Anda di halaman 1dari 23

AKHLAK

TERHADAP TAMU
& TETANGGA
Kelompok 4
Anggota :
1. USAID RAID FADHLURRAHMAN P1337430322008
2. LAUDYA LINTANG MAHARDIKA P1337430322010
3. WAFIQ FARIDA AZ. ZAHRAA P1337430322016
4. NAZWA SUKMA ALLYSA P1337430322036
5. THOMAS ABIMANYU P1337430322058
6. RAIHAN HAKIM P1337430322074
7. NI’MATUL FATATI QUROTUAINI P1337430322086
Pembahasan

01
Akhlak Terdadap 02
Tamu
Akhlak Terhadap
Tetangga
01
Akhlak Terhadap
Tamu
Pengertian

Menurut bahasa menerima tamu ketamuan diartikan; “kedatangan orang yang


bertamu, melawat atau berkunjung”. Menurut istilah menerima tamu dimaknai
menyambut tamu dengan berbagai cara penyambutan yang lazim wajar dilakukan
menurut adat ataupun agama dengan maksud untuk menyenangkan atau memuliakan
tamu, atas dasar keyakinan untuk mendapatkan rahmat dan rida dari Allah. Setiap
muslim wajib hukumnya untuk memuliakan tamunya, tanpa memandang siapapun
orangnya yang bertamu dan apapun tujuannya dalam bertamu.
Hadist
Dalam hadist riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW
bersabda:

‫َم ْن َك اَن ُيْؤ ِم ُن ِباِهلل َو ْالَي ْو ِم ْاألِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم َض ْي َفُه‬


Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
hendaknya ia memuliakan tamunya.”
Adab Menerima
Tamu
1. Mengucapkan atau Menjawab Salam
2. Berpakaian Rapi dan Sopan
3. Bersalaman dan Menyambutnya
4. Menerima Tamu saat Ada Mahramnya
5. Menyajikan Hidangan
6. Melayani Tamu yang Menginap
7. Mengantarkan Tamu saat Pulang
Adab Bertamu
Adab bertamu adalah sesegera mungkin beradaptasi dengan tuan rumah
dalam beberapa hal: antara lain (1) menyantap makanan (yang
dihidangkan), tak perlu beralasan sudah kenyang, (2) tidak bertanya pada
tuan rumah tentang sesuatu di rumahnya kecuali arah kiblat dan toilet, (3)
tidak mengintip ke arah tempat wanita,(4) tidak menolak ketika
dipersilakan duduk di suatu tempat dan (tidak menolak) ketika diberi
penghormatan, (5) membasuh kedua tangan (ketika hendak makan
dengan tangan), (6) ketika melihat tuan rumah bergerak untuk melakukan
sesuatu, jangan mencegahnya.
Hukum Memuliakan
Tamu
Umat muslim diajarkan untuk memuliakan tamu. Ketika
mengundang keluarga atau kerabat maka wajib hukumnya
untuk menjamu dengan makanan yang baik dan jumlahnya
cukup. Rasulullah SAW mengajarkan untuk memuliakan
tamu. Salah satu caranya yakni dengan menyediakan jamuan
makanan yang layak.
Keutamaan Memuliakan Tamu
Tamu sebagai Pembawa Rezeki dan Penghapus Dosa Tuan Rumah

Termasuk Amalan Surga

Bentuk Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT

Orang yang Memuliakan Tamu Akan Berhubungan dengan Allah

Mendapat Pahala Seperti Ibadah Haji dan Umrah


Batas Waktu
Bertamu
Jika tamu hendak menginap, maka tidak boleh lebih dari tiga hari. Batasan tiga hari
itu agar tidak menyulitkan tuan rumah untuk melayani tamunya terus-menerus.
Bagaimanapun juga, tuan rumah membutuhkan privasi dan urusannya yang harus tuan
rumah kerjakan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:"Jamuan hak
tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu, jamuan adalah sedekah. Tidak boleh
bagi tamu untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya.” (H.R. Bukhari
dan Muslim).
Hikmah Menerima

Tamu
Membawa rizki dan kepulangannya membawa ampunan bagi tuan rumah.
• Diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umur. "Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari).
• Tidak ada kebaikan seseorang yang tidak dikunjungi tamu. Sepatutnya merasa sedih jika dalam jangka sekian
lama tidak ada tamu yang berkunjung kepada kita karena tamu yang datang membawa rahmat.
• Biasanya orang yang bertamu mengucapkan salam dan kita menjawabnya maka kita memperoleh pahala.
• Biasanya berjabat tangan maka mereka akan memperoleh ampunan dosa sampai mereka berpisah.
• Biasanya mereka tersenyum maka mereka memperoleh kebaikan "Senyumanmu di wajah saudaramu adalah
sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).
02
Akhlak Terhadap
Tetangga
Pengertian
Akhlak kepada tetangga adalah sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh seorang
kepada tetangganya. Tetangga atau jiran adalah orang-orang yang rumahnya berdekatan dengan
rumah kita. Sebagai makhluk sosial, manusia yang satu selalu membutuhkan manusia lainnya. Di
samping keluarga, ketika terjadi sesuatu pada diri dan keluarga kita, maka yang kemudian
mengetahuinya adalah orang-orang yang dekat dengan kita, baik karena kedekatan secara
psikologis maupun kedekatan jarak tempat tinggal kita yaitu orang-orang yang tinggal di sekitar
rumah kita. Akhlak kepada tetangga yang dimaksudkan dalam Islam adalah sikap dan perilaku
yang seharusnya dilakukan atau dijauhi oleh seseorang dalam hubungannya dengan tetangga.
Dalil
(QS. An-Nisa ayat 36)

‫َو اْع ُبُد وا َهّٰللا َو اَل ُتْش ِر ُك ْو ا ِبٖه َش ْئًـا َّو ِباْلَو اِلَدْي ِن ِاْح َس اًن ا َّو ِبِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَي ٰت ٰم ى‬
‫َو اْلَم ٰس ِك ْي ِن َو اْلَج اِر ِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَج اِر اْلُج ُنِب َو الَّصاِحِب ِباْلَج ْۢن ِب َو اْب ِن الَّس ِبْي ِۙل‬
‫َو َم ا َم َلَكْت َاْي َم اُنُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِحُّب َم ْن َك اَن ُم ْخ َت ااًل َف ُخ ْو ًر ۙا‬
Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa
pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang
kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri” (QS.
An-Nisa ayat 36)
Adab
Bertetangga
 Dahulukan Salam
 Tidak Mengganggu Tetangga
 Hindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tidak Penting
 Memaafkan Kesalahan Ucap
 Siap Sedia Menolong Tetangga
 Menjenguk Tetangga yang Sakit
 Tidak Iri pada Tetangga
 Memelihara Hak Tetangga
 Turut Berbela Sungkawa pada yang Tertimpa Musibah
 Turut Bergembira atas Kegembiraannya
Keutamaan
Memuliakan
Tetangga
Memuliakan tetangga menjadi salah satu sebab dari hadirnya
kebahagiaan di dunia, karena tetangga yang shalih akan
membuat hidup ini lapang dan nyaman.
• Mewujudkan hubungan dengan sesama atau
'habluminannas’.
• Mengajarkan tolong menolong tanpa pamrih.
• Menciptakan hubungan bermasyarakat yang rukun dan
harmonis
• Membangun rasa toleransi.
• Belajar menjaga hak dan privasi dengan baik
Larangan Menggangu
Tetangga
Selain memerintahkan berbuat baik kepada tetangga, agama Islam juga melarang
manusia menyakiti atau mengganggu tetangganya.
Nabi shallallahu ‘awalaihi wasallam bersabda:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Barangsiapa yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan hari akhir maka hendaknya dia
berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam. Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya.” (HR. al Bukhari dan Muslim)
Hikmah Hidup Rukun
Dengan Tetangga
Hidup menjadi lebih tenang.

Terciptanya nilai-nilai kebersamaan dalam bertetangga.

Jadi lebih bisa menghargai perbedaan.

Saling bertoleransi kepada tetangga.

Terciptanya saling tolong menolong antara tetangga.

Suasana sakinah dan hidup berkah akan tercipta.

Kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat.


Thank
You!
Pertanyaan
1. Dari DR. Muskinul Fuad, M.Ag
 Apa bedanya akhlak dengan budi pekerti (etika)?

2. Dari DR. Muskinul Fuad, M.Ag


 Apa arti penting kedudukan akhlak di antara ajaran yg lain?

3. Dari Gutia Anggun Amanda


 Apakah boleh bagi seorang suami mengajak lelaki asing tinggal
atau menerimanya sebagai tamu di rumah istrinya?

4. Dari Yunita Fatma Rahmanda


 Bagaimana sikap atau tanggapan apabila ada tetangga yang terlalu
mencampuri urusan orang lain yg pasti melanggar syariat Islam?
Jawaban
1. Dari DR. Muskinul Fuad, M.Ag
 Karena itu pengertian budi pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada
karsa dan tingkah laku manusia. Nah, adapun diksi atau istilah akhlak berasal dari bahasa arab
“akhlâq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”, yang maknanya atau artinya karakter, tabiat,
perangai, kebiasaan.

2. Dari DR. Muskinul Fuad, M.Ag


 Kata akhlak berasal dari bahasa Arab “khuluq”, jamaknya “akhlâq” yang berarti tabiat atau budi
pekerti. Prof. Ahmad Amin, dikutif Hamzah Yaqub, mendefinisikan akhlak adalah “suatu ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah manusia
kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.” Sedangkan yang dimaksud dengan
ilmu akhlak ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela,
tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Senada dengan pengertian ini ulama lain
menjelaskan bahwa ilmu akhlak adalah “ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik
dan buruk, ilmu yang mengajarkan pegaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir
dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.” Kata akhlak di dalam al-Quran disebutkan pada surat al-
Qalam (68): 4
Lanjutan ….
3. Dari Gustia Anggun Amanda
 Jika tinggalnya dalam jangka waktu tertentu karena keperluan bertamu misalnya, maka kasus semacam ini
merupakan hak suami, dan istri tidak boleh keberatan apalagi menolak yang demikian, selama tersedia ruang
atau bilik yang aman di dalam rumah untuk istri sekiranya privasinya tidak terganggu dan terhindar dari
pandangan tamu. Maka, seorang istri rumahnya boleh ditinggali orang asing dengan dua syarat :
Pertama : Hendaknya istri didampingi oleh mahramnya atau suami
Kedua : Hendaknya kamar yang tersedia berjumlah banyak dan ruangan rumah yang luas sekiranya
orang asing tidak dapat melihat istri.

4. Dari Yuniata Fatma Rahmanda


a. Coba Lihat Apakah Mereka Bermaksud Baik g. Bereaksi dengan Kebaikan
b. Beri Batasan yang Jelas h. Minimalkan Waktu Bersama Mereka
c. Jangan Mudah Tersinggung i. Menangkis untuk Mengubah Topik
d. Abaikan j. Beri Tahu Perasaan Anda
e. Jangan Berbagi Hal Bersifat Pribadi k. Akhiri dengan Humor
f. Balas dengan Sopan

Anda mungkin juga menyukai