Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

“AKHLAK KEPADA MASYARAKAT”

MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


AKHLAK & TASAWUF

Dosen Pengampu : Agus Susanti M. Pd.I

Disusun Oleh Kelas H, Kelompok 5 :

 Anggara Prasetya ( 2211010252 )


 Anggun Cahya Saputri ( 221101053 )
 Evtria Annisa ( 2211010283 )

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah menolong
hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat nyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai
mata kuliah Akhlak & Tasawuf , dengan judul “Akhlak Terhadap Masyarakat”.

Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna, serta
menambah wawasan yang lebih luas kepada pembaca, terutama bagi mahasisiwa.

Bandar Lampung, 17 Februari

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang……………………………………………...……………1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..…………1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….…………….3

2.1 Bertamu dan Menerima Tamu……………………………………………3

2.2 Hubungan Baik Dengan Tetangga……………………..…………………4

2.3 Hubungn Baik Dengan Masyarakat………………………………………6

2.4 Pergaulan Muda Mudi……………………………………………………7

2.5 Ukhuwah Islamiyah…………………………...…………………………8

BAB III PENUTUP………………………………………..………………………9

3.1 Simpulan…………………………………………………………………9

3.2 Saran…………………………………………………..…………………9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….……………………10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam
lingkungan atau kehidupaan.

Kita harus memperhatikan saudara (kaum muslim semuanya) dan juga


tetangga kita. Tetangga selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan. Seperti yang
diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah beriman
seseorang dari kalian hingga ia menyukai saudaranya sebagaimana ia menyukai
dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)

Dari hadits shahih bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak masuk


surga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya” (H.R Muslim).

Kehidupan di masyarakat pastilah akan menjumpai kegiatan silaturahim.


Orang yang berakhlak baik biasanya senang dengan bertamu atau silaturahim karena
ini dapat menguatkan hubungan sesama muslim.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana akhlak dalam bertamu dan menerima tamu ?

2. Bagaimana berhubungan baik dengan tetangga

3. Bagaimana berhubungan baik dengan masyarakat ?

4. Bagaimana adab dalam pergaulan muda mudi ?

5. Apa yang dimaksud dengan Ukhuwah Islamiyah ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui akhlak dalam bertamu dan menerima tamu

2. Untuk mengetahui cara berhubungan baik dengan tetangga


3. Untuk mengetahui cara berhubungan baik dengan masyarakat

4. Untuk mengetahui adab dalam pergaulan muda mudi

5. Untuk mengetahui Ukhuwah Islamiyah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bertamu Dan Menerima Tamu

Sebelum memasuki rumah, yang bertamu hendaklah meminta izin kepada


penghuni rumah dan setelah itu mengucapkan salam. Allah SWT berfirman :

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)
ingat.” (QS. An-Nur 24: 27).

Berdasarkan pencarian hadis di dalam kumpulan hadis Imam Bukhari,


terdapat beberapa hadis berkaitan dengan adab bertamu dan menerima tamu.Berikut
contohnya :

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan


tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu
adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait)
mengeluarkannya." Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Malik seperti hadis di atas, dia menambahkan; "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya berkata baik atau diam." ( H.R
Bukhari No. 5670 )1

Pada hadist tersebut dijelaskan bahwa jika seseorang bertamu ke rumah


saudaranya dan bermalam di rumahnya, hendaklah tidak melebihi tiga hari. Jika
melebihi waktu yang telah disebutkan, maka hal tersebut bukanlah bentuk bertamu

1
Musthofa and Mudis Fikra, Widarda, ‘Etika Bertamu Dan Menerima Tamu Dalam Pesan Rasulullah: Studi
Takhrij Dan Syarah Hadis Sulthon’, Gunung Djati Conference Series, 8 (2022), 73–92.
lagi. Akan tetapi jamuan yang dihidangkan menjadi bentuk sedekah dari penghuni
rumah kepada orang yang bertamu. Dalam hadis juga disebutkan bahwa terdapat
larangan bertamu dengan waktu yang lama sehingga para penghuni rumah tidak
merasa nyaman dengan kehadiran orang yang bertamu, bahkan hendak
mengeluarkan atau mengusirnya. Hal ini termasuk etika yang harus dijaga oleh umat,
karena untuk menjaga perasaan saudara muslim, seorang muslim tidak boleh
menyusahkannya, terutama dalam bertamu. Selain itu, juga terdapat adabadab
lainnya bagi orang yang bertamu, seperti:

 mengucapkan salam dan meminta izin untuk memasuki rumah


 tidak mengintip ke dalam rumah jika tidak ada jawaban
 rela menerima keadaan rumah yang dimasuki
 menjaga pandangan dan pendengaran atas apa-apa yang terjadi di dalam
rumah
 tidak berlama-lama dalam bertamu, cukup sesuai dengan kebutuhan
 disunnahkan untuk mendoakan tuan rumah agar mendapatkan berkah dari
Allah Swt.
 dilarang meminta hidangan selain makanan yang telah dihidangkan
 izin pamit untuk pulang kepada penghuni rumah (Muhsanat, 2019)
 Menghargai privasi pemilik rumah seperti tidak memeriksa ruangan rumah
atau masuk ke ruangan pribadi pemilik rumah
 tidak berkata-kata negatif seperti mengumpat atau menghina saat bertamu.

2.2. Hubungsn Baik Dengan Tetangga

Tetangga ialah orang yang tinggalnya berdekatan dengan tempat tinggal


seseorang, sejak dari rumah pertama hingga rumah ke 40,atau penghuni yang tinggal
disekeliling rumah kita, yang selalu mengetahui keadaan kita terlebih dahulu
dibandingkan saudara dan famili-familinya yang berjauhan2. Tetangga adalah orang
pertama yang akan membantu kita dikala kita sedang membutuhkan pertolongan,
apabila kita sedang mengalami musibah kematian contohnya, maka tetanggalah yang

2
‘Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga, Tetangga, Dan Lingkungan’, 1 (2021), 22–30.
akan membantu kita untuk menjalankan fardhu kifayahnya Oleh sebab itu,
hormatilah tetangga sesuai dengan firman Allah dalam surah An-Nisa (4) ayat 36:

Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan
tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu
miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan
membanggakan diri,”

Rasulullah SAW menekankan untuk berkahlak yang baik terhadap tetangga,


karena tetangga adalah orang pertama yang akan datang ketika kita mendapat
musibah, saat kita sedang dalam keadaan bahaya maka bantuan pertama yang akan
datang adalah dari tetangga, baik tetangga dekat maupun tetangga jauh, maupun
ketika kita membuat acara maka tetanggalah yang akan kita undang telebih dahulu.
Oleh sebab itu sudah seharusnya kita menghormati tetangga. Karena begitu
pentingnya tetangga sehingga Rasulullah SAWmenganjurkan kepada siapa saja yang
akan membeli rumah untuk mempertimbangkan siapa yang akan menjadi calon
tetangganya.

Menurut ajaran Islam, baik itu muslim maupun yang tidak muslim memiliki
hak dan kewajiban. Berbuat baik kepada tetangga dengan menjaga hak-haknya
merupakan tindakan akhlak yang mulia karena dengan begitu akan muncul rasa
persaudaraan yang baik dan timbul rasa kasih sayang yang akan membantu orang itu
sendiri. Dalam pandangan Islam tetangga mempunyai hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi dan dilaksanakan.

Kewajiban terhadap tetangga dapat dibedakan menurut klasifikasi tetangga


itu sendiri. Jika tetangga itu muslim dan masih satu famili ada 3 kewajiban yang
harus ditunaikan, yaitu kewajiban memuliakan, menghormati hak keislamannya dan
kesamaan hak karena adanya hubungan keluarga. Jika tetangga hanya muslim saja
(tidak ada hubungan keluarga) maka kewajiban yang harus ditunaikan, yaitu
kewajiban memuliakan tetangga dan menghormati hak keislamannya. Jika
tetangganya tidak muslim dan juga tidak memiliki hubungan keluarga maka, hanya
ada satu kewajiban, yaitu kewajiban memuliakan tetangga.

2.3 Hubungsn Baik Terhadap Masyarakat

a. Saling Tolong Menolong

Tolong-menolong terhadap sesama. Dalam hidup ini, tidak ada orang yang
tidak memerlukan pertolongan orang lain. Pada dsarnya, manusia adalah makhluk
sosial. Oleh karena itu, manusia tidak dapat hidup sendirian. Ia membutuhkan
bantuan dan pertolongan orang lain, meskipun ia orang kaya atau mempunyai
keudukan tinggi. Tolong-menolong terhadap sesama muslim adalah akhlak dan
perbuatan terpuji, selama dilakukan dalam hal kebaikan. Oleh karena itu, saling
membantu dan memberikan pertolongan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam3.

b. Tawadhu (Merendahkan Diri terhadap Sesama)

Tawadhu adalah memelihara pergaulan dan hubungan dengan sesama


manusia, tanpa perasaan melebihkan diri sendiri di hadapan orang lain. Selain itu,
tawadhu juga mengandung pengertian tidak merendahkanorang lain. Tawadhu tidak
akan menjadikan seseorang menjadi rendah dantidak terhormat, justru sebaliknya
akan menyebabkan diri memperoleh ketinggian dan kemuliaan. Abu Fudahil bin
Iyadh pernah ditanya tentang makna tawadhu. Maka dia menjawab, “Artinya tidak

3
Dali Zulkarnain, ‘Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, Dan Budaya Dalam Perspektif Islam’, Nuansa, IX.1
(2016), 47–57 <https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/viewFile/373/320>.
tunduk pada kebenaran dan patuh kepadanya serta mau menerima kebenaran itu dari
siapapun yang mengucapkannya 4.

2.4 Pergaulan Muda Mudi

Seorang anak menerima pergaulan mempunyai tahapan-tahapan tertentu.


Terdapat dua tahapan usia anak hingga mencapai masa balighnya. Tahapan pertama
adalah sebelum tamyiz dan tahapan sesudah tamyiz. Tamyiz yaitu masa dimana
anak-anak telah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk
dirinya. Pencapaian usia tamyiz akan dipengaruhi dengan pelajaran, peringatan dan
arahan dari kedua orang tua yang dapat dipahami oleh anak seiring dengan
pertumbuhan akal si anak. Dalam dua tahapan tersebut orang tua memiliki penan
penting dalam membina akhlak remaja.

Pergaulan adalah kontak langsung antara individu dengan individu lain, atau
antara pendidik dengan anak didik. Pergaulan jugam memungkinkan menimbulkan
pengertian yang mendalam antara tugas pendidik, yang wajib mendidik dan tugas
anak didik yang wajib belajar. Saling mengetahui karena pergaulan tersebut dapat
memudahkan usaha bimbingan dan pertolongan agar dilaksanakan dengan
sebaikbaiknya5.

Indikator-indikator pergaulan Islami dalam penalitian ini antara lain menutup


Aurat, Islam telah mewajibkan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kehormatan diri dan kebersihan hati. Selanjutnya yaitu menjauhi perbuatan zina
(berkhalwat), Islam adalah agama yang menjaga kesucian.

Islam menjelaskan pergaulan Islami antara pria dan wanita yaitu, pria dan
wanita dapat menjaga dan mengendalikan pandangan matanya dan memelihara nafsu
seksualnya. Larangan berduaan sepasang muda-mudi tidak disertai mahramnya
(ikhtilat). Kemudian pengaturan shaf laki-laki dan perempuan dalam shalat
berjama’ah, adalah termasuk usaha pencegahan dari kemungkinan akibat jelek bagi
kedua belah pihak dan rusaknya shalat itu sendiri.

4
Prodi Kesehatan Masyarakat, ‘AKHLAK BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA DALAM ISLAM 1 Fakhriyah
Fatimiyah, 2 Muh. Ilham Syamsuddin, 3 An-Nisa Nur Fradillah’, 1–8.
5
Anisa Maulidani, Fuady Anwar, and Wirdati Wirdati, ‘Implementasi Akhlak Terhadap Pergaulan Islami Pada
Remaja’, An-Nuha, 2.1 (2022), 1–13 <https://doi.org/10.24036/annuha.v2i1.107>.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki
peran penting dalam menerapkan akhlak terhadap pergaulan islami remaja, tidak
hanya orang tua namun masyarakat sekitar juga berperan penting, agar membentuk
remaja yang memiliki akhlakul karimah.

2.5 Ukhwah Islamiyah

Ukuwah Islamiyah adalah dasar keharmonisan bermasyarakat khususnya


bagi masyarakat muslim antara satu muslim dengan muslim yang lainnya. Yusuf
Qardlawi mengartikan ukhuwah sebagai bentuk kehidupan manusia dalam sebuah
masyarakat yang saling mencintai, saling berkomunikasi dan tolong menolong 6.

Tafsir Jalalain mengatakan bahwa maksud dan pada 'ikhwah' dalarn ayat
tersebut adalah 'al ikhwah fiddin, yakni persaudaraan dalam satu agama Islam.
Adapun kata Islamiyah yang disandarkan atas kata 'ukhuwah' memberi pengetahuan
kepada kita bahwa sebenarnya yang menyatukan kita adalah agamanya Allah 'Islam',
agama yang didakwahkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Faktor adanya ukhuwah
islamiyyah diantaranya yaitu :

 Keanekaragaman Budaya Bangsa Indonesia


 Benturan antar budaya
 Perbedaan Madzab
 Adanya Aliran atau Faham Keagamaan Yang Menyimpang dari Prinsip
Dasar Ajaran Islam.
Lalu bagaimana caranya merajut ukhuwah islamiyah dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya di Indonesia. Jika dilihat dari berbagai faktor adanya ukhuwah
Islamiyah maka cara merajut ukhuwah islamiyah sebagai berikut, yaitu:
 Menegakkan Prinsip Islam dalam Masyarakat yang Multi
 Menegakkan Toleransi Beragama
 Menjalin Hubungan Toleransi dengan Ukhuwah (persaudaraan) Sesama
Muslim
 Menjalin Hubungan Toleransi Dengan antar umat beragama (Non Muslim)

6
Siti Aminah, ‘Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam Keanekaragaman Budaya Dan Toleransi Antar Agama’,
Cendekia, 13.1 (2015), 46–55.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari sekian banyak uraian yang kami kemukakan, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa :

 Akhlak secara bahasa adalah budi pekerti atau perangai. Sedangkanmenurut


istilah ialah suatu pengetahuan yang menjelaskan arti baik buruk,tujuan
perbuatan, dan juga sebagai pedoman yang harus diikuti untuk menjadi syarat
terbentuknya masyarakat yang baik lagi islami.).
 Akhlak bertujuan untuk menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi
dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang lainnya.
 Bahwa akhlak yang baik itu sangat berperan penting dalam
membangunperadaban dalam bermasyarakat.
 Akhlak itu dapat mengantarkan seorang hamba dekat dengan Tuhannya, orang
yang suka berderma akan dekat dengan Allah, dekat dengan Syurga, dekat
dengan manusia, serta jauh dari neraka. Maka dari itu, kita harusmemahami
pentingnya perananan akhlak di dalam masyarakat menurutpandangan agam
Islam.

3.2 Saran

Sebagai manusia kita memang tidak akan pernah luput dari


kesalahan.9amun, betapa ruginya kita terlahir ke dunia ini bila hanya dihabiskan
untuk melakukan hal%hal buruk apalagi sampai menggangu keamanandan
kenyamanan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Olehkarena itu, alangkah
baiknya bila kita berinteraksi sesama makhluk-Nya dengan didasari oleh akhlak
yang baik. Sebagai seorang muslim, kita tentunya diwajibkan untuk berakhlakyang
baik bukan hanya kepada sesama muslim saja, akan tetapi jugakepada
mereka%mereka yang tidak seagama dengan kita. Sebagai manusia yang beriman
hanya kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala, sudah sepatutnya kita berakhlak yang
baik kepada sesama makhluk-Nya, terlebih lagi kepada Allah SWT Sebagai
pencipta kita.
DAFTAR PUSTAKA

Aminah, Siti, ‘Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam Keanekaragaman Budaya Dan


Toleransi Antar Agama’, Cendekia, 13.1 (2015), 46–55
Dali Zulkarnain, ‘Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, Dan Budaya Dalam Perspektif
Islam’, Nuansa, IX.1 (2016), 47–57
<https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/viewFile/373/320>
‘Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga, Tetangga, Dan Lingkungan’, 1 (2021), 22–30
Masyarakat, Prodi Kesehatan, ‘AKHLAK BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA
DALAM ISLAM 1 Fakhriyah Fatimiyah, 2 Muh. Ilham Syamsuddin, 3 An-Nisa Nur
Fradillah’, 1–8
Maulidani, Anisa, Fuady Anwar, and Wirdati Wirdati, ‘Implementasi Akhlak Terhadap
Pergaulan Islami Pada Remaja’, An-Nuha, 2.1 (2022), 1–13
<https://doi.org/10.24036/annuha.v2i1.107>
Musthofa, and Mudis Fikra, Widarda, ‘Etika Bertamu Dan Menerima Tamu Dalam Pesan
Rasulullah: Studi Takhrij Dan Syarah Hadis Sulthon’, Gunung Djati Conference
Series, 8 (2022), 73–92
2023

Akhlak & Tasawuf

AKLHLAK KEPADA MASYARAKAT


Anggara Pasetya, Anggun Cahya Saputri, Evtria Annisa

UNIVESITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN


LAMPUNG
Jl. Endro Suratmin, Sukarame, kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung
1

Daftar Isi
Bab. 5 Akhlak Terhadap Masyarakat………………………………………………2
Pendahuluan……………………………………………………………………….….2
1.1 Bertamu Dan Menerima Tamu……………………………………………….4
1.2 Hubungan Baik Dengan Tetangga…………………………………………....6
1.3 Hubungan Baik Dengan Masyarakat…………………………………………8
1.4 Pergaulan Muda Mudi…………………………………………………..……9
1.5 Ukhuwah Islamiyah…………………………………………………………12
Rangkuman…………………………………………………………………….…….15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..…...16

February 19, 2023 1


2

Bab. 5
AKHLAK KEPADA MASYARAKAT

Pendahuluan

A khlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan
atau kehidupaan. Kita harus memperhatikan saudara (kaum muslim semuanya) dan
juga tetangga kita. Tetangga selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan. Seperti
yang diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah beriman
seseorang dari kalian hingga ia menyukai saudaranya sebagaimana ia menyukai
dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)

Dari hadits shahih bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak masuk


surga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya” (H.R Muslim).

Kehidupan di masyarakat pastilah akan menjumpai kegiatan silaturahim. Orang


yang berakhlak baik biasanya senang dengan bertamu atau silaturahim karena ini dapat
menguatkan hubungan sesama muslim1.

Dalam persoalan Akhlak, manusia sebagai makhluk berakhlak berkewajiban


menunaikan dan menjaga akhlak yang baik serta menjauhi dan meninggalkan akhlak
yang buruk. Akhlak merupakan dimensi nilai dari Syariat Islam. Kualitas keberagaman
justru ditentukan oleh nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau
tidak sah, maka akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan, misalnya beramal
dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusu‟annya, berjuang dilihat dari
kesabarannya, haji dari kemabrurannya, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan

1
Prodi Kesehatan Masyarakat, ‘AKHLAK BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA DALAM ISLAM 1 Fakhriyah Fatimiyah,
2 Muh. Ilham Syamsuddin, 3 An-Nisa Nur Fradillah’, 1–8.

February 19, 2023 2


3

perbuatan, harta dilihat dari aspek mana dari mana dan untuk apa, jabatan dilihat dari
ukuran apa yang telah diberikan, bukan apa yang diterima. Dengan demikian,
dikarenakan akhlak merupakan dimensi nilai dari Syariat Islam, maka Islam sebagai
agama yang bisa dilihat dari berbagai dimensi, sebagai keyakinan, sebagai ajaran dan
sebagai aturan.

