ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menjadi pedoman bagi masyarakat secara keseluruhan tentang
bagaimana bersikap dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam dalam bermasyarakat, dan
bernegara. Hal ini dinilai sangat penting dengan melihat banyaknya fenomena dan kasus dimana
pemahaman dan kesadaran warga negara yang harus memiliki moralitas dalam menjalankan segala
tindakan yang bertanggung jawab atas kebaikan dan pembangunan negara semakin memudar.
Pesatnya arus modernisasi dan globalisasi turut menyebabkan melemahnya kesadaran masyarakat
untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pedoman perilaku. Keutuhan
dan persatuan etnis apalagi bangsa kita adalah bangsa yang sangat beragam dalam segala aspek
1
A. PENDAHULUAN
menunaikan dan menjaga akhlak yang baik serta menjauhi dan meninggalkan akhlak yang
buruk. Akhlak merupakan dimensi nilai dari Syariat Islam. Kualitas keberagaman justru
ditentukan oleh nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau tidak sah,
maka akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan, misalnya beramal dilihat dari
keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusu’annya, berjuang dilihat dari kesabarannya, haji
dari kemabrurannya, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan perbuatan, harta dilihat dari
aspek mana dari mana dan untuk apa, jabatan dilihat dari ukuran apa yang telah diberikan,
Dengan demikian, dikarenakan akhlak merupakan dimensi nilai dari Syariat Islam,
maka Islam sebagai agama yang bisa dilihat dari berbagai dimensi, sebagai keyakinan,
sebagai ajaran dan sebagai aturan. Agama Islam sebagai aturan atau sebagai hukum
dimaksud untuk mengatur tata kehidupan manusia. Sebagai aturan, agama atau sebagai
hukum dimaksud untuk mengatur tata kehidupan manusia. Sebagai aturan, agama berisi
perintah dan larangan, ada perintah keras (wajib) dan larangn keras (haram), ada juga
sebagai umat yang senantiasa bersosialisasi, berinteraksi dengan yang lainnya, khususnya
umat muslim, sudah sepantasnya kita menampilkan akhlak mulia yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah saw dan para sahabat beliau yang diridhoi oleh Allah SWT.
kehidupan sehari-hari.
2
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak
Secara etimologis (lugbatan), akhlaq dalam Bahasa Arab adalah bentuk jamak dari
khuluq yang berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata
khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq ”Pencipta”, makhluk (yang
diciptakan) dan khalq (penciptaan). Dengan asal tersebut maka definisi akhlaq adalah tata
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Kesamaan akar kata
Akhlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang
dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan atau
kehidupaan.
Kita harus memperhatikan saudara (kaum muslim semuanya) dan juga tetangga
kita. Tetangga selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan. Seperti yang diriwayatkan dari
Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah beriman seseorang dari kalian
Bukhari)
3
Dari hadits shahih bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak masuk surga orang
berakhlak baik biasanya senang dengan bertamu atau silaturahim karena ini dapat
menguatkan hubungan sesama muslim. Beberapa hal kegiatan dalam masyarakat yaitu:
Bertamu
penghuni rumah dan setelah itu mengucapkan salam. Allah SWT berfirman :
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian
itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur 24: 27).
Menerima tamu
Salah satu akhlak yang terpuji dalam Islam adalah menerima dan memuliakan
Sebagai seorang muslim yang baik maka hendaklah kita senantiasa memperlakukan
4
c) Adab pergaulan dengan lawan jenis
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bergaul dengan lawan jenis,
diantaranya yaitu:
d) Ukhuwah Islamiyah
dimana persaudaraan diantara seorang muslim diibaratkan sebagai bangunan yang kokoh
Akhlak dalam bernegara perlu untuk disadari oleh kita agar kita dapat menjadi
semakin sensitif terhadap persoalan yang terjadi pada bangsa dan negara kita. Bukan hanya
hal ini didorong dengan kekhawatiran akan bobroknya generasi kita, apabila tidak dibekali
dengan pengetahuan tentang akhlak yang cukup, untuk menjalani kehidupan kedepannya.
1. Musyawarah
Musyawarah berasal dari kata “Syawara” yaitu berasal dari Bahasa Arab yang
berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Istilah-istilah
lain dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal
dengan sebutan “syuro”, “rembug desa”, bahkan “demokrasi”. Adapun salah satu ayat
dalam Al – Qur’an yang membahas mengenai Musyawarah adalah surah Al-Syura ayat 38:
5
َ صالةَ َوأَم ُر ُهم ش
ُورى بَينَ ُهم َو ِم َّما َّ ِين است َ َجابُوا ِل َربِِّ ِهم َوأَقَا ُموا ال
َ َوالَّذ
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
2. Menegakkan keadilan
Istilah keadilan berasal dari kata ‘adl (Bahasa Arab), yang mempunyai arti antara
lain sama dan seimbang. Dalam pengertian pertama, keadilan dapat diartikan sebagai
membagi sama banyak, atau memberikan hak yang sama kepada orang-orang atau
kelompok dengan status yang sama. Dalam pengertian kedua, keadilan dapat diartikan
dengan memberikan hak seimbang dengan kewajiban, atau memberi seseorang sesuai
dengan kebutuhannya.
Ma’ruf secara etimologis berarti yang dikenal, sebaliknya munkar adalah sesuatu
yang tidak dikenal. Yang menjadi ukuran ma’ruf atau munkarnya sesuatu ada dua, yaitu
agama dan akal sehat atau hati nurani. Bisa kedua-duanya sekaligus atau salah satunya.
Semua yang diperintahkan oleh agama adalah ma’ruf, begitu juga sebaliknya, semua yang
6
Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT adalah pemimpin orang-orang yang
beriman :“Allah Pemimpin orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
adalah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka itu
At-thaghut adalah segala sesuatu yang disembah (dipertuhan) selain dari Allah
SWT dan dia suka diperlakukan sebagai Tuhan tersebut. Menurut Sayyid Qutub, Thaghut
adalah segala sesuatu yang menentang kebenaran dan melanggar batas yang telah
digariskan oleh Allah SWT untuk hamba-Nya. Dia bisa berbentuk pandangan hidup,
C. SIMPULAN
Akhlak adalah nilai pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar
dalam jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural,
dan refleks. Jadi, jika nilai islam mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka
hubungan baik dengan tetangga, adab dalam bergaul dengan lawan jenis dan ukhuwah
amar ma`ruf nahui munkar serta hubungan pemimpin dengan yang dipimpin.
7
DAFTAR PUSTAKA
2022)