1
d. Memenuhi Undangan
Apabila kita mendapatkan undangan dari kerabat, baik itu
undangan pernikahan, undangan reuni, perkumpulan di
majelis ilmu atau lainnya maka kewajiban kita datang
memenuhi undangan tersebut. Tujuannya untuk
menghormati orang yang telah mengundang. Selain itu juga
untuk memupuk ikatan persaudaraan. Memenuhi undangan
hukumnya memang tidak diwajibkan. Tetapi sunnah
muakkad, yaitu sunnah yang diutamakan. Maka itu, kita harus
mengusahakan datang kecuali ada urusan yang benar-
benar mendesak.
e. Menjawab Orang Bersin
Apabila kita bersin, maka kewajiban kita adalah
mengucapkan hamdalah sebagai bentuk rasa syukur
kepada Allah Ta’ala. Sedangkan untuk orang yang
mendengar wajib mengucapkan “Yaharmukallah”. Lalu kita
jawab lagi “Yadikumullah”.
f. Saling Menyayangi
Saling menyayangi juga merupakan kewajiban muslim
terhadap muslim lainnya.
g. Saling Tolong-Menolong Dalam Kebaikan
Sebagai sesama muslim, kita juga diwajibkan untuk saling
tolong-menolong dalam hal kebaikan. Misalnya berdakwah,
membantu saat temannya kesusahan, membantu kegiatan
di kampung dan sebagainya.
h. Menutupi Aib Saudaranya (Teman atau Keluarga)
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah. Saat kita
mengetahui aib kerabat kita maka kewajiban kita adalah
diam. Kita tidak boleh mengumbar-umbarnya. Sebab kita
2
pun juga memiliki aib sendiri. Daripada sibuk menjelek-jelekan
orang lain, lebih baik kita memperbaiki diri sendiri.
i. Memanggil Dengan Gelar yang Baik
Menyebut orang lain dengan gelar yang buruk tampaknya
sudah menjadi fenomena di negeri kita. Tak jarang seseorang
memanggil temannya dengan sebutan yang jelek dengan
dalil hanya bercanda. Padahal candaan pun terkadang bisa
menyakiti hati. Janganlah dilakukan perbuatan demikian!
Panggilah saudara kita dengan nama-nama mereka. Jangan
memanggilnya onta, babi, kambing, tiang listri, cebol atau
gelar buruk lainnya. Perbuatan tersebut sungguh sangat zalim
dan bisa mendatangkan dosa.
j. Tidak Saling Mendengki Atau Bemusuhan
“Janganlah kalian saling mendengki, saling menipu, saling
membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang
yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu
saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh
menzhaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan
menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk
dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat
jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap
muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga
harta dan kehormatannya”. (HR. Muslim)
k. Tidak Boleh Saling Mendiamkan Lebih Dari 3 Hari
Antara sesama muslim tidak boleh bertengkar dan berdiam
diri lebih dari 3 hari.
l. Bersikap Rendah Hati
3
Kewajiban muslim terhadap muslim lainnya adalah bersikap
rendah hati. Tidak boleh saling sombong, pamer dan iri hati.
4
3. Kewajiban apa yang harus dilakukan seorang muslim ketika ada
saudara muslim yang meninggal ?
Jawaban :
Adapun kewajiban kita sebagai seorang muslim terhadap orang
yang meninggal yaitu :
a. Memandikan
Hukum memandikan jenazah adalah Fardu kifayah,yang
artinya jika sudah satu orang yang memandikan
jenazah,maka tidak ada kewajiban lagi bagi yang untuk
melaksanakannya.tetapi,jika belum ada yang
melaksanakannya maka semua orang yang bertempat disitu
berkewajiban melaksanakannya.
Adapun syarat orang yang dapat memandikan jenazah :
- beragama Islam,baligh,berakal,atau sehat mental
- berniat untuk memandikan jenazah
- mengetahui hukum dan tata cara memandikan jenazah
- Amanah dan mampu menutupi aib jenazah
b. Mengkafani
Mengakafani jenazah sendiri merupakan proses membungkus
jenazah setelah jenazah selesai dimandikan dengan
menggunakan kain kafan selembar atau bisa lebih.
c. Menshalatkan
Shalat jenazah sendiri memiliki perbedaan dengan shalat
pada umumnya,shalat jenazah ini tidak rukuk dan sujud.
Adapun syarat sebelum melakukan shalat jenazah yaitu
dalam keadaan sudah berwudhu,berpakaian yang menutup
aurat.
