Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Islam selalu mengingatkan kita bahwa hubungan baik dengan pencipta saja belum
cukup, tetapi juga harus diseimbangkan dengan hubungan kita dengan sesama manusia
yang baik dan benar. Begitu banyak kewajiban yang harus dilakukan sebagai umat
muslim selama hidup di dunia, dengan salah satunya yaitu kewajiban merangkai
hubungan yang baik dengan Allah sang pencipta alam semesta (Hablum minAllah),
interaksi yang baik antar sesama lingkungan masyarakat (Hablum minannas), dan juga
interaksi yang baik dengan alam semesta (Hubungan minal alam). Manusia juga tidak
bisa bertahan hidup sendirian, maka dari itu, manusia memerlukan manusia lainnya agar
dapat berhubungan dengan baik untuk mewujudkan kehidupan yang baik pula.

1.2. Tujuan
Penulisan dan penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah kesadaran pembaca
betapa pentingnya berbuat baik kepada sesama mahluk ciptaan Allah serta menambah
wawasan tentang ihsan / berbuat baik kepada sesama mahluk ciptaan Allah SWT. Dan
mempelajari bentuk-bentuk ihsan terhadap alam, hewan, dan tumbuhan.
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1. Pengertian Ihsan

Ihsan berasal dari kata yang artinya berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya
adalah , yang artinya kebaikan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal
ini.

Artinya : “Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika
kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila
datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan
wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika
pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”

Ihsan sendiri berasal dari kata hasuna yang berarti baik atau bagus. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), ihsan dimaknai sebagai baik; derma dan sebagainya yang tidak
diwajibkan. Ihsan sendiri tidak dapat dipisahkan dari iman dan Islam. Ketiaganya menjadi
satu kesatuan sebagai kesempurnaan keberislaman seseorang.

Kata ihsan merupakan kebalikan dari kata al isaa- ah yang berarti erbuat buruk. Ihsan
merupakan tingkah laku seseorang demi melakukan perbuatan baik dan mencegah diri dari
perbuatan dosa. Seseorang yang berlaku ihsan akan memberikan kebaikan pada hamba
Allah yang lainnya berupa, kekayaan, kepandaian, kemuliaan, ataupun tenaganya. Melansir
dari laman Islam.nu.or.id, Ibnu Katsir dalam karya tafsirnya mengatakan, ihsan mencakup
kebaikan sesuatu secara substansi baik yang berkaitan dengan akidah, ibadah, maupun
lainnya sebagaimana kebaikan seorang Muslim terhadap orang lain.

Sementara itu, Sayyid Thanthawi mengatakan, objek kata „ihsan‟ pada Surat An-Nahl ayat
90 tidak disebutkan untuk memberikan efek keumuman sasaran dan bentuk dari perbuatan
ihsan itu sendiri. Perbuatan baik atau ihsan dilaksanakan dalam bentuk perbuatan maupun
ucapan dan ditujukan kepada manusia, hewan, dan ciptaan lainnya.
Rasulullah bersabda mengenai ihsan, “Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? „ Beliau
menjawab, „Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu
tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim 102)

Sayyid Thanthawi mengatakan, objek kata „ihsan‟ pada Surat An-Nahl ayat 90 tidak
disebutkan untuk memberikan efek keumuman sasaran dan bentuk dari perbuatan ihsan itu
sendiri. Perbuatan baik atau ihsan dilaksanakan dalam bentuk perbuatan maupun ucapan
dan ditujukan kepada manusia, hewan, dan ciptaan lainnya. Al-Munawi memaparkan
mengenai tempat penting ihsan sebagai perwujudan keimanan. Hal tersebut disebabkan
karena agama Islam berdiri atas dasar pilar ihsan dan kemurahan hati. Jika keduanya tidak
dipraktikkan maka keberislaman seseorang tidak akan bernilai baik.

Kaitan ihsan dan keimanan diangkat kembali oleh Rasulullah pada riwayat Ibnu Majah dan
At-Thabarani, “Orang beriman yang paling utama (paling tinggi derajatnya, kata Al-
Munawi) adalah mereka yang paling baik akhlaknya.”

2.2. Hadits berbuat baik


Sebagaimana dikisahkan seseorang yang berjalan di tengah safarnya dia merasakan
kehausan dan diapun mencari sumur untuk mengambil air. Pada waktu yang sama, tiba-tiba
dia mendapatkan seekor anjing dalam keadaan mengeluarkan lidahnya menunjukkan anjing
tersebut mengalami kehausan seperti apa yang dialami juga.
Diapun membuka sepatunya untuk mengambilkan air untuk diberikan kepada anjing
tersebut. Maka dengan sebab perbuatannya tersebut, Allah berterima kasih kepadanya dan
mengampuni dosanya, Maka para sahabat pun mengatakan: “apakah kita akan
mendapatkan pahala dikarenakan berbuat baik kepadanya?”, maka Rasulullah shallallahu
„aliahi wa sallam bersabda:

Dan berbuat baik kepada semua makhluk di muka bumi ini termasuk salah satu
perintah Allah ta‟ala. Sebagaimana Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam mengatakan:

“Sesungguhnya Allah ta‟ala mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu”( HR.
Muslim : 5167)

Oleh karena itu. dengan beberapa hadits di atas dapat kita simpulkan bahwasanya
islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk tanpa terkecuali, bahkan
sampai pada hewan pun diperintahkan untuk berbuat baik.
2.3. Macam-macam Ihsan kepada mahluk ciptaan Allah

A. Berbuat baik kepada sesama manusia


QS. Al-Baqarah ayat : 195

Artinya: “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Ayat ini mengandung perintah menginfakkan harta di jalan Allah. Berbuat baik
dengan harta, seperti menyantuni fakir miskin dan anak yatim, memberi beasiswa,
membangun fasilitas umum yang diperlukan umat Islam seperti rumah sakit, masjid,
jalan raya, perpustakaan, panti jompo, rumah singgah, dan balai latihan kerja dan
sebagainya.

QS. Al-Baqarah ayat : 83

Artinya : “(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari bani Israil, “Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik
kepada manusia, laksanakanlah sholat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu
berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih
menjadi) pembangkang.”

B. Ihsan kepada bumi, hewan dan tumbuhan

1. Berbuat baik kepada Bumi


QS. Al Araf ayat : 56

Artinya:” Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan)


dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka
bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak
pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber
penghidupan (pertanian, perdagangan, dan lain-lain), merusak lingkungan dan
lain sebagainya. Bumi ini sudah diciptakan Allah dengan segala kelengkapannya,
seperti gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan dan lain-lain, yang
semuanya ditujukan untuk keperluan manusia, agar dapat diolah dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka. Oleh karena
itu, manusia dilarang membuat kerusakan di muka bumi.

2. Berbuat baik kepada hewan dan tumbuhan


Berbuat ihsan terhadap binatang adalah dengan memberi makan jika ia lapar,
mengobatinya jika ia sakit, tidak membebaninya di luar kemampuannya, tidak
menyiksanya jika ia bekerja, dan mengistirahatkannya jika ia lelah. Apalagi pada
saat menyembelih, hendaklah dengan menyembihnya dengan cara yang baik,
tidak menyiksanya, serta menggunakan pisau yang tajam.

QS. An-nur ayat : 45

Artinya : “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada
yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia
kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Surah al-An‟am ayat ke-38 menyampaikan hal itu. “Dan tidak ada seekor pun
binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melaikan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak
ada sesuatu pun yang kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan
mereka dikumpulkan.”

Untuk itu Islam tidak membenarkan manusia menyalahgunakan hewan untuk


kepentingan apapun, misalnya untuk olahraga atau untuk keperluan pendidikan
tanpa etika. Meski Allah dalam Surah al-Jatsiyah ayat ke-13, telah menundukkan
apa yang ada di langit dan di bumi salah satu di antaranya hewan untuk digunakan
sebagai keperluan manusia.
Akan tetapi ayat ini juga sekaligus mengingatkan umat manusia bahwa Allah
SWT Sang Pencipta alam semesta menjadikan semua yang ada di alam ini
termasuk hewan, sebagai amanat yang harus dijaga. Nabi Muhammad SAW
mengajarkan bahwa sikap dan tindakan manusia terhadap hewan akan
menentukan nasibnya di akhirat, sebagaimana diriwayatkan al-Bukhari dan
Muslim dari Abdullah bin Umar.

“Seorang wanita disiksa Allah (pada hari kiamat) lantaran mengurung seekor
kucing sehingga kucing itu mati. Karena itulah Allah memasukannya ke neraka.
Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum, dan tidak pula
dilepaskannya supaya kucing itu makan serangga-serangga bumi (dengan
sendirinya)”

