Anda di halaman 1dari 13

Ciri Dakwah Ke-Nabi-an

Agama akan tetap ada di muka bumi ini mana kala masih ada orang yang mau usaha
atas agama ( dakwah ) Apabila dimuka bumi ini sudah tidak ada lagi yang mau buat ini
usaha ( dakwah ) maka pasti dan pasti Allah swt akan hancurkan kita, sebagaimana
Allah swt hancurkan umat-umat terdahulu. Andai hari ini Allah swt bangkitkan Fir¶aun di
tengah-tengah kita pasti dan pasti ia akan berkata bahwa segala apa yang dia usahakan
dahulu adalah sia -sia
Lantas dakwah seperti apa yang harus kita buat??? Ya tentu saja dakwah yang
mencontoh Rasulullah saw dan para sahabat r.a. Bila kita mau melihat sejarah maka
dapat di lihat ada beberapa kesamaan dahwah para nabi dan rasul dari jaman Nabi
Adam sampai Rasulullah saw , dan dari banyak kesamaan itu beberapa diantaranya :
1. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah hanya mengajak bagaimana agar seluruh
manusia mengenal dan taat kepada Allah swt bukan kepada dirinya , partainya atau
golongannya, melainkan hanya kepada Allah swt . ³Ya ayuhannas, quuluu la ilaha
illallah Tuflihuu ( Hai manusi a ucaplah kalimah Laailaahaillallah, kamu akan berjaya )´ .
Bukan menyeru wahai manusia masuklah ke partaiku maka kamu akan berjaya,
melainkan seluruh Nabi dan Rasul hari -hari hanya berpikir tentang perkara agama saja,
berpikir bagaimana kebesaran Allah sw t masuk kedalam hati-hati umat manusia, bahwa
yang memberi rezki , yang menghidupkan , yang mematikan, yang maha besar
hanyalah Allah swt. Seluruh nabi dan rasul hari -hari berpikir bagaimana umat menafikan
diri mereka dan mengisbatkan segala sesuatu hanya kepada Allah swt, mengecilkan
makhluk dan hanya membesarkan Allah swt. Merubah yakin terhadap Mal ( harta )
manjadi yakin kepada Amal , dari yakin kepada dunia menjadi yakin kepada negeri
akhirat.
2. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah dengan mengorbankan har ta dan diri sendiri.
Tidak ada satupun nabi dan rasul yang berdakwah untuk memperkaya dirinya, kita bisa
lihat kehidupan Rasulullah saw dimana pernah di rumah beliau selama beberapa bulan
tidak ada makanan yang bisa dimakan kecuali kurma dan air. Kita juga bisa lihat,
sebelum masuk Islam Siti Khadijah , istri Rasulullah saw begitu kaya rayanya, tapi mana
kala dia memeluk Islam dan mulai membantu rasulullah saw berdakwah maka ia
korbankan harta bendanya sampai tak tersisa demi agama Allah swt. Bahkan para
sahabat Rasulullah pun paham akan hal ini. kita bisa melihat Abu Bakar ra yang
sebelum masuk Islam merupakan saudagar yang kaya raya, tapi ketika sudah masuk
Islam dan mulai berdakwah ia korban kan seluruh hartanya, bahkan pernah dalam salah
satu peperangan Abu Bakar menginfakan seluruh hartanya dan tidak meninggalkan
sepeserpun untuk keluarganya. Sampai -sampai Asma r.ha ( putri Abu Bakar ra )
membohongin kakeknya yakni Abu Qahafah ( ayah Abu Bakar ra ) yang buta dan saat
itu masih kafir dengan meletakan keri kil-kerikil kecil di tempat Abu Bakar ra biasa
meletakan uangnya dan ditutupi dengan selembar kain agar kakeknya menyangkah
bahwa ayahnya ( Abu Bakar ra ) meninggalkan harta sebagai bekal untuk anak -anaknya
, padahal Abu Bakar ra tidak meninggalkan harta s edikitpun, itu di lakukan semata -mata
agar kakeknya ( ayah Abu Bakar ra ) menjadi tenang. Coba bandingkan dengan
keadaan kita hari ini , berapa banyak hari ini ahli dakwah yang mengunakan agamanya
untuk menumpuk dunia, hari ini kehidupan kita kebalikan dar i pada para sahabat nabi,
kalau dulu sahabat kaya lantas ambil usaha dakwah korban harta habis -habisan kalau
hari ini kita tidak ada harta lantas ³mengambil keuntungan´ dari dakwah Astaghfirullah ,
dulunya sebelum dakwah jalan kaki kini setelah berdakwah n aik mobil ber AC dan
sudah berani memasang tarif Astaghfirullah.
3. Seluruh Nabi dan Rasul berdakwah jumpa umat, dari lorong ke lorong , rumah ke
rumah , kota ke kota, intinya setiap saat dan keadaan selalu menyeru umat kepada
Allah swt, tidak pandang bulu baik dia saudara dekat maupun penguasa, baik dia rakyat
jelata maupun saudagar kaya. Ulama bagi tahu, andaikan tapak kaki Rasulullah saw ini
di cat merah maka seluruh kota Mekkah dan Madina berwarna merah , karena tidak ada
satupun tempat disana yang tida k Rasulullah saw datangi. Terkadang Rasulullah
berdakwah kepada keluarga yang terdekat dari kalangan suku Quraisy, dan terkadang
Rasulullah saw berdakwah kepada kabilah -kabilah arab pada musim haji ( Bani Amir,
Bani Muharib , Bani Ka¶ab , Bani Kalb, Bani H anifah, Bani Bakar , Bani Syaiban dan lain
sebagainya ) , Rasulullah juga berdakwah ketika di pasar ( pasar Dzilmajaz ), Rasulullah
juga meyampaikan dakwah ketika dalam perjalanan ( Pada waktu Hijrah ), dan
Rasulullah saw juga pernah berdakwah dengan berja lan kaki ( ketika pergi ke Thaif )
dan Rasulullah saw juga berdakwah kepada raja -raja dengan melalui surat -surat yang di
bawa oleh para sahabat. Pendek kata setiap saat dan keadaan Rasulullah saw dan para
Sahabat selalu menyampaikan agama baik kepada kelua rga maupun kepada orang
yang tidak di kenalnya. Coba bandingkan dengan keadaan kita sekarang ini, terkadang
kita sanggup bicara atau menulis tentang agama dengan begitu kerasnya seakan -akan
kita yang paling benar dan yang lain salah , merasa kelompoknya se ndiri yang benar
dan yang lain ahli bid¶ah , sampai -sampai menyesatkan bahkan sampai mengkafirkan,
tapi ketika berada di tengah keluarganya, dia seperti kerupuk yang melempem terkena
angin tidak ada suaranya, tidak berani membid¶ahkan bahkan mengkafirkan, hanya
berani melalui tulisan tanpa berani berhadapan langsung dengan umat. Astaghfirullah.
Sebenarnya masih banyak lagi hal -hal yang berkenaan dengan dakwah tapi rasanya
dari ketiga poin diatas kita bisa belajar , ternyata begitu jauh sekali dakwah yang k ita
lakukan dengan apa yang dahulu Nabi dan Rasul lakukan. Oleh karena itu mulai detik
ini setiap kita berniat meluruskan lagi niat kita dan berjanji menjadikan kerja dakwah
sebagai kerja utama kita, apabila setiap kita sudah menjadikan kerja dakwah menjad i
kerja utama kita maka Allah swt akan selesaikan seluruh permasalahan dunia dan
akhirat kita.
Mari kita mulai berdakwah dari diri kita terlebih dahulu, mulai detik ini kita berjanji untuk
memperbaiki yakin kita kepada Allah swt dan berusaha menghidupkan s unah Nabi saw
selama 24 jam dari bangun tidur sampai tidur lagi, melaksanakan sholat wajib tepat
pada waktunya dengan tertib dan dengan cara Rasulullah saw ( berjamaah dimana
adzan di kumandangkan masjid / musholah ), mulai giat mencari ilmu yang di sertai
dzikir kepada Allah swt dengan cara mendatangi para ulama, Menumbuhkan rasa kasih
sayang terhadap umat , selalu meluruskan niat kita dalam setiap beramal , baik diawal,
di pertengahan maupun di akhir kita beramal, dan yang lebih penting lagi dari semua it u
bagaimana kita sampaikan perkara agama ini kepada orang lain, karena barang siapa
yang mengajak kepada suatu ke baikan maka ia akan mendapat pahala sebanyak
orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Insya Allah kita
semua niat amal.
Dan tak lupa bagaimana hari -hari kita bagun di sepertiga malam terakhir , sholat malam,
nangis minta ampun kepada Allah swt karena telah lama melalaikan tugas untuk
memperbaiki diri dan memperbaiki keluarga kita.
Semoga Allah swt memberi kemudahan untuk perkara ini dan memberikan ke ridhoan -
Nya kepada kita semua
Ê

Ê
Ê

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Berikut ini gambaran sekilas mengenai seruan para nabi dan rasul kepada kaumnya. Allah ta·ala telah
mengisahkan sejarah perjuangan dakwah mereka di dalam kitab-Nya, mudah-mudahan kita termasuk orang
yang bisa memetik pelajaran darinya,amin.
· 
 ˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata;
Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.µ (V  ). Ayat yang
mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Nuh adalah dakwah tauhid.
·
 ˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Dan kepada kaum ¶Aad, Kami utus saudara mereka yaitu Hud. Dia
berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.µ (V  ). Ayat
yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Hud adalah dakwah tauhid.
·
 
˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Dan kepada kaum Tsamud, Kami utus saudara mereka yaitu Shalih. Dia
berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.µ (V  ). Ayat
yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Shalih adalah dakwah tauhid.
·
  
˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Dan kepada kaum Madyan, Kami utus saudara mereka yaitu Syu·aib.
Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.µ (V  ).
Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Syu·aib adalah dakwah tauhid.
·
 
˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Sungguh telah ada teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang
yang bersamanya, yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya; Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian
dan dari segala yang kalian sembah selain Allah. Kami ingkari kalian dan telah nyata antara kami dengan
kalian permusuhan dan kebencian untuk selamanya sampai kalian mau beriman kepada Allah saja.µ (V 
  !). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Ibrahim adalah dakwah tauhid.
· !"#$ ˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang
mengajak; sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.µ (V !  ). Ayat yang mulia ini menunjukkan
bahwa dakwah seluruh rasul adalah dakwah tauhid.
% "!
$ !!  

&
Tauhid, sebagaimana telah dijelaskan di dalam ayat-ayat di atas adalah menyembah/beribadah semata-mata
kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Inilah tauhid yang senantiasa
didengung-dengungkan oleh para nabi dan rasul kepada kaumnya dan yang menjadi tujuan utama dakwah
mereka (lihat jath al-Majid, hal. 15, al-Qaul al-Mufid [1/7]).
Hakekat perintah tauhid ini sering diulang-ulang oleh Allah ta·ala di dalam al-Qur·an dalam konteks yang
beraneka ragam. Di antaranya adalah:
· '
!( $! ( !
 "(
!!! $

Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.µ (V ) )
 )
·'
!( $!  !
 
˜    
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya;
Sesungguhnya aku berlepas diri dari segala yang kalian sembah kecuali dari Yang menciptakan diriku.µ (V 
) *   )
·'
!( $!+, ,
 "$,! 
!
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Katakanlah; Sesungguhnya sholatku dan sembelihanku, hidup dan
matiku, semuanya milik Allah Rabb alam semesta, tiada sekutu bagi-Nya.µ (V  !  )
·'
 ! ,"$ 
! 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Dan janganlah kamu berdoa kepada selain Allah, sesuatu yang tidak
menjamin manfaat dan madharat kepadamu. Apabila kamu melakukannya, maka sungguh kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang zalim. Apabila Allah timpakan kepadamu suatu bahaya, niscaya tidak ada yang
bisa menyngkapnya kecuali Dia.µ (V - ! $ . .)
·'
!( $!$$ !,!! ,"$ 
! 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada
selain Allah, sesuatu yang jelas tidak akan bisa memenuhi permintaannya sampai kiamat tiba.µ (V  /
)
·'
!( $! !$$ !$ 
! 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Apakah mereka itu mau mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
tidak bisa menciptakan apa-apa, sementara mereka itu sendiri juga diciptakan, bahkan mereka juga tidak
mampu untuk memberikan pertolongan kepada mereka/pemujanya«µ (V    )
·'
!0 $$ !$ 
! 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Segala sesuatu yang kalian seru selain-Nya itu sama sekali tidak
menguasai meskipun setipis kulit ari.µ (V 1 
 )
·'
!( $!0
! !,!
"$$ !
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Di antara manusia ada yang mengangkat selain Allah sebagai
sesembahan tandingan, mereka mencintainya sebagaimana kecintaan mereka kepada Allah.µ (V  2/
)
·'

! ! !    " 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Dan hendaknya kalian bertawakal kepada Allah saja, jika kalian benar-
benar beriman.µ (V  
)
· .'
 !
!!!
$

#$ 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi urusan rasul itu,
karena mereka akan tertimpa fitnah atau siksa yang sangat pedih.µ (V !  ). Imam Ahmad
menjelaskan bahwa yang dimaksud ¶fitnah· dalam ayat ini adalah syirik.
' !3 

Berikut ini sebagian keutamaan tauhid yang disebutkan oleh para ulama, semoga semakin mendorong kita
untuk mendalami, mengamalkan, serta mendakwahkannya.
· 3 
 $
 V !
al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, ´« Hal ini sebagaimana yang diutarakan oleh sebagian ulama salaf
bahwa al-jatihah merupakan rahasia al-Qur·an, sedangkan rahasia surat ini terkandung dalam kalimat ¶Iyyaka
na·budu wa iyyaka nasta·in· -hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong-
«µ (Tafsir al-Qur·an al-·Azhim [1/36] cet. Dar al-Fikr)
Ibnu Abil ¶Izz al-Hanafi rahimahullah berkata, ´al-Qur·an itu seluruhnya berbicara mengenai tauhid, hak-hak
serta balasannya, dan juga berbicara mengenai syirik serta pelaku dan balasan/hukuman bagi
mereka«µ(Syarh Aqidah ath-Thahawiyah, hal. 89 cet. al-Maktab al-Islami)
·3 
 $ !!!

Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka
dengan kezaliman (syirik) mereka itulah yang akan mendapatkan keamanan dan mereka itulah yang akan
diberikan petunjuk.µ (V  !)
·3 
 $ 

! !
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah, hendaklah
dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan sesuatupun dalam beribadah kepada Rabbnya.µ (V 
'
 .)
·3 
 $    ! !!
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Demi masa, sesungguhnya semua orang benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling
menasehati untuk menetapi kesabaran.µ (V  $ )
·3 
  !0
$ 
Allah ta·ala berfirman (yang artinya), ´Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh
Allah telah haramkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang
yang zalim itu seorang penolongpun.µ (V  
)
'$
" !
Setelah membaca dalil-dalil di atas, dapat kita simpulkan bahwa:
1. Dakwah para nabi dan rasul adalah dakwah tauhid
2. Hakekat tauhid itu adalah beribadah kepada Allah semata dan berlepas diri dari segala sesembahan selain-
Nya
3. Tauhid tidak akan terwujud tanpa mengenal syirik dan macam-macamnya
4. Tauhid memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah; tauhid merupakan rahasia al-Qur·an, syarat
untuk mendapatkan keamanan dan hidayah, syarat diterimanya amalan, sebab keberuntungan, dan kunci
untuk bisa masuk ke dalam surga
5. Dengan demikian, sudah semestinya setiap da·i Islam menjadikan dakwah tauhid sebagai prioritas utama
dakwah yang dilakukannya
6. Dan bagi para orang tua, hendaknya mereka menjadikan pendidikan tauhid sebagai pembinaan yang paling
dititikberatkan kepada putra-putri mereka. Allahu a·lam bis shawab.
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
Ê

Ê
Beberapa Faktor Kegemilangan Dakwah Islamiah
ÊÊÊ

Dakwah Islamiah sebenarnya mempunyai kekuatannya yang tersendiri, ini adalah


kerana Islam itu sendiri mempunyai kekuatan yang paling tinggi sebagai ad-Din
yang komprehensif, dan mengatasi segala agama dan aliran pemikiran yang lain.
Dalam hal ini

a 



˸Ϯϟ˴ϭ˴ Ϫ˶ Ϡ͋ϛ˵ Ϧ
˶ ϳ͋Ϊϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ ϩ˵ ή˴ Ϭ˶ ˸ψϴ˵ ϟ˶ ϖ
͋Τ
˴ ˸ϟ΍ ˶Ϧϳ˶Ωϭ˴ ϯ˴ΪϬ˵ ˸ϟΎ˶Α Ϫ˵ ϟ˴Ϯ˵γέ˴ Ϟ˴γ˴ ˸έ΃˴ ϱ˶άϟ͉΍ Ϯ˴ ϫ˵
ϥ
˴ Ϯ˵ϛή˶ ˸θϤ˵ ˸ϟ΍ ϩ˴ ή˶ ϛ˴

 ¿ ÊÊ
Ê Ê
  ÊÊ
 Ê Ê
 Ê
 Ê
 Ê
Ê  Ê Ê Ê

 Ê
 Ê
  

 Ê
Ê ÊÊ Ê Ê

Ê
Ê¿

Kegemilangan dakwah Islamiah telah pun bermula sejak dari zaman Nabi Nuh a.
s. dan ianya berterusan sehinggalah ke zaman Nabi Muhammad s. a. w. Dalam
perbincangan yang berkaitan dengan isu faktor kegemilangan dakwah Islamiah
disepanjang zaman, artikel ini akan mengutarakan beberapa faktor utama yang
membawa kepada kejayaan dan kegemilangan, antaranya ialah:

V          

Islam membawa ajaran yang berteraskan prinsip yang menyeluruh, ajaran Islam
merangkumi seluruh aspek hidup yang berkaitan dengan perkara dunia dan
akhirat. Islam mengajar manusia tentang nilai-nilai kemanusiaan yang sebenar dan
memandu mereka ke arah kebahagiaan dan keselamatan dalam kehidupan
seharian. Dengan asas ajaran Islam yang menyeluruh itu, maka dakwah Islamiah
dapat berjalan dengan berkesan dalam menarik manusia kepada agama Allah s. w.
t. dan membina mereka ke arah kehidupan yang lebih sempurna dalam aspek-
aspek peribadatan, sosial, ekonomi, akhlak dan sebagainya.

V  
a   

Para pejuang Islam atau duat di sepanjang zaman mempunyai kekuatan dalaman
yang tinggi dalam perjalanan dakwah mereka. Mereka muncul bukan sekadar
pejuang dalam medan ketenteraan bahkan mereka adalah duat yang membawa
bersama kekuatan roh dan jiwa, kemantapan akahlak dan tingkah laku, di mana
semuanya itu telah dapat membawa kemenangan demi kemenangan dalam jihad
dan perjuangan yang disertai oleh mereka. Justeru itu, persiapan diri amat
diperlukan demi untuk menarik sasaran dakwah, kerana itulah asas utama dalam
perjuagan para duat. Sesungguhnya para duat mempu berdepan dengan sasaran
mereka berasaskan metodologi dakwah yang sesuai dan mampu berbicara dengan
hati manusia dan menarik mereka untuk menerima Islam sebagai ad-Din. Para
duat sewajarnya membawa contoh yang hidup melalui tutur bicara, pergaulan dan
perwatakan mereka. Dalam situasi tertentu, para duat seharusnya banyak
menggunakan lisan al-hal dari lisan al-maqal, ini adalah kerana lisan al-hal lebih
mendapat perhatian dari sasaran dakwah kerana ianya merupakan sesuatu yang
dapat dinilai melalui penglihatan dan pengamatan mata kasar mereka. Faktor ini
adalah sesuatu yang amat penting dalam membawa kegemilangan dakwah
Islamiah di sepanjang zaman.

 
 !"
  "

Sumber metod dakwah Islam ialah dari al-Quran dan al-Sunnah. Ianya adalah
antara faktor utama yang membawa kepada kegemilangan dakwah Islamiah di
sepanjang zaman. Ini adalah kerana tumpuan utama metod dakwah ialah ke arah
untuk menarik sasaran dakwah melalui berbagai cerita, peristiwa dan penjelasan
mampu untuk menghidupkan jiwa-jiwa manusia yang kosong dari nilai-nilai yang
sewajarnya. Betapa banyak peristiwa penerimaan seseorang terhadap Islam adalah
disebabkan pembacaan dan penghayatannya dari ayat-ayat suci al-Quran begitu
juga dari hadia-hadis Rasulullah s. a. w. juga hasil dari pelaksanaan dakwah yang
berterusan berasaskan metod yang dipetik dari al-Quran dan al-Hadis. Hasil dari
kedua-dua sumber tersebut menyebabkan metod dakwah Islamiah dapat
dilaksanakan dengan berkesan.

V       


    
"

Kesan tarbiah yang diterima oleh pejuang Islam atau duat melahirkan peribadi
yang beriman, bertakwa, mempunyai jati diri dan kesabaran yang tinggi dalam
medan perjuangan dakwah. Dengan itu, mereka lahir sebagai pejuang atau duat
yang kental semangatnya, dan yakin dengan janji-janji Allah s. w. t. terhadap
usaha dakwah yang mereka lakukan. Ini telah dinyatakan oleh Allah dalam
firmanNya:

Ϫ˵ Β˴ ˸Τϧ˴ ϰ˴πϗ˴ Ϧ͉ϣ Ϣ˵Ϭ˸ϨϤ˶ ϓ˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ


˴ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵Ϊ˴ϫΎ˴ϋ Ύ˴ϣ ΍Ϯ˵ϗΪ˴ λ ˴ ˲ϝΎ˴Οέ˶ Ϧ ˴ ϴ˶Ϩϣ˶ ˸ΆϤ˵ ˸ϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶
Ύ˱Ϡϳ˶Ϊ˸ΒΗ˴ ΍Ϯ˵ϟΪ͉ Α˴ Ύ˴ϣϭ˴ ή˵ ψ
˶ Θ˴ Ϩ˴ϳ Ϧ͉ϣ Ϣ˵Ϭ˸Ϩϣ˶ ϭ˴

  ¿ÊÊ Ê

Ê   Ê ÊÊ 
Ê
Ê Ê
 Ê  Ê
 ÊÊÊÊ
 Ê  Ê
Ê Ê

ÊÊ Ê
 
 Ê
Ê ÊÊ 
Ê 

Ê Ê  ÊÊ Ê  Ê Ê


 Ê Ê Ê Ê Ê  Ê
 Ê¿

Dengan berbekalkan keyakinan yang penuh kepada Allah s. w. t., maka sejarah
telah membuktikan bagaimana para pejuang dan duat dapat melebarkan kekuatan
Islam di merata tempat, kadang-kadang tanpa menumpahkan peluh mahu pun
darah. Keyakinan yang tinggi dan kesabaran dalam perjuangan di kalangan para
duat telah menghasilkan kejayaan yang gemilang dalam rangka untuk menarik
minat sasaran dakwah untuk menjadikan Islam sebagai pegangan hidup mereka.

Kejelasan Matlamat Tarbiah Islam (wudhuh ghayat al-tarbiah al-Islamiah)

Matlamat tarbiah Islam atau pendidikan Islam yang jelas adalah antara faktor
utama dalam arus kegemilangan dakwah Islamiah di sepanjang zaman, di mana
penekanan tarbiah Islam ialah ke arah pembinaan insan yang bersepadu dalam
aspek moral, akhlak, iman dan amal supaya lahir seorang insan yang mempunyai
ciri-ciri yang sejati sebagai hamba Allah s. w. t. Penekanan kepada aspek
pembinaan hati dan pembersihan jiwa seterusnya pembangunan akhlak yang sejati
telah menjadikan dakwah Islamiah sebagai dakwah yang unggul dan dapat
menarik perhatian manusia terutamanya dalam realiti keperluan manusia terhadap
kedamaian dan keselamatan dalam kehidupan seharian. Kejelasan matlamat
tarbiah Islamiah adalah kerana ianya bersumberkan kepada al-Quran dan al-
Sunnah dan asas kepada manhaj pula ialah taghyir wa takwin al-nafs (merubah
dan membina jiwa manusia).

Islam Menyeru Ke Arah Kesejahteraan (Da'wah al-Islam ila al-amn)

Dasar utama dakwah Islamiah ialah ke arah membina kesejahteraan dan


keamanan. Islam tidak cenderung kepada peperangan, pertelingkahan dan
permusuhan. Firman

a #$%
 a  

Ϣ˵ ϴ˶Ϡό˴ ˸ϟ΍ ϊ˵ ϴ˶Ϥδ


͉ ϟ΍ Ϯ˴ ϫ˵ Ϫ˵ ϧ͉ ·˶ Ϫ˶ Ϡ˷ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ ˸Ϟϛ͉ ˴ϮΗ˴ ϭ˴ Ύ˴Ϭϟ˴ ˸΢Ϩ˴ ˸ΟΎ˴ϓ Ϣ˶ ˸Ϡδ
͉ Ϡ˶ϟ ˸΍Ϯ˵ΤϨ˴ Ο
˴ ϥ˶·ϭ˴

 ¿  ÊÊÊ Ê Ê  
Ê Ê  Ê Ê
  
Ê
ÊÊ Ê  Ê  Ê  Ê Ê
Ê 

 Ê ÊÊ 
Ê Ê

Islam tidak mengharuskan peperangan terhadap manusia semata-mata untuk
mengislamkannya sebagaimana ia tidak menegah daripada pembunuhan orang
Islam apabila jelas hukum qisas. Islam telah meletakkan garis panduan dalam
perkara peperangan seperti tidak halal memerangi orang perempuan, orang-orang
tua, kanak-kanak serta orang yang lemah.

Berasaskan hal tersebut, jelas Islam adalah agama yang sentiasa menyeru kepada
perhubungan yang baik, aman dan harmoni antara sesama umat Islam begitu juga
dengan golongan bukan Islam. Islam tidak menyeru ke arah peperangan dan
permusuhan kecuali dalam keadaan seperti untuk mempertahankan hak-hak
dakwah, hak-hak negara dan harta dan fitnah terhadap agama, maka ketika itu
jihad wajib ditegakkan. Nilai kesejahteraan dan keamanan dalam Islam telah
berjaya menarik minat golongan bukan Islam untuk menerima dakwah Islam dan
seterusnya membina kehidupan yang bahagia dan harmoni bersama-sama umat
Islam yang lain. Faktor ini adalah sesuatu yang amat wajar diketengahkan dalam
dakwah terutamanya dalam konteks dakwah pada masa kini.

   a  &     a   &  

Pelaksanaan dakwah secara berjamaah adalah amalan utama para Rasul


alaihimussalam dalam perjalanan dakwah mereka di sepanjang zaman. Dakwah
secara berjamaah memberikan banyak kekuatan dalaman dan luaran dan ianya
akan dapat memudahkan sesuatu perancangan dilaksanakan dengan tersusun dan
teratur. Firman Allah:

˲ιϮ˵λ˸ήϣ͉ ˲ϥΎ˴ϴϨ˵Α Ϣ˵Ϭϧ͉ ΄˴ϛ˴ Ύ̒ϔλ


˴ Ϫ˶ Ϡ˶ϴ˶Βγ
˴ ϲ˶ϓ ϥ
˴ Ϯ˵ϠΗ˶ Ύ˴Ϙϳ˵ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶

 ¿ 

 ÊÊ  Ê Ê

Ê  
ÊÊ
 Ê ÊÊ
Ê  Ê   Ê  Ê   Ê
  Ê
Ê
 Ê¿

Sejarah dakwah telah membuktikan bahawa para Rasul telah menggerakkan


amalan dakwah berasaskan kepada amal jamaie dan ianya kemudian diikuti oleh
para sahabat dan para duat kemudiannya,

Amal Jamaie dalam berdakwah dapt membina berbagai kekuatan sama ada dari
aspek pelaksanaan manhaj, sasaran dakwah dan penyelarasan kerja-kerja dakwah.
Hasil dari amal jamaie pula akan mencapai matlamat yang telah digariskan.

Sejarah telah membutikan bagaimana kejayaan dakwah Islamiah di sepanjang


zaman adalah hasil dari amal jamaie di kalangan duat dan dengan demikian akan
lahir kekuatan Islam dan umat Islam melalui kebangkitan gerakan Islam dan
pertubuhan Islam sama ada di dunia umat Islam atau di negara bukan Islam.
Justeru itu, gerakan Islam melalui amal berjamaah ini telah memberikan
sumbangan yang besar terhadap kegemilangan dakwah Islamiah sejak dari zaman
para Rasul hingga kini.

Kesimpulannya sesungguhnya dakwah Islamiah adalah landasan utama dalam


perjuangan membina dan mendidik umat sejagat kearah kehidupan yang
sebenarnya iaitu kehidupan yang berasaskan kepada konsep al-falah (kejayaan) di
dunia dan juga di akhirat nanti. Dakwah Rasulullah s. a. w. telah berjaya membina
peribadi dan anggota masyarakat yang unggul dan mempunyai komitmen yang
tinggi terhadap Islam. Kejayaan yang dicapai tersebut adalah berteraskan kepada
keupayaan dalam menyusun gerak kerja dakwah yang teratur di samping menhaj
yang rapi dan pelaksanaan dakwah yang berterusan.

Dengan itu, Kegemilangan dakwah akan tetap berkesinambungan dalam arus


perdana masyarakat pada hari ini jika sekiranya perjalanan dakwah mengambil
kira aspek-aspek kekuatan dan kejayaan dakwah pada zaman Rasulullah s. a. w.
dan selepasnya. Justeru itu, kegemilangan dakwah dan kecemerlangannya adalah
tanggungjawab para duat di sepanjang zaman, dan dakwah Islamiah pula akan
terus gemilang dengan perjuangan para duat dengan bersandarkan kepada
keiklasan dan pengorbanan mereka.

Telah kita ketahui pada edisi yang lalu bahwa tauhid merupakan sebuah pohon di dalam hati yangcabangnya
adalah amalan yang shalih dan buahnya adalah kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
ϥϭ˵ήϛ͉ ά˴ Θ˴ ϳ˴ ˸ϢϬ˵ Ϡ͉ό˴ ϟ˴ α
˶ Ύ͉ϨϠ˶ϟ ϝ
˴ Ύ˴Μ˸ϣ΄˴˸ϟ΍ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ˵Ώή˶ ˸πϳ˴ ϭ˴ Ύ˴ϬΑ͋ έ˴ ϥ
˶ ˸ΫΈ˶Α˶ Ϧ
˳ ϴ˶Σ Ϟ
͉ ϛ˵ Ύ˴ϬϠ˴ϛ˵ ΃˵ ϲ˶Η˸ΆΗ˵ ]24[˯˶ Ύ˴Ϥδ
͉ ϟ΍ ϲ˶ϓ Ύ˴Ϭϋ
˵ ˸ήϓ˴ ϭ˴ ˲ΖΑ˶ Ύ˴Λ Ύ˴ϬϠ˵˸λ΃˴ Δ˳ Β˴ ϴ͋σ
˴ Γ˳ ˴ήΠ
˴θ
˴ ϛ˴ Δ˱ Β˴ ϴ͋σ
˴ Δ˱ Ϥ˴ Ϡ˶ϛ˴ Ύ˱ϠΜ˴ ϣ˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ώ
˴ ή˴ ο
˴ ϒ
˴ ˸ϴϛ˴ ή˴ Η˴ ˸Ϣϟ˴΃˴
25-24 :Ϣϴϫ΍ήΑ΍[[˴
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap saat
dengan seizin Rabb-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu
ingat. (Ibra-him: 24-25)
Ilmu Tauhid ini merupakan dasar yang dibangun di atasnya amalan-amalan shalih. Maka tentu saja merupakan
prioritas dakwah para nabi dan para rasul, termasuk nabi kita Muhammad Shalallahu µalahi wassalam.
Dakwah Beliau Shalallahu µalaihi wassalam dan para shahabatnya adalah dakwah tauhid dan tidak pernah beliau
Shalallahu µalaihi wassalam lepas daripadanya. Dakwah Rasulullah Shalallahu µalaihi wassalam diawali dengan
tauhid, diiringi dengan tauhid dan diakhiri pula dengan tauhid.
Diawali dengan ucapan beliau Shalallahu µalaihi wassalam sebagaimana dikisahkan oleh Abu Sufyan
Radiyallahu µanhu ketika dia bersama rombongan dagang kaum Quraisy tiba di Romawi dan dipanggil oleh raja
Heraklius. Sang raja bertanya tentang orang yang mengaku sebagai Nabi di Mekah. Diantara pertanyaannya
adalah: ³Apakah yang dia dakwahkan?´ Abu Sufyan menjawab: ³Dia berkata:
ϱέΎΨΒϟ΍ ϩ΍ϭέ ) ΍˸ϮΤ
˵ Ϡ˶˸ϔΗ˵ Ϳ
˵ ΍ϻ
͉ ·˶ Ϫ˴ ϟ˴·˶ ϵ ΍˸Ϯϟ˵˸Ϯϗ˵).
³Ucapkanlah Ϳ΍ ϻ· Ϫϟ· ϻ kalian akan selamat. (HR. Bukhari).
Dan dalam perjalanan dakwahnya beliau Shalallahu µalaihi wassalam selalu mengingatkan dengan tauhid. Setiap
menyampaikan satu hukum atau perintah ibadah kepada umatnya senantiasa Beliau mengingatkan bahwa hal
itu adalah ibadah kepada Allah yang harus diberikan kepada-Nya dengan ikhlas dan tidak boleh dicampur
dengan tujuan-tujuan lain seperti riya¶ atau kesyirikan-kesyirikan lainnya. Seperti ketika memerintahkan tentang
ibadah shalat dan berqurban:
2 :ήΛϮϜϟ΍[ .˸ήΤ
˴ ˸ϧ΍˴ϭ Ϛ
˴ Α͋ ή˴ ϟ˶ Ϟ
͋μ
˴ ϓ˴ [
Maka dirikanlah shalat untuk Rabb-mu dan berkurbanlah. (al-Kautsa: 2)
Demikian pula setiap beliau berangkat bersama para shahabat berjihad, beliau selalu mengingatkan agar
mereka jangan memakai jimat, kalung atau gelang-gelang tertentu untuk tolak bala dan kekebalan atau
menggantung-gantungkan pedangnya di pohon tertentu untuk mencari kehebatan dan kekuatan.
Kita lihat pada satu riwayat, ketika Rasulullah Shalallahu µalaihi wassalam dalam satu perjalanan jihad,
Rasulullah bersabda kepada Ruwaifi¶:
ϊϔϳϭέ Ϧϋ ΪϤΣ΃ ϩ΍ϭέ ) .Ϫ˵ ˸Ϩϣ˶ ˲Ί˸ϳή˶ Α˴ ΍˱ΪϤ͉ Τ ˴ ϣ˵ ϥ ͉ Έ˶ϓ˴ Ϣ˳ ˸ψϋ ˴ ˸ϭ΍˴ Δ˳ Α͉ ΍˴Ω ϊ˶ ˸ϴΟ ˶ ή˴ Α˶ ϲ˶Π˸ϨΘ˴ ˸γ΍ ϭ˶ ΃˴ ΍˱ή˸Ηϭ˶ Ϊ˴ Ϡ͉Ϙ˴ Η˴ ˸ϭ΃˴ Ϫ˵ Θ˴ ϴ˴˸Τϟ˶ Ϊ˴ Ϙ˴ ϋ
˴ ˸Ϧϣ˴ ϥ ͉ ΃˴ α˴ Ύ͉Ϩϟ΍ ή˶ Β˶ ˸Χ΄˴ϓ˴ ˬ˴ϚΑ˶ ϝ
˵ ˸Ϯτ˵ Η˴ Γ˴ Ύ˴ϴΤ
˴ ˸ϟ΍ Ϟ
͉ ό˴ ϟ˴ ˬ˵ϊϔ˶ ˸ϳ˴ϭέ˵ Ύ˴ϳ )
Wahai Ruwaifi¶, barangkali engkau akan menjalani kehidupan yang panjang. Kabarkanlah kepada manusia
bahwa barangsiapa yang memintal jenggotnya, menggantungkan jimat, atau beristinja¶ (bersuci) dengan kotoran
hewan dan tulang, maka sesungguhnya Muhammad berlepas diri darinya. (HR. Ahmad dari Ruwaifi¶)
Ini semua dalam rangka menjaga tauhid mereka dari noda-noda syirik.
Demikian pula di akhir kehidupan beliau Shalallahu µalaihi wassalam. Ketika beliau Shalallahu µalaihi wassalam
akan wafat, beliau berwasiat dengan tauhid.
˸ϥ΃˴ ϲ
˴θ
˶Χ
˵ Ϫ˵ ϧ͉ ΃˴ ή˴ ˸ϴϏ
˴ ϩ˵ ή˵ ˸Βϗ˴ ί˴ ή˶ ˸Α΃˵ ϙ
˴ ΍˴Ϋ Ύ˴ϟ˸Ϯ˴Ϡϓ˴ ˸Ζϟ˴Ύ˴ϗ Ϊ˴ Ο ˶ Ύ˴δϣ˴ ˸ϢϬ˶ ΋˶ Ύ˴ϴΒ˶ ˸ϧ ΃˴ έ˴ Ϯ˵Βϗ˵ ΍ϭ˵άΨ
˴ Η͉ ΍ ϯ˴έΎ˴μϨ͉ ϟ΍˴ϭ Ω˴ Ϯ˵Ϭϴ˴ ˸ϟ΍ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϧ ˴ ό˴ ϟ˴ Ϫ˵ ˸Ϩϣ˶ ˸ϢϘ˵ϳ˴ ˸Ϣϟ˴ ϱ˶άϟ͉΍ Ϫ˶ ο
˶ ή˴ ϣ˴ ϲ˶ϓ Ϣ˴ Ϡ͉γ˴ ϭ˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ϰ͉Ϡλ ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ ˵ Ϯ˵γέ˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ
ϪϴϠϋ ϖϔΘϣ) . ΍˱ΪΠ ˶ ˸δϣ˴ ά˴ Ψ ˴ Θ͉ ϳ˵ )
Ketika Rasulullah Shalallahu µalaihi wassalam terkena sakit yang menyebabkan beliau tidak dapat bangun.
Beliau Shalallahu µalaihi wassalam bersabda: ³Allah telah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani karena
mereka telah menjadikan kubur Nabi-nabi mereka sebagai masjid´. Aisyah Radiyallahu µanha berkata: ³Jika tidak
karena itu tentu kuburan beliau akan ditempatkan (di Baqie¶). Namun Rasulullah - Shalallahu µalaihi wassalam -
khawatir akan dijadikan sebagai masjid. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan dalam riwayat lain dalam al-Muwattha¶:
΄σϮϤϟ΍ ϲϓ ϚϟΎϣ ϩ΍ϭέ) .Ϊ˴ Ο ˶ Ύ˴δϣ˴ ˸ϢϬ˶ ΋˶Ύ˴ϴΒ˶˸ϧ΃˴ έ˴ ˸ϮΒ˵ ϗ˵ ΍˸ϭά˵ Ψ
˴ Η͉ ΍ ϡ˳ ˸Ϯϗ˴ ϰ˴Ϡϋ ˴ Ϳ ˵ ΍ΐ ˵ π
˴ Ϗ ˴ Ϊ͉ Θ˴˸η΍ Ϊ˵ Β˴˸όϳ˵ Ύ˱ϨΛ˴ ϭ˴ ˸ϱή˶ ˸Βϗ˴ ˸Ϟό˴ ˸ΠΗ˴ ϻ ˴ Ϣ͉ Ϭ˵ Ϡ͉ϟ˴΃ )
Ya Allah janganlah Engkau menjadikan kuburku berhala yang disembah. Sungguh besar kemurkaan Allah
terhadap kaum yang menjadikan kuburan nabi-nabinya sebagai masjid. (HR. Malik dalam Muwatha¶)
Demikianlah Rasulullah Shalallahu µalaihi wassalam memulai dakwahnya dengan tauhid, mengiringi dengan
tauhid dan mengakhirinya pula dengan tauhid. Dan beliau Shalallahu µalaihi wassalam senantiasa mewasiatkan
umatnya dengan tauhid.
Wasiat merupakan pesan terakhir dalam kehidupan seseorang. Tentunya yang akan disampaikan adalah
perkara yang paling utama dan paling penting. Karena ia tidak akan sempat lagi menyampaikan sesuatu apapun
setelah itu. Maka disinilah terlihat apa yang dianggap paling penting oleh seseorang dalam hidupnya. Sebagian
manusia mewasiatkan tentang hartanya. Sebagian lainnya me-wasiatkan untuk menjaga keluarga-keluarganya.
Sebagian lainnya ada yang mewasiatkan dengan perusahaannya, karena itulah yang terpenting dalam
kehidupan mereka.
Adapun wasiat para nabi adalah tauhid, yang menunjukkan bahwa yang paling penting bagi mereka adalah
tauhid. Allah Subhanahu wa Ta¶ala berfirman:
132 :ΓήϘΒϟ΍[ .ϥ
˴ ˸ϮϤ˵ Ϡ˶˸δϣ˵ ˸ϢΘ˵ ˸ϧ΃˴ϭ˴ ϻ
͉ ·˶ Ϧ
͉ Η˵ ˸ϮϤ˵ Η˴ ϼ
˴ ϓ˴ Ϧ
˴ ˸ϳΪ͋ ϟ΍ Ϣ˵ Ϝ˵ ϟ˴ ϰ˴ϔτ
˴ ˸λ΍ Ϳ
˴ ΍ϥ
͉ ·˶ ϲ
͉ ˶ϨΑ˴ Ύ˴ϳ Ώ
˵ ˸ϮϘ˵ ˸όϳ˴ ϭ˴ Ϫ˶ ˸ϴϨ˶Α˴ ˸Ϣ˵ ϫ˶ ΍˴ή˸Α·˶ ΂˴ϬΑ˶ ϰ͉λϭ˴ ˴ϭ [
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya¶qub. (Ibrahim berkata): ³Hai
anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kalian mati kecuali dalam
(keadaan) Islam. (al-Baqarah: 132)
Berkata Ibnu Katsier dalam tafsirnya bahwa makna islam adalah pasrah dan berserah diri dengan beribadah
hanya kepada Allah saja.
Demikian pula wasiat Luqman al-Hakim kepada anaknya, diawali dengan Tauhid:
13 :ϥΎϤϘϟ[ .˲Ϣ˸ϴψ
˶ϋ
˴ ˲Ϣ˸Ϡψ
˵ ϟ˴ ϙ
˴ ˸ήθ
͋ ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ Ϳ
˶ Ύ˶Α ˸ϙή˶ ˸θΗ˵ ϻ
˴ ϲ
͉ Ϩ˴ Α˵ Ύ˴ϳ Ϫ˵ ψ
˵ ό˶ ϳ˴ Ϯ˴ ϫ˵ ϭ˴ Ϫ˶ Ϩ˶ ˸Αϻ
˶ ϥ
˵ Ύ Ϥ˴ ˸Ϙϟ˵ ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˸Ϋ·˶ϭ˴ [
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata ke-pada anaknya, di waktu ia memberi pela-jaran kepadanya: ³Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguh-nya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kedzaliman yang besar´. (Luqman: 13)
Yang demikian karena para nabi seluruhnya mementingkan dan mengutamakan tauhid.
Bahkan inti dakwah mereka adalah tauhid. Yaitu memerintahkan kepada kaumnya agar beribadah kepada Allah
saja.
36 :ϞΤϨϟ΍[ ....Ε
˴ ˸ϮϏ
˵ Ύ͉τϟ΍ ΍Ϯ˵ΒϨ˶Θ˴ ˸Ο΍˴ϭ Ϳ
˴ ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ ϥ
˶ ΃˴ ϻ
˱ ˸Ϯγ
˵ έ˴ Δ˳ ͉ϣ΃˵ Ϟ
͋ ϛ˵ ϲ˶ϓ Ύ˴Ϩ˸Μό˴ Α˴ ˸ΪϘ˴ ϟ˴ϭ˴ [
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus para rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ³Beribadahlah
kepada Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu´« (an-Nahl: 36).
Allah menjelaskan dakwah para rasul-Nya dengan rinci pada berbagai firman-Nya, di antaranya tentang nabi
Nuh alaihis sallam:
23 :ϥϮϨϣΆϤϟ΍[ .ϥ ˴ Ϯ˵ϘΘ͉ Η˴ Ύ˴Ϡϓ˴ ΃˴ ϩ˵ ή˵ ˸ϴϏ
˴ Ϫ˳ ϟ˴·˶ ˸Ϧϣ˶ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ Ύ˴ϣ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ ϡ˶ ˸Ϯϗ˴ Ύ˴ϳ ϝ ˴ Ύ˴Ϙϓ˴ Ϫ˶ ϣ˶ ˸Ϯϗ˴ ϰ˴ϟ·˶ Ύ˱ΣϮ˵ϧ Ύ˴Ϩ˸Ϡγ ˴ ˸έ΃˴ ˸ΪϘ˴ ϟ˴ϭ˴ [
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, beribadahlah
kepada Allah (karena) sekali-kali tidak ada sesembahan bagi- mu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak
bertaqwa (kepada-Nya)?" (al-Mu¶minun: 23)
Kemudian nabi Ibrahim, bapak para Nabi alaihis sallam:
16 :ΕϮΒϜϨόϟ΍[ .ϥ ˴ Ϯ˵ϤϠ˴˸όΗ˴ ˸ϢΘ˵ ˸Ϩϛ˵ ˸ϥ·˶ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ ˲ή˸ϴΧ ˴ ˸ϢϜ˵ ϟ˶Ϋ˴ ϩ˵ Ϯ˵ϘΗ͉ ΍˴ϭ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ Ϫ˶ ϣ˶ ˸ϮϘ˴ ϟ˶ ϝ˴ Ύ˴ϗ ˸Ϋ·˶ Ϣ˴ ϴ˶ϫ΍˴ή˸Α·˶ϭ˴ [
Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Beribadahlah kepada Allah dan bertaqwalah kepada-
Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui´. (al-Ankabut: 16)
Sedangkan tentang nabi Isa alaihis salam Allah berfirman:
Ύ˴ϣϭ˴ έ˵ Ύ͉Ϩϟ΍ ϩ˵ ΍˴ϭ˸΄ϣ˴ ϭ˴ Δ˴ Ϩ͉ Π
˴ ˸ϟ΍ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ ϡ˴ ή͉ ˴Σ ˸ΪϘ˴ϓ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟΎ˶Α ˸ϙή˶ ˸θϳ˵ ˸Ϧϣ˴ Ϫ˵ ϧ͉ ·˶ ˸ϢϜ˵ Α͉ έ˴ ϭ˴ ϲ͋Αέ˴ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ Ϟ ˴ ϴ˶΋΍˴ή˸γ·˶ ϲ˶ϨΑ˴Ύ˴ϳ ΢ ˵ ϴ˶δϤ˴ ˸ϟ΍ ϝ˴ Ύ˴ϗϭ˴ Ϣ˴ ϳ˴ ˸ήϣ˴ Ϧ
˵ ˸Α΍ ΢ ˵ ϴ˶δϤ˴ ˸ϟ΍ Ϯ˴ ϫ˵ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ ΍Ϯ˵ϟΎ˴ϗ Ϧ
˴ ϳ˶άϟ͉΍ ή˴ ϔ˴ ϛ˴ ˸ΪϘ˴ ϟ˴
72 :ΓΪ΋ΎϤϟ΍[˳ .έΎ˴μ˸ϧ΃˴ ˸Ϧϣ˶ Ϧ ˴ ϴ˶Ϥϟ˶Ύ͉ψϠ˶ϟ[
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam",
padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, beribadahlah kepada Allah Rabb-ku dan Rabb-mu".
Sesungguhnya orang yang memperse-kutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun. (al-Maidah: 72)
Dan tentang Nabi Hud alaihis sallam Allah berfirman:
65 :ϑ΍ήϋϷ΍[ .ϥ ˴ Ϯ˵ϘΘ͉ Η˴ Ύ˴Ϡϓ˴ ΃˴ ϩ˵ ή˵ ˸ϴϏ
˴ Ϫ˳ ϟ˴·˶ ˸Ϧϣ˶ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ Ύ˴ϣ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ ϡ˶ ˸Ϯϗ˴ Ύ˴ϳ ϝ ˴ Ύ˴ϗ ΍˱ΩϮ˵ϫ ˸Ϣϫ˵ Ύ˴Χ΃˴ Ω˳ Ύ˴ϋ ϰϟ˴·˶ϭ˴ [
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, beribadahlah
kepada Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa
kepada-Nya ?" (al-A¶raaf: 65)
Tentang Nabi Shalih diterangkan dalam ayat-Nya:
˯˳ Ϯ˵δΑ˶ Ύ˴ϫϮ͊δϤ˴ Η˴ Ύ˴ϟϭ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ν ˶ ˸έ΃˴ ϲ˶ϓ ˸Ϟϛ˵ ˸΄Η˴ Ύ˴ϫϭ˵έά˴ ϓ˴ Δ˱ ϳ˴ ΍˴˯ ˸Ϣ˵Ϝϟ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ Δ˵ ϗ˴ Ύ˴ϧ ϩ˶ ά˶ ϫ˴ ˸ϢϜ˵ Α͋έ˴ ˸Ϧϣ˶ ˲ΔϨ˴ ϴ͋Α˴ ˸ϢϜ˵ ˸Η˴˯Ύ˴Ο ˸Ϊ ϗ˴ ϩ˵ ή˵ ˸ϴϏ ˴ Ϫ˳ ϟ˴·˶ ˸Ϧϣ˶ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ Ύ˴ϣ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ ϡ˶ ˸Ϯϗ˴ Ύ˴ϳ ϝ
˴ Ύ˴ϗ Ύ˱Τϟ˶Ύ˴λ ˸Ϣϫ˵ Ύ˴Χ΃˴ Ω˴ Ϯ˵ϤΛ˴ ϰ˴ϟ·˶ϭ˴
73 :ϑ΍ήϋϷ΍[ .˲Ϣϴ˶ϟ΃˴ ˲Ώ΍˴άϋ
˴ ˸Ϣϛ˵ ά˴ Χ
˵ ˸΄ϴ˴ ϓ˴ [
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku,
beribadahlah kepada Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang
bukti yang nyata kepadamu dari Rabb-mu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia
makan di bumi Allah, dan janganlah kalian mengganggunya biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah
kalian mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."
(al-A¶raaf: 73)
Dan Nabi Syu¶aib Allah kisahkan juga dengan ucapan yang sama, yaitu: ³beribadahlah kepa-da Allah dan tidak
ada bagi kalian sesem-bahan kecuali Dia´.
ν
˶ ˸έ΄˴˸ϟ΍ ϲ˶ϓ ΍ϭ˵Ϊδ
˶ ˸ϔΗ˵ Ύ˴ϟϭ˴ ˸Ϣϫ˵ ˯˴ Ύ˴ϴ˸η΃˴ α˴ Ύ͉Ϩϟ΍ ΍Ϯ˵δΨ ˴ ˸ΒΗ˴ Ύ˴ϟϭ˴ ϥ˴ ΍˴ΰϴ˶Ϥ˸ϟ΍˴ϭ Ϟ ˴ ˸ϴϜ˴ ˸ϟ΍ ΍Ϯ˵ϓ˸ϭ΄˴ϓ˴ ˸ϢϜ˵ Α͋έ˴ ˸Ϧϣ˶ ˲ΔϨ˴ ϴ͋Α˴ ˸ϢϜ˵ ˸Η˯˴ Ύ˴Ο ˸Ϊϗ˴ ϩ˵ ή˵ ˸ϴϏ
˴ Ϫ˳ ϟ˴·˶ ˸Ϧϣ˶ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ Ύ˴ϣ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸ϋ΍ ϡ˶ ˸Ϯϗ˴ Ύ˴ϳ ϝ
˴ Ύ˴ϗ Ύ˱Β˸ϴό˴ η
˵ ˸Ϣϫ˵ Ύ˴Χ΃˴ Ϧ
˴ ϳ˴ ˸Ϊ˴ϣ ϰ˴ϟ·˶ϭ˴
85 :ϑ΍ήϋϷ΍[ .Ϧ ˴ ϴ˶Ϩϣ˶ ˸Άϣ˵ ˸ϢΘ˵ ˸Ϩϛ˵ ˸ϥ·˶ ˸ϢϜ˵ ϟ˴ ˲ή˸ϴΧ
˴ ˸ϢϜ˵ ϟ˶Ϋ˴ Ύ˴ϬΣ
˶ Ύ˴Ϡ˸λ·˶ Ϊ˴ ˸όΑ˴ [
Dan (Kami telah mengutus) kepada pendu-duk Madyan saudara mereka, Syu¶aib. Ia berkata: ³Hai kaumku,
beribadahlah kepada Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti yang nyata dari Rabb-mu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kalian
kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kalian membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Rabbmu memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul- betul kamu orang-
orang yang beriman´. (al-A¶raaf: 85)
Demikianlah kenyataan dakwah para nabi di dalam sejarah mereka yang disebutkan dalam al-Qur¶an maupun
dalam hadits yang shahih. Inti dakwah mereka adalah tauhid. Hal ini tidak seperti apa yang ditafsirkan oleh para
politikus yang mengesankan bahwa dakwah para nabi adalah dakwah politik. Seperti pertikaian nabi Ibrahim
dengan Raja Namrud, nabi Musa dengan raja Fir¶aun dan lain-lainnya. Mereka mengesankan bahwa perjuangan
para nabi tersebut adalah perjuangan pemberontakan dan perebutan ke-
kuasaan. Seperti dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Surur bin Naif Zaenal Abidin ³Minhaj al-Anbiyaa¶ fi ad-
Da¶wati ilallah´. Namun alhamdulillah buku tersebut sudah dibantah oleh Syaikh Dr. Rabi¶ bin Hadi al-Madkhali
dalam buku beliau ³Manhaj al-Anbiyaa¶ fi da¶wati ilallah fiihi al-Hikmah wal µAql´ (Manhaj Para Nabi Dalam
Berdakwah Kepada Allah, di dalamnya ada hikmah dan akal)´ dan juga karya Syaikh Ahmad Salam dalam
tulisannya yang berjudul ³Nadharaat fii Kitab ³Minhajul Anbiya¶ fi ad-Dakwati Ilallah´´ (Koreksi Ulang terhadap
kitab ³Manhaj Para Nabi Dalam Berdakwah Kepada Allah´.
Oleh karena itu sudah sepantasnya dakwah para rasul tersebut dijadikan sebagai teladan bagi seluruh dakwah-
dakwah kaum muslimin yakni memulainya dari tauhid dan terus mengingatkan dengan tauhid. Karena semua
dakwah yang tidak dimulai dengan tauhid dan tidak mementingkan tauhid selalu berakhir dengan penyimpangan
dan kesesatan.
Akan tetapi mengapa kaum muslimin harus tersinggung ketika diajarkan kepada mereka makna Ϳ΍ ϻ· Ϫϟ· ϻ.
Mengapa mereka ha-rus marah ketika disampaikan bahaya kesyi-rikan-kesyirikan seperti tawasul kepada orang-
orang yang sudah mati, jimat-jimat, perdukunan-perdukunan, atau mencari berkah di kuburan walisongo atau
kuburan-kuburan lainnya, mencari jodoh di tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti sumur Tujuh, gunung
Kemukus dan lain-lainnya? Mereka selalu melecehkan dakwah tauhid dengan menjulukinya Wahabi, tekstual,
kaku, membuat perpecahan dan lain-lain. Inna lillahi wa inna ilaihi raji¶un.
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita dan seluruh kaum muslimin kepada tauhid dan sunnah. Dan
semoga hati-hati kita ditetapkan di atasnya sampai hari Kiamat, Amien.
Ê

Anda mungkin juga menyukai