Anda di halaman 1dari 26

BAB 6

Meraih Kasih
Allah SWT.
dengan Ihsan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM | Pembimbing : Muslimin, S.PdI

KELOMPO
K3
XII MIPA 6
Nama Anggota Kelompok
02 05 07
Aldo Dwi Elfansyah Annisa Salma Eddy Arifa Sayidina Aulia

14 18 30
Happy Rizkan Efendy Lungita Maria Widya Ratna Olivia Widyasari
Table of Contents
Ihsan
Ihsan kepada Allah SWT.

Pengertian Ihsan kepada Makhluk

Perilaku Mulia Analisis Dalil dan Makna Hikmah dan Manfaat


01
Pengertian
Pengertian Ihsan
Ihsan (berbuat baik) adalah
merupakan perbuatan seseorang dalam
melakukan perbuatan yang ma’ruf dan
menahan diri dari dosa. Termasuk juga
mendermakan kebaikan kepada hamba
Allah yang lainnya baik melalui
hartanya, kehormatannya, ilmunya,
maupun raganya.
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah
SWT. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya.
Analisis Dalil dan Makna

02
Dalil Tentang Ihsan
1. Hadits Tentang Makna Ihsan

Artinya:
"... Rasulullah saw bersabda: 'kamu beribadah kepada Allah, seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu
tidak melihat-Nya makan sesungguhnya ia melihatmu...“ (HR. Muslim)
Makna:
 Ihsan adalah menyembah Allah Swt.
 Artinya, seolah-olah Allah melihat kita beribadah kepada-Nya.
 Kalaupun kita tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah melihat perbuatan kita.
Dalil Tentang Ihsan
2. Perintah Perilaku Ihsan (QS. Al-Baqarah [2] : 83)

Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu menyembah selain Allah
Swt., dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-oang miskin.
Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat." Tetapi
kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi)
pembangkang". (QS. Al-Baqarah [2] : 83
Makna:
 Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw. atas janji
Bani Israil yang harus dipenuhi, yaitu tidak menyembah
sesuatu selain Allah Swt.
 Perintah berbuat baik kepada orang tua. Karena melalui
orang tua, Allah Swt menciptakan manusia.
 Berbuat kebajikan kepada kerabat, anak yatim, dan orang
miskin.
 Mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama manusia.
 Bani Israil untuk melaksanakan salat dan menunaikan zakat
 Tetapi Bani Israil masih menjadi pembangkangan.
Dalil Tentang Ihsan
3. Hadits Tegas Terkait Perintah Berbuat Ihsan

Artinya:
"Dari Syadad bin Aus, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat
Ihsan atas segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik,
dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan
pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya". (HR. Muslim).
Makna:
 Sikap dan perilaku Ihsan merupakan perintah
Allah Swt.
 Jika harus membunuh (dalam perang), maka
harus dilakukan dengan baik (karena Allah
Swt.). Bukan karena dendam atau yang lain,
dan tidak menganiaya. Tidak boleh membunuh
meskipun musuh menyerah.
 Berperilaku Ihsan pada binatang dengan
menjelaskan adab penyembelihan.
03
Ihsan kepada Allah SWT.
Ihsan kepada Allah SWT.
Ihsan kepada Allah adalah berbuat baik bahkan yang terbaik dalam mengabdi kepada Allah.
Dalam sebuah hadits shahih riwayat al-Bukhari dan Muslim diterangkan:
Nabi SAW ditanya tentang Ihsan, beliau menjawab:" Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan
engkau melihatnya, jika engkau tidak bisa melihatnya, sesungguhnya la melihatmu" (HR. Al-Bukhari
dan Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut ada dua tingkatan ihsan kepada Allah SWT, antara lain :
a. Beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan melihat-Nya. Keadaan ini merupakan tingkatan Ihsan
yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia
menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya.
b. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. melihatnya. Kondisi ini lebih rendah
tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap Ihsannya didorong dari rasa diawasi
dan takut akan hukuman.
04
Ihsan kepada Sesama Makhluk
Ciptaan Allah SWT.
Dalam Q.S al-Qassash/28:77 Allah berfirman:

"...dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
A. Iḥsan kepada Kedua Orang Tua Allah Swt.
Allah SWT. berfirman :
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kan tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
merek perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan." dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua mendidik aku diwaktu kecil." (Q.S.al-Isra'/17:24)

Dalam sebuah hadis riwayat at-Tirmizi, dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw. bersabda
(artinya): "Keriḍāan Allah Swt. berada pada keriḍāan orang tua, dan kemurkaan Allah Swt. berada
pada kemurkaan orang tua." (HR. at-Tirmizi).

Berbuat baik kepada kedua orangtua ialah dengan cara mengasihi, memelihara, dan menjaga
mereka dengan sepenuh hati serta memenuhi semua keinginan mereka selama tidak bertentangan
dengan aturan Allah Swt.
B. Ihsan kepada Kerabat Karib

Allah SWT. berfirman: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?" (Q.S.
Muhammad/47:22).

Silaturahmi merupakan kunci mendapatkan keridhan Allah Swt. Sebab paling utama
terputusnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya adalah karena terputusnya
hubungan silaturahmi.
C. Ihsan kepada Anak Yatim
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara mendidiknya dan memelihara hak-
haknya. Sabda Rasulullah SAW. : "Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga kelak
akan seperti ini... (seraya menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya)." (HR. al-Bukhāri, Abu
Dawud, dan at-Tirmizi).

D. Ihsan kepada Fakir Miskin


Berbuat Ihsan kepada orang miskin ialah dengan memberikan bantuan kepada mereka
terutama pada saat mereka mendapat kesulitan. Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang
menolong janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah Swt.." (HR.
Muslim dari Abu Hurairah).
E. Ihsan kepada Tetangga
Pada hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak beriman kepadaku
barangsiapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal
ia megetahuinya.“ (HR. at-Tabrāni).

F. Ihsan kepada Tamu


Iḥsan kepada tamu, secara umum adalah dengan menghormati dan menjamunya.
Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah Swt. dan Hari Akhir,
hendaklah memuliakan tamunya." (HR. Jama'ah, kecuali Nasa'i).
Tamu yang datang dari tempat yang jauh, termasuk dalam sebutan ibnu sabil (orang yang
dalam perjalanan jauh).
G. Ihsan kepada Karyawan/Pekerja
Kita diperintahkan agar membayar upah mereka sebelum keringat mereka kering
(segera), tidak membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak sanggup
melakukannya.

H. Ihsan kepada Sesama Manusia


Wahai manusia, hendaklah kita melembutkan ucapan, saling menghargai satu sama
lain dalam pergaulan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran.
Menunjuki jalan jika ia tersesat, mengajari mereka yang bodoh, mengakui hak-hak
mereka.
I. Ihsan kepada Binatang
Rasulullah SAW bersabda, "...Maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh
dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang
baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya"
(HR. Muslim).

Berbuat lḥsan terhadap binatang adalah dengan memberinya makan jika ia lapar,
mengobatinya jika ia sakit, tidak membebaninya di luar kemampuannya, tidak
menyiksanya jika ia bekerja, dan mengistirahatkannya jika ia lelah.
J. Ihsan kepada Alam Sekitar

Allah SWT. berfirman: “Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan." (Q.S. al-Qasas/28:77).

Alam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan manusia. Alam harus
dimanfaatkan dengan penuh rasa tanggungjawab. Allah Swt. berfirman: "...dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
05
Hikmah dan Manfaat Ihsan
Hikmah dan Manfaat Ihsan
1. Sebagai pendorong, ialah mendorong manusia dalam menghargai hidupnya, beribadah dan
beramal saleh.
2. Sebagai penyalur, yakni berkembangnya kemampuan serta apa pun yang dimiliki manusia di
dalam dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari pengawasan dari Allah SWT sehingga
tidak melupakan tuntunan agama Islam.
3. Sebagai pengendalian, ihsan ada dalam diri manusia dan mampu mengendalikan itikad serta
perilaku buruk manusia yang dilarang dalam Islam.
4. Sebagai penyesuaian. Manusia adalah makhluk istimewa yang Allah SWT ciptakan. Atas rahmat
yang dilimpahkan-Nya, manusia wajib menyadari dirinya sebagai makhluk tak berdaya di
hadapan Allah SWT. Sebab, tidak ada kekuatan lain yang melebihi Allah SWT, pencipta alam dan
seisinya.
Dapat digaris bawahi, hikmah dan manfaat ihsan ialah manusia mengakui keberadaan sang pencipta. Allah SWT menciptakan menusia untuk
menjadi khalifah di bumi. Maka, manusia hendaknya melaksanakan segala perintah-Nya agar terlepas dari kesesatan di dunia.
06
Perilaku Mulia
Perilaku Mulia
Sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan Ihsan ialah semua
perbuatan baik kepada Allah Swt. dan kepada sesama makhluk ciptaan Nya. Secara ringkas perilaku
tersebut ialah sebagai berikut.
1. Melakukan ibadah ritual (salat, zikir dan sebagainya) dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.
2. Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua), dengan mengikuti semua keinginannya jika
memungkinkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt.
3. Menjalin hubungan baik dengan kerabat.
4. Menyantuni anak yatim dan fakir miskin.
5. Berbuat baik kepada tetangga.
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai