Jawaban: Perbedaannya yaitu etika merupakan ukuran baik dan buruk nya suatu sifat, tindakan perilaku berdasarkan tata adabnya (inti sari atau sifat dasar manusia), moral merupakan ukuran baik dan buruknya suatu sifat, tindakan, dan perilaku berdasarkan tata adat sosial atau lingkungannya, sedangkan akhlak merupakan sifat lahiriah yang tertanam kuat dalam jiwa seseorang dan kehendak yang dibiasakan hingga membentuk kepribadian dan watak seseorang.
2. Jelaskan bagaimanakah hubungan ilmu akhlak dan ilmu-ilmu lainya?
Jawaban: Ilmu akhlak dengan sosiologi Ilmu akhlak mempelajari kehidupan masyarakat yang menjadi objek persoalan dalam sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku, bahasa, agama, keluarga bahkan pemerintahan dalam masyarakat. Melalui ilmu akhlak akan tercipta bentuk masyarakat yang ideal mengenai perilaku masyarakat. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa ilmu akhlak dengan sosiologi saling berkaitan. Ilmu akhlak dengan psikologi Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau aspek batiniah manusia yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Aspek batiniah ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar mencakup moral, akhlak, kepemimpinan, ibadah, dll. Hal ini menggambarkan adanya hubungan erat antara psikologis dengan ilmu akhlak. Ilmu akhlak dengan hukum Ilmu akhlak dan hukum keduanya sama-sama membahas tentang perilaku manusia. Ilmu akhlak menganjurkan kita berbuat baik sehingga baik buruknya suatu perilaku manusia memiliki batas yang jelas dalam ilmu akhlak. Sedangkan, ilmu hukum memang mengatur baik buruk nya perilaku namun tidak sedetail dan seluas ilmu akhlak cakupannya. Contoh nya dengki dalam ilmu akhlak maupun hukum keduanya sama-sama menegaskan bahwa itu adalah perbuatan tercela atau buruk. Ilmu akhlak jelas melarang perbuatan tersebut namun, pada ilmu hukum perbuatan tersebut dinilai buruk tetapi tidak dicegah. Ilmu akhlak dengan Ilmu Pendidikan Ilmu pendidikan dalam berbagai literatur banyak berbicara mengenai berbagai aspek yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan pendidikan. Ahmad D.Marimba mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah identik dengan tujuan hidup seorang muslim, yaitu menjadi hamba Allah yang mengandung implikasi kepercayaan dan penyerahan diri kepada-Nya. Pendidikan dalam pelaksanaanya memerlukan dukungan orang tua dirumah, guru di sekolah serta pimpinan tokoh masyarakat di lingkungan. Semua lingkungan ini merupakan tempat dilaksanakannya pendidikan akhlak untuk menciptakan akhlak yang baik bagi generasi bangsa. Ilmu akhlak dengan Tasawuf Hubungan antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf yaitu bahwa di dalam Al-Qur’an dan Hadis juga mementingkan akhlak. Al-Qur’an dan Hadis menekankan nilai-nilai kejujuran, kesabaran, keberanian, kesucian,kedisiplinan, dll. Diketahui bahwa dalam tasawuf masalah ibadah sangat diutamakan, seperti shalat, puasa, haji, dzikir, dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah yang dilakukan dalam rangka bertasawuf itu ternyata erat hubungannya dengan akhlak. Ibadah dalam Al-Qur’an dikaitkan dengan takwa, dan takwa sendiri berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, yaitu orang yang berbuat baik dan jauh dari yang hal yang buruk.
3. Jelaskan hubungan ilmu akhlak dengan ilmu biologi!
Jawaban: Ilmu akhlak mempelajari tentang sifat dan perilaku manusia dalam kehidupan. Ilmu biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupannya. Keterkaitan ilmu akhlak dengan ilmu biologi yaitu akhlak dijadikan sebagai landasan dasar dalam mempelajari atau mengkaji tentang makhluk hidup dan kehidupannya sehingga peneliti dalam melakukan penelitian dan mempelajari makhluk hidup tetap memperhatikan etika terhadap makhluk hidup yang diuji.
4. Jelaskan keutamaan akhlak mulia dalam Islam!
Jawaban: Keutamaan akhlak mulia yaitu akhlak mulia memiliki kedudukan tinggi dalam islam sebagaimana yang ditunjukkan dalam beberapa hadits. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Al-Bukhori) Hadist ini menunjukkan betapa pentingnya akhlaq mulia di dalam islam. Berikut beberapa hadits tentang keutamaan akhlak mulia: “Yang paling sempurna imannya orang-orang mukmin adalah yang paling bagus akhlaqnya” (HR. At-Tirmidzi) “Sesungguhnya kebaikan itu adalah akhlaq yang mulia”(HR.Muslim) “Dari Abu Hurairoh, Rosululloh SAW pernah ditanya tentang amal yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Rasululloh SAW menjawab, taqwa kepada Allah dan akhlak mulia” (HR. At-Tirmidzi) 5. Berikan contoh-contoh keteladanan Rosululloh dalam berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat! Jawaban: - Rosululloh selalu menyapa duluan dan tersenyum saat bertemu orang lain - Ketika Rosululloh dihina, dicaci, dimaki oleh kaum kafir, Rasululloh selalu sabar dan tidak pernah membalas kejahatan mereka. - Rasulullah mendapat gelar Al-Amin dari masyarakat Mekah karena dikenal sebagai laki-laki yang penuh amanah, jujur, dan dapat dipercaya. - Ketika ditanya oleh sahabat-sahabatnya, Rasululloh selalu dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Oleh karena itu beliau mendapat gelar fathonah yang artinya cerdas. - Nabi Muhammad merupakan khalifah yang adil, peduli terhadap semua orang dan selalu mengajak menuju kebaikan. Salat satu pidato beliau di padang arafah, beliau berpesan kepada para pengikutnya supaya memperlakukan kaum wanita dengan baik dan bersikap ramah terhadap mereka. “Surga di bawah telapak kaki ibu”, jawab nabi ketika salah seorang sahabat bertanya tentang jalan pintas masuk surga. Kalimat tersebut diulang sampai tiga kali. 6. Jelaskan metode-metode dalam untuk mencapai akhlak mulia ! Jawaban: Muhaimin berpendapat, ada tiga cara yang dipergunakan dalam menempuh pendakian akhlak, (Muhaimin dkk, 2005:267-9) yaitu: - Takhalli, yakni mengosongkan diri dari sifat-sifat yang tercela dan maksiat lahir batin. Melalui metode ini, manusia dituntut untuk menghindari sifat-sifat madzmumah seperti egois, kikir, khianat, syirik, sihir, zina, makan harta anak yatim, kufur nikmat, iri, bunuh diri, dll. - Tahalli, yakni mengisi dengan sifat-sifat terpuji (mahmudah) secara lahir batin. Sebagai konsekuensi seseorang yang telah meninggalkan sifat-sifat tercela maka ia harus mencoba mengisi dengan akhlak yang baik seperti dapat dipercaya (al- amanah), jujur, pemaaf, sabar, lapang dada, dan segala hal baik lainnya. - Tajalli, yaitu merasakan keagungan Allah SWT. Untuk mencapai metode ini seseorang dituntut melakukan musyarathah (memperingati diri agar tidak berbuat maksiat), muqarrabah (mengawasi diri agar tidak berbuat maksiat), muhasabah (menghitung dan mengintrospeksi diri atas amal yang diperbuat), mu’aqabah ( menghukum diri jika melakukan kesalahan), mujahadah (bersungguh-sungguh tekun ibadah dan mengekang hawa nafsu), dan muatabah (menyesali diri tidak beribadah secara serius). 7. Buatlah sistematika ruang lingkup dan implementasi akhlak dalam kehidupan sehari- hari! Jawaban: Ruang lingkup akhlak terbagi menjadi lima bagian yaitu: - Akhlak pribadi: a. Yang diperintahkan (awamir) b. Yang dilarang (nawahi) c. Yang dibolehkan (mubahat) d. Akhlak dalam keadaan darurat - Akhlak berkeluarga a. Kewajiban antara orang tua dan anak b. Kewajiban suami istri c. Kewajiban terhadap karib kerabat - Akhlak bermasyarakat a. Yang dilarang b. Yang diperintahkan c. Kaidah-kaidah adab - Akhlak bernegara a. Hubungan antara pemimpin dan rakyat b. Hubungan luar negeri - Akhlak beragama a. Kewajiban terhadap Allah swt b. Kewajiban terhadap Rasul 8. Berikan contoh-contoh perilaku mulia di kampus! Jawaban: - Datang kelas tepat waktu - Memperhatikan penjelasan dosen saat kelas - Mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkan tugas sebelum tenggat waktu - Menggunakan pakaian yang sopan dan rapih saat pergi ke kampus - Bersikap sopan terhadap dosen dan staff kampus