Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
 
Allah SWT melalui rasul terakhirnya, Nabi Muhammad SAWmenjelaskan
mengenai segala sesuatu yang dapat meringankan
problematika jaman sekarang. Dengan
kecanggihan teknologi, mendorong manusia memilikisifat individual dan terkesan
acuh dengan keadaan sekitar. Padahal jelas bahwaIslam merupakan agama yang
mengajarkan saling asih kepada saudaranya.

Konsep dari saudara sering kali salah kaprah di kalangan masyarakat.Saudara


bukan hanya mereka yang sekandung ayah atau ibu, melainkan merekayang memiliki
persamaan entah suku atau agama. Untuk dapat hidup harmonisdengan sesama,
manusia harus memiliki etika dalam bersaudara, satudiantaranya adalah menjenguk
jika ada saudara yang tengah sakit.

Menjenguk saudara yang sakit merupakan tindakan mulia yang diajarkanoleh


Rasulullah SAW dengan tujuan untuk mendoakan kesembuhannya. Banyakhadis yang
menjelaskan tentang akhlak mulia tersebut. Selain hadis, keutamaanyang akan
didapatkan pun sangat melimpah. Rasulullah SAW mempraktikkansendiri bagaimana
beliau menjenguk saudara yang sakit

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalahdiantaranya;

a.Apa pengertian menjenguk saudara yang sakit ? 


 
b.Bagaimana dasar hukum menjenguk saudara yang sakit ?
 
c.Bagaimana adab menjenguk saudara yang sakit ?
 
d.Adakah keutamaan menjenguk saudara yang sakit ?
 
e.Bagaimana doa-doa menjenguk saudara yang sakit ?
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Menjenguk Saudara yang Sakit (Iyadatul Maridh)


Menurut KBBI, menjenguk berarti menengok, mengunjungi danmendatangi.
Sedangkan arti saudara (ukhuwah) menurut M. Quraish Shihabyaitu setiap persamaan
dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaanketurunan dari segi ibu, bapak atau
keduanya, maupun dari persusuan, jugamencakup persamaan salah satunya dari unsur
seperti suku, agama, profesi dan perasaan

Dari kedua arti kata tersebut, dapat diketahui bahwa menjenguk saudarayang sakit
adalah kegiatan mengunjungi kerabat yang sedang sakit dengandidasari rasa ikhlas
dan dengan tujuan mendoakan. Menjenguk saudara yangsakit merupakan salah satu
kewajiban seorang muslim dalam hubungan ukhuwah insaniyah atau basyariyyah
(persaudaraan sesama umatmanusia),diantaranya mengucap salam, memenuhi
undangan, memberi nasihat, menjawabhamdalah saat bersin dan mengantarkan
jenazah

Salah satu pendidikan berkarakter islami adalah dengan menciptakankeharmonisan


semesta dan kebersamaan dengan sesama. Selain dapatmewujudkan keharmonisan
dengan sesama, seorang yang menjenguk orangsakit seperti menceburkan diri ke
dalam genangan rahmat Allah SWT Muslimhendaknya memiliki kepekaan dan
kepedulian yang tinggi terhadap kondisisaudaranya, salah satunya dengan memberi
dukungan moril atas saudara yang difabel (penyandang cacat fisik seperti tunanetra,
tunarungu dan sebagainya).

B.Dasar Hukum Menjenguk Saudara yang Sakit


Islam merupakan agama yang penuh dengan kasih sayang. Terbukti bahwa
Islam menekankan dan menjanjikan bagi mereka yang menjenguk orangsakit dengan
ganjaran yang besar. Berikut merupakan dasar hukum menjenguksaudara yang sakit.

1.Sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat


Bara‟ bin Azid ra, beliau mengatakan :
Bahasa arab
“Rasulullah SAW menyuruh kami untuk mengerjakan tujuh
perkara:’Beliau memerintahkan kami supaya mengiringi jenazah,
menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yangterdhalimi,
membantu melepas (kafarat) sumpah, menjawab salamdan mendoakan orang yang
bersin.”
(H.R. Bukhori no: 1239. Muslimno: 2066
 C.Hikmah Sakit
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan musibah sakit,sebab akan
mengganggu segala aktifitas hidup manusia. Namun apabila Allahmenghendaki
manusia untuk sakit, maka tak seorangpun yang dapatmenolaknya. Ada pun hikmah
dari sakit antara lain.

  1.Penghapus dosa
Sakit merupakan penghapus dosa bagi seorang muslim. Ia ibarat pohon yang
meggugurkan daunnya pada waktu-waktu tertentu.

2.Agar istiqamah dan kembali ke jalan Allah

Banyak kita saksikan orang-orang kembali ke jalan yang benarlantaran menderita


suatu penyakit. Bisa jadi ketika badannya sehat merekalupa diri. Sampai merasa bahwa
dirinya bisa berbuat apa saja. Tapi, begituAllah mengujinya dengan suatu penyakit,
mereka pun sadar bahwa mereka sebenarnya hanylah hamba yang dha‟if, yang selalu
membutuhkan Allah.Sehingga mereka pun kembali ke jalan Allah dan istiqamah
berpegang pada agama-Nya.

  3.Allah mencintai orang yang sakit

Bukti Allah mencintai seorang hamba adalah Dia akan menimpakancobaan


kepadanya. Semakin besar cobaan, semakin besar pula pahala yangakan didapatkan.

4.Mendapat pahala amal shalih yang biasa dilakukan ketika sehat

Sudah selayaknya bagi orang yang sakit itu bergembira, bukan bersedihlagi.
Karena banyaknya keutamaan yang akan kita dapatkan di kala sakit.Salah satuunya
adalah kita akan tetap mendapatkan pahala amal shalihyang biasa kita kerjakan ketika
sehat.

5.Pahala pada hari kiamat bertambah

Di antara kabar gembira bagi orang sakit adalah ia akan mendapatkantambahan pahala
pada hari kiamat. Hari di mana seluruh jin dan manusiatidak lagi bisa beramal untuk
mendapatkan pahala. Bahkan, orang-orangyang sehat pun menginginkan pahala sakit ketika
mengetahui pahala yangdiberikan Allah kepada oran yang sakit.

D.Adab Menjenguk Saudara yang Sakit


Menjenguk orang yang sakit seperti berada pada petikan buah kurma didalam surga sampai
dia pulang. Maksudnya, dirinya senantiasa berada di taman buah-
buahan surga selama dirinya duduk di sisi orang yang sedangdijenguknya Untuk mendapatkan
keutamaan menjenguk saudara yang sakit,hendaknya kita mengetahui adab-adabnya, yaitu :
1.Menasihati atau mengingatkan orang yang sedang sakit untuk selalu bersabar agar mereka
tidak berputus asa dengan mengingatkan bahwaorang yang sakit dapat mengurangi atau
mengampuni dosa si sakitdan memperoleh pahala yang berlipat dari Allah SWT Sebab,sekronis
apapun penyakitnya mereka tidak diperbolehkan untuk berangan-angan mati atau memperlambat
pengobatann

2.Menjenguk orang sakit dapat dilakukan kapan saja selama tidakmenyulitkan. Al-Marwazi
rahimahullah berkata: “Aku pergi pada waktu malam bersama Abu Abdullah untuk menjenguk
seorang yangsedang sakit, bulan itu adalah bulan Ramadhan.”

Anda mungkin juga menyukai