Anda di halaman 1dari 5

Nama : Berliana Ameylia

NIM : B1A019082

Kelas : B

Matkul : Pendidikan Agama Islam

1. Jelaskan perbedaan etika, moral, dan akhlak !


Jawaban:
Perbedaannya yaitu etika merupakan ukuran baik dan buruk nya suatu sifat, tindakan
perilaku berdasarkan tata adabnya (inti sari atau sifat dasar manusia), moral
merupakan ukuran baik dan buruknya suatu sifat, tindakan, dan perilaku berdasarkan
tata adat sosial atau lingkungannya, sedangkan akhlak merupakan sifat lahiriah yang
tertanam kuat dalam jiwa seseorang dan kehendak yang dibiasakan hingga
membentuk kepribadian dan watak seseorang.

2. Jelaskan bagaimanakah hubungan ilmu akhlak dan ilmu-ilmu lainya?


Jawaban:
Ilmu akhlak dengan sosiologi
Ilmu akhlak mempelajari kehidupan masyarakat yang menjadi objek persoalan dalam
sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku, bahasa, agama,
keluarga bahkan pemerintahan dalam masyarakat. Melalui ilmu akhlak akan tercipta
bentuk masyarakat yang ideal mengenai perilaku masyarakat. Dari penjelasan tersebut
dapat diketahui bahwa ilmu akhlak dengan sosiologi saling berkaitan.
Ilmu akhlak dengan psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau aspek batiniah
manusia yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Aspek batiniah ini
berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar mencakup moral, akhlak,
kepemimpinan, ibadah, dll. Hal ini menggambarkan adanya hubungan erat antara
psikologis dengan ilmu akhlak.
Ilmu akhlak dengan hukum
Ilmu akhlak dan hukum keduanya sama-sama membahas tentang perilaku manusia.
Ilmu akhlak menganjurkan kita berbuat baik sehingga baik buruknya suatu perilaku
manusia memiliki batas yang jelas dalam ilmu akhlak. Sedangkan, ilmu hukum
memang mengatur baik buruk nya perilaku namun tidak sedetail dan seluas ilmu
akhlak cakupannya. Contoh nya dengki dalam ilmu akhlak maupun hukum keduanya
sama-sama menegaskan bahwa itu adalah perbuatan tercela atau buruk. Ilmu akhlak
jelas melarang perbuatan tersebut namun, pada ilmu hukum perbuatan tersebut dinilai
buruk tetapi tidak dicegah.
Ilmu akhlak dengan Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan dalam berbagai literatur banyak berbicara mengenai berbagai aspek
yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan pendidikan. Ahmad D.Marimba
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah identik dengan tujuan hidup seorang
muslim, yaitu menjadi hamba Allah yang mengandung implikasi kepercayaan dan
penyerahan diri kepada-Nya. Pendidikan dalam pelaksanaanya memerlukan dukungan
orang tua dirumah, guru di sekolah serta pimpinan tokoh masyarakat di lingkungan.
Semua lingkungan ini merupakan tempat dilaksanakannya pendidikan akhlak untuk
menciptakan akhlak yang baik bagi generasi bangsa.
Ilmu akhlak dengan Tasawuf
Hubungan antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf yaitu bahwa di dalam Al-Qur’an
dan Hadis juga mementingkan akhlak. Al-Qur’an dan Hadis menekankan nilai-nilai
kejujuran, kesabaran, keberanian, kesucian,kedisiplinan, dll. Diketahui bahwa dalam
tasawuf masalah ibadah sangat diutamakan, seperti shalat, puasa, haji, dzikir, dan lain
sebagainya. Semua itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Ibadah yang dilakukan dalam rangka bertasawuf itu ternyata erat hubungannya
dengan akhlak. Ibadah dalam Al-Qur’an dikaitkan dengan takwa, dan takwa sendiri
berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, yaitu orang yang
berbuat baik dan jauh dari yang hal yang buruk.

3. Jelaskan hubungan ilmu akhlak dengan ilmu biologi!


Jawaban:
Ilmu akhlak mempelajari tentang sifat dan perilaku manusia dalam kehidupan. Ilmu
biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupannya.
Keterkaitan ilmu akhlak dengan ilmu biologi yaitu akhlak dijadikan sebagai landasan
dasar dalam mempelajari atau mengkaji tentang makhluk hidup dan kehidupannya
sehingga peneliti dalam melakukan penelitian dan mempelajari makhluk hidup tetap
memperhatikan etika terhadap makhluk hidup yang diuji.

4. Jelaskan keutamaan akhlak mulia dalam Islam!


Jawaban:
Keutamaan akhlak mulia yaitu akhlak mulia memiliki kedudukan tinggi dalam islam
sebagaimana yang ditunjukkan dalam beberapa hadits. Rasulullah SAW bersabda
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR.
Al-Bukhori)
Hadist ini menunjukkan betapa pentingnya akhlaq mulia di dalam islam. Berikut
beberapa hadits tentang keutamaan akhlak mulia:
“Yang paling sempurna imannya orang-orang mukmin adalah yang paling bagus
akhlaqnya” (HR. At-Tirmidzi)
“Sesungguhnya kebaikan itu adalah akhlaq yang mulia”(HR.Muslim)
“Dari Abu Hurairoh, Rosululloh SAW pernah ditanya tentang amal yang paling
banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Rasululloh SAW menjawab, taqwa
kepada Allah dan akhlak mulia” (HR. At-Tirmidzi)
5. Berikan contoh-contoh keteladanan Rosululloh dalam berinteraksi dengan berbagai
kalangan masyarakat!
Jawaban:
- Rosululloh selalu menyapa duluan dan tersenyum saat bertemu orang lain
- Ketika Rosululloh dihina, dicaci, dimaki oleh kaum kafir, Rasululloh selalu sabar
dan tidak pernah membalas kejahatan mereka.
- Rasulullah mendapat gelar Al-Amin dari masyarakat Mekah karena dikenal
sebagai laki-laki yang penuh amanah, jujur, dan dapat dipercaya.
- Ketika ditanya oleh sahabat-sahabatnya, Rasululloh selalu dapat memberikan
jawaban yang memuaskan. Oleh karena itu beliau mendapat gelar fathonah yang
artinya cerdas.
- Nabi Muhammad merupakan khalifah yang adil, peduli terhadap semua orang dan
selalu mengajak menuju kebaikan. Salat satu pidato beliau di padang arafah,
beliau berpesan kepada para pengikutnya supaya memperlakukan kaum wanita
dengan baik dan bersikap ramah terhadap mereka. “Surga di bawah telapak kaki
ibu”, jawab nabi ketika salah seorang sahabat bertanya tentang jalan pintas masuk 
surga. Kalimat tersebut diulang sampai tiga kali.
6. Jelaskan metode-metode dalam untuk mencapai akhlak mulia !
Jawaban:
Muhaimin berpendapat, ada tiga cara yang dipergunakan dalam menempuh pendakian
akhlak, (Muhaimin dkk, 2005:267-9) yaitu:
- Takhalli, yakni mengosongkan diri dari sifat-sifat yang tercela dan maksiat lahir
batin. Melalui metode ini, manusia dituntut untuk menghindari sifat-sifat
madzmumah seperti egois, kikir, khianat, syirik, sihir, zina, makan harta anak
yatim, kufur nikmat, iri, bunuh diri, dll.
- Tahalli, yakni mengisi dengan sifat-sifat terpuji (mahmudah) secara lahir batin.
Sebagai konsekuensi seseorang yang telah meninggalkan sifat-sifat tercela maka
ia harus mencoba mengisi dengan akhlak yang baik seperti dapat dipercaya (al-
amanah), jujur, pemaaf, sabar, lapang dada, dan segala hal baik lainnya.
- Tajalli, yaitu merasakan keagungan Allah SWT. Untuk mencapai metode ini
seseorang dituntut melakukan musyarathah (memperingati diri agar tidak berbuat
maksiat), muqarrabah (mengawasi diri agar tidak berbuat maksiat), muhasabah
(menghitung dan mengintrospeksi diri atas amal yang diperbuat), mu’aqabah
( menghukum diri jika melakukan kesalahan), mujahadah (bersungguh-sungguh
tekun ibadah dan mengekang hawa nafsu), dan muatabah (menyesali diri tidak
beribadah secara serius).
7. Buatlah sistematika ruang lingkup dan implementasi akhlak dalam kehidupan sehari-
hari!
Jawaban:
Ruang lingkup akhlak terbagi menjadi lima bagian yaitu:
- Akhlak pribadi:
a. Yang diperintahkan (awamir)
b. Yang dilarang (nawahi)
c. Yang dibolehkan (mubahat)
d. Akhlak dalam keadaan darurat
- Akhlak berkeluarga
a. Kewajiban antara orang tua dan anak
b. Kewajiban suami istri
c. Kewajiban terhadap karib kerabat
- Akhlak bermasyarakat
a. Yang dilarang
b. Yang diperintahkan
c. Kaidah-kaidah adab
- Akhlak bernegara
a. Hubungan antara pemimpin dan rakyat
b. Hubungan luar negeri
- Akhlak beragama
a. Kewajiban terhadap Allah swt
b. Kewajiban terhadap Rasul
8. Berikan contoh-contoh perilaku mulia di kampus!
Jawaban:
- Datang kelas tepat waktu
- Memperhatikan penjelasan dosen saat kelas
- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dengan sungguh-sungguh dan
mengumpulkan tugas sebelum tenggat waktu
- Menggunakan pakaian yang sopan dan rapih saat pergi ke kampus
- Bersikap sopan terhadap dosen dan staff kampus

Anda mungkin juga menyukai