DOSEN PEMGAMPU :
Prof. Dr., Ilhyas Husti MPM, M.Ag
Ikram Humaidi, M.Pd
DI SUSUN OLEH :
Abdul Rozak Syahnur ( 12130211987)
Abu Kamil (12130210369)
Alfakhrul Hamdani ( 12130212654)
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada kami sendiri.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Latifani Wardah Shomita, Penerapan Hadist Nabi SAW tentang Etika Bertetangga ( Studi
Kasus Di Desa Ngadipurwo Kec. Blora Kab. Blora Jawa Tengah), (Skiripsi S1 Fakultas Ushuluddin
dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2011), hlm. 1.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
َح َّدثَ َنا َح َّجاج ْبن ِمْنْ َال َح َّدثَ َنا ش ْع َبة قَا َل َأخ َ ََْب ِن َأبو ِ ِْع َر َان قَا َل َ َِس ْعت َطلْ َح َة
ِ َّ َع ْن عَائِشَ َة قَالَ ْت قلْت َي َرسو َل
اّلل ا َّن ِل َج َارْي ِن فَا َل َأ ِ ِّي َما ُأ ْه ِدي قَا َل ا َل
ِ ِ ِ
َأ ْق َرِبِ ِ َما ِمنْ ِك ََب ًَب
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, ia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Abu 'Imran, ia berkata, Aku mendengar Thalhah dari Aisyah, ia
berkata, Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, aku memiliki dua
tetangga, manakah yang lebih dahulu kuberikan hadiah?" Beliau menjawab,
"Yang lebih dekat dengan pintu rumahmu.” ( HR. Bukhari No. 6020 ).
• Mufrodat
Telah menceritakan َح َّدثَنَا
telah mengabarkan َأخ َ ََْب ِن
Aku mendengar َ َِس ْعت
dua tetangga َج َارْي ِن
3
Yang lebih dekat dengan pintu َأ ْق َرِبِ ِ َما ِمنْ ِك ََب ًَب
rumahmu
• Asbabul Wurud
Dari hadistnya juga kita bisa mengetahui bahwasanya penyebab
hadist ini turun adalah karna ‘Aisyah radhiallahu ‘anha kebingungan
ketika ingin memberikan hadiah kepada tetangganya, sedangkan
beliau memiliki 2 tetangga, maka di jawablah oleh Rasulullah
dengan memberikan kepada tetangga yang lebih dekat dengan ointu
rumahnya.
• Riwayat Sanad
Aisyah binti Abu bakar Ash-Shiddiq (Sahabat, Wafat tahun 58 H) >
Thalha bin Abdullah bin Utsman bin Ubaidillah bin Ma’mar ( tabi’in
kalangan pertengahan) > Abdul Malik bin Habib (tabi’in kalangan
biasa, wafat tahun 128 H) > Syu’bah bin Hajjaj bin Al Warad (
Tabi’ut Tabi’in kalangan tua, wafat tahun 160 H) > Hajjaj bin Al
Minhal ( Tabi’ut Tabi’in kalangan biasa, wafat tahun 217 H).2
2. Hadits Mengenai Barang Siapa Beriman Kepada Allah dan Hari Akhir
Jangan Menyakiti Tetangganya
َح َّدثَ ِن َح ْر َم َل ْبن َ َْي َي َأنْ َبأَنَ ا ْبن َوهْب قَا َل َأخ َ ََْب ِن يونس َع ْن ا ْب ِن ِشهَاب
ِ َّ َِع ْن َأ ِب َسلَ َم َة ْب ِن َع ْب ِد َّالر ْ َْح ِن َع ْن َأ ِب ه َرْي َر َة َع ْن َرسول
اّلل َص َّّل َّاّلل
عَلَ ْي ِه َو َس َّ َّل قَا َل َم ْن ََك َن ي ْؤ ِمن َِب َّ ِّلل َوالْ َي ْو ِم ْالآ ِخ ِر فَلْ َيق ْل خ ْ ًَْيا َأ ْو ِل َي ْصم ْت
َو َم ْن ََك َن ي ْؤ ِمن َِب َّ ِّلل َوالْ َي ْو ِم ْالآ ِخ ِر فَلْي ْك ِر ْم َج َاره َو َم ْن ََك َن ي ْؤ ِمن َِب َّ ِّلل
َوالْ َي ْو ِم ْالآ ِخ ِر فَلْي ْك ِر ْم ضَ ْي َفه
2
Ensiklopedia Hadist.
4
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya, telah
memberitakan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari
Abu Hurairah dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, "Barang siapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan
yang baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya." (HR. Muslim No. 67)
• Mufrodat
Telah menceritakan kepada kami َح َّدثَ ِن
telah memberitakan kepada kami َأخ َ ََْب ِن
beriman kepada Allah ي ْؤ ِمن َِب َّ ِّلل
dan hari akhir َوالْ َي ْو ِم ْالآ ِخ ِر
memuliakan tetangganya فَلْي ْك ِر ْم َج َاره
• Riwayat Sanad
Abdur Rahman bin Shakhr ( Sahabat, wafat tahun 57 H) > Dzakwan
( tabiin kalangan pertengahan, wafat tahun 101 H) > Utsman bin
Ashim bin Hushain ( Tabi’in kalangan biasa, wafat tahun 128 H) >
Salam bin Sulaim ( Tabi’ut Tabi’in kalangan tua, wafat tahun 179 H)
> Quthaibah bin Sa’id bin Jamil bin Tharif bin Abdullah ( Tabi’ut
Atba’ kalangan tua, wafat tahun 240 H).3
3
Ensiklopedia Hadist.
5
B. Syarah Hadist Hadist Mengenai Etika Bertetangga
Dalam bab ini, disebutkan hadist Aisyah “Aku berkata, wahai Rasulullah
sesungguhnya aku memiliki 2 tetangga, kepada siapa diantara keduanya yang
aku beri hadiah?”. Beliau bersabda, “kepada yang paling dekat pintu rumahnya
kepadamu”.Sanad hadist ini sudah dijelaskan pada pembahasan tentang
Syuf’ah.
6
seperti yang pertama, tetapi mungkin pula jumlah itu dibagi kepada setiap arah
sehingga masing-masing arah sepuluh rumah.4
2. Hadits Mengenai Barang Siapa Beriman Kepada Allah dan Hari Akhir Jangan
Menyakiti Tetangga
فَلْي ْك ِر ْم َج َاره, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Dalam hadist Abu
Syuraih disebutkan hendaklah memuliakan tetangganya. Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah melalui Al A’masy, dari Abu shalih hendaklah
berbuat baik kepada tetangganya, Kalimat memuliakan tetangga dan berbuat baik
kepadanya disebutkan dalam sejumlah hadist yang diriwayatkan Ath Thabarani dari
Bahz bin Hakim, dari bapaknya dari kakeknya dan Al Khara’ithi pada pembahasan
tentang akhlak yang mulia dari hadist Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari
kakeknya. Begitu pula Abu Syaikh pada pembahasan tentang celaan dari hadist
mu’azd bin Jabal, : “Mereka berkata: Wahai Rasulullah, apa hak tetangga terhadap
tetangganya? Beliau bersabda: Jika dia berutang kepadamu maka berilah utang
kepadanya, jika dia minta tolong kepadamu maka tolonglah, jika dia sakit maka
jenguklah, jika dia butuh maka berilah, jika masih butuh maka engkau kembali
memberinya, jika dia mendapatkannya kebaikan maka ucapkan selamat
kepadanya, jika dia ditimpa musibah maka hiburlah dia, apabila dia mati maka
layatlah jenazahnya, jangan meninggikan bangunanmu melebihi bangunannya
sehingga menghalangi angin untuk sampai kepadanya kecuali atas izinnya, jagan
pula engkau mengganggunya dengan bau periukmu kecuali engkau memberinya,
jika engkau membeli buah-buahan berilah, apabila engkau tidak melakukannya
masukkan ke dalam rumah secara rahasia dan jangan sampai anakmu keluar
membawanya untuk membuat iri anaknya”. Redaksi riwayat-riwayat mereka tidak
jauh berbeda. Adapun redaksi yang disebutkan di sini umumnya menurut versi Amr
bin Syu’aib. Dalam hadist Bazh bin Hakim disebutkan (Apabila dia melakukan
kekeliruan, maka engkau menutupinya). Sanad riwayat-riwayat ini cukup lemah,
tetapi adanya perbedaan sumber mengisyaratkan bahwa hadist ini memiliki dasar.
4
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari (Penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari), ( Jakarta:
Pustaka Azzam, 2008), hlm.1160-161.
7
Perintah memuliakan berbeda-beda sesuai perbedaan individu dan kondisi.
Terkadang berupa fardhu ‘ain( kewajiban individu) dan terkadang fardhu kifayah
(kewajiban kolektif) dan terkadang pula mustahab (disukai), Namun, semuanya
termasuk akhlak yang mulia.5
Di antara tanda kesempurnaan Iman dan Islam adalah berlaku baik kepada
tetangga dan tidak menyakitinya. Dalam firman-Nya, Allah swt. telah
mensejajarkan perintah berbuat baik kepada tetangga dengan perintah untuk
beribadah hanya kepada-Nya.
َْٰ َ ٰ ْ ُْ ً َ ْ ْ َ َ ْ َّ ًٔ ْ َ ُ ُْ َ ه ْ َ
ٰ َّ ْ َ اع ُب ُدوا
اّٰلل َولا تش ِركوا ِب ٖه شيـا و ِبالوالِدي ِن ِاحسانا و ِب ِذى القربى واليتمى ۞ و
ْ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ْۢ ْ َ ْ َّ َ ُ ُ ْ َْ َ ٰ ْ ُ ْ َْ َ ْ ٰ َ ْ َ
اح ِب ِبالجن ِب واب ِن الس ِبي ِلِۙوما ملكت
ِ والمس ِكي ِن والج ِار ِذى القربى والج ِار الجن ِب والص
ً ْ ُ َ ً َ ْ ُ َ َ ْ َ ُّ ُ َ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َّ ه
ِۙيحب من كان مختالا فخورا ِ ايمانكم ِان اّٰلل لا
5
Ibid, hlm. 156-157.
8
Islam melarang kita menyakiti tetangga, dan mengkategorikannya sebagai dosa
besar yang akan berbuah siksa yang pedih. Menyakiti tetangga juga merupakan
penghalang untuk mencapai kesempurnaan iman.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra. bahwa ketika
Rasulullah saw, ditanya tentang dosa yang paling besar. Beliau menjawab,
"Menjadikan Allah sekutu, padahal Dia yang menciptakanmu." Beliau ditanya lagi.
"Kemudian apa?", Beliau menjawab, "Engkau membunuh anakmu, karena engkau
takut ia akan makan bersamamu," Beliau ditanya lagi. "Lalu apa?" Beliau
menjawab, "Engkau berzina dengan istri tetanggamu." Yakma, merayu
istritetanggamu hingga ia bersedia melakukan zina denganmu. Bukhari
meriwayatkan dari Abi Syarih ra. bahwa Nabi saw. bersabda, "Demi Allah, tidak
sempurna imannya.". "Demi Allah, tidak sempurna imannya." "Demi Allah, tidak
sempurna imannya." Rasulullah saw. ditanya, "Siapa yang tidak sempurna imannya,
Ya Rasul?" Rasulullah saw. menjawab, "Seseorang yang tetangganya tidak merasa
aman dari kejahatannya."Imam Ahmad dan Hakim meriwayatkan dari Abu
Hurairah ra.. bahwa seseorang berkata kepada Rasulullah saw., "Ya Rasulullah,
Fulanah selalu shalat malam dan puasa di siang harinya. Akan tetapi ia sering
mencela tetangganya." Rasulullah menjawab, "Ia tidak baik, dan tempatnya adalah
neraka." Disebutkan kepada Nabi saw., bahwa Fulanah hanya melaksanakan shalat
wajib, puasa Ramadhan, dan bershadaqah secuil keju. Akan tetapi tidak pernah
menyakiti tetangganya." Rasulullah saw bersabda, "la masuk surga.
a. Membantu kebutuhannya.
9
b. Memberikan sesuatu yang bermanfaat.
c. Memberi hadiah.
6
Musthafa Dieb Al-Bugha, Menjelaskan Makna 40 Hadits Rasulullah: Syarah Kitab
Arba’in An-nawawiyah, ( Jakarta: Al- I’tishom, 2003), hlm. 104-106,
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita dapat mengetahui hak hak dan kewajiban kita sebagai muslim berbuat baik
dengan kerabat dekat maupun yang jauh begitu juga jangan suka menyebarkan
suatu isu yang tidak baik ataupun yang tidak benar atau menyebarkan fitnah kepada
tetangga kita yang ada di sekitar kita. Dan dengan mengetahui dan mengamalkan
etika dalam bertetangga akan mewujudkan lingkungan yang aman, tentram dan
Sejahtera.
11
DAFTAR PUSTAKA
12