Anda di halaman 1dari 6

HADIST-HADIST MENGHORMATI HAK-HAK TETANGGA

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Hadis-hadis Dakwah

Oleh
Aisyiyah Raihan Fadhillah Ismail 2101030060
Rosna 2101030057

Dosen Pembimbing
Dr. Adilah Mahmud, M.Sos.I.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022-2023
PENDAHULUAN

BAB I

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan ini kita bertempat tinggal sehingga kita tidak akan lepas
dari tetangga. Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang berubah dan
bertumbuh,1 saling membutuhkan dan saling mempengaruhi. Hubungan manusia
merupakan perbuatan yang harus dilakukan agar jalinan silaturahmi semakin
harmonis. Tetangga dapat dikatakan sebagai saudara.Agama Islam juga sangat
menganjurkan untuk memuliakan tetangga dan merupakan salah satu bagian dari
keimanan seorang hamba.1

Di antara bentuk kepedulian agama Islam pada kehidupan sosial adalah


adanya aturan dalam bertetangga. Islam memberikan hak-hak dan tanggungjawab
bagi semua orang atas tetangganya. Karenanya, seorang muslim harus
memperhatikannya. Islam mengajarkan kepedulian kepada sesama manbusia
dalam konteks bertetangga, baik berdasarkan hubungan darah maupun dekatnya
tempat tinggal.2

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Bagaimana Hadis Menghormati Hak-hak Tetangga?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Hadis Menghormati Hak-hak Tetangga

1
Nur Sriastuti Supriadi, “Hadis Tentang Menghormati Tetangga Dan Aplikasinya Pada Masyarakat
Desa Karella” (2017), http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/%0Ahttp://repositori.uin-
alauddin.ac.id/6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf.
2
“Ini-8-Hak-Tetangga-Yang-Harus-Dipenuhi-Menurut-Akhlak-Islami-WuS16 @ Islam.Nu.or.Id,”
n.d., https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/ini-8-hak-tetangga-yang-harus-dipenuhi-menurut-
akhlak-islami-wuS1.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadis Menghormati Hak-hak Tetangga

Syekh Hafidz Hasan Mas’udi dalam kitab Taisirul Khalaq fi ‘Ilmil Akhlaq
menjelaskan, bahwa tetangga adalah setiap orang yang tempat tinggalnya berdekatan
dengan kita. Ukuran dekat dalam hal ini adalah dengan jarak 40 rumah dari setiap
arah, yaitu timur, barat, utara, dan selatan. Dengan demikian, orang yang tempat
tinggalnya masih berada dalam jarak 40 rumah, ia adalah tetangga yang harus
dipenuhi hak-haknya.

Adapun hak-hak tetangga yang harus dipenuhi merujuk hadits di antaranya


adalah berbuat baik kepada mereka. Jika membutuhkan pertolongan, maka kita siap
untuk menolongnya, sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah saw: ‫َأتَ ْدرُوْ نَ َما‬
ُ‫ص ْيبَةٌ َع َز ْيتَه‬ َ ‫ َوِإ ْن َأ‬،ُ‫صابَهُ َخ ْي ٌر هَنَّْأتَه‬
ِ ‫صابَ ْتهُ ُم‬ َ ‫ َوِإ ْن َأ‬،ُ‫ك َأ ْق َرضْ تَه‬ َ ‫ وَِإ ْن اِ ْستَ ْق َر‬،ُ‫ار؟ ِإ ِن ا ْستَعَانَ بِكَ َأ َع ْنتَه‬
َ ‫ض‬ ِ ‫ق ْال َج‬
ُّ ‫َح‬
Artinya, “Apakah kalian tahu, apa saja hak tetangga? (Yaitu), jika dia meminta tolong
kepadamu, kamu harus menolongnya. Jika dia meminta pinjaman, engkau harus
memberikan pinjaman. Jika dia mendapatkan kebaikan, engkau menyampaikan
selamat untuknya. Jika dia ditimpa musibah, engkau harus menghiburnya.” (HR at-
Thabarani).

Syekh Hafidz Hasan Mas’udi dalam kitab akhlaknya menambah 8 hak tetangga
yang harus dipenuhi, yaitu; (1) memberi salam terlebih dahulu kepadanya; (2)
membalas kebaikannya; (3) menjenguknya ketika sakit; (4) memberikan ucapan
selamat ketika mendapatkan kebahagiaan; (4) turut berduka cita jika dia tertimpa
musibah; (5) tidak memandang istri, anak perempuan, dan pembantu perempuannya;
(6) menghindari sesuatu yang tidak membuatnya bahagia; (7) menyambut tetangga
dengan wajah berseri-seri dan penuh hormat; dan (8) memberikan hak-haknya yang
bersifat materi.
Ini Sikap Teladan dari Malik bin Dinar Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Islam memposisikan tetangga di tempat yang sangat mulia. Masing-masing
dari setiap manusia harus menyadari hal ini, karena menyadarinya merupakan bentuk
kepatuhan terhadap ajaran Islam itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, orang yang tidak
memberikan hak-hak tetangga, sama halnya dengan tidak patuh pada Islam.

Adapun anjuran untuk berbuat baik kepada tetangga sebagaimana ditegaskan oleh
Rasulullah saw dalam hadits: ‫يرا ِن ِع ْن َد هللا‬ ِ ‫َخ ْي ُر اَألصْ َحا‬
َ ِ‫ب ِع ْن َد هللا تَ َعالَى خَ ْي ُرهُ ْم ل‬
ِ ‫ َوخَ ي ُر‬،‫صا ِحبِ ِه‬
َ ‫الج‬
ِ ‫ تَ َعالَى َخ ْي ُرهُ ْم لِ َج‬Artinya, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling
‫ار ِه‬
baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang
paling baik kepada tetangganya.” (HR at-Tirmidzi). 3

hak-hak tetangga atas kita. Dalam musnad al-Bazzar dari hadits Jabir bahwa
Rasulullah bersabda :

‫ و جار له ثالثة حقوق وهو‬,‫ و جار له حقان‬,‫ جار له حق واحد وهو أدنى الجيران حقا‬: ‫الجيران ثالثة‬
‫ فأما الذي له حقان فجار‬,‫ له حق الجوار‬, ‫ فأما الذي له حق واحد فجار مشرك ال رحم له‬,‫أفضل الجيران حقا‬
‫ فأما„ الذي له ثالثة حقوق فجار مسلم ذو رحم فله حق اإلسالم و حق الجوار‬,‫مسلم له حق اإلسالم و حق الجوار‬
‫و حق الرحم‬. Artinya: “Tetangga itu ada tiga macam, yaitu tetangga yang mempunyai
satu hak, dia adalah tetangga yang memiliki hak paling rendah. Lalu tetangga yang
mempunyai dua hak, dan tetangga yang mempunyai tiga hak, dia adalah tetangga
yang memiliki hak paling utama. Adapun tetangga yang mempunyai satu hak, maka
dia adalah tetangga musyrik (kafir) yang tidak mempunyai hubungan kerabat
baginya, dia mempunyai hak tetangga. Adapun tetangga yang mempunyai dua hak,
maka dia adalah tetangga muslim, dia mempunyai hak Islam dan hak tetangga.
Adapun tetangga yang mempunyai tiga hak ialah tetangga muslim yang masih
mempunyai hubungan kerabat, dia mempunyai hak tetangga, hak Islam, dan hak
kerabat”.4

3
Ibid.
4
“Makalah-Ulumul-Hadist-Menghormati @ Afidaza.Blogspot.Com,” n.d.,
https://afidaza.blogspot.com/2016/09/makalah-ulumul-hadist-menghormati.html?m=1.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Segala hal yang berhubungan dengan tetangga, maka dapat kita simpulkan
bahwa : Pertama, kita tahu bahwa memuliakan tetangga adalah suatu
kewajiban kita sebagai seorang mu’min yang percaya kepada Allah SWT, dan
Hari Akhir, dan berkuranglah keimanannya seorang yang tidak memuliakan
tetangganya. Kedua, sungguh menyakiti tetangga merupakan hal yang tidak
mulia sama sekali dalam Islam sehingga membuat pelakunya dilecehkan oleh
tetangganya dan menimbulkan pertikaian dan perselisihan diantaranya.
Ketiga,memiliki tetangga yang baik merupakan salah satu impian kita karena
salah satu kebahagian seseorang adalah memiliki tetangga yang baik.

Jadi, kalaulah semua orang dapat memuliakan tetangganya maka tidaklah


ada pertikaian dan perselisihan diantara mereka, kehidupan yang penuh
dengan kedamaian dan kerukunan sehingga terbentuklah Baldatun Thoyyibah
wa Rabbun Ghafur.

B. Saran

Akhirnya pada akhir tulisan saya ini, saya mengharap kepada pembaca
untuk kiranya mema’afkan saya jika terdapat hal-hal yang kurang tepat dan
benar karena sesungguhnya tulisan saya ini tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan dan sungguh kebenaran hanyalah milik Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
DAFTAR PUSTAKA

Supriadi, Nur Sriastuti. “Hadis Tentang Menghormati Tetangga Dan Aplikasinya Pada
Masyarakat Desa Karella” (2017).
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6548/%0Ahttp://repositori.uin-alauddin.ac.id/
6548/1/Nur Sriastuti Supriadi.pdf.

“Ini-8-Hak-Tetangga-Yang-Harus-Dipenuhi-Menurut-Akhlak-Islami-WuS16 @
Islam.Nu.or.Id,” n.d. https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/ini-8-hak-tetangga-
yang-harus-dipenuhi-menurut-akhlak-islami-wuS16.

“Makalah-Ulumul-Hadist-Menghormati @ Afidaza.Blogspot.Com,” n.d.


https://afidaza.blogspot.com/2016/09/makalah-ulumul-hadist-menghormati.html?
m=1.

Anda mungkin juga menyukai