Anda di halaman 1dari 22

Syariah :

Aktualisasi
Ajaran Islam
Kelompok 4:

1. Rendi Rivaldi (197011037)

2. Reni Alfiatun M (197011053)

3. Rizki Maulana (197011002)


Definisi Syariah

 Secara etimologis syariah atau syara’ menurut kata dasarnya berarti jalan
ke sumber air atau jalan terang yang harus dilalui atau jalan yang harus
diikuti oleh orang-orang beriman.
 Secara terminologis syariah dalam banyak pengertian ulama islam
adalah aturan-aturan atau hukum-hukum tuhan yang tertuang dalam al-
quran dan sunah nabi Muhammad SAW.
 Syariah adalah ketentuan Allah Swt yang bersifat universal, bukan hanya
berlaku untuk suatu tempat dan masa yang terbatas, tetapi menembus
ruang dan waktu
Konsep Syariah

Secara umum syariah adalah seluruh


hukum-hukum yang dibebankan Allah ‘azza wajalla
kepada hamba-Nya yang telah dijelaskan kepada
mereka dalam wahyu-Nya dan oleh lisan rasul-Nya
Maqashidus Syariah

 Ada 5 (lima) bentuk maqashid syariah atau yang disebut dengan kulliyat al-
khamsah(lima prisip umum). Kelima maqashid tersebut yaitu:
 1. Hifdzu din(melindungi agama)
 2. Hifdzu nafs(melindungi jiwa)
 3. Hifdzu aql(melindungi pikiran)
 4. Hifdzu mal(melindungi harta)
 5. Hifdzu nasab(melindungi keturunan).
1. Hifdzu din(melindungi agama)

Contoh hifdzu din :


 Beriman kepada Allah Azza wa Jalla, mencintai-Nya, mengagungkan-Nya,
mengetahui Asmâ dan Sifat Allah.
 Berpegang teguh dengan agama, mempelajarinya, lalu mendakwahkannya.
 Menjauhi dan memperingatkan dari perbuatan syirik dan riya’.
 Taat beribadah kepada Allah Swt.
 Melaksanakan rukun islam
2.Hifdzu nafs(melindungi jiwa)

Contoh hifdzu nafs:


 Pada saat darurat (sangat terpaksa), wajib memakan apa saja demi
menyambung hidup, meskipun yang ada saat itu sesuatu yang haram pada
asalnya.
 Memenuhi kebutuhan diri, berupa makanan, minuman dan pakaian.
 Mewajibkan pelaksanaan qishash (hukum bunuh bagi yang membunuh, jika
sudah terpenuhi syarat-syaratnya, Red.) dan mengharamkan menyakiti atau
menyiksa diri
3. Hifdzu aqli (melindungi pikiran)

Contoh hifdzu aqli :


 Tidak mengonsumsi narkoba
 Tidak merokok
 Tidak meminum minuman yang memabukkan, seperti : khamr, wine, dan
minuman keras lainnya
 Memberikan sanksi bagi pengguna narkoba
4. Hifdzu mal(melindungi harta)

Contoh hifdzu mal:


 Islam mewajibkan beramal dan berusaha.
 Memelihara harta manusia dalam kekuasaan mereka.
 Islam menganjurkan bershadaqah, memperbolehkan jual beli dan hutang-
piutang.
 Islam mengharamkan perbuatan zhalim terhadap harta orang lain dan wajib
menggantinya.
 Kewajiban menjaga harta dan tidak menyia-nyiakannya.
5. Hifdzu nasab(melindungi keturunan).
Contoh hifdzu nasab :
 Anjuran untuk melakukan pernikahan.
 Persaksian dalam pernikahan.
 Kewajiban memelihara dan memberikan nafkah kepada anak, termasuk
kewajiban memperhatikan pendidikan anak.
 Mengharamkan nikah dengan pezina.
 Melarang memutuskan untuk thalaq jika tidak karena terpaksa.
Antara fiqih dan Syariat
Dari segi ruang lingkup, ternyata syariat lebih luas dari ruang lingkup fikih, karena syariat
mencakup masalah aqidah, akhlak, ibadah, muamalah, dan segala sesuatu yang terkait
dengan ketentuan Allah Swt kepada hambanya. Sedangkan ruang lingkup fikih terbatas
masalah teknis hukum yang bersifat amaliyah atau praktis saja, seperti hukum-hukum
tentang najis, hadats , wudhu’, mandi janabah, tayammum, istinja, salat, zakat, puasa, jual-
beli, , sewa, gadai, kehalalan makanan dan seterusnya.
 Syariah:
 Berasal dari Al-Qur'an dan As-sunah
 Hukumnya bersifat Qath'i (tidak berubah)

 Hukum Syariatnya hanya Satu (Universal)


 Langsung dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur'an
 Fiqih:
 Karya Manusia yang bisa Berubah
 Hukumnya dapat berubah
 Banyak berbagai ragam
 Berasal dari Ijtihad para ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia yang
dirumuskan oleh Mujtahid
Fungsi syariat
Ibnu Qoyyim aljawziyah menjelaskan bahwa syariat mengamankan kepentingan
manusia di dunia ini dan di hari kemudian , secara utuh syariat adalah keadilan, rahmat,
dan kearifan.
Untuk mencapai tujuan yang dimaksud tersebut terbagi 3 :
1. Mendidik Individu
2. Menegakan keadilan
3. Mewujudkan kemaslahatan bagi manusia
Intinya adalah untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang positif kepada
manusia agar mereka dapat melaksanakan tugas hidupnya di dunia dengan benar
menurut kehendak Allah.
Fungsi Syariat
Jadi syariah islam dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan dan mengarahkan kepada pencapaian positif tujuan dari
penciptaan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi ini.
2. Untuk menujukkan dan mengarahkan manusia kepada pencapaian tujuan dalam misi
hidupnya sebagai khalifah Allah di muka bumi ini, yaitu kesejahteraan lahir batin dan
terhindar dari kesesatan.
3. Untuk menunjukkan jalan positif menuju tercapainya kebahagiaan abadi hidup di
dunia dan akherat, sebagaimana dikehendaki petunjuk dan firman Allah tentang doa
yang seyogyanya senantiasa diucapkan setiap Muslim, paling tidak sehabis
melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam.
Penerapan Syariat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Hubungan Dalam Keluarga


Berbakti Kepada Orang Tua
Hubungan anak dengan orang tua merupakan hubungan yang istimewa yang terkait erat
dengan sebab perkawinan dan pewarisan. Karena itu ajaran Islam memberikan penekanan
terhadap hubungan anak-orang tua ini bukan hanya semata-mata hubungan antar manusia,
melainkan hubungan yang khas, yaitu mengembangkan hubungan yang baik atau birrul
walidain.
Contoh sikap berbakti kepada orang tua yaitu;
1. Mematuhi perintah yang mereka berikan dengan baik.
2. Mendengarkan nasehat orang tua dan menjalankannya.
3. Mendoakan orang tua.
.
 Menyayangi Keluarga
Menyayangi keluarga merupakan salah satu aktualisasi
ajaran Islam yang harus ditampilkan dalam perilaku
seorang muslim. Menyayangi keluarga ditampilkan dalam
bentuk pemberian kasih sayang kepada seluruh anggota
keluarga.
Contoh sikap menyayangi keluarga yaitu;
1. Sopan santun terhadap anggota keluarga.
2. Tidak berkata kasar atau membentaknya.
3. Menjaga nama baik keluarga.
2. Hubungan Dengan Masyarakat

 Menegakkan Keadilan
Menegakkan keadilan merupakan bentuk aktualisasi ajaran Islam dalam
hubungan seorang muslim dengan masyarakat. Adil merupakan kebutuhan asasi
setiap orang dan setiap muslim senantiasa menjaga asas ini dengan cara berpihak
kepada keadilan dan berusaha menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat.
Misalnya : Ketika ada seorang pencuri yang sedang dihakimi warga , kita menjadi
penengah agar warga tidak bertindak semena-mena dan kita langsung serahkan
kepada pihak yang berwajib.
 Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Amar ma'ruf nahi munkar merupakan bentuk aktualisasi ajaran
Islam di tengah masyarakat dengan cara menegakkan kebenaran dan
membenci keburukan dan kemungkaran yang ada di tengah
masyarakat.
Contohnya;
1. Melakukan sosialisasi kepada remaja untuk menjauhi seks
bebas.
2. Mengajak orang untuk melaksanakan sholat berjamaah di
masjid.
3. Mencegah orang lain dari perbuatan buruk, misalnya mabuk-
mabukan.
 Menyebarkan Rahmat atau Kasih Sayang

Hubungan yang baik dengan sesama manusia adalah

mengembangkan silaturahmi, menjalin dan mengokohkan tali


persaudaraan atas dasar kasih sayang. Menyebarkan rahmat dan
kasih sayang dapat pula menghindarkan sifat-sifat buruk, seperti
sombong, angkuh, fitnah, prasangka buruk (suudzan) dan
permusuhan. Sebab sifat-sifat tercela tersebut lahir dari egoisme dan
menyenangi kepuasan diri sendiri yang berlebihan.

Misalnya : saling tolong-menolong , saling berbagi dan saling


menghormati.
Dampak Melanggar syariah
1. Menjadikan hati keras membantu
Ini merupakan salah satu hukuman terbesar yang menghinakan
hati, menghalangi hati dari kelembutan-kelembutan Rabbani,
petunjuk dan kebaikan yang disampaikan malah semakin menambah
keburukan. 
Di tegaskan dalam surat al-maidah ayat 13 yang artinya ;
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka,
dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah
perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja)
melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan
dengannya.” 
Dampak Melanggar syariah

2. Tersesat dari jalan kebenaran


Allah Ta’ala berfirman:
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka
melupakan hari perhitungan.” (QS. Shâd: 26).
Jadi bagi setiap mukmin, tidak patut baginya untuk mengambil pilihan lain selain hukum
yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Apa pun yang diperintahkan-Nya harus diikuti,
dan apa pun yang diinginkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itulah kebenaran, siapa pun
menyalahi sedikit pun di antaranya, sungguh telah tersesat secara nyata.
Dampak Melanggar syariah

3. Jatuh dalam kemunafikan


Salah satu di antara ciri orang munafik adalah benci terhadap penegakkan
syariat. Karakter seperti ini telah muncul sejak pertama kali Islam tegak di Kota
Madinah. Tabiat mereka senantiasa mencemooh dan menyerang syariat. Sikapnya
selalu berpaling dari apa yang diturunkan Allah serta menghalangi manusia dari
jalan-Nya.
karakter orang munafik adalah menolak dan menghalangi orang untuk
berhukum dengan hukum Allah. Kalaupun ada syariat yang mereka terima, itu bukan
lantaran mereka yakin akan kebenarannya, namun semata-mata karena syariat
tersebut sejalan dengan kepentingannya.

Anda mungkin juga menyukai