Agama Islam sebagai aturan atau sebagai hukum dimaksud untuk mengatur tata
kehidupan manusia. Sebagai aturan, agama atau sebagai hukum dimaksud untuk
mengatur tata kehidupan manusia. Sebagai aturan, agama berisi perintah dan larangan,
ada perintah keras (wajib) dan larangn keras (haram), ada juga perintah anjuran (sunat)
dan larangan anjuran (makruh). Dalam kehidupan bertetangga, bermasyarakat,
berbangsa maupun bernegara kita sebagai umat yang senantiasa bersosialisasi,
berinteraksi dengan yang lainnya, khususnya umat muslim, sudah sepantasnya kita
menampilkan akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para
sahabat beliau yang diridhoi oleh Allah SWT. Berperilaku/berakhlak mulia di dalam
bertetangga sangat perlu untuk direalisasikan dalam hidupan sehari-hari.

February 19, 2023 3


4

1.1 Bertamu Dan Menerima Tamu


Sebelum memasuki rumah, yang bertamu hendaklah meminta izin kepada
penghuni rumah dan setelah itu mengucapkan salam. Allah SWT berfirman :

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)
ingat.” (QS. An-Nur 24: 27).

Berdasarkan pencarian hadis di dalam kumpulan hadis Imam Bukhari, terdapat


beberapa hadis berkaitan dengan adab bertamu dan menerima tamu.Berikut contohnya
:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan


tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu
adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait)
mengeluarkannya." Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Malik seperti hadis di atas, dia menambahkan; "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya berkata baik atau diam." ( H.R
Bukhari No. 5670 )

Pada hadist tersebut dijelaskan bahwa jika seseorang bertamu ke rumah


saudaranya dan bermalam di rumahnya, hendaklah tidak melebihi tiga hari. Jika
melebihi waktu yang telah disebutkan, maka hal tersebut bukanlah bentuk bertamu
lagi. Akan tetapi jamuan yang dihidangkan menjadi bentuk sedekah dari penghuni
rumah kepada orang yang bertamu. Dalam hadis juga disebutkan bahwa terdapat
larangan bertamu dengan waktu yang lama sehingga para penghuni rumah tidak
merasa nyaman dengan kehadiran orang yang bertamu, bahkan hendak mengeluarkan
atau mengusirnya. Hal ini termasuk etika yang harus dijaga oleh umat, karena untuk

February 19, 2023 4


5

menjaga perasaan saudara muslim, seorang muslim tidak boleh menyusahkannya,


terutama dalam bertamu. Selain itu, juga terdapat adabadab lainnya bagi orang yang
bertamu, seperti:

1. mengucapkan salam dan meminta izin untuk memasuki rumah


2. tidak mengintip ke dalam rumah jika tidak ada jawaban
3. rela menerima keadaan rumah yang dimasuki
4. menjaga pandangan dan pendengaran atas apa-apa yang terjadi di dalam rumah
5. tidak berlama-lama dalam bertamu, cukup sesuai dengan kebutuhan
6. disunnahkan untuk mendoakan tuan rumah agar mendapatkan berkah dari Allah
Swt.
7. dilarang meminta hidangan selain makanan yang telah dihidangkan
8. izin pamit untuk pulang kepada penghuni rumah (Muhsanat, 2019)
9. Menghargai privasi pemilik rumah seperti tidak memeriksa ruangan rumah atau
masuk ke ruangan pribadi pemilik rumah tidak berkata-kata negatif seperti
mengumpat atau menghina saat bertamu2

Lebih lanjut, dalam hadis tersebut juga disebutkan adab tuan rumah dan
bagaimana cara memuliakan tamu. Memuliakan tamu merupakan akhlak para Nabi
dan orang-orang shaleh. Dari hadis tersebut, dapat disyarah bahwa danjurkan bagi tuan
rumah untuk menjamu tamu yang datanag ke rumahnya dengan hidangan yang baik
dan sesuai dengan kemampuannya, baik siang ataupun malam, karena hal tersebut
merupakan hak orang yang bertamu. Jika tamu tersebut menginap, Islam
menganjurkan untuk menjaganya dan bersikap baik kepadanya. Namun jika melebihi
tiga hari maka hal tersebut menjadi sedekah. Penjelasan hadis ini diperkuat dengan
adab tuan rumah lainnya, yaitu:

1. menerima dan menyambut tamu dengan sikap yang ramah, baik tua ataupun
muda;
2. tidak menunjukkan sikap yang membuat tamu tersinggung;

2
Musthofa and Mudis Fikra, Widarda, ‘Etika Bertamu Dan Menerima Tamu Dalam Pesan Rasulullah: Studi Takhrij
Dan Syarah Hadis Sulthon’, Gunung Djati Conference Series, 8 (2022), 73–92.

February 19, 2023 5


6

3. Jika tamu dating dari tempat yang jauh, dianjurkan untuk memberi bekal
perjalanan saat tamu kembali; dan
4. mengantar tamu hingga ke depan rumah saat tamu hendak pulang

1.2 Hubungan Baik Dengan Tetangga

Tetangga ialah orang yang tinggalnya berdekatan dengan tempat tinggal


seseorang, sejak dari rumah pertama hingga rumah ke 40,atau penghuni yang tinggal
disekeliling rumah kita, yang selalu mengetahui keadaan kita terlebih dahulu
dibandingkan saudara dan famili-familinya yang berjauhan.Tetangga adalah orang
pertama yang akan membantu kita dikala kita sedang membutuhkan pertolongan,
apabila kita sedang mengalami musibah kematian contohnya, maka tetanggalah yang
akan membantu kita untuk menjalankan fardhu kifayahnya Oleh sebab itu, hormatilah
tetangga sesuai dengan firman Allah dalam surah An-Nisa (4) ayat 36:

Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh,
teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,”

Rasulullah SAW menekankan untuk berkahlak yang baik terhadap tetangga,


karena tetangga adalah orang pertama yang akan datang ketika kita mendapat
musibah, saat kita sedang dalam keadaan bahaya maka bantuan pertama yang akan

February 19, 2023 6


7

datang adalah dari tetangga, baik tetangga dekat maupun tetangga jauh, maupun ketika
kita membuat acara maka tetanggalah yang akan kita undang telebih dahulu. Oleh
sebab itu sudah seharusnya kita menghormati tetangga. Karena begitu pentingnya
tetangga sehingga Rasulullah SAWmenganjurkan kepada siapa saja yang akan
membeli rumah untuk mempertimbangkan siapa yang akan menjadi calon
tetangganya.

