Dibuat oleh:
ANGGI MAILANDA PUTRI
NADIRA SYAFNI
TEGAR PUTRA NURDIN
TP:2017/2018
Kata Pengantar
B. Rumusan masalah
D. Manfaat penulisan
PEMBAHASAN
1. Husnudzon
Pengertian Husnudzan
Ada dua istilah yang sering kita dengar, yaitu Husnudzan dan
Su’udzan. Dzan itu sendiri sering juga diartikan ragu, karena
mengandung unsur keragu-raguan, ketidakpastian, bisa benar bisa
salah. Prasangka itu bisa benar bisa salah. Berprasangka baik disebut
Husnudzan sedang berprasangka jelek disebut Su’uzzan. Husnudzan
berarti berbaik sangka atau kata lain tidak cepat-cepat berburuk
sangka sebelum perkaranya menjadi jelas. Dalam kehidupan sehari-
hari manusia akan berinteraksi dengan sesamanya dalam suatu
pergaulan. Hal itu disebabkan manusia adalah makhluk sosial yang
saling membutuhkan suatu pergaulan yang harmonis perlu dipupuk
sikap berbaik sangka antara sesama manusia. Sikap berbaik sangka
meskipun sepintas lalu sepele, akan tetapi sering kita tidak
menyadarinya.
2. Raja’
Pengertian Raja’
Secara bahasa raj’ berasal dari kata rajaa yarjuu raj aj’an, yang berarti
mengharap dan pengharapan. Apabila dikatakan raj’ahu maka artinya
ammalahu: dia mengharapkannya. Jika dirunut dari makna bahasa,
maka asal makna raj’ adalah menginginkan atau menantikan sesuatu
yang disenangi. Menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah
berupa keutamaan, ihsan dan kebaikan dunia akhirat. Raja’ adalah
sikap mengharap rida, rahmat, dan pertolongan Allah Swt. serta yakin
hal itu dapat diraih.
Jika mengharap ridha, rahmat, serta pertolongan Allah Swt., kita harus
memenuhi ketentuan Allah Swt. jika kita tidak pernah melakukan salat
ataupun ibadah-ibadah lainnya jangan harap akan meraih ridha,
rahmat, atau pertolongan Allah Swt.
3. Taubat
Pengertian Taubat
Ø Sikap Husnudzon
1. Syukur
2. Sabar
Manusia dalam hidupnya di dunia ini silih berganti berada dalam dua
situasi, yaitu situasi yang senang karena memperoleh nikmat dan
situasi sedih atau susah karena mengalami musibah. Apabila manusia
itu berada dalam situasi senang hendaknya ia bersyukur, dan bila
berada dalam situasi susah hendaklah ia bersabar.
1. Percaya Diri
Percaya diri termasuk sikap dan perilaku terpuji yang harus dimiliki
oleh setiap Muslim/Muslimah karena seseorang yang percaya diri
tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia berani
mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan.
Muslim/Muslimah yang berilmu pengetahuan tinggi dan memiliki
keterampilan yang bermanfaat apabila ia percaya diri, tentu ia akan
memperoleh keberhasilan dalam hidup.
2. Gigih
Sikap dan perilaku gigih dalam meraih yang positif termasuk sikap
mahmudah (sikap terpuji) dan akhlakul karimah. Setiap muslim dan
muslimah wajib memiliki sikap gigih.
1. Kehidupan berkeluarga
ü Orang tua memberi kepercayaan diri pada anak agar anak bisa
mengembangkan diri dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
2. Kehidupan bertetangga
Ø Sikap Raja’
1. Optimis
2. Dinamis
Ø Sikap Taubat
1. Hikmah Husnudzon
2. Hikmah Raja’
3. Hikmah Taubat
- Orang yang bertaubat akan bersih jiwanya dari dosa dan sifat
buruk.
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran