/download/4940/4403.

2
berkonotasi dengan istilah al-tarbiyah. Sebab kata rabb (Tuhan) dan murabbi
(pendidik) berasal dari akar kata yang sama. Berdasarkan hal ini, maka Allah
adalah Pendidik Yang Maha Agung bagi seluruh alam semesta.4
Secara terminologi kata tarbiyah menurut al-Abrasyi adalah
mempersiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan meraih kebahagian,
mencintai tanah air, sehat jasmani, berahlakul karimah, cerdas dalam segala
bidang, dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat dan sopan santun dalam
bertutur kata.5
Dalam perjalanan sejarah peradaban Muslim, dari masa Nabi Muhammad
saw. sampai masa keemasannya di tangan Bani Abbasiyah, kata tarbiyah tidak
muncul dalam literatur-literatur pendidikan. Baru pada abad modern, kata
tarbiyah mulai naik ke permukaan sebagai terjemahan dari kata education
menurut tafsir Barat.6
2. Al-Ta’lim
Secara etimologis kata ta’lim berasal dari kata ‘allama - yu’allimu - ta’lim.
Ta’lim berarti pengajaran, sebagaimana dijumpai dalam QS. al-Baqarah ayat
151:

ِ ‫الۡأَسۡلَمۡتۡلِر‬
َۡ ‫بۡٱلۡ َۡعلَ ِم‬
١٣١ ‫ي‬ ‫ق‬ ۡ ‫م‬
ۡ ِ‫الۡلَهۡۥۡربُّهۡۥۡۡأَسۡل‬ ِ
َ َ َ َ َ َ‫إذۡۡق‬
Artinya: “Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: ‘Tunduk patuhlah!’
Ibrahim menjawab: ‘Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta
alam.”(QS. al-Baqarah: 151)7

Ayat ini menunjukkan perintah Allah swt. kepada Rasulullah saw. untuk
mengajarkan (ta’lim) al-Qur’an dan sunnah kepada umatnya.8
Sedangkan menurut Rasyid Ridha ta’lim adalah proses transmisi berbagai
ilmu pengetahuan dalam jiwa seseorang tanpa ada batas. Pemaknaan ini

4
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 26.
5
A. Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Kementerian Agama, 2012), 99.
6
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013), 8.
7
Qur’an in word, QS. al-Baqarah [2]: 151.
8
Mappasiara, Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistimologinya), 150-
151.

3
didasarkan atas QS. al-Baqarah ayat 31 tentang pengajaran (allama) Allah
9
kepada Nabi Adam as. Kemudian menurut al-Maraghi pengajaran
dilaksanakan bertahap, sebagaimana tahapan Nabi Adam as. Mempelajari,
menyaksikan dan menganalisa asma’-asma’ yang diajarkan oleh Allah swt
kepadanya. Ini berarti bahwa al-Ta’lim mencakup aspek kognitif saja, belum
mencapai domain lainnya.10
3. Al-Ta’dib
Istilah ta’dib biasanya diterjemahkan dengan sopan santun, budi pekerti,
moral, etika, akhlak dan adab. Istilah ta’dib memiliki akar kata yang sama
dengan istilah adab yang berarti peradaban atau kebudayaan. Artinya,
pendidikan yang baik akan melahirkan peradaban yang baik pula.11 Menurut
al-Attas adalah pengenalan dan pengakuan yang tepat dari segala sesuatu di
dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga dapat membimbing
kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan serta keagungan Tuhan di dalam
tatanan wujud dan keberadaannya.12
Jadi kata ta’dib berarti pengenalan dan pengakuan setiap manusia terhadap
berbagai tatanan dan tatanan Allah swt. yang dilakukan secara berangsur-
angsur, sehingga dapat menaati aturan tersebut. Dalam kata ta’dib terdapat
proses perubahan sikap mental setiap individu. Misalnya menaati dan
menghormati kedua orang tua.13
4. Al-Riyadhah
Menurut al-Bastani riyadhah dalam konteks pendidikan berarti mendidik
jiwa anak dengan akhlak yang mulia. pengertian ini dalam tasawuf bermakna
latihan rohani dengan cara menyendiri pada hari-hari tertentu untuk
melakukan ibadah dan tafakur mengenai hak dan kewajibannya. Sedangkan
menurut Al-Ghazali memahami istilah al-Riyadhah adalah proses pelatihan
individu untuk anak-anak. Ini memiliki arti, dalam pendidikan anak lebih

9
A. Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, 100.
10
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, 7.
11
Mappasiara, Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistimologinya), 151.
12
A. Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, 100.
13
Mappasiara, Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistimologinya), 152.

4
ditekankan pada domain psikomotorik dengan cara melatih. Menurutnya, anak
kecil yang terbiasa melakukan aktivitas yang positif akan melahirkan
kepribadian yang saleh ketika beranjak dewasa.14

B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam


1. Dasar Pendidikan Islam
Para pakar pendidikan Islam membagi sumber atau dasar yang dijadikan
acuan dalam pendidikan Islam kepada tiga, yaitu al-Qur’an, al-Hadis serta
ijtihad. Di samping itu Ayumardi Azra menyebutkan sumber-sumber lain
seperti kata-kata Sahabat, kemaslahatan masyarakat dan nilai-nilai adat
istiadat dan kebiasaan-kebiasaan sosial. 15 Dari beberapa pendapat tersebut
beikut adalah dasar pokok pendidikan Islam:
a. Al-Qur’an
Rasulullah saw. sebagai al-tarbiyah al-ula’ (pendidik pertama)
pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan al-Qur’an sebagai
dasar pendidikan Islam di samping sunnah beliau sendiri.16 Penetapan al-
Qur’an sebagai dasar dan sumber pokok pendidikan Islam dapat dilihat
dan dipahami dari ayat-ayat al-Qur’an itu sendiri. 17 Seperti QS. al-Alaq
ayat 1-5 yang menjadi konsep dasar pendidikan Islam:

ِۡ ‫َسنٰ َن‬
٢ۡ‫ۡمنۡۡ َعلَ ٍق‬ َۡ ‫ َخلَ َقۡٱ ِۡل‬١ۡ‫يۡخلَ َق‬ ِ ِ‫ٱقۡرأۡۡۡبِٱسۡ ِمۡرب‬
َ ‫كۡٱلَّذ‬َ َ َ
َۡ ‫ َعلَّ َمۡٱ ِۡل‬٤ۡ‫يۡعلَّ َمۡۡبِٱلۡ َقلَِم‬ ِ
٥ۡۡ‫ۡماۡ َۡلۡيَعۡلَم‬
َ ‫َسنٰ َن‬ َ ‫ ٱلَّذ‬٣ۡ‫كۡٱ ۡلَكَۡرم‬
َ ُّ‫ٱقَۡرأۡۡ َوَرب‬
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar

14
A. Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, 100.
15
M. Akmansyah, Al-Qur’an dan Al-Sunnah Sebagai Dasar Ideal Pendidikan Islami, no.
2 (2015): 128, diakses pada 30 Oktober, 2019, https://media.neliti.com/media/publications/59551-
ID-al-quran-dan-al-sunnah-sebagai-dasar-ide.pdf .
16
Abdul Rahman Fasih, Dasar-dasar Pendidikan Islam dalam Tinjauan al-Qur’an dan
al-Hadits, no. 1 (2016): 80, diakses pada 1 Oktober, 2019,
http://ejurnal.stainparepare.ac.id/index.php/alislah/article/download/388/299.
17
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, 15.

5
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. al-Alaq: 1-5)18
Dalam ayat di atas memberikan pemahaman bahwa salah satu
tujuan al-Qur’an adalah mendidik manusia melalui metode nalar serta sarat
dengan kegiatan membaca, meneliti, memperlajari serta mengobservasi,
yang biasa dikenal dengan istilah tadabbur.19
Para ulama dalam menetapkan al-Qur’an sebagai dasar pemikiran
dalam membina sistem pendidikan Islam, memberikan tekanan-tekanan
tersendiri untuk memperkokoh landasannya. Moh. Fadil misalnya,
berpendapat bahwa pada hakikatnya al-Qur’an itu merupakan
perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia, terutama di bidang
kerohanian. Ia pada umumnya adalah kitab pendidikan masyarakat, moral
dan spiritual.20
b. Al-Hadis
Kedudukan al-Hadis dalam kehidupan dan pemikiran pendidikan
Islam sangat penting, karena disamping untuk memperkuat dan
memperjelas berbagai persoalan dalam al-Qur’an, juga memberikan dasar
pemikiran yang lebih konkret mengenai penerapan berbagai aktivitas yang
mesti dikembangkan dalam kerangka hidup dan kehidupan umat Islam.
Banyak hadis Nabi saw. yang memiliki relevansi ke arah dasar pemikiran
dan implikasi langsung bagi pengembangan dan penerapan dunia
pendidikan.21
c. Ijtihad
Ijtihad dalam pendidikan Islam tetap bersumber dari al-Qur’an dan
al-Hadis yang diolah oleh akal sehat para mujtahid pendidikan Islam.
Ijtihat tersebut haruslah berkaitan dengan kepentingan-kepentingan
pendidikan, kebutuhan dan tuntutan-tuntutan hidup di suatu tempat pada

18
Qur’an in word, QS. al-Alaq [96]: 1-5.
19
Abdul Rahman Fasih, Dasar-dasar Pendidikan Islam dalam Tinjauan al-Qur’an dan
al-Hadits, 80.
20
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, 15.
21
M. Akmansyah, Al-Qur’an dan Al-Sunnah Sebagai Dasar Ideal Pendidikan Islami,
132.

6
kondisi atau situasi tertentu. 22 Dengan adanya dasar pijak ijtihad ini,
pendidikan Islam diharapkan akan terus berkembang sejalan dengan
perkembangan zaman dan tuntutan-tuntutan sosial budaya sekitar tetap
perpegang pada al-Qur’an dan al-Hadis.
Adapun Adri Efferi dalam bukunya selain mencantukmkan al-Qur’an, al-
Hadis dan ijtihad, beliau juga menambahkan perkataan shahabat Nabi,
kemaslahatan masyarakat serta nilai-nilai adat masyarakat (al-‘Urf) sebagai
dasar pokok pendidikan Islam.23
Di samping dasar-dasar pendidikan Islam yang telah disebutkan di atas,
ada pula dasar-dasar operasional pendidikan Islam menurut Hasan
Langgulung sebagai berikut:
a. Dasar Historis.
b. Dasar sosial.
c. Dasar ekonomi.
d. Dasar politik
e. Dasar psikologis.
f. Dasar administrasi.24
2. Tujuan Pendidikan Islam
Selanjutnya, dalam proses pendidikan tujuan pendidikan merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang ingin diwujudkan ke dalam pribadi murid. Oleh
karena itu, tujuan pendidikan bersifat komprehensif, mencakup semua aspek
dan terintegrasi dalam pola kepribadian yang ideal. Tujuan pendidikan yang
paling sederhana adalah memanusiakan manusia atau membantu manusia
menjadi manusia.
Jika dilihat secara nasional, tujuan pendidikan Islam khususnya di
Indonesia tertera dalam kurikulum pendidikan agama Islam, yaitu bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang terus

22
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, 17-18.
23
Adri Efferi, Filsafat Pendidikan Islam (Kudus: Nora Media Enterprise, 2011), 68-69.
24
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, 18-19.

7
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 25
Berikut adalah tujuan pendidikan menurut para ahli:
a. Menurut Ibnu Khaldun, tujuan pendidikan berpijak pada QS. al-Qashas

ۡۡ‫ك ِۡم َنۡٱلدَُّسنۡيَا‬ ِ َ‫كۡٱ ََّّللۡٱلدَّارۡٱلۡ ِخرَۡةۡوََلۡتَنسَۡسن‬ ِ


َ َ‫صيب‬ َ َ َ َ َ ۡ‫يماۡۡءَاتَى‬
َ ‫َۡوٱبۡتَ ِغۡف‬
٧٧ۡ…‫ض‬ َۡ ۡ‫َوأَحۡ ِٰنۡ َك َماۡۡأَحۡ َٰ َنۡٱ ََّّللۡإِلَي‬
ِۡ ‫كۡ َوََلۡتَبۡ ِغۡٱلۡ َف َٰ َاد ِِۡفۡٱ ۡلَۡر‬
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bagian kamu dari kenikmatan duniawi”. (al-
Qashas: 77) 26

Dari ayat tersebut, beliau merumuskan tujuan pendidikan terbagi atas


dua macam, yaitu:
1) Tujuan yang berorientasi ukhrawi, yaitu membentuk seorang hamba
agara melakukan kewajiban kepada Allah (‘Abdullah).
2) Tujuan yang berorientasi duniawi, yaitu membentuk manusia yang
mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan
bermanfaat bagi orang lain.27
b. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah dalam bukunya Educational
Theory a Qur’anic Outlook tujuan pendidikan harus mencakup empat
aspek, yaitu:
1) Tujuan jasmani (ahdaf al-Jismiyah). Proses pendidikan ditunjukan
dalam kerangka mempersiapkan manusia sebagai pengemban tugas
khalifah fi al-Ardh, melalui keterampilan fisik. Beliau berpijak pada
pendapat Imam al-Nawawi yang menafsirkan al-Qawy sebagai
kekuatan iman yang ditopang oleh kekuatan fisik.

25
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung:
Alfabeta, 2012), 206.
26
Qur’an in Word, QS. al-Qashas [28]: 77.
27
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh, 11-12.

8
2) Tujuan rohani dan agama (ahdaf al-Ruhaniyah wa ahdaf al-Diniyah).
Proses pendidikan ditujukan untuk meningkatkan pribadi manusia dari
kesetiaan yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan akhlak
qurani yang diteladani dari Rasulullah sebagai wujud perilaku
keagamaan.
3) Tujuan intelektual (ahdaf al-Aqliyah). Proses pendidikan ditujukan
dalam rangka mengarahkan potensi intelektual manusia untuk
menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya, dengan menelaah ayat-
ayat al-Qur’an (qauliyah maupun kauniyah) yang membawa pada
keimanan kepada Allah. Tahapan pendidikan intelektual ini adalah
pencapaian kebenaran ilmiah, pencapaian kebenaran empiris dan
pencapaian kebenaran meta empiris.
4) Tujuan sosial (ahdaf al-Ijtimayyah). Proses pendidikan ditujukan
dalam kerangka pembentukan pribadi yang utuh. 28 Pribadi di sisni
tercermin sebagai al-nas yang hidup pada masyarakat yang majemuk.
c. Menurut Zakia Darajdad, tujuan pendidikan agama Islam adalah membina
manusia beragama, berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-
ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada
sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangkai mencapai
kebahagiaan dan kejayaan dunia dan akhirat.29
d. Fadlil al-Jamali memberikan rumusan tujuan pendidikan sebagai berikut:
1) Mengenalkan manusia akan peranannya di antara sesama makhluk dan
tanggung jawab pribadinya dalam hidup ini.
2) Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawab dalam
tujuan hidup bermasyarakat.
3) Mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajar mereka untuk
mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan
kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut.

28
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh, 10-11.
29
A. Rusdiana, Integrasi Pendidikan Agama Islam dengan Sains dan Teknologi, no. 2
(2014): 128, diakses pada 1 Oktober, 2019,
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/224/239.

9
4) Mengenalkan manusia akan penciptaan alam ini dan tugas untuk
beribadah kepada-Nya.30

C. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam


Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan beberapa prinsip yang terkandung
dalam pendidikan Islam, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Universal (menyeluruh). Pendidikan Islam berdasar pada prinsip ini bertujuan
untuk membuka, mengembangkan dan mendidik segala aspek manusia dan
dayanya. Juga mengembangkan segala segi kehidupan dalam masyarakat,
turut menyelesaikan masalah sosial dan memelihara sejarah dan kebudayaan.
2. Keseimbangan. Pendidikan Islam dalam prinsip ini bermakna mewujudkan
keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan anak dan kebutuhan individu,
baik masa kini maupun masa yang akan datang.
3. Kejelasan. Prinsip ini memberi jawaban yang jelas dan tegas pada jiwa dan
akal dalam memecahkan masalah, tantangan dan krisis.
4. Realisme dan realisasi. Kedua prinsip ini berusaha mencapai tujuan melalui
metode yang praktis dan realistis.
5. Dinamisme. Pendidikan Islam tidak beku dalam tujuan, kurikulum dan
metode-metodenya, tetapi selalu berkembang.31
Sedangkan Abdul Majid dalam bukunya mengemukakan beberapa prinsip
pendidikan Islam, sebagai berikut:
1. Pendidikan menjadi tanggung jawab orang tua.
2. Orang tua wajib mendidik anaknya menjadi Muslim.
3. Pendidikan harus seimbang antara keperluan duniawi dan ukhrawi.
4. Pendidikan tidak diskriminatif.
5. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat.
6. Pendidikan harus mencerahkan, dan mempertajam kepedulian.
7. Pendidikan harus menumbuhkan nasionalisme dan humanisme.
8. Pendidikan harus melahirkan pemimpin.

30
Adri Efferi, Filsafat Pendidikan Islam, 74.
31
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan
(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 12-14.

10
9. Pendidikan melahirkan jiwa yang dewasa, mantap dan bersih.
10. Pendidikan mempersiapkan konsep menghadapi tantangan.32

32
Abdul Majid, Pendidikan Berbasis Ketuhanan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 10.

11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa Muslim yang bertakwa secara
sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan
kemampuan dasar peserta didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal
pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam Islam pendidikan sering disebut
dengan berbagai istilah, yakni al-Tarbiyah, al-Ta’lim, al-Ta’dim dan al-Riyadhah.
Para pakar pendidikan Islam membagi sumber atau dasar yang dijadikan
acuan dalam pendidikan Islam ada tiga, yaitu al-Qur’an, al-Hadis serta ijtihad.
Sedangkan tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah memanusiakan
manusia atau membantu manusia menjadi manusia. Jika dilihat secara nasional,
tujuan pendidikan Islam khususnya di Indonesia tertera dalam kurikulum
pendidikan agama Islam, yaitu bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia Muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaannya kepada Allah serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan ada beberapa prinsip yang
terkandung dalam pendidikan Islam, yaitu Universal (menyeluruh), keseimbangan,
kejelasan, realisme dan realisasi serta dinamisme.

B. Saran dan Rekomendasi


Berdasarkan makalah tentang hakikat pendidikan Islam ini, maka penulis
merekomendasikan berupa saran kepada para pendidik, terutama pendidik Muslim
agar lebih memahami tentang hakikat pendidikan Islam itu sendiri. Hal ini
diharapkan agar tujuan pendidikan Islam dapat tercapai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Akmansyah, M. Al-Qur’an dan Al-Sunnah Sebagai Dasar Ideal Pendidikan


Islami, no. 2 (2015) - 30 Oktober, 2019 -
https://media.neliti.com/media/publications/59551-ID-al-quran-dan-al-
sunnah-sebagai-dasar-ide.pdf.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Efferi, Adri. Filsafat Pendidikan Islam. Kudus: Nora Media Enterprise, 2011.
Fasih, Abdul Rahman. Dasar-dasar Pendidikan Islam dalam Tinjauan al-Qur’an
dan al-Hadits, no. 1 (2016) - 1 Oktober, 2019 -
http://ejurnal.stainparepare.ac.id/index.php/alislah/article/download/388/2
99
Gunawan, Heri. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Gunawan, Heri. Pendidikan Islam Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.
Hermawan, A. Heris. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Kementerian Agama, 2012.
Majid, Abdul. Pendidikan Berbasis Ketuhanan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Mappasiara. Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistimologinya)
7, no. 1 (2018) - 30 September, 2019 -
http://journal.uin.alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-
Pendidikan/article/download/4940/4403.
Mufron, Ali. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013.

Nata, Abuddin. Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan.
Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis Teoritis dan
Praktis. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Qur’an in Word

13
Rusdiana, A. Integrasi Pendidikan Agama Islam dengan Sains dan Teknologi. no.
2 (2014) - 1 Oktober, 2019 -
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/224/239.

14

Anda mungkin juga menyukai