Menurut ajaran Islam, baik itu muslim maupun yang tidak muslim memiliki
hak dan kewajiban. Berbuat baik kepada tetangga dengan menjaga hak-haknya
merupakan tindakan akhlak yang mulia karena dengan begitu akan muncul rasa
persaudaraan yang baik dan timbul rasa kasih sayang yang akan membantu orang itu
sendiri. Dalam pandangan Islam tetangga mempunyai hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi dan dilaksanakan.

Kewajiban terhadap tetangga dapat dibedakan menurut klasifikasi tetangga itu


sendiri. Jika tetangga itu muslim dan masih satu famili ada 3 kewajiban yang harus
ditunaikan, yaitu kewajiban memuliakan, menghormati hak keislamannya dan
kesamaan hak karena adanya hubungan keluarga. Jika tetangga hanya muslim saja
(tidak ada hubungan keluarga) maka kewajiban yang harus ditunaikan, yaitu kewajiban
memuliakan tetangga dan menghormati hak keislamannya. Jika tetangganya tidak
muslim dan juga tidak memiliki hubungan keluarga maka, hanya ada satu kewajiban,
yaitu kewajiban memuliakan tetangga3.

Islam mengatur umatanya untuk berprilaku yang baik terhadap tetangga,


bahkan tetangga adalah orang yang berhak menerima penghormatan, karena pada
tetanggalah harapan setiap orang untuk saling membutuhkan pertolongan. Tetangga
merupakan sahabatyang paling dekat setelah anggota keluarga sendiri. Dialah yang
lebihmengetahui suka-duka dan dialah yang lebih cepat dapat
memberikanpertolongan pertama jika terjadi kesulitan pada diri orang itu,
dibandingkandengan keluarga kita yang berjauhan tempat tinggalnya Rasulullah
SAW bersabda: “Jika engkau memasak, perbanyaklah kuahnya, lalu perhatikan
tetanggamu, dan berikanlah kepadanya dengan cara yang baik.” (HR Muslim)

3
‘Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga, Tetangga, Dan Lingkungan’, 1 (2021), 22–30.

February 19, 2023 7


8

Dalam hadis ini dikatakan bahwa hendaknya memperbanyak kuahnya dan


memberikan sebagiannya kepada tetangganya, hal ini mengandung pendidikan akhlak
yaitu motivasi agar sesorang memperhatikan kondisi tetangganya, berusaha untuk
membantu sesuai dengan kemampuannya, dan tidak merendahkan sekecil apapun
kebaikan yang sudah diberikan. Menurut ajaran Islam, baik itu muslim maupun yang
tidak muslim memiliki hak dan kewajiban. Berbuat baik kepada tetangga dengan
menjaga hak-haknya merupakan tindakan akhlak yang mulia karena dengan begitu
akan muncul rasa persaudaraan yang baik dan timbul rasa kasih sayang yang akan
membantu orang itu sendiri. Berikut adalah akhlak kepada tetangga:

1. Menghindari tingkah laku kita yang menyebabkan terganggunya tetangga baik


secara moral maupun material.
2. Mempererat silaturahmi dengan saling mengunjungi tetangga, contohnya
menjenguknya saat sakit, mengucapkan selamat ketika mendapatkan kebahagiaan
seperti kelahiran atau pernikahan dan sebagainya.
3. Bersikap murah hati kepada tetangga, saling memberi dan menghormati, serta
menjalin hubungan baik dengan menghindari gosip dan fitnah.
4. Menghindari berprilaku buruk terhadap tetangga, tidak menyakiti hati tetangga
baik dengan ucapan maupun perbuatan.
5. Membantu tetangga baik dalam kebahagiaan maupun dalam keadaan sulit, artinya
berhubungan baik bukan hanya dengan tetangga sebelah rumah namun juga
dengan semua tetangga.
6. Seorang muslim harus mampu menjaga rahasia tetangganya dan membicarakan
hal-hal yang baik tentang tetangganya, kita harus bisa memelihara nama baik dari
tetangga kita

1.3 Hubungsn Baik Terhadap Masyarakat

a. Saling Tolong Menolong


Tolong-menolong terhadap sesama. Dalam hidup ini, tidak ada orang yang
tidak memerlukan pertolongan orang lain. Pada dsarnya, manusia adalah makhluk

February 19, 2023 8


9

sosial. Oleh karena itu, manusia tidak dapat hidup sendirian. Ia membutuhkan bantuan
dan pertolongan orang lain, meskipun ia orang kaya atau mempunyai keudukan tinggi.
Tolong-menolong terhadap sesama muslim adalah akhlak dan perbuatan terpuji,
selama dilakukan dalam hal kebaikan. Oleh karena itu, saling membantu dan
memberikan pertolongan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam4.

b. Tawadhu (Merendahkan Diri terhadap Sesama)


Tawadhu adalah memelihara pergaulan dan hubungan dengan sesama manusia,
tanpa perasaan melebihkan diri sendiri di hadapan orang lain. Selain itu, tawadhu juga
mengandung pengertian tidak merendahkanorang lain. Tawadhu tidak akan
menjadikan seseorang menjadi rendah dantidak terhormat, justru sebaliknya akan
menyebabkan diri memperoleh ketinggian dan kemuliaan. Abu Fudahil bin Iyadh
pernah ditanya tentang makna tawadhu. Maka dia menjawab, “Artinya tidak tunduk
pada kebenaran dan patuh kepadanya serta mau menerima kebenaran itu dari siapapun
yang mengucapkannya.

1.4 Pergaulan Muda Mudi

Seorang anak menerima pergaulan mempunyai tahapan-tahapan tertentu.


Terdapat dua tahapan usia anak hingga mencapai masa balighnya. Tahapan pertama
adalah sebelum tamyiz dan tahapan sesudah tamyiz. Tamyiz yaitu masa dimana anak-
anak telah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya.
Pencapaian usia tamyiz akan dipengaruhi dengan pelajaran, peringatan dan arahan dari
kedua orang tua yang dapat dipahami oleh anak seiring dengan pertumbuhan akal si
anak. Dalam dua tahapan tersebut orang tua memiliki penan penting dalam membina
akhlak remaja.

Pergaulan adalah kontak langsung antara individu dengan individu lain, atau
antara pendidik dengan anak didik. Pergaulan jugam memungkinkan menimbulkan

4
Ali Maulida, ‘Konsep Dan Desain Pendidikan Akhlak Dalam Islamisasi Pribadi Dan Masyarakat’, Edukasi Islami
Jurnal Pendidikan Islam, Vo. 02 (2013), 04, Juli.

February 19, 2023 9


10

pengertian yang mendalam antara tugas pendidik, yang wajib mendidik dan tugas anak
didik yang wajib belajar. Saling mengetahui karena pergaulan tersebut dapat
memudahkan usaha bimbingan dan pertolongan agar dilaksanakan dengan
sebaikbaiknya.

Indikator-indikator pergaulan Islami dalam penalitian ini antara lain menutup


Aurat, Islam telah mewajibkan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kehormatan diri dan kebersihan hati. Selanjutnya yaitu menjauhi perbuatan zina
(berkhalwat), Islam adalah agama yang menjaga kesucian.

Islam menjelaskan pergaulan Islami antara pria dan wanita yaitu, pria dan wanita
dapat menjaga dan mengendalikan pandangan matanya dan memelihara nafsu
seksualnya. Larangan berduaan sepasang muda-mudi tidak disertai mahramnya
(ikhtilat). Kemudian pengaturan shaf laki-laki dan perempuan dalam shalat
berjama‟ah, adalah termasuk usaha pencegahan dari kemungkinan akibat jelek bagi
kedua belah pihak dan rusaknya shalat itu sendiri.

Bersahabat dengan lawan jenis tentu bukan suatu hal yang diharamkan dalam
agama, akan tetapi agar tidak terjadi fitnah, maka alangkah baiknya, kita senantiasa
memperhatikan beberapa batasan-batasan dalam bergaul dengan lawan jenis. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bergaul dengan lawan jenis, diantaranya
yaitu :

1. Senantiasa menundukkan pandangan.


Menundukkan pandangan adalah suatu hal yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah saw karena sesungguhnya dengan menundukkan pandangan, akan menjadi
sebab Allah ridha kepadanya, dan akan senantiasa membuat qalbunya tentram. Sebab
mata aalah cerminan qalbu. Orang yang matanya liar melihat apa saja, qalbunya akan
menjadi tidak tenang. Sedangkan orang yang menundukkan pandangannya, berarti ia
menundukkan qalbunya dari syahwat dan nafsu. Namun kalau ia liar memandang ke
mana saja maka qalbunya ikut menjadi liar mengumbar nafsu5.

5
Anisa Maulidani, Fuady Anwar, and Wirdati Wirdati, ‘Implementasi Akhlak Terhadap Pergaulan Islami Pada
Remaja’, An-Nuha, 2.1 (2022), 1–13 <https://doi.org/10.24036/annuha.v2i1.107>.

February 19, 2023 10


11

Artinya :“Katakan kepada orang laki-laki yang beriman hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka” (An-Nur : 30)

Syaikhul islam Ibnu Tamuan berkata mengenai ayat ini, Allah Swt menjadikan
sikap menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan sebagai upaya paling kuat
untuk membersihkan jiwa itu mencakup hilangnya segala keburukan berupa perbuatan
keji, kezaliman, kesirikan, kedustaan, dan lainnya.

“Wahai Ali, janganlah engkau turutkan pandangan (pertama) dengan pandangan (ke-
2) karena engkau berhak (yakin tidak berdosa) pada pandangan (pertama) tetapi tidak
hak pada pandangan ke dua” (HR. Abu Daud, Tirmizi).

Di hadits juga menjelaskan tentang hal ini. Jarir bin Abdullah berkata, aku bertanya
kepada Rasulullah tentang pandangan tiba-tiba (tidak sengaja) maka beliau bersabda
“Palingkan pandanganmu” (HR. Muslim)

2. Menjaga hijab/ tidak berkhalwat


Hal yang kedua yang harus kita perhatikan dalam bergaul dengan lawan jenis
adalah agar kita senantiasa menjaga hijab, tidak terlalu bercampur baur dengan lawan
jenis agar kita senantiasa menjaga dijauhkan dari fitnah. Selain itu, kita dilarang untuk
berkhalwat atau berduan dengan lawan jenis. “Janganlah laki-laki berkhalwat dengan
seorang perempuan kecuali bersama mahrom” (HR. Muslim). Selain itu, di hadits lain

February 19, 2023 11


12

yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Hakim, Rasulullah Saw bersabda
“Ketahuilah tidaklah seorang laki-laki menyendiri dengan seorang wanita kecuali yang
ke tiga adalah syaitan.” Dan di hadits lainpun di katakan bahwa “Siapa saja yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangnlah sekali-kali menyendiri dengan
perempuan lain yang tidak disertai mahramnya. Karena ditempat yang sepi itu ada
setan yang senantiasa mengajak berbuat zina” (al-hadits)

3. Berkomunikasi untuk hal yang penting saja.


Untuk menghindari timbulnya perasaan saling mengagumi maka dianjurkan
untuk membatasi pergaulan dengan lawan jenis. Cukuplah berkomunikasi untuk hal-
hal yang penting dan hindari kebiasaan bercanda dengan lawan jenis karena ini bisa
menimbulkan rasa kagum yang akan berujung pada rasa cinta. Dan kemungkinan
terbesar, cinta ini adalah cinta yang hanya berlandas pada nafsu dan akan menodai
kesucian cinta itu. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa bersikap wara‟ dalam bergaul
dengan lawan jenis.

1.5 Ukhwah Islamiyah

Ukuwah Islamiyah adalah dasar keharmonisan bermasyarakat khususnya bagi


masyarakat muslim antara satu muslim dengan muslim yang lainnya. Yusuf Qardlawi
mengartikan ukhuwah sebagai bentuk kehidupan manusia dalam sebuah masyarakat
yang saling mencintai, saling berkomunikasi dan tolong menolong.

Tafsir Jalalain mengatakan bahwa maksud dan pada 'ikhwah' dalarn ayat
tersebut adalah 'al ikhwah fiddin, yakni persaudaraan dalam satu agama Islam. Adapun
kata Islamiyah yang disandarkan atas kata 'ukhuwah' memberi pengetahuan kepada
kita bahwa sebenarnya yang menyatukan kita adalah agamanya Allah 'Islam', agama
yang didakwahkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Faktor adanya ukhuwah
islamiyyah diantaranya yaitu :

February 19, 2023 12


13

 Keanekaragaman Budaya Bangsa Indonesia


 Benturan antar budaya
 Fanatisme Buta
 Perbedaan Madzab
 Adanya Aliran atau Faham Keagamaan Yang Menyimpang dari Prinsip Dasar
Ajaran Islam.
Lalu bagaimana caranya merajut ukhuwah islamiyah dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya di Indonesia. Jika dilihat dari berbagai faktor adanya ukhuwah
Islamiyah maka cara merajut ukhuwah islamiyah sebagai berikut, yaitu:
 Menegakkan Prinsip Islam dalam Masyarakat yang Multi
 Menegakkan Toleransi Beragama
 Menjalin Hubungan Toleransi dengan Ukhuwah (persaudaraan) Sesama
Muslim
 Menjalin Hubungan Toleransi Dengan antar umat beragama (Non Muslim)
 Menjalin Toleransi Dalam Praktik Sejarah Islam

khuwah Islamiyah bisa kita artikan sebagai persaudaraan di antara umat islam,
dimana persaudaraan diantara seorang muslim diibaratkan sebagai bangunan yang
kokoh yang sedang menguatkan. Sebagai umat islam, ada hal-hal yang harus
ditunaikan anatar sesama umat islam sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah dalam
sabdanya :

“Apabila engkau berjumpa dengannya, ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu,


penuhilah, apabila dia meminta nasehat kepadamu berilah nasehat, apabila dia bersin
dan mengucapkan Alhamdulillah, ucapkanlah Yarhamukallah, apabila dia sakit,
jenguklah dan apabila dia meninggal dunia, antarkanlah jenazahnya” (HR. Bukhari
Muslim)

Hak seorang muslim sebagaimana yang disebutkan dalam hadits diatas diantaranya,
yaitu :

1. Apabila engakau berjumpa dengannya, ucapkanlah salam. Dari Abu Hurairah r.a.,
ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

February 19, 2023 13


14

“Kalian tidak akan masuk surga, kecuali dengan beriman. Kalian tidak akan
beriman, kecuali dengan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada
sesuatu yang jika kalian lakukan, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah
salam di antara kalian!” (HR. Muslim)

Salam merupakan salah satu dari nama-nama Allah menyebarkan salam


berarti banyak menyebut Allah, sebagaimana difirmankan oleh Allah, sebagaimana
difirmankan oleh Allah,

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”(QS. AL-Ahzab: 35)

Beberapa kejahatan yang gagal dengan adanya kalimat as-salamu „alaikum!


Beberapa banyak kebaikan diperoleh dengan kalimat, as-salamu „alaikum!
Beberapa banyak hubungan persaudaraan terjalin dengan kalimat as-salamu
„alaikum6!

2. Apabila dia sakit, jenguklah. Ada pahala yang besar dalam perbuatan ini dan
menjenguk orang yang sakit sangat dinjurkan. Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa menjenguk orang yang sakit, maka ia akan selalu berada dalam
kebun surga.” Orang-orang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud
dengan kebun surga itu?” Rasulullah menjawab, “Buah-buahnya.” (HR.Muslim)

Ada banyak nilai positif dalam menjenguk orang yang sakit. Di antaranya:
mendoakannya, mendapakan pahala dari menjenguknya, terutama dalam
menghibur keluarganya. Bukhari meriwayatkan dari Jabir ibn Abdillah, “Aku
sedang sakit dan Rasulullah bersama Abu Bakar menjengukku dengan jalan kaki.
Ketika itu aku sedang pingsan. Nabi segera mengambil air wudhu kemudian
meneteskan air wudhu itu kepalaku. Ketika tersadar, ternyata itu Nabi.”

6
Siti Aminah, ‘Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam Keanekaragaman Budaya Dan Toleransi Antar Agama’, Cendekia,
13.1 (2015), 46–55.

February 19, 2023 14


15

3. Apabila dia meninggal dunia antarkanlah jenazahnyaSeperti yang tertera dalam


hadits berikut :

“Barangsiapa yang mengantarkan jenazah seorang islam dengan rasa Iman dan
karena Allah sematadia menghadirinya sampai di shalati dan sampai selesai
penguburannya, maka ia telah kembali dengan mendapat dua qirath tiap-tiap qirat
itu semisal besarnya gunung uhud.” (HR. Bukhari)

Nafi‟ berkata, “Diceritakan kepada Ibnu Umar bahwa Abu Hurairah berkata,
“Barangsiapa yang mengiringkan jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath.‟ Ibnu
Umar berkata, „Abu Hurairah terlalu banyak mengatakannya kepada kami.‟ Lalu
Aisyah membenarkan Abu Hurairah seraya berkata, „Aku mendengar Rasulullah
bersabda begitu.‟ Kemudian Ibnu Umar berkata, „Sungguh kami telah
mengabaikan banyak qirath.”

Rangkuman

1. Akhlak secara bahasa adalah budi pekerti atau perangai. Sedangkanmenurut istilah
ialah suatu pengetahuan yang menjelaskan arti baik buruk,tujuan perbuatan, dan
juga sebagai pedoman yang harus diikuti untuk menjadi syarat terbentuknya
masyarakat yang baik lagi islami.).
2. Akhlak bertujuan untuk menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan
sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang lainnya. akhlak yang
baik itu sangat berperan penting dalam membangunperadaban dalam
bermasyarakat.
3. Akhlak itu dapat mengantarkan seorang hamba dekat dengan Tuhannya, orang
yang suka berderma akan dekat dengan Allah, dekat dengan Syurga, dekat dengan
manusia, serta jauh dari neraka. Maka dari itu, kita harusmemahami pentingnya
perananan akhlak di dalam masyarakat menurutpandangan agam Islam.

February 19, 2023 15


16

Daftar Pustaka

Aminah, Siti, „Merajut Ukhuwah Islamiyah Dalam Keanekaragaman Budaya Dan Toleransi
Antar Agama‟, Cendekia, 13.1 (2015), 46–55

„Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga, Tetangga, Dan Lingkungan‟, 1 (2021), 22–30

Masyarakat, Prodi Kesehatan, „AKHLAK BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA DALAM


ISLAM 1 Fakhriyah Fatimiyah, 2 Muh. Ilham Syamsuddin, 3 An-Nisa Nur Fradillah‟, 1–8

Maulida, Ali, „Konsep Dan Desain Pendidikan Akhlak Dalam Islamisasi Pribadi Dan
Masyarakat‟, Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, Vo. 02 (2013), 04, Juli

Maulidani, Anisa, Fuady Anwar, and Wirdati Wirdati, „Implementasi Akhlak Terhadap
Pergaulan Islami Pada Remaja‟, An-Nuha, 2.1 (2022), 1–13
<https://doi.org/10.24036/annuha.v2i1.107>

Musthofa, and Mudis Fikra, Widarda, „Etika Bertamu Dan Menerima Tamu Dalam Pesan
Rasulullah: Studi Takhrij Dan Syarah Hadis Sulthon‟, Gunung Djati Conference Series, 8
(2022), 73–92

February 19, 2023 16


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Mata Pembelajaran : Akhalak dan Tasawuf


Materi : Akhlak Kepada Masyarakat
Nama Mahasiswa : Anggara Prasetya (2211010252)
: Anggun Cahya Saputri (2211010253)
: Evtria Annisa (2211010283)

A. Kompetensi Dasar
Mengetahui dan memahami akhlak kepada masyarakat dan pentingnya
mengetahui akhlak dalam bertamu serta menerima tamu, mengatahui pentingnya
berhubungan baik dengan tetangga, berhubungan baik dengan masyarakat, adab
dalam pergaulan muda mudi serta ukhuwah islamiyah.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengetahui dan mengenali apa itu akhlak kepada
masyarakat.
2. Peserta didik dapat mengetahui cara bertamu dan menerima tamu.
3. Peserta didik dapat mengetahui cara berhubungan baik dengan tetangga.
4. Peserta didik dapat mengetahui cara berhubungan baik dengan masyarakat.
5. Peserta didik dapat mengetahui adab dalam pergaulan muda mudi serta
ukhuwah islamiyah.
C.Langkah Kerja
1.Baca petujuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan.
2. Isilah data sesuai dengan materi yang telah disampaikan,siswa diperkenankan
berdiskusi dengan teman namun tidak diperbolehkan mencontek jawaban.
3. LKPD dikumpulkan tepat waktu kepada guru agar tidak mendapat pengurangan
nilai.
D. Latihan Soal
Aktivitas 1
Petunjuk pengerjaan :
1. Pelajarilah dan Kenalilah asal-usul tasawuf yang ada di materi yang telah disiapkan.
2. Isilah tabel kosong dibawah ini sesuai berdasarkan gambar disampingnya.

1. Apa yang dimaksud dengan akhlak kepada masyarakat?


Jawaban: Akhlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan
atau kehidupaan.

2. Bagaimanakah akhlak dalam bertamu?


Jawaban:
 mengucapkan salam dan meminta izin untuk memasuki rumah
 tidak mengintip ke dalam rumah jika tidak ada jawaban
 rela menerima keadaan rumah yang dimasuki
 menjaga pandangan dan pendengaran atas apa-apa yang terjadi di dalam
rumah
 tidak berlama-lama dalam bertamu, cukup sesuai dengan kebutuhan
 disunnahkan untuk mendoakan tuan rumah agar mendapatkan berkah dari
Allah Swt.
 dilarang meminta hidangan selain makanan yang telah dihidangkan
 izin pamit untuk pulang kepada penghuni rumah
 Menghargai privasi pemilik rumah seperti tidak memeriksa ruangan rumah
atau masuk ke ruangan pribadi pemilik rumah
 tidak berkata-kata negatif seperti mengumpat atau menghina saat bertamu.

3. Bagaimanakah akhlak dalam menerima tamu?


Jawaban:
 Mengucapkan atau Menjawab Salam
 Berpakaian Rapi dan Sopan
 Bersalaman dan Menyambutnya
 Menerima Tamu saat Ada Mahramnya
 Menyajikan Hidangan
 Melayani Tamu yang Menginap
 Mengantarkan Tamu saat Pulang
4. Sebutkan akhlak terhadap masyarakat?
Jawaban: Akhlak dalam bermasyarakat yaitu bertamu dan menerima tamu, menjaga
hubungan baik dengan tetangga, adab dalam pergaulan muda mudi, dan ukhuwah
Islamiyah.

5. Apa yang dimaksud dengan hubungan baik dengan tetangga?


Jawaban: Tetangga ialah orang yang tinggalnya berdekatan dengan tempat tinggal
seseorang, sejak dari rumah pertama hingga rumah ke 40,atau penghuni yang tinggal
disekeliling rumah kita, yang selalu mengetahui keadaan kita terlebih dahulu
dibandingkan saudara dan famili-familinya yang berjauhan. Tetangga adalah orang
pertama yang akan membantu kita dikala kita sedang membutuhkan pertolongan,
oleh karena itulah kita perlu menjaga hubungan baik dengan tetangga.

6. Bagaimana cara kita menjaga hubungan baik dengan tetangga?


Jawaban: Saling tegur sapa, bersikap ramah dengan tetangga, saling tolong
menolong, berbuat baik kepada tetangga, menjaga hak-haknya, saling menghormati
dan menghargai,saling berbagi, tidak bergosip serta menjaga lingkungan.

7. Sebutkan cara menjaga hubungan baik dengan masyarakat?


Jawaban:
 Saling tolong menolong
 Tawadhu(merendahkan diri terhadap sesama)
 Bergotong royong
 Bertoleransi terhadap agama
 Musyawarah
 Menghargai pendapat orang lain.
8. Jelaskan apa yang dimaksdu dengan tawadhu?
Jawaban: Tawadhu adalah memelihara pergaulan dan hubungan dengan sesama
manusia, tanpa perasaan melebihkan diri sendiri di hadapan orang lain. Selain itu,
tawadhu juga mengandung pengertian tidak merendahkanorang lain. Tawadhu tidak
akan menjadikan seseorang menjadi rendah dantidak terhormat, justru sebaliknya
akan menyebabkan diri memperoleh ketinggian dan kemuliaan.

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergaulan muda mudi?


Jawaban: Pergaulan anatara muda mudi (lawan jenis) menurut syari'at islam
adalah pergaulan yang dilakukan seorang muda mudi dalam kehidupan sehari-hari
atau berinteraksi terhadap sesama manusia yang didasarkan kepada Al- Qur'an dan
Hadist,

10. Bagaimana strategi menerapkan ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan masyarakat


modern sekarang ini?
Jawaban: Terdapat 3 cara untuk menjaga ukhuwah islamiyah dalam menghadapi era
new normal ini:
 Menjaga silaturahmi dan saling bertukar hadiah.
 Selalu Mengucapkan salam apabila berjumpa, bukan hanya mengangkat
tangan saja.
 Saling maaf memaafkan dengan saudara kita walaupun hanya menggunakan
media sosial.

11. Mengapa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk


memuliakan orang yang sedang bertamu?
Jawaban: Karena kedudukannya yang mulia lagi utama, ajaran Islam memerintahkan
umatnya untuk memuliakan tamu. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR
Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
12. Bagaimana cara untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari hari?
Jawaban:
 Menegakkan sholat lima waktu
 Menebarkan salam dan dilarang bersikap acuh
 Memenuhi hak antar sesama umat Muslim
 Saling tolong-menolong
 Saling memaafkan
 Menjauhi perbuatan maksiat
 Saling mendoakan dalam kebaikan
Lembar Penilaian Peserta Didik
(LPPD)
Perubahan Tingkah Laku
Berdoa sebelum Memberi pada Mengucap
dan sesudah saat awal syukur Ketika
No Nama siswa L/P belajar pembelajaran berhasil
dan akhir mengerjakan
pembelajaran tugas

BT MT MB BT MT MB BT MT MB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Perubahan Tingkah Laku


Disiplin Keaktipan Sportivitas
No Nama siswa L/P
BT MT MB BT MT MB BT MT MB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan : 1. BT : Belum Terlihat
2. MT : Mulai Terlihat
3. MB : Mulai Berkembang

Anda mungkin juga menyukai