Anda di halaman 1dari 3

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS

A.

LANDASAN FILOSOFIS Sesuai amanat UUD founding 1945, father yang dicantumkan adalah dalam

pembukaan melaksanakan perdamaian

tujuan

negara

memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, dan keadilan sosial. Tujuan bernegara ini abadi,

diwujudkan dalam landasan idiil sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pencapaian Untuk tujuan negara tersebut dilakukan dalam dengan

pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh masyarakat. mendorong partisipasi masyarakat pembangunan diperlukan kondisi yang mendukung aktivitas produktif masyarakat yang salah satunya diwujudkan dengan adanya pihak yang berperan dalam menanggulangi risiko keuangan yang dihadapi masyarakat. Risiko keuangan tersebut timbul dalam berbagai aspek kehidupan dan membutuhkan pihak yang dapat menanggulanginya. Asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko dan asuransi syariah sebagai mekanisme pengelolaan risiko, mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat atas kemungkinan kerugian yang terjadi pada harta benda atau kepentingan finansial yang dimilikinya. Dengan adanya perlindungan asuransi maka akan tercipta ketenangan bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas dan mendorong inovasi usaha yang pada ujungnya akan menciptakan kesejahteraan bersama. Fungsi asuransi merupakan lembaga yang melakukan pengumpulan dana masyarakat juga memungkinkan adanya akumulasi dana yang dapat dipergunakan untuk membiayai pembangunan.

1/3

B.

LANDASAN SOSIOLOGIS Industri perasuransian sebagai salah satu industri di sektor

keuangan, masyarakat

berperan

penting jasa,

dalam dana

menciptakan yang

pembangunan oleh

nasional yang berkelanjutan. Selain memberikan perlindungan kepada pengguna diakumulasikan perusahaan asuransi dari premi atau kontribusi menjadi salah satu sumber pendanaan pembangunan nasional. Saat ini kontribusi industri asuransi terhadap GDP Indonesia masih kecil yaitu baru mencapai kisaran 2%. Melihat potensi yang ada, dapat dikatakan bahwa industri asuransi Indonesia masih perlu terus diupayakan untuk berkembang dengan lebih cepat lagi. Secara sosiologis perubahan dan dinamika yang berkembang di masyarakat yang juga ini berpengaruh belum pada industri asuransi. Berbagai aktivitas ekonomi baru yang dilakukan menimbulkan berbagai risiko selama dikenal. Perkembangan teknik-teknik manajemen risiko dan tatakelola perusahaan juga berpengaruh besar terhadap industri asuransi. Asuransi juga dapat mengambil peran dalam social engineering, yaitu menyiapkan aturan main untuk membentuk masyarakat yang termotivasi untuk melakukan usaha mandiri dan dapat merencanakan kehidupannya. Berdasarkan uraian di atas, sudut pandang sosiologis yang menjadi pertimbangan penyusunan RUU ini meliputi hal berikut: a. Untuk dapat mengembangkan usaha perasuransian yang sehat perlu melibatkan peran serta semua komponen masyarakat khususnya para pelaku industri dan masyarakat pengguna jasa perasuransian. b. Usaha asuransi perlu mempersiapkan diri untuk dapat bersaing pada era globalisasi dan liberalisasi perdagangan yaitu Pasar Bebas Asean (Asean Economic Community) 2015. c. Untuk dapat bersaing pada era perdagangan bebas, pengaturan indutri asuransi harus menyesuaikan dengan standar dan praktik terbaik yang berlaku secara internasional. Standar tersebut
2/3

mengacu pada Insurance Core Principles (ICPs) yang dikeluarkan oleh International Association of Insurance Supervisors (IAIS). C. LANDASAN YURIDIS Mekanisme risiko yang asuransi Para pada hakikatnya secara mencerminkan bersama-sama

kebersamaan para tertanggung dan penanggung dalam menanggulangi dihadapi. tertanggung mengumpulkan dana dalam bentuk premi atau kontribusi dan dikelola oleh penanggung untuk memberi ganti kerugian kepada pemegang plois/tertanggung/peserta yang mengalami risiko/musibah. Prinsip kebersamaan ini sejalan dengan Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 yang mengamanatkan efisiensi bahwa perekonomian berkelanjutan, nasional diselenggarakan lingkungan, berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, berkeadilan, berwawasan kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Selain itu, dengan telah disahkannya UU OJK, industri

perasuransian sebagai salah satu industri di sektor jasa keuangan perlu diatur dan diawasi dengan lebih baik. Sebagaimana dimaklumi, kehadiran OJK bertujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel diharapkan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. OJK juga berfungsi yang menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan

terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Oleh karena itu, pengaturan dan pengawasan industri perasuransian Perasuransian yang dinilai selama sudah ini didasarkan memadai pada lagi. UU Usaha tidak Penyesuaian

pengaturan dan pengawasan industri perasuransian terhadap UU OJK dimaksudkan agar dapat mewujudkan industri perasuransian yang sehat, dapat diandalkan, amanah dan kompetitif.

3/3

Anda mungkin juga menyukai