aku senantiasa melihat orang yang di bawahku dan jangan sekali-kali melihat orang yang di
atas, mencintai orang miskin dan mendekati mereka, selalu berkata benar meskipun pahit, tidak
meminta-minta kepada siapapun, menjalin tali silaturahmi sekalipun mereka berpaling, tidak
takut dicaci ketika berdakwah di jalan Allah, memperbanyak membaca laa haula walaa
quwwata illa billah (tidak ada daya dan kekuatan melainkan hanya pertolongan Allah)“.
Agar hidup bahagia dan selalu bersyukur, maka lihatlah orang-orang yang ada dibawah kita,
jangan melihat orang yang berada di atas kita. Tujuannya agar kita senantiasa bersyukur kepada
Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Lihatlah kepada orang yang berada di
bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut,
agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu“. (HR. Bukhari)
Melihat ke atas diperbolehkan jika untuk memotivasi dalam meraih mimpi dan cita-cita, tapi
untuk urusan materi dan penghidupan hendaklah melihat ke bawah agar kita selalu merasa
bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah SWT.
Rasulullah bersabda yang artinya: “Wahai orang-orang yang miskin, aku akan memberikan
kabar gembira kepada kalian, bahwa orang mukmin yang miskin akan lebih dahulu masuk surga
daripada orang mukmin yang kaya, dengan tenggang waktu setengah hari, itu sama dengan lima
ratus tahun. Bukankah Allah berfirman: Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti
seribu tahun menurut perhitunganmu“.
Artinya: “Sungguh, seseorang dari kalian mengambil talinya lalu membawa seikat kayu bakar di
atas punggungnya, kemudian ia menjualnya, sehingga dengannya Allah menjaga
kehormatannya. Itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada manusia. Mereka
memberinya atau tidak memberinya“. (HR. Bukhari)
Artinya: “Orang yang menyambung kekerabatan bukanlah orang yang membalas kebaikan,
tetapi orang yang menyambungnya adalah orang yang menyambung kekerabatannya apabila
diputus“. (HR. Bukhari, Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Silaturahmi yang paling utama adalah silaturahmi kepada kedua orangtua. Orangtua adalah
kerabat yang paling dekat dengan kita, yang memiliki jasa sangat besar dan merekalah yang
memberikan kasih sayangnya kepada kita sepanjang hidupnya. Maka tidak aneh jika hak-hak
mereka memiliki tingkat yang paling besar setelah beribadah kepada Allah. Birrul-walidain
(berbuat baik kepada kedua orangtua) ini adalah perbuatan baik yang paling baik setelah ibadah
sholat.
Dalam kehidupan ini tidak ada yang lebih Kuasa melainkan Allah, hanya kepada Allah lah kita
mohon pertolongan. Apapun yang dilakukan manusia semuanya hanya karena pertolongan dari
Allah. Jika Allah tidak menolong, maka tidak ada kemungkinan seorang hamba dapat melakukan
segala sesuatu. Artinya, dengan mengucapkan kalimat “laa haula walaa quwwata illa billah“,
berarti seorang hamba telah menunjukkan kelemahan, ketidakmampuan dirinya dan
menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sangat membutuhkan pertolongan dari Allah SWT.