2.3. Manfaat berbuat baik kepada mahluk Allah


1. Orang yang menjadikan ihsan sebagai jalan hidupnya adalah orang yang paling dekat
kepada hati manusia yang ada di sekitarnya.
2. Ihsan dapat membuat sebuah masyarakat menjadi kuat, hati para anggotanya saling
bertautan, dan menebarkan cinta dan keharmonisan di dalamnya.
3. Ihsan adalah sarana bagi sebuah masyarakat untuk maju dan berkembang.
4. Ihsan menjadi sarana untuk mendapatkan berkah terhadap umur, harta, dan keluarga.
5. Ihsan adalah sarana untuk menghidupkan rasa takut kepada Allah dan sarana untuk
memperoleh rahmat-Nya.
6. Ihsan dapat menjadi sarana membersihkan seluruh virus jiwa, seperti kebimbangan,
kesalahpahaman, buruk sangka, dan seterusnya..enjadikan lingkungan tempat kita
tinggal lebih sehat dan terjaga.
7. Dengan berbuat baik kepada alam dapat menjadikan kita sebagai orang yang
bersyukur atas rahmat yang diberikan Allah.
8. Melakukan perbuatan baik akan membuka pintu kebahagiaan, kesehatan, dan
ketenangan hati. Berbuat baik bisa juga diartikan sebagai satu langkah lebih dekat
untuk meraih rahmat Allah.
9. Ihsan kepada hewan dapat dilakukan dengan membudidayakannya, dari budidaya
hewanlah kita mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang dapat
dikembangkan untuk sebuah usaha atau pelajaran.
10. Ber ihsan pada hewan dpat menjadi sumber kebahagiaan karna kita tidak akan merasa
kesepian dan dapat mendatangkan kebaikan, seperti dalam hadits berikut :
“Rasulullah bersabda: “Barang siapa menyayangi meskipun terhadap hewan
sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
2.4. Tujuan dan ciri-ciri Ihsan kepada mahluk ciptaan Allah
1. Ketakwaan kepada Allah
Ihsan mendorong individu untuk memiliki kesadaran yang mendalam akan kehadiran
Allah dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini melibatkan kepatuhan, pengabdian, dan
cinta yang kuat kepada Allah.
2. Kualitas dan keindahan dalam ibadah
Ihsan melibatkan pelaksanaan ibadah dengan kualitas terbaik dan kesadaran penuh. Ia
mencakup pemahaman dan penghayatan mendalam tentang arti dan tujuan ibadah
serta melibatkan pengabdian dengan kelembutan, ketulusan, dan kekhusyukan.
3. Berperilaku etis
Ihsan mendorong individu untuk berperilaku dengan etika yang baik dan menjalankan
tindakan yang benar. Ini termasuk adil dalam hubungan dengan orang lain, jujur,
murah hati, dan berlaku baik kepada sesama manusia dan makhluk lainnya.
4. Kesadaran terhadap akhirat
Ihsan mengajarkan pentingnya kesadaran dan persiapan untuk kehidupan akhirat.
Individu yang memiliki ihsan akan menjalani kehidupan ini dengan tujuan akhirat
sebagai fokus utama, mempertimbangkan konsekuensi akhirat dalam setiap tindakan
dan keputusan.
5. Kasih sayang dan empati
Ihsan mencakup pemberian kasih sayang, perhatian, dan empati kepada sesama
manusia. Individu yang memiliki ihsan berusaha untuk memahami, membantu, dan
melayani orang lain dengan penuh kebaikan dan kelembutan.
6. Konsistensi dan ketekunan
Ihsan melibatkan konsistensi dalam beribadah dan berperilaku baik. Individu yang
memiliki ihsan akan tetap berpegang pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama dalam
segala situasi, serta memiliki ketekunan dalam menjalankan amal ibadah sehari-hari.
7. Rendah hati
Ihsan melibatkan sikap rendah hati dan menghindari sifat kesombongan dan riya‟
(berbuat baik untuk pamer). Individu yang memiliki ihsan menyadari bahwa semua
kebaikan berasal dari Allah dan mereka berusaha untuk tetap rendah hati dalam
semua tindakan dan prestasi.
8. Kesempurnaan dalam karakter
Ihsan mengajarkan pentingnya pembentukan karakter yang baik. Individu yang
memiliki ihsan berusaha untuk mengembangkan sifat-sifat yang terpuji seperti
kesabaran, kejujuran, keberanian, kemurahan hati, dan keadilan.
Daftar Pustaka

https://tirto.id/perilaku-ihsan-kepada-alam-sekitar-dalil-contoh-gjdV
Diakses : Kamis, 11 Januari 2024
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menjadi-seorang-ihsan/
Diakses : Kamis, 11 Januari 2024
https://bersamadakwah.net/berbuat-ihsan-kepada-semua-makhluk-allah/
Diakses : Kamis, 11 Januari 2024
https://www.kompasiana.com/indah0704/63956c1708a8b52048583ad3/ihsan-terhadap-
lingkungan-sekitar
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
https://elearning.itkesmusidrap.ac.id/pluginfile.php/18636/mod_folder/content/0/AKHLAK%20
KEPADA%20ALAM.pptx?forcedownload=1
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
https://tabligh.id/manusia-harus-berbuat-ihsan-terhadap-lingkungan/
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
https://jateng.nu.or.id/keislaman/perintah-berbuat-ihsan-terhadap-segala-sesuatu-giDnA
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/14453/1/NABILAH_30700113003.pdf
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230918145932-569-1000473/arti-ihsan-dalam-islam-
pengertian-ciri-ciri-dan-dalilnya
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
https://kalam.sindonews.com/ayat/95/2/al-baqarah-ayat-95
Diakses : Sabtu, 13 Januari 2024
https://kalam.sindonews.com/surah/7/al-araf
Diakses : Sabtu, 13 Jnauri 2024

Anda mungkin juga menyukai