Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN INI DISUSUN UNTUK MATA KULIAH :

AL ISLAM STUDY AL-QUR’AN


“DOA ORANG SAKIT”
Dosen pengampu : Arief Hidayat

Disusun oleh:

1. Ratna Wulandari (180711081)


2. Waras Melati (180711084)

Kelas: 3 C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah atas segala limpahan karunia Allah swt berkat RidhoNya kami
mampu merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para
sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Al Islam Study Al qur’an dengan judul Do’a Orang Sakit. Dalam perampungan makalah ini,
kami mendapatkan isi materi dari berbagai sumber.

Yang semoga insyaallah bermanfaat, bagi yang membaca dan memahami materi ini,
Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh sebab itu,
kami sangat berharap kritik dan sarannya demi penyempurnaan makalah ini. Harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi harapan berbagai pihak.
Aamiin.

Cirebon, November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3

A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

a. Pengertian sehat dan sakit........................................................................................4


b. Adab menjenguk orang sakit...................................................................................4
c. Keutamaan Menjenguk Orang Sakit........................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sangat memperhatikan masalah kesehatan, baik kesehatan fisik, mental maupun
kesehatan lingkungan. Pada zaman Nabi perawat dapat diberi nama “Al Aisyah” dari kata
Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberi makanan dan
memberikan obat. Pelayanan kesehatan telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW
dengan seorang perawat wanita yang pertama yang bernama Rufaidah. Islam sangat
menghargai seorang petugas kesehatan karena petugas ini adalah petugas kemanusiaan
yang sangat mulia.
Pelayanan kesehatan adalah memberi pelayanan kesehatan kepada orang yang
membutuhkan baik itu berupa asuhan keperawatan atau pelayanan kepada pasien.
Hubungan antara petugas kesehatan dan pasien adalah sebagai penjual jasa dan pemakai
jasa. Antara petugas kesehatan dan pasien terjadi akad Hijrah. Akad Hijrah adalah suatu
akad dimana satu pihak memanfaatkan barang, tenaga , pikiran dan keahlian.
Sementara ketika seseorang sedang sakit, maka dia serta seluruh kerabatnya
menginginkan agar sembuh untuk melanjutkan kembali aktivitasnya dan dapat berkumpul
lagi dengan kerabatnya. Agar lekas mendapat kesembuhan orang yang sedang sakit
tersebut harus mendapat perawatan yang baik utamanya dari pihak pelayanan kesehatan
yaitu tenaga medis.
Selain mendapat pearwatan yang baik dari tenaga medis, tentunya orang yang sakit ini
juga membutuhkan dukungan dan semangat dari kerabatnya. Untuk itu kita perlu
mengetahui bagaimana adab mengunjungi orang sakit.
Dalam hal ini islam juga telah mengajarkan perawatan terhadap orang sakit dan
adab mengunjungi orang sakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sehat dan sakit ?
2. Bagaimana adab dalam mengunjungi orang sakit ?
3. Apa keutamaan dalam mengunjungi orang sakit ?
C. Tujuan Penulisan

3
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Apa keutamaan,
do’a, adab dan Manfaat yang dapat diambil saat menjenguk orang sakit.

BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian sehat dan sakit


Sakit adalah lawan dari sehat. Yaitu keadaan tubuh atau jiwa yang mengalami
gangguan fisik ataupun mental sehingga timbul rasa atau perasaan yang tidak
mengenakan, tidak nyaman, dan tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari.
Sedangkan WHO memberi definisi sehat : is a state of health physica, mental and
social being not merelythe absenceof disease or infinnity. Artinya sehat adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Sedangakan sakit adalah defiasi/ penyimpangan dari status sehat.
Berdasarkan definisi diatas, maka sehat itu terdapat 3 faktor yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi yaitu: fisik mental dan sosial.

b. Adab menjenguk orang sakit


Berkunjung kepada orang yang sedang sakit mempunyai
keutamaan, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
"Barangsiapa yang menjenguk orang yang sedang sakit, maka dia
senantiasa berada pada petikan buah kurma di dalam surga sampai dia
pulang" 1
"Sesungguhnya Allah SWT berkata pada hari kiamat: Wahai anak Adam! Aku
telah sakit namun kamu tidak menjengukKu. Anak Adam bertanya: "Bagaimanakah
aku menjengukMu karena Engkau adalah Tuhan semesta alam". Allah menegaskan:
Tidakkah engkau mengetahui bahwa hambaKu fulan sedang sakit namun engkau
tidak menjenguknya, Seandainya engkau menjenguknya niscaya engkau akan
mendapatkan Aku padanya…".2

c. Dari Ali RA berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:


"Barangsiapa yang menjenguk saudaranya, maka dia senantiasa berjalan pada
petikan buah surga sampai dia duduk, apabila dia sudah duduk maka rahmat akan
tercurah baginya, dan jika berkunjungnya pada saat pagi tujupuluh ribu malaikat
berdo'a baginya sampai sore, dan jika berkunjungnya pada waktu sore maka tujuh
puluh ribu malaikat berdo'a baginya sampai waktu pagi".3
Akan ditulis bagi orang yang sakit tersebut pahala bagi amal-amal yang
selalu dikerjakan pada waktu sehatnya.
Hendaklah orang yang sakit tersebut diingatkan untuk selalu bersabar terhadap
qodha' Allah atas dirinya, tidak memperlambat pengobatan dan tidak berangan-angan
mati bagaimanapun kronis penyakit yang dihadapinya.

Menjenguk orang yang kafir dianjurkan untuk menyerunya kepada Islam dan
membebaskan diri dari tanggung jawab berda'wah (kepada orang kafir tersebut).

4
4 berdasarkan hadits riwayat Anas bin Malik RA bahwa seorang anak Yahudi
yang telah berkhidmah kepada Nabi MuhammadSAW ditimpa penyakit, maka beliau
datang menjenguknya dan memerintahkannya: "Masuklah Islam!, maka anak tersebut
akhirnya masuk Islam".5 Menjenguk orang yang sakit bisa dilaksanakan pada waktu
kapan saja selama tidak menyulitkan baginya, Al-Marwazi rahimahullah berkata:
"Aku pergi pada waktu malam bersama Abu Abdullah untuk menjenguk seorang yang
sedang sakit, bulan itu adalah bulan ramdhan, dia berkata kepadaku: (Pada bulan
ramdhan orang yang sakit dijenguk pada waktu malam)6. Tidak tinggal bersama
orang yang sakit tersebut terlalu lama kecuali jika dia menghendaki hal tersebut.

c. Keutamaan Menjenguk Orang Sakit


Banyak hadits menyebutkan keutamaannya diantaranya : hadits Tsauban
radhiaallahu ‘anhu bekas budak rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam riwayatkan
yang mana Rasulullah Saw berkata :

"barang siapa yang menjenguk orang sakit maka dia senantiasa berada di taman
kurma di surga1 sampai di kembali (ke rumah)"2.

Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia bersabda : saya
mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

" Barang siapa yang mengunjungi orang sakit niscaya dia berada dalam naungan
rahmat sampai apabila dia duduk tinggal padanya"3

Dan di dalam lafazh yang lain : " Barang siapa yang mengunjungi orang sakit
niscaya dia mendapatkan rahmat maka apabila dia duduk di sampingnya dia tetap
berada di dalam rahmat, dan apabila dia keluar dari orang yang sakit dia terus diliputi
rahmat sampai dia kembali ke rumahya"4.

1 Al-Baghawi berkata tentang penjelasan hadits ini : perkataan Nabi "di dalam khiraaful Jannah dan
didiriwayatkan dalam riwayat lainnya (di dalam makhaariful jannah) dan [khurfatul Jannah), dan kata ini adalah
bentuk jamak dari mikhraf, Al-Asma'iy berkata : dia adalah kebun kurma, dinamakan demikian dikarenakan yang
demikian itu selama terjadi musim rontok, yaitu : menutupi….Ibnu Al-Anbari berkata : yang dimaksudkan yaitu
memetik buah-buahan kebun, diantara penggunaannya di dalam kalimat yaitu : pohon kurma merontokkan
kurma-kurmanya, maka nabi memisalkan apa yang orang yang mengunjungi orang sakit dapatkan dari pahala
dengan apa yang pohon kurma dapatkan dari hasil buahnya. (Syarhus Sunnah 5/216).
2 HR. Muslim (2578), Ahmad (21868) dan At-Tirmidzi (967).
3 HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrod (522), dan hadits ini termasuk diantara balaqhaatnya Imam Malik

(bab mengunjungi orang sakit dan orang yang terkena musibah) Ibnu Abdil Baar berkata tentang hadits ini :
"hadits ini hadits Madani yang shahih". (At-Tamhid 24/273). Dan hadits ini Al-Albani menshahihkannya di dalam
shahih Al-Adab Al-Mufrad.
4 HR. Ibnu Abdil Baar dengan sanadnya yang sampai kepada Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma. (At-

Tamhid 24/263).

5
Dan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata : rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :

"sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat : wahai anak cucu
Adam saya sakit dan kalian tidak menjengukku, anak cucu Adam berkata : wahai rabb
bagaimana kami menjenguk engkau sedangkan engkaulah rabb semesta alam? Allah
berfirman : tidakkah kamu tahu bahwa hambaku fulan sakit dan kamu tidak
menjenguknya? Tidakkah kamu tahu kalau saja kamu mengunjunginya niscaya kamu
akan mendapatiku berada di sisinya….al-hadits"5. Dan dari Ali radhiallahu ‘anhu dia
berkata : saya mendengar Rasulullah Saw bersabda :

"barang siapa yang mendatangi saudaranya yang muslim dalam rangka


menjenguknya, niscaya dia berjalan di kebun surga sampai dia duduk, dan apabila dia
duduk niscaya rahmat Allah akan meliputinya, dan apabila dia pergi menjenguk di
waktu pagi niscaya tujuh puluh malaikat akan mendoakannya sampai dia mendapati
sore hari dan apabila di waktu sore tujuh puluh malaikat akan mendoakannya sampai
dia mendapati pagi"6.

Dan setelah menyebutkan hadits-hadtis yang shahih dalam menjelaskan


keutamaan mengunjungi orang yang sakit, dan pahala bagi orang yang mengunjungi
dapatkan dari kunjungainnya, maka tidak sepantasnya meremehkan hal tersebut,
bahkan harus untuk bersegera kepadanya, dan selalu berada di atas amalan tersebut,
sehingga rahmat dzat yang Maha penyayang dan Maha pengasih dapat diraih, dan di
dalam mengunjungi orang sakit ada beberapa manfaat lainnya selain yang disebutkan
tadi diantaranya : membersihkan hatinya (orang yang sakit), memeriksan kebutuhan-
kebutuhannya, mengambil nasihat dari musibah yang menimpanya sebagaimana Ibnul
Jauzi katakan7.

memohonkan doa bagi orang yang tengah sakit ini adalah perkara yang sangat
dianjurkan, yang tidak hanya untuk keluarga, teman atau orang-orang yang kita kenal
saja, tetapi untuk semua orang Islam yang kita tahu juga. Dengan melakukan hal ini,
itu artinya kita telah melakukan amal sholeh yang memiliki nilai pahala di dalamnya,
insya Allah.

5 HR. Muslim (2569) dan lafazh hadits ini miliknya, dan Ahmad (8989).
6HR. Ahmad (756), Abu Daud (3098), Ibnu Majah (1442) dan hadits ini sesuai lafazh darinya, dan Al-Albani
berkata : "shahih" : (1191).
7 Kasyful Musykil Min Hadits As-Shahihain. no. (710), (2/236) dengan perubahan seperlunya.

6
Secara umum,doa yang bisa dibacakan untuk orang sakit ada 3 seperti yang ada di
bawah ini:

Doa Menjenguk Orang Sakit yang Pertama

Untuk doa yang pertama, lafadznya lebih singkat, yaitu:

“AS ALULLOOHAL ‘ADZIIMA ROBBAL ‘ARSYIL ‘ADZIIMI


AYYU’AAFIIKA WA YUSYFIYAKA”

Artinya: Aku memohon pada Allah yang Maha Agung, Tuhan Arsy yang
agung, semoga memberikan kesejahteraan kepada engkau dan menyembuhkan
engkau (orang yang sakit)

Doa Menjenguk Orang Sakit yang Kedua

Berbeda dengan doa yang pertama di atas, doa untuk orang sakit yang kedua
ini lebih panjang. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim.
Adapun lafadznya adalah sebagai berikut:

ALLAHUMMA ROBBAN NAASI ADZHIBIL BA’SA ASYFI ANTASY SYAAFII


LAA SYIFAA-A ILLAA SYIFAA-UKA SYIFAA-AN LAA YUGHOODIRU
SAQOMAN

Artinya: Ya Allah, Tuhan semua manusia, hilangkan penyakitnya, sembuhkan dia.


Hanya Engkau yang bisa menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan
kesembuhan yang berasal dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.

Doa Menjenguk Orang Sakit yang Ketiga

Doa yang ketiga ini juga merupakan doa yang bisa kitabaca untuk orang sakit. Doa ini
diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud, dimana lafadznya adalah sebagai berikut:

AS ALULLOOHAL ‘ADZIIMA ROBBAL ‘ARSYIL ‘ADZIIMI AN TISFITIKA

Artinya:

Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan Arsy yang agung, semoga Dia
menyembuhkanmu.Untuk doa yang lebih lengkap, bisa didahului dengan membaca
beberapa surah pendek yang terdiri atas surah Al Faatihah, surah Al Ikhlash, surah Al
Falaaq dan surah An Naas, barulah kemudian membaca doa yang ada di atas.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk Allah SWT. Dia-lah Penciptanya pemberi
kehidupan, pemberi rezeki dan penyembuh hakiki dari semua penyakit. Peran tenaga
medis dan para medis hanyalah upaya manusia dengan menuruti sunnatullah. Harap si
pasien berupaya dan berobat melalui pengobatan dan pearwatan.
Mengunjungi orang sakit adalah pola, tingkah laku, kebiasaan atau tata cara
dalam mengunjungi orang sakit. Dalam adab mengunjungi orang sakit,ada beberapa
peraturan yang harus pembesuk ketahui. Hal ini sangat penting untuk pembesuk

8
ketahui, karena pembesuk yang memenuhi aturan dapat menjadi dorongan, pemberi
semangat untuk percaya diri dalam mengatasi gangguan kejiwaan serta dapat menjadi
terapi bagi jiwanya.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saran, kritik yang membangun sangat penulis harapkan agar kedepannya penulis
dapat membuat makalah dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Baghawi berkata tentang penjelasan hadits ini : perkataan Nabi "di dalam khiraaful Jannah dan
didiriwayatkan dalam riwayat lainnya (di dalam makhaariful jannah) dan [khurfatul Jannah), dan kata
ini adalah bentuk jamak dari mikhraf, Al-Asma'iy berkata : dia adalah kebun kurma, dinamakan
demikian dikarenakan yang demikian itu selama terjadi musim rontok, yaitu : menutupi….Ibnu Al-
Anbari berkata : yang dimaksudkan yaitu memetik buah-buahan kebun, diantara penggunaannya di
dalam kalimat yaitu : pohon kurma merontokkan kurma-kurmanya, maka nabi memisalkan apa yang
orang yang mengunjungi orang sakit dapatkan dari pahala dengan apa yang pohon kurma dapatkan
dari hasil buahnya. (Syarhus Sunnah 5/216).
HR. Muslim (2578), Ahmad (21868) dan At-Tirmidzi (967).
HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrod (522), dan hadits ini termasuk diantara balaqhaatnya
Imam Malik (bab mengunjungi orang sakit dan orang yang terkena musibah) Ibnu Abdil Baar berkata
tentang hadits ini : "hadits ini hadits Madani yang shahih". (At-Tamhid 24/273). Dan hadits ini Al-
Albani menshahihkannya di dalam shahih Al-Adab Al-Mufrad.

9
HR. Ibnu Abdil Baar dengan sanadnya yang sampai kepada Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma.
(At-Tamhid 24/263).
HR. Muslim (2569) dan lafazh hadits ini miliknya, dan Ahmad (8989).
HR. Ahmad (756), Abu Daud (3098), Ibnu Majah (1442) dan hadits ini sesuai lafazh darinya, dan Al-
Albani berkata : "shahih" : (1191).
Kasyful Musykil Min Hadits As-Shahihain. no. (710), (2/236) dengan perubahan seperlunya.

10

Anda mungkin juga menyukai