Anda di halaman 1dari 21

INDAHNYA BERPERILAKU

IHSAN

Kelompok : Remaja Hijrah


Nama Anggota : 1. M. Ariel Rifki Fauzan
2. Dimas Nur Rizki
3. Muhammad Rifki Mulyana
4. Moch. Kevin Baalwi Assagaf
5. Siti Sayebah
6. Novi Oktapiani
7. Windi Nadia Oktaviani
8. Imelda Amelia
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wa Rohmatullohi Wa Barokatuh
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah
Yang Maha Esa. Karena rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas membuat buku ini dengan
baik. Sholawat serta salam marilah kita curah limpahkan
kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih
kepada guru pembimbing kami Pak H. Deden S.Pd. yang telah
membimbing kami dalam pengerjaan buku ini. Terima kasih
juga kepada teman-teman yang telah mendukung dan
membantu menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Buku ini kami buat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Matematika Wajib. Penulis menyadari banyak sekali
kekurangan dari buku ini, tak lain karena keterbatasan
kemampuan kami. Untuk itu dimohon untuk dima’lumi.

Garut, 24 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Manfaat

BAB II KAJIAN MATERI

A. Pengertian Ihsan
B. Perintah Untuk Berperilaku Ihsan
C. Macam-Macam Ihsan
D. Hikmah dan Manfaat Ihsan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Kata-Kata Motivasi Menjalani Hidup

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buku merupakan sumber ilmu yang tak pernah
kering sepanjang masa. Dari waktu ke waktu
manusia haus akan ilmu, karena itu mereka
membacanya untuk memuaskan rasa keinginan
tahuannya terhadap lingkungan disekitarnya.
Bahkan orang-orang menyebutnya adalah
jendela dunia, karena seluruh
informasiinformasi di dunia terangkum menjadi
satu didalam sebuah buku yang dapat dibaca
kapanpun dan dimanapun berada.
Buku yang kami buat berjudul “INDAHNYA
BERPERILAKU IHSAN” yang di mana Ihsan
berarti perbuatan baik, besar harapan kami
setelah pembaca membaca buku ini bisa
dijadikan motivasi untuk menjalani kehidupan
dengan baik.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya buku ini di
ataranya adalah :
1. Sebagai motivasi bagi pembaca untuk
menjalani kehidupan dengan baik.
2. Sebagai penyemangat bagi pembaca
dalam menghadapi kehidupan.
3. Sebagai pelajaran bagi kita semua bahwa
kita semua harus berperilaku Ihsan.
C. Manfaat
Manfaat dibuatnya buku ini di antaranya
adalah :
1. Dapat diamalkan sebagai pedoman hidup.
2. Dapat dipelajari untuk menambah
wawasan.
3. Menjadikan bahan ajar bagi pengajar.
BAB II

KAJIAN MATERI

A. Pengertian Ihsan

Ihsan (bahasa Arab: ‫" ;إحس<<<ان‬kesempurnaan" atau


"terbaik") adalah seseorang yang menyembah Allah seolah-
olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu
membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut
membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat
perbuatannya.
Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan),
yaitu seorang manusia mencurahkan kebaikan dan menahan
diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan
kebaikan kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu,
kedudukan, dan badannya.
B. Perintah Untuk Berperilaku Ihsan
Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an maupun dan
hadits yang mengandung perintah berlaku ihsan. Salah
satu ayat yang berkaitan dengan perintah ihsan adalah
firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Baqarah/2:83 sebagai
berikut :
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil
janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain
Allah Swt., dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-oang miskin. Dan
bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah
salat, dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu
berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu,
dan kamu (masih menjadi) pembangkang
Hadis yang terkait dengan perintah berbuat I¥s±n
juga banyak sekali. Setiap hadis yang mengandung perintah
berbuat baik kepada sesama manusia, melarang berbuat
kerusakan, atau perintah beribadah kepada Allah Swt., itu
semua merupakan perintah berbuat Ihsan. Di antara hadis
yang dengan tegas menyatakan agar kita berbuat Ihsan
adalah sabda Rasulullah saw. berikut.

Artinya: “Dari Syadad bin Aus, bahwa Rasulullah


saw. bersabda:“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan
berbuat Ihsan atas segala sesuatu, maka apabila kamu
membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik,
dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara
yang baik dan hendaklah menajamkan.
Dalam hadis di atas Rasulullah menegaskan bahwa
sikap dan perilaku Ihsan itu diperintahkan oleh Allah Swt.
dalam semua bidang kehidupan. Pada surat al-Baqarah
terdapat contoh pihak-pihak yang berhak mendapat
perlakuan Ihsan.
Lebih lanjut, dalam hadis ini Rasulullah saw.
memberikan contoh lain tentang cara berlaku Ihsan. Jika
harus membunuh (dalam peperangan), maka harus dilakukan
dengan baik, dilakukan karena Allah Swt., bukan karena
dendam atau yang lain, dan tidak pula menganiaya. Bahkan
jika musuh menyerah, maka tidak boleh dibunuh.

C. Macam-Macam Ihsan
Secara lebih rinci, pihak-pihak yang berhak
mendapatkan Ihsan ialah sebagai berikut.
1. Ihsan kepada Allah Swt.
Yaitu berlaku Ihsan dalam
menyembah/beribadah kepada Allah Swt., baik dalam
bentuk ibadah khusus yang disebut ibadah mahdah
(murni, ritual), seperti salat, puasa, dan sejenisnya,
ataupun ibadah umum yang disebut dengan ibadah gairu
mahdah (ibadah sosial), seperti belajar-mengajar,
berdagang, makan, tidur, dan semua perbuatan manusia
yang tidak bertentangan dengan aturan agama.
Berdasarkan hadis tentang Ihsan di atas, Ihsan kepada
Allah Swt. Mengandung dua tingkatan berikut ini.
a) Beribadah kepada Allah Swt. Seakan-akan melihat-
Nya. Keadaan ini merupakan tingkatan Ihsan yang
paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap
membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia menuju
dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya.
b) Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah
Swt. Melihatnya. Kondisi ini lebih rendah
tingkatannya daripada tingkatan yang pertama,
karena sikap Ihsannya didorong dari rasa diawasi dan
takut akan hukuman. Kedua jenis Ihsan inilah yang
akan mengantarkan pelakunya kepada puncak
keikhlasan dalam beribadah kepada Allah Swt., jauh
dari motif riya’.
2. Ihsan kepada Sesama Makhluk Ciptaan Allah Swt.
Dalam Q.S al-Qassash/28:77 Allah berfirman:
“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah Swt. Telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah Swt. Tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”
a) Ihsan kepada Kedua Orang Tua
Allah Swt. Berfirman: “Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu tidak menyembah
selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekalikali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan .”
dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua mendidik aku
di waktu kecil.” (Q.S. Al-Isra’/17:24).
Dalam sebuah hadis riwayat at-Tirm³z³, dari
Abdullah bin Umar, Rasulullah saw. Bersabda
(artinya): “Keridhoan Allah Swt. Berada pada
keridhoan orang tua, dan kemurkaan Allah Swt.
Berada pada kemurkaan orang tua.” (HR. At-
Tirmidzi).
b) Ihsan kepada Kerabat Karib
Menjalin hubungan baik dengan karib kerabat adalah
bentuk Ihsan kepada mereka, bahkan Allah Swt.
Menyamakan seseorang yang memutuskan hubungan
silaturahmi dengan perusak di muka bumi. Allah
Swt. Berfirman: “Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan membuat kerusakan dimuka
bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”
(Q.S. Muhammad/47:22).
c) Ihsan kepada Anak Yatim
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara
mendidiknya dan memelihara hak-haknya. Banyak
ayat dan hadis menganjurkan berbuat baik kepada
anak yatim, di antaranya adalah sabda Rasulullah
saw.: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim
di surga kelak akan seperti ini… (seraya
menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya).” (HR. Al-
Bukhari, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi).
d) Ihsan kepada Fakir Miskin
Berbuat Ihsan kepada orang miskin ialah dengan
memberikan bantuan kepada mereka terutama pada
saat mereka mendapat kesulitan. Rasulullah
bersabda,”Orang-orang yang menolong janda dan
orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan
Allah Swt..” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
e) Ihsan Kepada Tetangga
Ihsan kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat
dari kerabat atau tetangga yang berada di dekat
rumah, serta tetangga jauh, baik jauh karena nasab
maupun yang berada jauh dari rumah.
f) Ihsan kepada Tamu
Ihsann kepada tamu, secara umum adalah dengan
menghormati dan menjamunya. Rasulullah saw.
Bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah Swt.
Dan Hari Akhir, hendaklah memuliakan
tamunya.”(HR. Jama‘ah, kecuali Nasa’i).
g) Ihsan kepada Karyawan/Pekerja
Kepada karyawan atau orang-orang yang terikat
perjanjian kerja dengan kita, termasuk pembantu,
tukang, dan sebagainya, kitadiperintahkan agar
membayar upah mereka sebelum keringat
merekakering (segera), tidak membebani mereka
dengan sesuatu yang mereka tidak sanggup
melakukannya. Secara umum kita juga harus
menghormati dan menghargai profesi mereka.
h) Ihsan kepada Sesama Manusia
Rasulullah saw. Bersabda: “Barang siapa beriman
kepada Allah Swt. Dan Hari Kiamat, hendaklah ia
berkata yang baik atau diam.” (H.R. Al-Bukhari dan
Muslim).
i) Ihsan kepada Binatang
Berbuat Ihsan terhadap binatang adalah dengan
memberinya makan jika ia lapar, mengobatinya jika
ia sakit, tidak membebaninya di luar kemampuannya,
tidak menyiksanya jika ia bekerja, dan
mengistirahatkannya jika ia lelah. Bahkan, pada saat
menyembelih, hendaklah dengan menyembelihnya
dengan cara yang baik, tidak menyiksanya, serta
menggunakan pisau yang tajam.
j) Ihsan kepada Alam Sekitar
Alam raya beserta isinya diciptakan untuk
kepentingan manusia. Untuk kepentingan kelestarian
hidup alam dan manusia sendiri, alam harus
dimanfaatkan dengan penuh rasa tanggungjawab.
Allah Swt. Berfirman: “…dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. Telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt.
Tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.” (Q.S. Al-Qassash/28:77).
D. Hikmah dan Manfaat Ihsan
“Kebaikan akan berbalas kebaikan”, adalah janji Allah Swt.
Dalam al-Qur’an. Berbuat Ihsan adalah tuntutan kehidupan
kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri,
maka Allah Swt. Menjadikan saling berbuat baik sebagai
sebuah keniscayaan. Berbuat baik (Ihsan) kepada siapa pun,
akan menjadi stimulus terjadinya “balasan” dari kebaikan
yang dilakukan. Demikianlah, Allah Swt. Membuat sunah
(aturan) bagi alam ini, ada jasa ada balas. Semua manusia
diberi “nurani” untuk berterima kasih dan keinginan untuk
membalas budi baik. Peristiwa di samping hanya sedikit dari
percikan hikmah Ihsan. Simak dan renungkanlah!

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai macam pendapat mufassir mengenai ihsan
dapat disimpulkan bahwa ihsan merupakan tingkatan
tertinggi dalam islam, sehingga seseorang harus
berkeyakinan bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi
dirinya, karena dengan begitu akan memberi pengaruh
kepada dirinya untuk selalu berlaku ihsan, dan
menghindarkan
B. Kata-Kata Motivasi Menjalani Hidup

1. "Bersabarlah karena Allah SWT mencintai


golongan orang-orang yang bersabar."
2. "Jika kamu merasa tidak bisa mengucapkan
kata-kata yang baik, perkataan yang sopan dan
juga tidak menyakiti hati, maka pilihan terbaik
adalah diam."

3. "Seperti halnya kamu menginginkan untuk


bisa melihat mutiara yang berharga, maka kamu
harus diam saat kamu tidak mengetahui tanpa
mengucapkan sepatah kata yang tidak berarti."

4. "Jangan terlalu bersedih karena pertolongan


akan selalu datang bersama dengan kesabaran." -
HR. Ahmad

5. "Jangan pernah menyerah ketika doa-doamu


belum terjawab karena untuk orang-orang yang
bersabar, Allah SWT bahkan akan memberikan
yang lebih."

6. "Kunci kedamaian hidup sebenarnya


sederhana ialah dengan menjalaninya,
menikmatinya, dan mensyukuri setiap perihal
yang ada."

7. "Kekayaan yang sebenarnya bukan terukur


dari banyaknya harta melainkan dari kekayaan
hati yang dimiliki oleh setiap insan."

9. "Bila hijrah yang kamu lakukan murni karena


Alah SWT, maka kamu akan tetap melangkah,
meskipun dalam keadaan lelah."
10. "Meminta maaf tak perlu menunggu untuk
momen Lebaran, ketika kamu merasa berbuat
salah maka jangan pernah segan untuk meminta
maaf."

11. “Jangan menunggu kaya untuk bersedekah,


justru sebaiknya, bersedekahlah untuk bisa
membuka pintu rezeki dan juga harta.”

12. “Apa pun alasan untuk tidak menutup aurat,


semoga penyesalan tersebut datang sebelum ajal
menjemput.”

13. “Sebenarnya kehadiran jodoh itu sangat


sederhana. Jika sampai saat ini jodohmu belum
juga datang maka itu artinya kamu belum benar
siap dan membutuhkannya.”

14. “Sedekah tidak benar-benar sama dengan


matematika yang bisa dijumlah, dikurangi pun
dibagi atau dikali karena sedekah akan terus
berlimpah dan bekali lipat kembali kepada diri
masing-masing.”
15. “Orang kuat bukan berarti ia tidak pernah
menangis, tetapi orang yang terus istikamah
dalam menghadapi setiap ujian dan godaan.”

16. “Tidak ada gunanya hidup panjang selama


100 tahun jika tidak digunakan untuk beribadah
seperti salat dan mengaji.”

17. “Dipilih karena fisik dan rupa mungkin akan


sedikit membanggakan, tetapi dipilih karena
fondasi agama akan lebih mengagumkan.”

18. “Ciri dari kelalaian manusia ialah ketika ia


seringkali mengeluh ketika menerima ujian dan
jarang bersyukur ketika mendapatkan nikmat
yang luar biasa.”

19. “Yang paling ditakutkan dari umat manusia


ialah memiliki ilmu yang munafik.”
20. “Jika kamu merasa menemukan aib dalam
diri seseorang maka sebaiknya galilah aib dalam
dirimu sendiri karena belum tentu aib mereka
lebih banyak dari aib dirimu sendiri.”

21. “Ketika seseorang berperilaku tidak adil


kepadamu, temukan kedamaian dalam situasi
kebenaran, mengetahui bahwa Allah cukup
sebagai saksi.”

22. “Menjadi seorang Muslim adalah tentang


mengubah diri sendiri, bukan mengubah Islam.”

23. “Setiap napas baru yang Allah izinkan


untukmu ambil, bukan hanya berkah, tapi juga
tanggung jawab.”

24. “Doa menyembuhkan semua negativitas,


sakit hati, kemarahan, kekhawatiran, dan depresi.
Berdoalah kepada Allah setiap hari.”

25. “Terkadang berkat bukan pada apa yang Dia


berikan, tapi pada apa yang Dia ambil!”
26. “Jangan memaksakan agama pada
keluargamu. Tunjukkan keindahan agama
melalui praktikmu sendiri.” – Nouman Ali khan

27. “Islam tidak mengabaikan hasrat, melainkan


mendisiplinkan mereka.”

28. “Islam adalah rahmat. Jika kamu melihat


kebalikannya, kekejaman, maka ketahuilah
bahwa itu bukan Islam.””

29. “Bukan Muslim yang membuat Islam hebat.


Islamlah yang membuat Muslim menjadi besar.”

30. “Kebaikan adalah tanda iman dan siapapun


yang tidak baik, tidak memiliki iman.”

31. “Ketika kamu berdoa kepada Allah,


lakukanlah dengan sepenuh hati dengan
keyakinan bahwa apa yang kamu minta kepada-
Nya akan dikabulkan. Berdoalah dengan penuh
tawakal kepada Allah, maka kamu akan
menemukan dirimu berada di sisi lain.”

32. “Saat berpikir tidak mampu memecahkan


masalah, ingatlah bahwa doa yang tulus ikhlas
mampu mengatasinya.”

33. “Memiliki hati yang damai dan bebas


keserakahan adalah salah satu berkah Tuhan
Yang Maha Esa.”

34. “Jika kamu tidak ingin anakmu menyakiti


orang lain, jangan tunjukkan cara
melakukannya.”

35. “Jika kamu melihat bahwa Allah


menghiburmu dengan zikirnya, maka ketahuilah
bahwa dia memang mencintaimu.”
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Ihsan (Materi)

2. https://bincangsyariah.com/kolom/
perintah-berlaku-ihsan-dalam-islam/
(Perintah Berperilaku Ihsan)

3. https://www.bola.com/ragam/read/
4501935/40-kata-kata-inspirasi-islami-
menjalani-hidup-petunjuk-berbuat-baik
(Motivasi)

Anda mungkin juga menyukai