5
d. Menguburkan
Menguburkan jenazah merupakan proses akhir dalam
pengurusan jenazah,yang memiliki hukum Fardhu
kifayah.untuk pelaksanaan penguburan jenazah ini sendiri
bisa dilakukan disiang hari ataupun malam hari.
6
menjenguk. Bagi yang menjenguk, ia dapat memperoleh
hikmah dari penyakit yang diderita di sakit.
Berikut adab menjenguk orang sakit :
a. Memperhatikan waktu menjenguk
Tidak ada ketentuan untuk menjenguk baik siang atau
malam. Namun hendaknya pilihkah waktu menjenguk yang
tidak mengganggu orang yang sakit dan tidak merepotkan
keluarganya.Jangan sampai kedatangan kita memberatkan
keluarga dan menambah beban hati mereka. Sebaiknya
jangan terlalu lama saat menjenguk. Hal ini agar orang yang
sakit dapat menggunakan waktunya untuk beristirahat.
Namun jika menjenguk lebih dari sekali diperbolehkan
terutama jika orang yang sakit menyukainya.
b. Menjenguk dengan membawa kesenangan
untuk berwudhu.
d. Menutup Aurat
Wanita boleh menjenguk laki-laki dengan syarat harus
mengenakan pakaian menutup aurat dan aman dari fitnah.
e. Mendoakan orang yang sedang sakit
Saat menjenguk, doakanlah agar diberikan rahmat dan
ampunan, pembersihan dari dosa, dan keselamatan, serta
kesehatan.
7
5. Bagaimana gambaran seorang mukmin dalam mencintai
menyayangi menurut hadist riwayat muslim ?
Jawaban :
Hadist ini menjelaskan tiga pola interaksi yaitu saling mencintai,
saling menyayangi, dan saling berempati. Ketiga kalimat ini
memiliki kemiripan arti tetapi berbeda substansi.
- Saling mencintai
diartikan ketulusan cinta antara individu dengan lainnya.
Secara tersirat, hadis ini melarang umat Islam bersikap tahâsud
(saling dengki) dan tabâghudh (saling membenci) karena
akan melahirkan permusuhan dan perpecahan. Perintah
“saling mencintai” menunjukkan perintah melakukan
perbuatan yang melahirkan rasa saling mencintai seperti
saling berkunjung atau silaturrahim, saling memberi hadiah,
saling menebar salam kepada orang yang dikenal maupun
tak dikenal, saling menasehati kepada kebenaran dan
kesabaran, dan lain sebagainya.
- Saling menyayangi
yaitu ikatan ruhiyah yang kuat, bahkan lebih kuat dari ikatan
persaudaraan atau kekerabatan. Kalimat “Tarâhumihim”
menunjukkan rasa solidaritas dalam mewujudkan cita-cita
bersama dalam membangun dan mensyiarkan Islam. Sikap
“tarâhum” diwujudkan berupa saling membantu dalam hal
kebaikan dan meningkatkan ketaqwaan, serta menolak
kemunkaran. Sehingga jika dilakukan secara kolektif dan
tersistem akan menjadi lebih baik.
8
- Saling mengasihi
yaitu sikap saling berempati dalam meringankan beban dan
penderitaan orang lain. Betapa banyak kaum muslimin yang
belum merasakan ketenangan dan ketentraman hidup akibat
musibah yang berkepanjangan, penindasan penjajahan, dan
lain sebagainya. Demikian pula dalam konteks masyarakat
kita yang sangat membutuhkan uluran tangan untuk
menutupi kebutuhan pangan, pendidikan, dan lain
sebagainya.
9
sesama muslim sama dalam hal keimanan dan hanya
berfokus pada semua persamaan.
- Empati ini sesuai dengan salah satu hadits yang berbunyi:
"Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia
mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk
dirinya”. Artinya apa yang kita sukai untuk diri kita maka kita
harapkan juga bagi orang lain. Kita tidak suka dimusuhi
misalnya, maka kita jangan musuhi orang lain. Kita tidak suka
diganggu orang lain, maka kita pun jangan mengganggu
orang lain.
10
dan menjadi kewajiban untuk saling memperbaiki. Karena itu,
orang yang gemar membicarakan aib orang lain, sebenarnya
tanpa ia sadari ia sedang memperlihatkan jati dirinya yang asli.
Yaitu, tidak bisa memegang rahasia, lemah kesetiakawanannya,
penggosip, penyebar berita bohong. Semakin banyak aib yang
ia sebarkan, maka semakin jelas keburukan diri si penyebar itu.
Cara terbaik adalah saling menjaga kehormatan sesama
saudara kita satu Islam dan satu iman kepada Allah. Sehingga
Allah pun berkenan menjaga kehormatan kita kelak di akhirat.
11
Mendoakan menjadi salah satu cara menjaga keutuhan umat
Muslim agar selalu bersatu tanpa terpecah belah. Sebab,
tanpa bantuan dari Allah SWT, semua tidak akan terjadi.
ِلنَ ْف ِس ِاه ي ُِحبا َما ِِل َ ِخي ِاه ي ُِحبَّا َحتَّى أ َ َح ُد ُك ْام يُؤْ ِم ُا
ن َلا
12
“Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR: Bukhari dan
Muslim)
Penjelasan hadist ini sebagai berikut :
Pertama, ungkapan “tidak beriman” bukan berarti
menjadikan pelakunya menjadi kafir. Ungkapan “tidak
beriman” maksudnya tidak memiliki iman yang sempurna.
Kedua, ungkapan “mencintai saudara” maksudnya
dalam hal kebaikan. Bukan menyetujui semua
tindakannya meski dalam hal buruk. Kebaikan di sini
mencakup perilaku-perilaku ketaatan dan hal-hal yang
hukumnya mubah, baik urusan dunia maupun akhirat.
Selain itu, kebaikan juga mengecualikan hal-hal yang
dilarang.
13
tawadhu akan mengangkat derajat seseorang ke yang lebih
tinggi.
Untuk menumbuhkan sikap rendah hati seseorang perlu
menyadari beberapa hal berikut ini :
- Kesadaran akan kefanaan sebagai manusia.
- Mengimani adanya kehidupan setelah kematian
- Menyadari keterbatasan dan kesalahan-kesalahan.
- Menyadari kebutuhan akan bantuan dan bimbingan.
seseorang yang sudah membiasakan diri bersikap rendah hati
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Tidak sombong atau takabur
Mensyukuri atas kelebihan yang dimilikinya
Santun dan sayang kepada semua orang
Tidak senang berbuat riya atau pamer
Menerima segala bentuk nasihat yang baik.
Mudah bergaul
Tidak membeda-bedakan dalam berteman.
14
12. Apa hukumnya tidak bertegur sapa selama 3 hari dalam islam ?
Jawaban :
Larangan Mendiamkan Saudaranya Lebih Dari Tiga Hari – Hadis
8
15
setelah 3 hari, dua orang muslim yang tadinya saling mendiamkan
harus sudah saling memaafkan dan bergaul seperti biasa lagi.
Bahkan diberikan pujian, bagi siapa yang memulai untuk menyapa
saudaranya untuk menghentikan hajr tersebut.
16
Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah
orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Hujuraat [49]: 11)
17
lebih parah lagi adalah ketika seseorang mencela, menghina,
atau memanggil orang lain dengan nama binatang.
18
lebih tenang dan melupakan segala hal-hal buruk, apalagi
berprasangka buruk ke sesama manusia.
b. Persibuk diri dengan hal-hal positif
Melakukan banyak aktivitas positif dianggap dapat bisa
menjadi salah satu cara untuk menghindari diri dari
prasangka buruk. Maka, persibuklah diri dengan hal-hal yang
membuat dirimu berkembang dan tidak merugikan orang
lain.
c. Jauhi diri dari orang yang memberikan pengaruh negatif
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah berada di
lingkungan yang suka membicarakan keburukan orang lain
atau hal-hal negatif lainnya. Mulai sekarang, cobalah untuk
mengurangi atau menjauhi orang-orang yang bisa
memberikan pengaruh negatif kepadamu. Hal ini efektif
untuk menghindari diri dari prasangka buruk.
19
orang yang ingin dipenuhi takaran atau timbangannya ketika
membeli karena tidak mau rugi. Sebaliknya, apabila menjual
kepada orang lain, mereka akan mengurangi takaran atau
timbangannya. Orang-orang yang mengurangi takaran dan
timbangan mendapat dosa yang besar karena dengan
perbuatan itu, dia dianggap telah memakan harta orang lain
tanpa kerelaan pemiliknya.
20
Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Seseorang berdasarkan agama teman dekatnya, maka
hendaknya salah seorang di antara kalian meneliti dengan
siapa dia bergaul.”
c. Mencintai teman karena Allah
Islam adalah agama yang menyerukan cinta, silaturahmi,
dan kasih sayang sesama. Islam juga melarang kita untuk
meninggalkan saudara dalam iman. Salah satu bentuk
kecintaan antar teman adalah dengan melarang atau
meninggalkan satu sama lain ketika ada yang melakukan
kekufuran, sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Tidak ada dua orang yang
mencintai satu sama lain karena Allah, atau karena Islam,
akan membiarkan pelanggaran kecil pertama yang
dilakukan salah satu dari mereka.”
d. Saling tolong-menolong
Saling tolong-menolong antara teman dalam hal kebaikan
dan taqwa sangatlah dianjurkan. Dan terlarang jika saling
memberi bantuan atas dosa. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW riwayat Imam Muslim: “Allah senantiasa
menolong hamba-Nya selama hamba-Nya suka menolong
saudaranya.”
e. Saling menghormati hak teman
Selama bergaul dengan sebaya hendaknya
memperlakukannya dengan baik dan saling menghormati
hak-haknya dan tidak saling mendzalimi. Sebagaimana
sabda Nabi Muhammad SAW riwayat Ahmad, Al-Bukhari,
Muslim, dan Ibnu Majah: “Hak seorang muslim atas muslim
lainnya ada lima, yaitu menjawab salam, menengok orang
21
yang sakit, mengiringi jenazahnya, mendatangi
undangannya, dan mendoakan ‘yarhamukallah’ untuk yang
bersin.”
f. Menjauhi hal yang menimbulkan keburukan
Antar teman hendaknya tidak berprasangka buruk dan
menggunjing, yaitu tidak menyebarkan aib dan
kekurangannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-
Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya: “Jauhilah
kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu
adalah dosa. Janganlah kalian saling mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing
sebagian yang lainnya, apakah salah seorang di antara
kalian suka memakan bangkai saudaranya yang sudah mati?
Tentu kalian tidak menyukainya.”
g. Menjaga keharmonisan hubungan pertemanan
Ketika terjadi persoalan yang menyangkut harga diri masing-
masing teman hendaknya tetap bertegur sapa. Jika tidak
memungkinkan, Rasulullah SAW memberi ruang maksimal tiga
hari untuk tidak bertegur sapa. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW riwayat Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, dan At-Tirmidzi: “Tidak halal bagi seorang muslim
untuk memboikot saudaranya lebih dari tiga hari.”
َ ن ِمنَّا لَي
ْسا يرنَا َي ْر َح ْام لَ ْام َم ْا َ يرن َويُ َوقِِّ ْار
َ ص ِغ َ َِكب
22
“Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih
muda atau tidak menghormati yang lebih tua.” (HR. at-Tirmidzi
no. 1842 dari shahabat Anas bin Malik)
23
18. Bagaimana Allah melarang mencela seorang muslim ?
Jawaban :
Rasulullah mengatakan bahwa mencela seorang muslim
merupakan kefasikan. Kefasikan dalam bahasa arab artinya
keluar dari kebenaran. Sedangkan menurut istilah syariat,
kefasikan lebih besar (berat) daripada sekedar kemaksiatan.
Orang yang mencela dan mencaci muslim yang lain
(saudaranya) baik karena aib yang ada padanya ataupun aib
yang tidak ada padanya maka dia telah melakukan suatu
kefasikan. Padahal seharusnya seorang muslim menutupi aib
saudaranya, bukan malah mengumbarnya, apalagi
menuduhnya dengan aib yang tidak ada pada dirinya. Selain
itu, kewajiban seorang muslim adalah menjaga lisannya. Namun
para ulama mengecualikan, ada orang muslim yang boleh
dicela yaitu orang yang memang telah ‘melepaskan pakaian
rasa malunya’. Orang yang mencelanya tidaklah menjadi fasik.
Misalnya orang yang menampakkan maksiatnya dan
menggembar-gemborkan kerusakannya. Orang yang
menampakkan kemaksiatannya dan bangga dengan maksiat
yang dilakukannya, tidak masalah orang banyak membicarakan
kejelekannya, karena dia sendiri yang telah mengumbar aibnya.
Adapun yang dilarang adalah mencela seorang muslim yang
lahirnya baik, bahkan selaiknya kita berusaha menutup aibnya
jika kita mengetahuinya.
24
19. Apa Hukum orang yang tidak menepati janji ?
Jawaban :
Umat Islam tidak dilarang untuk berjanji atau membuat
perjanjian dengan orang lain dalam konteks positif. Setelah
melontarkan janji, artinya sudah terjadi kesepakatan atara dua
belah pihak atau lebih yang wajib untuk dipenuhi. Seorang
muslim yang selalu ingkar janji termasuk golongan yang
mengkhianati Allah SWT dan Rasulullah SAW. Ingkar janji
merupakan perbuatan yang tidak terpuji karena dapat
mengundang rasa sakit hati dari orang yang dibohongi. Selain
merugikan orang lain, perbuatan ini juga merugikan diri sendiri.
Untuk menghindari terjadinya ingkar janji, sebaiknya seseorang
tidak mudah mengumbar janji.
Bukan hanya Allah SWT yang melaknat muslim yang tidak
menepati janji. Bahkan, malaikat dan seluruh manusia pun turut
melaknatnya. Begitu besar dosa bagi orang yang mengingkari
janji.
Sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda:
"Barang siapa tidak menepati janji seorang muslim, niscaya ia
mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak
diterima darinya taubat dan tebusan." (HR. Bukhari dan
Muslim).
25
merasakan kesenangan saat manusia berhasil termakan janji-
janji kosongnya.
Orang yang ingkar janji juga termasuk dalam golongan orang-
orang munafik. Orang yang berjanji tidak berdosa, akan tetapi
orang yang melanggar janjinya akan dikenakan dosa besar.
Maka dari itu, menepati janji hukumnya wajib.
26
- Orang yang Berutang Jiwanya Masih Tergantung
- Pahalanya Diambil untuk Bayar Utang
Bagi orang yang sudah meninggal namun belum melunasi
utangnya maka pahalanya selama hidup akan diambil
untuk membayar utang tersebut.
27
Permintaan maaf tersebut harus disertai dengan niat untuk tidak
mengulangi lagi di kemudian hari. Selain itu, Anda juga perlu
memohon maaf sambil mengembalikan hak dari seseorang
yang pernah diambil. Dengan begitu, orang yang mau
memaafkan berarti mampu menghilangkan noda dan bekas
luka di hatinya. Barulah, maaf diterima dengan baik dan
hubungan dengan orang tersebut masih dapat terjalin dengan
baik.
22. Apa ganjaran dari Allah SWT jika kita menutupi kesalahan atau
aib orang lain ?
Jawaban :
Perilaku membuka dan menyebarkan aib orang lain
merupakan suatu perkara yang buruk . Dalam Islam, menutupi
aib orang lain memiliki keutamaan . Bahkan, Allah berjanji akan
menutupi aib hamba-Nya, jika ia juga berusaha untuk menutupi
aib orang lain. Tak hanya aib orang lain, bahkan aib sendiri saja
tak sepantasnya untuk diumbar , karena Allah yang Maha
Pengampun sejatinya telah menutupi aib hamba-Nya. Hanya
saja terkadang manusia menjadi lalai.
Betapa baiknya Allah pada hamba-Nya, bahkan hanya
Dia lah yang berhak untuk menutup dan membuka aib kita.
Namun, Allah memilih untuk menutup aib hamba-hamba-Nya,
sampai manusia sendiri yang akhirnya lalai dan membukanya.
28
Keutamaan yang pertama apabila sesorang menutupi aib
orang lain adalah, Allah akan menutupi aib orang tersebut
di akhirat nanti.
Allah akan tutup aibnya di dunia
Bahwa Allah akan menutupi aib dia di dunia selagi orang
tersebut berusaha untuk menutupi aib orang lain.
Seperti menghidupkan bayi
Saat seseorang berusaha untuk menutupi aib orang lain
maka dalam sebuah hadis dikatakan bahwa ia seperti
menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.
Selain itu, ada yang lebih utama yakni menutup aib orang lain
akan mengantarkan kita masuk ke dalam surganya Allah.
Sebagaimana Ath-Thabrani meriwayatkan dalam al-Ausath dan
ash-Shaghir dengan sanadnya dari Abu Sa'id al-Khudri RA ia
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang
Muslim melihat aurat (cacat) saudaranya lalu menutupinya
kecuali pasti akan masuk surga."
23. Apa yang harus dilakukan ketika orang lain sedang bicara ?
Jawaban :
Apabila ada dua orang yang sedang mengobrol, maka
tidak boleh ikut campur apabila dia tidak ingin pembicaraan
mereka didengarkan. Demikian pula mencuri pembicaraan, jika
mereka sedang terlibat dalam pembicaraan rahasia maka
haram hukumnya kita ikut mendengarkannya secara sembunyi-
sembunyi.
Terlalu banyak urusan pribadi yang akan ditelantarkan
apabila kita menyibukkan diri mengurusi hal-hal yang bukan
29
merupakan urusan kita. Apalagi hal tersebut merupakan urusan
orang lain yang dia tidak ingin jika ada orang lain yang
mengetahuinya. Padahal berlepas diri dari urusan orang lain
justru akan membuat hati kita semakin lapang karena tidak
menambah beban pikiran kita. Kecuali apabila terpaksa kita
harus tau maka kita boleh ikut serta membantu mencarikan
solusi. Oleh karena itu hendaknya kita berusaha menghindari
pembicaraan-pembicaraan yang di sana membahas urusan
orang lain, yang bisa menjerumuskan kita ke dalam dosa dan
hanya menambah keruh dan beban di pikiran kita.
30
untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku
sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan.” (HR.
Thabrani).
31
kasih dan memuji) artinya dia sudah mengingkari (kebaikan
saudaranya).” (HR Muslim).
32
dalam sebuah hadis dari Abdullah Bin Umar Radhiyallahu
‘anhu bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Siapa saja yang meminta perlindungan dengan
menyebut nama Allah, mala lindungilah dia. Siapa saja
yang meminta dengan nama Allah, maka berilah. Siapa
saja yang mengundang kalian, hadirilah. Dan siapapun
yang berbuat kebaikan kepada kalian maka balaslah.
Kalau kamu tidak punya sesuatu yang bisa kamu berikan
untuk membalasnya maka doakanlah dia sampai kalian
merasa seolah-olah kalian sudah membalas
kebaikannya.” (HR Abu Daud).
33
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia
akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya." (HR. Muslim)
c. Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu berkata :
"Tidak ada kebaikan pada kaum yang tidak saling
menasehati, dan tidak ada kebaikan pula pada kaum
yang tidak mencintai nasehat." (Al-Istiqomah)
d. Dari Abu Darda radhiyallahu 'anhu, beliau berkata :
"Bila salah seorang temanmu berubah dan berbuat dosa,
maka janganlah meninggalkannya dan membuangnya,
tapi nasehatilah dengan nasehat yang terbaik, dan
bersabarlah karena saudaramu itu terkadang bengkok
dan terkadang lurus." (Hilyatul Auliya)
e. Imam Al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berkata:
"Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan
menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa
membuka aib dan menjelek-jelekkan Saudaranya." (Jami'ul
Ulum wal Hikam)
34
tempatnya salah dan lupa, maka dari itu dengan umur yang
panjang akan memilik kesempatan untuk bertaubat atas
dosa-dosa yang telah lalu.
Menghibur kerabat
Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan
satu sama lain. Dengan bersilaturahmi bisa menghibur dan
membantu kerabat yang sedang kesulitan. Terkadang ada
orang yang segan meminta bantuan padahal ia
membutuhkan, sebagai kerabat sudah seharusnya untuk
membantu tanpa harus menunggu diminta.
Sebagai Tanda Ketaatan Kepada Allah
Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang diperintahkan oleh
Allah.
Menghilangkan perselisihan
Seringkali perselisihan antar saudara maupun kerabat terjadi,
bisa karena perbedaan pilihan, prinsip atau bahkan masalah
ekonomi. Meski demikian Allah melarang untuk memutuskan
hubungan tali silaturahmi.
Mendapatkan Rahmat
Mencari rahmat Allah adalah bentuk usaha kita sebagai
umat muslim untuk mendapatkan tempat terbaik di yaummul
akhir nanti. Salah satu amalan yang paling mudah agar
mendapat rahmat Allah adalah dengan menyambung tali
silaturrahim.
Masuk Surga
Tidak ada balasan lain yang lebih besar balasannya
daripada surga. Menyambung tali silaturahmi bukan hanya
sekadar urusan kita dengan kerabat, tetapi juga sebagai
35
bentuk ikhtiar dan ketaatan atas apa yang Allah
perintahkan.
36
29. Apa Janji Allah bagi orang yang menyambung silaturahmi ?
Jawaban :
Allah SWT menjanjikan pahala dan keberkahan bagi setiap
hamba yang senantiasa menjaga tali silaturahmi. Janji Allah
tersebut salah satunya adalah mendekatkan surga kepada
hamba yang mampu menjaga silaturahmi dengan sesamanya.
Sebagaimana tertuang dalam hadis berikut :
"Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu
dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan
menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim).
37
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim."
38