Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, system kesehatan pun semakin meningkat seiring dengan bertambah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan penggunaan alat-alat kedokteran yang semakin canggih dan modern. Perkembangan ini membuat pengobatan terbagi menjadi dua, antara pengobatn timur dan pengobatan barat, namun yang sangat berkembang dan terkenal pada saat ini adalah pengobatan barat, walaupun awal mulanya yang berkembang adalah pengobatan timur ( cara islami ). Tempat pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat umum dimana seluruh kalangan masyarakat akan berinteraksi disana, diantaranya seperti Rumah sakit, Puskesmas, Klinik, dan lain-lain. Rumah sakitadalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan dan bagaimanapun berkembangnya teknologi dalam segala bidang hidup, selama ia berpegang pada Kitab Suci Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW dia akan tetap aman dalam mencapai Shiratal Mustaqim untuk kembalai kepada Allah SWT.

B.Masalah
Bagaimana seharusnya para tenaga medis maupun para medis memberikan pekayanan kesehatan yang baik dan memuaskan kepada pasien yang membutuhkan bantuan. Karena pada dasarnya kita sebagai perawat memberikan perawatan pada klien tidak hanya sebatas pada biologisnya saja, tapi juga secara holistic ( menyeluruh ), sehingga sikap sopan dan santun berupa senyuman, kata kata yang jelas serta pemberian informasi yang cukup juga sangat diperlukan dalam menunjang kesembuhan pasien.

C.

Tujuan
Mengidentifkasi bagaimana seharusnya sosok seorang tenaga medis dan para medis

yang agar dalam menjalankan tugasnya tetap berjalan pada syariat agama Islam dan benarbenar akan mendatangkan atau memberikan yang terbaik bagi para pasien yang membutuhkan perawatan di tempat pelayanan kesehatan tersebut.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pelayanan Kesehatan Secara Umum
1. Tenaga Medik

Tenaga medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medis kepada semua pasien secara maksimal dengan mutu yang sebaik-baiknya, serta menggunakan tata cara dan teknik yang berdasarkan ilmu kedokteran yang berlaku, sehingga serta dapat dipertanggung jawabkan, contohnya adalah dokter.
a. Perkembangan Medik Pada Masa Sebelum Masehi

Sejarah mencatat pada masa purba telah dikenal pijat-memijat, ramu-ramuan obat dan juga alat-alat perdukunan. Hal ini didasarkan pada insting (gharizah) yang dianugerahkan Allah Swt, bermula dari pengalaman seseorang salah saru bagian tubuhnya mengalami sakit, secara refleks ia memijat bagian yang sakit tersebut. Apa bila tidak mengalami kemajuan mereka mulai melihat binatang-binatang yang makan buah atau tanaman tertentu bila sakit, kemudian dicoba sendiri dan bila sembuh diberikan ramuan tersebut pada orang lain, bahkan sejarah mencatat pada masa purba pula sudah dikenal pembedahan. Kemudian pengetahuan tersebut diturunkan secara generasi ke generasi.
b. Sikap Yang Harus Dimiliki Tenaga Medis Muslim

Seorang tenaga medis muslim harus memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu kedokteran, sekaligus juga tentang ajaran Islam agar dapat menerapkan ajaran Islam tersebut dalam tugasnya sehari-hari. 1) Senantiasa berusaha untuk menjadi muslim yang saleh, yang menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, tanpa terikat ruang dan waktu

2) Mempunyai pola berfikir sesuai dengan ajaran Islam dan menentang sirkularisme, yang memisahkan pengetahuan umum dari pengetahuan agama 3) Senantiasa mempelajari dan menerapkan penegtahuan kedokteran serta pengetahuan agama secara berimbang dalam kehidupannya sehari-hari 4) Menghormati dan memuliakan orang sakit. 5) Senantiasa menunjukkan kasih sayang kepada orang sakit. Orang yang sakit harus dilayani dengan muka yang bersih dan kata-kata yang halus dan ramah, siapaun dia dan bagaimanapun keadaannya. 6) Senantiasa menggembirakan dan memberikan harapan hidup guna menumbuhkan kekuatan dan harapan dalam hati penderita.
2. Tenaga Paramedik

Tenaga Paramedis ( paramedic ) adalah profesi yang berkaitan langsung dalam memberikan pelayanan medis atau medical personalpra-rumah sakit dan gawat darurat, contohnya perawat, bidan, laboratorium, dan gizi. a. Menjadi Paramedis Seorang paramedis harus memiliki ijin/lisensi paramedis yang diperoleh melalui serangkaian uji teori dan praktik. Sebagai bekal untuk menghadapi ujian, bisa dengan mengikuti pelatihan selama 2 - 4 tahun yang terbagi kedalam beberapa jenjang, atau mengikuti pendidikan formal paramedicine di perguruan tinggi. ijin/lisensi paramedis diperbaharui secara berkala guna menjaga kualitas paramedis, diselenggarakan dalam bentuk uji resertifikasi/refresher. b. Jenjang Paramedik 1) Primary Care Paramedic 2) Advance Care Paramedic 3) Critical Care Paramedic

B. Medik Dan Paramedis Menurut Islam

Kegiatan medis dan keperawatan dalam Islam merupakan manifestasi dari fungsi manusia sebagai khalifah dan hamba Allah dalam melaksanakan kemanusiaannya, menolong manusia lain yang mempunyai masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan dasarnya baik aktual maupun potensial. Permasalahan klien (pasien) dengan segala keunikannya tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturrahmi (interpersonal) dengan sebaik-baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. Untuk dapat memberikan asuhan medik dan asuhan keperawatan kepada pasien, dokter dan perawat dituntut memiliki ketrampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan berdakwah amar maruf nahi mungkar. Melaksanakan pelayanan kesehatan profesional yang Islami terhadap individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dengan berpedoman kepada kaidah-kaidah Islam, medik dan keperawatan yang mencakup :
1. menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan asuhan

medik dan asuhan keperawatan dengan mengutamakan pedoman pada Al-Quran dan Hadits
2. melaksanakan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan

Islami melalui kegiatan kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare)
3. mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti

(evidence-based healthcare)
4. berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara

individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan ridho Allah 5. bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada asuhan medik dan asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare). Praktek pelaksanaan evidence-based healthcare adalah integrasi kemampuan klinis individual dengan bukti klinis eksternal yang terbaik dan yang tersedia dari penelitian

klinis yang sistematis (akurasi dan presisi tes diagnostik, kekuatan tanda-tanda prognosis, kemangkusan serta keamanan terapi, rehabilitasi dan tindakan prevensi).
C. Sifat

Sifat Tenaga Medis dan Paramedis Menurut Pandangan

Islam
Melihat bagaimana besarnya amal dan pengabdian yang diberikan oleh dokter dan tenaga para medik, maka islam menganjurkan beberapa sifat-sifat yang harus dimiliki : 1) Beriman Dalam hal ini karena mereka melakukan amal shaleh, yaitu mengobati dan merawat orang sakit, menasehati mereka, sebab tanpa iman segala amal shaleh ini akan sia-sia belaka dimata Allah SWT. ( QS. Al-Ashr: 1-3) Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.Menghormati apsen sebagai hamba Allah, mahkluk yang tertinggi dimuka bumi, sebab Allah sendiri menghormatinya. (QS. AlIsra: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan .
2) Mengasihani Dan Membimbing Jiwa Pasien Selama Dalam Pengobatan Perawatan yang diberikan sampai ia sembuh atau meninggal dunia, supaya selama sakit ia lebih dekat kepada Allah SWT, sehingga bila ia sembuh menjadi orang yang lebih taat kepada Allah dan bila ia meninggal dunia maka ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah. ( QS. Al-Balad: 17 ). 3) Mengerjakan pekerjaan pengobatan dan perawatan orang sakit ikhlas karena Allah Nabi SAW bersabda: sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal perbuatan jika tidak disertai dengan keikhlasan dan mengharapkan keridhaannya.

4) Penyantutan Terhadap Si Sakit

Mempunyai perasaan halus, lekas merasakan kesyukuran orang lain dan turut berduka cita dengan orang yang kesusahan serta suka menolong orang lain sekuat tenaga. (QS. Al-Baqarah:263 dan Al-Araf: 56) Perkataan yang baik dan pemberian yang maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya dan lagi Maha Penyantun. (QS. Al-Baqarah: 263) Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) da harapan (akan diabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Araf: 56) 5) Peramah Bergaul selalu dengan muka manis, penuh senyum yang dapat menyenangkan dan menenangkan si sakit. (QS. Ali Imran: 159). Nabi Muhammad SAW besabda: sesungguhnya kamu tidak dapat melapangi manusia dengan hartamu, tetapi manis muka dan baik budimulah yang dapat melapangi mereka. (Riwayat Abu Yala yang disahkan kebenarannya oleh hakim dalam kitab Bulubul hal. 309) 6) Sabar Tidak lekas marah, dan menahan diri. (Q.S Asy syura :43). Nabi Muhammad SAW bersabda: seorang muslim yang bergaul dengan orang lain dan sabar menghadapi perbuatan mereka yang menyakiti, lebih utama dari orang muslim yang tidak bergaul dan tidak sabar. (Riwayat dari Abu Hurairah) At Taj juz V halaman 56) Berkatalah Musa kepada mereka: Jatuhkanlah apa yang hendak kamu jatuhkan. ( QS. Asy Syura: 43 ) 7) Tenang Tidak tergesa-gesa dan juga tidak ribut. Sabda nabi Muhammad SAW: bila engkau hendak menghadapi suatu pekerjaan hadapilah dengan tenang, sehingga Allah menunjukkan kepada engkau jalan keluar ( dari kesulitan ) Riwayat Bukhari dalam kitab Al-Adab dan Baihaqi Qadir juz 1 hal. 271. 8) Tegas

Jangan ragu-ragu dalam melakukan suatu tindakan atau putusan terhadap penderita demi kebaikannya. Nabi Muhammad SAW bersabda: bila ada keraguan dalam hatimu, maka tinggalkanlah. (Riwayat Ahmari Ibnu Hibban dan Hakim dari Abu Umamah). Faidhul Qadir juz 1 hal. 228. 9) Teliti Seksama, hati-hati dan sangat cermat. Nabi Muhammad SAW bersabda: sesungguhnya Allah SWT menyukai bila seseorang mengerjakan sesuatu pekerjaan supaya dilakukan dengan teliti (Riyawat Baibaqi Abu Yala, Ibnu Basir dan lainnya dari Siti Aisyah r.a. dalam kitab Faidhul Qadir juz II hal. 405)
10)

Penyimpan Rahasia

Sesuai dengan sumpah medik dan paramedik. Mereka tidak akan menceritakan halhal yang ditemukannya pada sakit. (Q.S An-Nisa 148). Nabi SAW bersabda: Yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. Barang siapa menyimpan rahasia (keaiban) temannya, maka Allah akan pula menyimpan rahasianya Kiamat dan barang siapa membukakan rahasia temannya sesama Muslim, maka Allah akan membukakan pula rahasianya, hingga Allah memberi malu dia dalam rumah tangganya (Riwayat Ibnu Majjah dengan sanad baik dalam kitab At Targhib juz II hal. 103). Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucpkan) dengan terus terang kecuali oleh orang ayng dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nisa: 148)
11)

Bertanggung Jawab

Dokter dan perawat memikul tanggung jawab tentang keselamatan si sakit, (Q.S Al isra : 36). Nabi bersabda: sesungguhnya Allah akan memeriksa setiap orang tentang urusan yang dipertanggungjawabkan kepadanya. D. Pendekatan HolistiK Dalam Asuhan Keperawatan Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk

mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis, di mana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan kabutuhan dasarnya. Kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik bio, psiko maupun sosial ( holistik ). Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistik dan adaptasi ini merupakan konsep yang harus di pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien Bicara tentang konsep holistic dari dulu perawat telah lama mengenal. Dalam literatur keperawatan dikatakan perawat memandang manusia sebagai makhluk yang utuh bio,psiko, sosio, spiritual.

E.Hak Dan Kewajiban Petugas Kesehatan Dan Pasien


1. Kewajiban Petugas Kesehatan a. Melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah jabatan b. Memberikan pelayanan yang baik (teliti, komunikatif, ramah, tidak diskriminatif) terhadap pasien c. Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain d. Menyampaikan amanat atau wasiat yang meninggal kepada keluarga atau ahli warisnya yang tidak sempat mendampinginya saat wafat e. Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan ajaran agama seperti abortus, dan lain-lain.

2. Hak Petugas Kesehatan a. Mendapatkan imbalan berupa gaji, honor, dan lain-lain yang layak sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien b. Mendapatkan perlindungan hukum atas profesinya c. Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan ajaran agamanya.

3. Kewajiban Pasien a. Membayar biaya konsultasi, pengobatan, perawatan sesuai dengan tariff resmi yang telah ditetapkan. b. Mempercayai dan mematuhi semua perintah, nasihat, dan peraturan yang diberikan oleh petugas kesehatan selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. 4. Hak Pasien a. Mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas kesehatan b. Mendapatkan perlindungan dari ancaman luar terhadap keselamatan jiwa dan akidah agamanya c. Menuntut tanggung jawab petugas kesehatan atas musibah yang menimpanya karena kesalahan atau kelalaian petugas kesehatan d. Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan ajaran agamanya. Menurut hukum Islam, seseorang yang melakukan praktek kedokteran atau pengobatan, sedangkan ia bukan ahlinya, seperti dukun ataupun dokter koboy yang melakukan praktek dokter seperti operasi, maka ia harus bertanggung jawab atas kerugian pasiennya baik jiwa maupun materialnya. Sesuai sabda nabi : Barangsiapa melakukan praktek kedokteran atau pengobatan, sedangkan ia bukan ahlinya, maka ia harus bertanggung jawab menanggung kerugia. HR. Abu Daud, Nasai, Ibn. Majah, dan Hakim.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Rajis, nnti yang d buat d ksmpulan ttu ttg kaitan anta tenaga medis dan paramedis serta hubungannya dengan islam, harus dapat yaaaa!! B.Saran
Saran yang d buat ditujukan untuk perawat yang islami.

AISMUH II SIFAT-SIFAT TENAGA MEDIK DAN PARAMEDIK

DOSEN PEMBIMBING : PATHUL KHAIR, S.SOS.i OLEH : KELOMPOK VI 1. ALVIANDI 2. DIAH FAURI YANI 3. ERNA SARI 4. NONI WULANDARI 5. RAJIS MAULANA MALIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIK ) MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2012 2013

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini di sebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat kami harapkan guna kesempurnaan di masa mendatang. Selama menyelesaikan makalah ini tidak terlepas pula dari bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan serta haturan terima kasih pada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan ini dan teman teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah kami ini. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman teman semua.Namun, apabila terjadi kekeliruan di dalam pembuatan makalah ini, kami mohon maaf sebesar besarnya.Karena kami hanya manusia yang daif dan mempunyai banyak kekurangan. Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak,

Oktober 2012

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai