Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEPERAWATANKOMUNITAS

Dosen Pengampun : Leya Permata sari

Disusun Oleh :

Dwi Ayu Widiarini (191711001 )

KELAS: SEMESTER : 6 C keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat dan
hidayahnya ,penulis dapat menyelesaikan makalah seminar yang berjudul ”Askep
Keluarga pemula”. Makalah ini diambil dari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan
judul makalah serta diambil dari website untuk melengkapi isi makalah ini. Dalam
pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan yang tak ternilai harganya
dari berbagai pihak.
2.   Diagnosa keperawatan
Diagnosa  keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia
atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat
mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan. Kolaborasi dan
koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk menghindari
kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan.
Diagnosa keperawatan keluarga  dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada
pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan
etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan
mengacu pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga  terdiri dari :
1. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
2. Resiko (ancaman kesehatan)
3. Keadaan sejahtera (wellness)

Contoh diagnosa keperawatan keluarga  ;


1. Diagnosa Keperawatan keluarga  Aktual
Contoh:
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga  Bapak R
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga  mengenal masalah kekurangan nutrisi.
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga  Bapak R
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga  mengambil keputusan/tindakan untuk
mengatasi masalah kekurangan nutrisi.
c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga  Bapak R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga  merawat anggota keluarga  dangan
masalah kekurangan nutrisi.

2. Diagnosa Keperawatan keluarga  Resiko (ancaman)

1
Sudah ada data yang menunjang tapi belum terjadi gangguan, misalnya
lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh
kembang yang tidak adekuat, dan sebagainya.
Contoh:
a. Resiko terjadi konflik pada keluarga  bapak B berhubungan denganketidaktahuan
keluarga  mengenal masalah komunikasi
b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga  bapak B
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga  mellakukan stimulasi terhadap Balita.

3. Diagnosa Keperawatan keluarga  Sejahtera/Potensial


Suatu keadaan dimana keluarga  dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan
keluarga  dapat ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera)
boleh tidak menggunakan etiologi.
Contoh:
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga  bapak R
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga  bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga  bapak
R
3.   Menyusun prioritas
Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi
bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka
terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.
Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga  :
N KRITERIA SKOR BOBOT
O
1 Sifat masalah
      Aktual (Tidak/kurang sehat) 3
      Ancaman kesehatan 2 1
      Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
      Mudah 2
      Sebagian 1 2
      Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah

2
      Tinggi 3
      Sedang 2 1
      Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
 Masalah berat, harus segera ditangani 2
 Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1 1
ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
     Skor
        _____________  x  Bobot
        Angka tertinggi 

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas


a. Kriteria 1:
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena
yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga

b. Kriteria 2:
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya
faktor-faktor sebagai berikut :
1. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
2. Sumber daya keluarga  dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
3. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
4. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan
dukungan masyarakat.

c. Kriteria 3:
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
1. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah

3
2. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
3. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat  dalam
memperbaiki masalah.
4. Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.

d. Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga
melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga .

4.   Menyusun tujuan


Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang
berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan
alternatif untuk memenuhi tujuan dan operasional perencanaan.
Ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64) yaitu:
1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik
2. Tujuan jangka menengah.
3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan
2.5 Perencanaan Keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga  terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan
standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

2.6 Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga  berdasarkan perencanaan
mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap
keluarga  mencakup hal-hal dibawah ini ;
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga  mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :

4
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga  untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga  yang sakit dengan
cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga  melakukan perawatan
4. Membantu keluarga  untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga  untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga  menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
2.7 Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan
ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesediaan keluarga .
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.

1. Subjektif
Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga  secara subjektif setelah dilakukan intervens
keperawatan.  Misal : keluarga  mengatakan nyerinya berkurang.
2. Objektif

5
Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
3. Analisa
Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan.
4. Planning
Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga  pada tahap
evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.

BAB III

Tinjauan Kasus Askep Keluarga Pemula

1.1 Pengkajian Keluarga


1. Pengkajian
A. Identitas KK
Nama : faldianto
Umur : 20 tahun
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : belum bekerja

6
Alamat : Komposisi Keluarga

Status
No Nama L/P Umur Hub Pend. Pekerjaan
Kesehatan

1. Faldianto L 20 KK SMA Belum punya sehat


pekerjaan

2. Vivi yasmin P 15 Istri SMP Ibu rumah Sehat


tangga

B. Genogram
Plumbon

20 th 15 th
Merokok,dan cemas penurunan BB drastic.

C. Tipe Keluarga
Tipe keluarga pemula atau baru menikah (sekitar 2bulan yang lalu)
D. Suku Bangsa
Keluarga Tn F berasal dari Plered sedangkan keluarga Ny.v berasal dari plumbon
passanggrahan. Ny.v Mengatakan mempunyai kebiasaan memasak makanan yang
bersantan dan gorengan.
E. Agama
Keluarga memeluk agama isalam dan sering terlibat dalam kegiatan keagamaan
dilingkungan sekitarnya,terutama Ny.v biasanya Ny.v mengikuti pengkajian RT yang
diadakan setiap seminggu sekali.
F. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn.f mengatakan saat ini belum memiliki pekerjaan, dan untuk sementara kebutuhan
keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua Ny.v karena mereka masih tinggal satu rumah.

7
Tn.f mengatakan untuk terus berusaha mencari pekerjaan, supaya tidak terus bergantung
dengan mertuanya.
G. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Pada waktu libur,biasanya mereka berkumpul dirumah sambil menonton televisi dan
terkadang berlibur ke alam kuningan .

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

A. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga dalam tahap Keluarga pemula
B. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.v Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah keluarga
berencana(keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua), karena di usia yang
tergolong muda mereka sudah menikah.
C. Riwayat Keluarga Saat inti
Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan yang sama.Ny.v mengatakan
keluarganya terbentuk dari pertemuan kemudian berpacaran dan akhirnya menikah
pada 27 April 2021 juga mengatakan setelah mereka menikah mereka masih tinggal
bersama orang tua.
Saat ini kondisi kesehatan kedua orang tua baik.Tn.f mengatakan dia cemas karena
belum mempunyai pekerjaan yang tetap dan Tn.f memiliki riwayat merokok 1
bungkus sehari.
D. Riwayat keluarga Sebelumnya.
Ny.v mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor,dan pernah
mengalami penyakit malaria,dan Tn.f juga mengatakan dulu pernah mengalami sakit
malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah sakit malaria lagi.

III. Pengkajian Lingkungan

A. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.v menurut Ny.v rumah
yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian belakang.kondisi rumah masih terlihat

8
berantakan karena baru seminggu yang lalu pasca pernikahan.antara rumah Ny.v dengan
yang lainnya tidak terlalu dekat,berjarak lebih kurang 2 meter. Kondisi ventilasi dirumah
baik dan cukup karena setiap kamar ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang
masuk cukup dan pertukaran udara sangat cukup.
B. Karakteristik Tetangga dan komunitas RW
Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat.Jarak antara
satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari 2 meter.Ny.v mengatakan
tetangganya cukup ramah,baik,dan sangat kompak denagn berbagai kegiatan.mereka
terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol diteras salah satu rumah.
Jarak masjid sekitar 500 meter dari rumah Ny.v.Menurut Ny. v diseberang jalan
rumahnya ada tempat praktek bidan,sehingga apabila ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan,mereka pergi ke tempat praktek bidan tersebut atau
kepuskesmas yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Ny.v kegiatan posyandu biasanya
diadakan di posyando terpadu yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah Ny.v
Untuk fasilitas umum,lingkungan rumah Ny.v jauh dari perkotaan.
C. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.f Mengatakan mereka sejak menikah masih tinggal di rumah Ny.v di
plumbon pasanggrahan ,dan untuk saat ini belum ada rencana untuk pindah rumah.

D. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga Tn.f Mengatakan berinteraksi sangat baik.Ny.v jarang mengikuti pengajian
ma’jlis ta’lim di desa nya.begitu juga dengan Tn.f semenjak tinggal dilingkungan
plumbon pasanggrahan , mengikuti kegiatan yang ada disana,seperti mengikuti ronda
malam, di usia yang masi sangat muda mereka masi mempunyai sedikit rasa malas untuk
berinteraksi dengan masyarakat.

IV. Struktur Keluarga


A. Sistem Pendukung Keluarga
Tn.F Mengatakan dukungan dari keluarga besar sangat membantu Tn.F dan Ny.V.apabila
ada diantara mereka yang sakit,maka orang tua dari Ny.V akan membantu pekerjaan
rumah karena mereka berada dalam satu rumah.
B. Pola Komunikasi Keluarga

9
Kluarga Tn.F mempunyai pola komunikasi yang cukup baik,terbuka,Bila timbul masalah
kelurga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan memberikan umpan balik yang
tepat.Dan tidak ada pola komunikasi fungsional yang ditemukan keluarga. Tetapi
terkadang mereka masi mementingkan egonya masing-masing.
C. Struktur Kekuatan Keluarga.
Tn.F Merupakan pemegang kendali rumah tangga,tetapi apabila berkaitan dengan hal
pengambilan keputusan Tn.F bertanggung jawab untuk mengendalikan masalah dengan
mengambil keputusan secara kompromi dengan Ny.V
D. Strukur Peran
Tn.F sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah satu-satunya karena ia masih
tinggal bersama mertuanya. Tn.F merupakan pemimpin keluarga, sedangkan Ny.V
sebagai istri/ibu rumah tangga. Peran Tn. F di dalam keluarga dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Menurut Tn.F ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Tn.F pun tidak
pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny.V untuk memberikan
masukan.
E. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai Jawa karena mereka berdua tinggal
dilingkungan orang-orang jawa di Cirebon khususnya di daerah plumbon . Tn.F dan
Ny.V merupakan pekerja keras. Namun menurut Ny.V,mereka sendiri tidak tahu yang
seperti apa nilai jawa sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik maka
mereka tidak akan melakukan hal itu.

V. Fungsi Keluarga
A. Fungsi Afektif
Tn.F dan Ny.V selalu berusahha saling memperlihatkan kasih sayang baik anatar
mereka berdua, maupun orang tua dari ny.Vivi mereka selalu berusaha menerapkan
komunikasi yang terbuka dalam segala hal,sehingga sampai saat ini jarang terjadi
masalah. Mereka tidak sungkan mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-
perasaan mereka.

B. Fungsi Sosialisasi

10
Ny.v mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling menyesuaikan
diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru yang mereka terima, termasuk peran
suami istri. Dengan lingkungan sekitar, keluarga Tn.F mudah berinteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungan. Interaksi dan hubungan dalam keluarga berjalan baik dan
harmonis. Keluarga meyakini akan norma keluarga sesuai dengan norma agama dan adat
istiadat sehingga keluarga tetap dalam keadaan harmonis dan sejahtera. Dalam hal
mengatur kebutuhan rumah tangga diserahkan kepada istri(Ny.V) namun apabila nanti
ada masalah yang sulit dan mendesak, mereka akan membicarakan bersama. Kelaurga
mengatakan, bila nanti mempunyai anak, mereka akan mencoba menerapkan kedisiplinan
kepada semua anak mereka.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan


Bagi keluarga Tn.D sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh
aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, batuk filek,
hipertensi, dan lain-lain. Sampai saat ini, kedua pasangan suami istri belum mengalami
sakit/membutuhkan pelayanan perawatan.

D. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.F saat ini belum memiliki anak, karena baru 2minggu menikah. Kedua
pasangan suami istri ini berharap nantinya diberi dua orang anak, tetapi mereka juga
mengatakan terserah kepada Yang Kuasa mau member mereka anak berapa, mereka akan
bahagia.
E.Fungsi Ekonomi.
Saat ini keluarga Tn.F belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari kedua pasangan ini, masih bergantung kepada orang tua. Sehingga mereka
memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.V
VI. Stress dan Koping Keluarga
A. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum mempunyai
pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan masa depan jika terus-terusan
bergantung kepada mertua/orangtua. Mengingat akan kebutuhan kedepanya akan

11
semakin banyak seperti membuat rumah sendiri, menyekolahkan anak, dan kebutuhan-
kebutuhan lainya, jadi keluarga sedikit berkecil hati dengan keadaan sekarang ini.

B. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


1. Sistem dukungan keluarga sangat kuat. Keluarga besar saling membantu dalam
menyelesaikan masalah keluarga atau kebutuhan-kebutuhan keluarga saat ini.
2. Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang mudah di jangkau oleh
keluarga.
3. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga.
C. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu. Keluarga
mengatakan mereka nanti akan menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari
keluarga besar dalam membantu mereka pada saat membutuhkan pertolongan
dikemudian hari.
D. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga terutama Ny.V secara telah melakukan adaptasi disfungsional yaitu pada
saat banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia sering lupa makan, dan
membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi penurunan BB drastic pada
Ny.V.

VII. Pemeriksaan Fisik


Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada keluarga, secara umum kondisi kesehatan
secara fisik, Ny.V mengalami penurunan BB drastic dan Tn.F ada masalah cemas
terhadap masa depan dan ada riwayat merokok.
No
Prosedur Hasil Pemeriksaan
.
1. Pemeriksaan Umum
1. Penampilan Umum Saat ini Tn.Faldi yang berperan sebagai kepala
keluarga, terlihat Kurus dan betatto, cara perpakaian
rapi, kebersihan baik, postur badan sedang,BB;48 kg

12
TB:165 cm, TD:120/80 mmHg,RR:18x/i, ND:70x/i.
Sedangkan Ny.vivi yang berperan sebagai seorang istri
tampak kurus, berpakaian rapi, kebersihan baik,BB=36
kg, TB=158 cm. TD:110/70mmHg, ND;60x/I,
RR:16x/i.
2. Status mental dan Mental kedua suami istri baik, Status emosi Tn.faldi
cara bicara dan Ny.vivi mampu berorientasi dengan baik tanpa
hambatan. Berbicara nyambung dengan apa yang
dibicarakan.
II. Pemeriksaan kulit,kuku,dan
rambut.
1. Pemeriksaan kulit Baik pada Tn.F maupun Ny.V, Kulit terlihat bersih,
warna kulit merata dan berwarna putih, turgor kulit
baik, tidak terdapat lesi, dn sensivitas baik.

2. Pemeriksaan rambut dan Pemeriksaan rambut pada Tn.F dan Ny.V yaitu:
Rambut dan kulit kepala terlihat bersih, warna rambut
kulit kepala
hitam, tipis, tekstur halus, tidak terdapat lesi di kepala

3. Pemeriksaan kepala Pemeriksaan Kepala pada Tn.F dan Ny.V yaitu: Kuku
bersih, rata dan tidak terdapat kelainan
III. Pemeriksaan kepala dan
leher
1. Pemeriksaan kepala Pemeriksaan pada Tn.F dan Ny.V, Kepala terlihat
simetris, bentuk oval, tidak ada lesi. Tidak ada
kelainan pada arteri temporalis.
2. Pemeriksaan muka Pemeriksaan pada Tn.F dan Ny.V Wajah terlihat
simetris, warna kulit putih. Distribusi merata sesuai
dengan warna kulit. Kekuatan otot temporan normal,
swnsasi wajah normal
3. Pemeriksaan telinga Pemeriksaan pada Tn.F dan Ny V, Bentuk simetris,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.

4. Pemeriksaan mata Pada Tn.F dan Ny.V Warna konjungtiva normal..

5. Pemeriksaan hidung dan Pada Tn.F dan Ny.V pemeriksaan hidung Normal,
tidak ada lesi maupun cairan.
sinus

13
6. Pemeriksaan mulut dan Pada Tn.F dan Ny.V
Warna bibir terlihat normal tidak terdapat caries pada
tenggorokan
bagian didepan gigi.

7. Pemeriksaan leher Pada Tn.F dan Ny.V, Normal, tidak ada gangguan
fungsi maupun kelainan anatomis.
IV. Pemeriksaan Dada
1. Syistem pernapasan Pada Tn.F dan Ny.V, RR=Normal (napas 24x/i, tidak
menggunakan otot bantu, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan)
V. Pemeriksaan Abdomen Pemeriksaan pada Tn.F dan Ny.V,Bising usus
terdengar normal pada kuadrant atas kanan, turgor baik
VI. Pemeriksaan Ekstremitas. Pada Tn.F dan Ny v, Tidak ada gangguan fungsi
maupun kelainan anatomis

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga sangat berharap kepada team pelayanan kesehatan, agar tidak memandang
warna, jenis kelamin, status social, ekonomi dalam melayani pasien/orang-orang
yang butuh pengobatan. Serta berharap Keluarga mendapatkan pekerjaan
secepatnya agar mendapatkan penghasilan untuk hidup sehari-hari.

1.2 Analisa

Analisa Data pada keluarga Tn.Dedi

No Data Interpretasi Data Masalah


1 Ds : Ketidakmampuan Penurunan berat badan
mengenal masalah setelah pernikahan
 Menurut Ny. vivi pekerjaan sehingga terjadi mudah
persiapan pernikahan terlalu banyak
lelah pada keluarga Tn.
sehingga sering lupa makan
 Ny. vivi mengatakan sekarang ini faldianto khususnya Ny.
mudah lelah\ vivi
 Ny. vivi mengatakan terjadi
penurunan BB sebanyak 4 kg dari

14
40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan
(selama persiapan pernikahan)
Do :

 BB = 36 kg
 TB = 157 cm
 Ny. vivi tampak kurus
 Badan tidak idealis
2 Ds : Ketidakmampuan Cemas terhadap masa
mengambil depan karena belum
 Tn. Faldianto mengatakan belum keputusan untuk memiliki pekerjaan pada
memiliki pekerjaan karena memiliki
melakukan keluarga Tn.faldianto
tattoo pada tubuh nya
 Tn. faldianto mengatakan susah tindakan yang tepat khusus nya pada
mendapatkan pekerjaan dan saat ini Tn.faldianto
terus mencari lowongan pekerjaan
 Tn. faldianto mengatakan ada
persaan khwatir terhadap masa
depan keluarga.
D0 :

 Tn. faldianto ada di rumah pada saat


pengkajian pada jam 2, seharusnya
jam kerja
 Tn. faldianto tampak kecewa karena
belum memiliki pekerjaan
3 Ds : Ketidak mapuan Resiko tinggi terjadinya
mengenal masalah penyakit akibat merokok
 Tn.faldianto mengatakan merokok 1 kesehatan pada keluarga Tn.faldianto
bungkus sehari
khususnya Tn.faldianto
 Tn.faldianto tidak bisa
meninggalkan kebiasaan merokok
 Tn.faldianto mengatakan terasa
seperti ada yang kurang kalau tidak
merokok
Do :

 Tn.faldianto merokok saat dikaji

1.3 Perumusan Diagnosa keperawatan Keluarga


1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi Penurunan berat badan
setelah pernikahan menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang ideal pada kelaurga
Tn.faldianto khususnya Ny.vivi B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.

15
2. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.faldianto
khususnya pada Tn.faldianto B.d ketidakmampuan mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat
3. Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.faldianto khususnya
Tn.faldianto B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

1.4 Prioritas Masalah

Dx.I. Penurunan berat badan setelah pernikahan sehingga terjadi mudah lelah pada
keluarga Tn.faldianto khususnya Ny.vivi B.d ketidakmampuan mengenal masalah
kesehatan.
N
Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
o
1 Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 1 Masalah penurunan berat badan telah
Aktual terjadi pada Ny.vivi dikarenakan terlalu
banyak pekerjaan dalam
mempersiapkan penikahan dan setelah
pernikahan dan akhirnya terjadi mudah
lelah.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 2 Keluarga memiliki sumberdaya yang
untuk d ubah: cukup kuat untuk mengatasi masalah
Tinggi yaitu:
1. Karena tidak memiliki pekerjaan,
jadi lebih banyak istirahat dan
makan yang teratur.
2. Pola komunikasi yang baik dalam
keluarga
3 Potensial di 2/3 x 1 = 2/3 1 Masalah sidah berlangsung belum
cegah : terlalu lama, sekitar kurang lebih 2
Cukup minggu terakhir ini.
Total 41/2

Dx.II. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga
Tn.Dedi khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidakmampuab mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat
N Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
o
1 Sifat masalah : 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Cemas menjadikan Tn faldianto
Actual berkecil hati,tidak percaya diri dan
khawatir terhadap masa depan.

16
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 2 Sumberdaya di keluarga cukup kuat
untuk di ubah: 1. Mertua saling menghargai dan dapat
Tinggi mengerti
2. Sistem dukungan sosial keluarga
kuat
3. Pola komunikasi keluarga baik.
3 Potensial di 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Jarak rumah dengan kota terjangkau
cegah : ( agak dekat). Keluarga belum
Cukup memanfaatkan lapangan pekerjaan yang
ada.
4 Menonjolnya ½x1=½ ½ Keluarga merasakan adanya masalah
masalah : tapi cemas dianggap hal biasa
Tidak segera
perlu diatasi

Dx.III Resiko Tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn.Dedi
Khususnya Tn.Dedi yang berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah.

No. Kriteria Perhitungan Bobot Pembesaran


1. Sifat 2/3x1=2/3 2/3 Merokok dapat mengakibatkan
masalah:Resiko berbagai masalah kesehatan baik untuk
yang merokok maupun yang pasif.
Resiko penyakit yang timbul karena
merokok sangat banyak diantaranya
PPOM, bronchitis, sampai dengan
Kanker Paru.
2. Kemungkinan 1/2x2=1/2 ½ Keluarga memiliki sumber daya
untuk dirubah: diantaranya:
sebagian  Pola komunikasi yang baik dalam
keluarga
 Hubungan keluarga yang harmonis
 Keluarga terutama Ny.vivi
mempunyai keinginan agar
Tn.faldianto berhenti merokok.
 Namun, kebiasaan merokok ini

17
sudah sangat lama jadi susah untuk
dengan cepat merubahnya.
3. Potensial 1/3x1=1/3 1/3 Perilaku merokok ini sudah lama
dicegah:Rendah Tn.faldianto lakukan. Keluarga tidak
pernah memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk mengurangi perilaku
merokok karena belum ada yang
memotivasi kuat untuk berhenti
merokok.
4. Menonjolnya 0/2x1=0 0 Keluarga tidak merasakan adanya
masalah: masalah karena tn.faldianto selama ini
masalah tidak tidak pernah menderita sakit yang
dirasakan. diakibatkan oleh rokok.

18
1.5 Perencanaan
Rencana Keperawatan pada keluarga Tn.Faldianto Khusunya Ny.vivi Dengan Penurunan Berat badan drastic, serta Tn.faldianto
dengan Cemas dan Resiko terjadinya penyakit akibat merokok.
Tujuan Kriteria Evaluasi
No Dx.Keperawatan Jangka Rencana Intervensi
Jangka Pendek Kriteria Standar
Panjang
1. Perubahan nutrisi Setelah Setelah dilakukan Respon  Masalah  Diskusikan bersama keluarga penurunan BB
kurang dari dilakukan intervensi Verbal Penurunan BB drastic.
kebutuhan tubuh intervensi keperawatan selama adalah Jika  Ajak keluarga untuk menceritakan
sehingga terjadi keperawata 2x45 menit, terjadi Penurunan penyebab-penyebab lain terjadinya
Penurunan berat n selama keluarga mampu: BB dalam waktu penurunan Bb drastic.
badan setelah 2x45 menit 1. Mengenal Cepat/singkat.  Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala
pernikahan selama 6 masalah.  Penyeba akibat penurunan BB drastic.
menyebabkan minggu, 1.1. Menjelaskan Penurunan BB  Jelaskan pada keluarga dampak dari
mudah lelah, BB BB ny.vivi kembali tetntang drastic adalah penurunan BB drastic jika berkelanjutan.
jauh dari rentang kembali penurunan BB kurangnya  Berikan kesempatan keluarga bertanya.
ideal pada naik/kondis drastis. asupan makanan,  Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang
kelaurga Tn i Ideal. 1.2. Menjelaskan pola tidur yang telah didiskusikan atau dijelaskan
faldianto kembali tidak baik(kurang  Beri pujian atas perilaku yang benar.
khususnya penyebab tidur/begadang),
Ny.vivi B.d penurunan BB penyakit-
ketidakmampuan drastis penyakit tertentu.
mengenal 1.3. Menyebutka  Tanda dan gejala
masalah n kembali tanda penurunan BB
kesehatan. dan gejala drastic adalah
penurunan BB Badan terlihat
drastic Kurus, mudah
1.4. Menjelaskan lelah.
kembali dampak  Dampak
yang dapat penurunan BB
terjadi bila BB drastic adalah
tidak ideal. kurus(BB tidak

19
ideal), daya tahan
tubuh lemah, dan
lain-lain.
2. Mengambil Respon  Keluarga  Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan
keputusan untuk verbal mengatakan yang harus dilakukan saat Ny.vivi sakit
mengatasi keputusannya akibat penurunan BB drastic ini.
penurunan BB dalam mengatasi  Bombing dan motivasi keluarga untuk
drastic penurunan BB mengambil keputusan dalam menangani
drastis pada masalah penurunan BB drastic
Ny.vivi  Beri pujian atas keputusan yang diambil
untuk mengatasi masalah gizi kurang pada
Ny.vivi.
2. Cemas terhadap Setelah Setelah dilakukan Respon  Cemas adalah  Diskusikan bersama keluarga tentang
masa depan dilakukan intervensi Verbal mekanisme yang pengertian cemas.
karena belum intervensi keperawatan selama digunakan tubuh  Jelaskan kepada keluarga dampak akibat
memiliki keperawata 2x45 menit, untuk mengatasi cemas yang berkelanjutan.
pekerjaan pada n keluarga mampu: stress.  Jelaskan pada keluarga mengenai tuags
keluarga selama2x45 1. mengenal masalah  kecemasan jadi perkembangan keluarga pada tahap ini.
Tn.faldianto menit 1.1 Menjelaskan berlebihan dan  Jelaska
khususnya pada selama 6 kembali pengertian tak terkendali, 
Tn.faldianto B.d minggu, cemas. kemungkinan  n pada keluarga masalah-masalah yang
ketidakmampuan keluarga 1.2. menjelaskan bias menandakan terjadi pada tahap perkembangan keluarga
mengambil mampu dampak karna cemas penyakit yang saat ini.
keputusan untuk menghialng disebut Anxiety  Beri kesempatan pada keluarga untuk
melakukan kan rasa Disorder(ganggu bertanya.
tindakan yang cemas/berk an kecemasan)  Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang
tepat urang. sebagai telah didiskusikan atau dijelaskan.
dampaknya.
 Beri pujian untuk perilaku yang benar.
2. Mengambil Respon  keluarga  Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan
keputusan untuk verbal menyatakan yang harus dilakukan saat Tn.faldianto
mencegah terjadinya untuk terus terlihat kecewa.
gangguan cemas memotivasi  Bombing dan motivasi keluarga untuk

20
yang lebih parah, keluarga, dan mengambil keputusan dalam menangani
misalnya dengan saling masalah.
memanfaatkkan menghargai.  Beri pujian atas keputusan yang diambil
peluang-peluang untuk mengatasi masalah cemas pada
kerja. Tn.faldianto.
3. Resiko tinggi Setelah Setelah dilakukan Verbal  Ketergantungan  Diskusikan bersama keluarga tentang
terjadinya dilakukan kunjungan 2x45 rokok adalah pengertian ketergangungan.
penyakit akibat intervensi menit, keluarga menyebabkan  Jelaskan pada keluarga tentang penyebab
merokok pada keperawata mampu: ketergantungan seseorang merokok: karena pengaruh
Tn.faldianto n 2x45 1. mengenal baik fisik keluarga, teman, atau karena
khususnya menit bahaya atau maupun mental. kepribadiannya.
Tn.faldianto B.d selama 6 penyakit lanjut  3 dari 4 penyebab  Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
ketidakmampuan minggu, akibat merokok. merokok yaitu: tentang hal yang tidak dimengerti.
mengenal diharapakan  Pengertian 1. Keluarga:  Bimbing keluarga untuk mengulangi apa
masalah keluarga ketergantungan adanya figure yang telah didiskusikan atau dijelaskan.
kesehatan mampu rokok merokok  Beri pujian atas kemampuan keluarga
mencegah  Penyebab dirumah. menyebutkan kembali apa yang telah
resiko ketergantungan 2. Kepribadian: dijelaskan atau didiskusikan.
terjadinya rokok perokok
penyakit biasanya dapat
akibat membuat orang
merokok lebih percaya
pada diri, rokok bias
Tn.faldiant dijadikan
o teman bagi
orang yang
introped.
3. Kelompok/tem
an: takut tidak
diterima oleh
kelompok,
sering
mendapat

21
tekanan dari
teman dan
besarnya
pengaruh
teman yang
merokok
4. Kesempatan:
mudahnya
mendapatkan
rokok dan
dengan harga
yang lebih
murah.
 3 akibat merokok
terkait dengan
gangguan:fisik,
psikologis, dan
social.
2. Setelah dilakukan Verbal Keluarga  Jelaskan kepada keluarga tentang akibat
kunjungan rumah mengatakan lanjut dari merokok.
3x45 menit, keputusanya untuk  Bombing keluarga untuk menyebutkan
keluarga dapat membantu Tn dedi kembali akibat merokok.
mengambil berhenti atau  Bombing dan motivasi keluarga untuk
keputusan untuk mengurangi rokok. mengambil keputusan dalam mengatasi
mencegah Tn ketergantungan rokok.
faldianto  Beri pujian atas keputusan yang diambil
mengurangi rokok. keluarga untuk mencegah ketergantungan
rokok pada Tn.faldianto
3. Setelah dilakukan Verbal  Keluarga dapat  jelaskan pada keluarga tentang cara
5x45 menit redement menjelaskan mengurangi atau berhenti merokok pada Tn
kunjungan rumah, rasi tentang cara faldianto meliputi: Cara memberikan pada
keluarga dapat mencegah atau Tn.faldianto, komunikasi efektif.
membantu mengurangi  Demonstrasikan kepada keluarga tentang:

22
Tn.faldianto untuk rokok pada  Cara berkomunikasi yang efektif
mengurangi atau Tn.faldianto  Cara memeberikan dukungan.
berhenti merokok. yaitu tetap  Beri kesempatan keluarga untuk
memberikan mendemonstrasikan kembali cara membantu
dukungan dan mengurangi atau berhenti merokok.
perhatian pada  Beri kesempatan keluarga untuk
Tn.faldianto, menanyakan hal-hal yang tidak jelas atau
tentukan apakah dimengerti.
akan berhenti  Beri pujian keluarga atas keberhasilan
total atau tindakan yang dilakukan keluarga.
berhenti sedikit
demi sedikit.
 Keluarga dapat
menyebutkan
cara membantu
Tn.faldianto
mengurangi atau
berhenti
merokok.
 Keluarga dapat
mendemonstrasik
an kembali
dengan benar
tentang:
 Cara
berkomunikasi
yang efektip
 Cara
memberikan
dukungan.
4. Setelah dilakukan Verbal,  Keluarga dapat  Diskusikan dengan keluarga tentang
kunjungan 3x35 psikomot menyebutkan modifikasi lingkungan yang dapat membantu
menit, keluarga or, cara Tn.faldianto mengurangi atau berhenti

23
mampu kunjunga memodifikasi: merokok untuk mencegah penyakit akibat
memodifikasi n yang  Lingkungan fisik merokok.
lingkungan untuk tidak di rumah yaitu:  Motivasi keluarga untuk dapat menata
membantu duga. menghindari lingkungan rumah baik fisik maupun
mengurangi atau teman-teman psikologis yang dapat membantu T.faldianto
berhenti merokok perokok, mengurangi atau berhenti merokok untuk
pada Tn.faldianto menghindari mencegah penyakit.
untuk mencegah tempat-tempat  Beri pujian atas penataan lingkungan yang
terjadinya penyakit mengijinkan telah dilakukan oleh keluarga.
akibat merokok. orang bebas
merokok.
 Lingkungan
psikologis yaitu;
buat lingkungan
yang nyaman.
 Keluarga dapat
memodifikasi
lingkungan agar
Tn.faldianto
berhenti merokok
atau mengurangi.

1.6 Evaluasi
Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga keluarga Tn.faldianto
Dx.
Tgl & waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Perubahan 4 juni 2021  Diskusikan bersama keluarga Subjektif:
nutrisi kurang penurunan BB drastic.  Ny.vivi Mengatakan ia sekarang mengerti
dari kebutuhan  Ajak keluarga untuk mengenai masalah penurunan BB drastis yang
tubuh sehingga menceritakan penyebab- mempunyai Dampak.
terjadi penyebab lain terjadinya  Ny.vivi mengatakan lebih memperhatikan
Penurunan berat

24
badan setelah penurunan BB drastic. asupan makanan kalori dan proteinya.
pernikahan  Menjelaskan pada keluarga Objektif:
menyebabkan tanda dan gejala akibat  Ny.vivi dapat menjelakan kembali masalah
mudah lelah, BB penurunan BB drastic. penurunan BB drastis
jauh dari rentang  Jelaskan pada keluarga dampak  Ny.vivi sebelumnya mengangkap bukan
ideal pada dari penurunan BB drastic jika masalah dengan penurunan BB drastic dan BB
kelaurga  berkelanjutan. tidak ideal saat pertama kali dijelaskan, namun
Tn.faldianto  Berikan kesempatan keluarga setelah terlibat diskusi, Ny.vivi banyak sekali
khususnya bertanya. melontar pertanyaan.
Ny.vivi B.d  Bantu keluarga untuk
ketidakmampua mengulangi apa yang telah Analisa:
n mengenal didiskusikan atau dijelaskan  Keluarga sudah mengetahui masalah mengenai
masalah  Beri pujian atas perilaku yang penurunan BB drastic dan telah mengambil
kesehatan benar keputusan yang tepat yaitu Ny.vivi banyak
 Jelaskan pada keluarga makan kalori,vitamin, makan teratur,istirahat
mengenai tindakan yang harus teratur.
dilakukan saat Ny.vivi sakit Planning:
akibat penurunan BB drastic  Lakukan pemantauan BB sampai BB ideal.
ini.
 Bombing dan motivasi keluarga
untuk mengambil keputusan
dalam menangani masalah
penurunan BB drastic
 Beri pujian atas keputusan yang
diambil untuk mengatasi
masalah gizi kurang pada
Ny.vivi
Cemas terhadap 5 juni 2021  Diskusikan bersama keluarga Subejektif:
masa depan tentang pengertian cemas.  Tn.faldianto mengatakan ia sekarang mengerti
karena belum  Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian cemas.
memiliki dampak akibat cemas yang  Tn.faldianto mengatakan ia telah memahami
pekerjaan pada berkelanjutan. dampak dari cemas jika berkelanjutan.
keluarga  Jelaskan pada keluarga  Tn. Faldianto mengatakan telah mengerti tugas

25
Tn.faldianto mengenai tuags perkembangan keluarga di tahap perkembangan keluarga saat
khususnya pada keluarga pada tahap ini. ini/pemula.
Tn.faldianto B.d  Jelaskan pada keluarga
ketidakmampua masalah-masalah yang terjadi Objektif:
b mengambil pada tahap perkembangan  Tn.faldianto menjelaskan kembali definisi
keputusan untuk keluarga saat ini. cemas, dampak cemas jika berkelanjutan,serta
melakukan  Beri kesempatan pada keluarga tugas keluarga ditahap perkembangan saat ini.
tindakan yang untuk bertanya.  Tn.faldianto sebelumnya menganggap cemas itu
tepat  Bantu keluarga untuk bukan masalah, namun setelah telibat diskusi,
mengulangi apa yang telah Tn.faldianto banyak sekali melontarkan
didiskusikan atau dijelaskan. pertanyaan.
 Beri pujian untuk perilaku yang
benar Analisa:
 Jelaskan pada keluarga  Keluarga sudah mengetahui mengenai cemas,
mengenai tindakan yang harus dampak dan tugas keluarga pada tahap
dilakukan saat Tn.Faldianto perkembangan saat ini.
terlihat kecewa.
 Bombing dan motivasi keluarga Planning:
untuk mengambil keputusan  Lakukan pemantauan terhadap Ekspresi atau
dalam menangani masalah. ucapan kalimat-kalimat yang keluar dari
 Beri pujian atas keputusan yang Tn.faldianto, apakah masih ada kata
diambil untuk mengatasi menyerah,mengeluh, atau rasa ketakutan.
masalah cemas pada
Tn.faldianto
Resiko tinggi 6 juni 2021  Diskusikan bersama keluarga Subjektif:
terjadinya tentang pengertian  Tn.faldianto mengatakan ia sekarang mengerti
penyakit akibat ketergangungan. mengenai ketergantungan merokok.
merokok pada  Jelaskan pada keluarga tentang  Tn.faldianto mengataka ia sekarang mengerti
Tn.faldianto penyebab seseorang merokok: tentang dampak jika tidak berhenti atau
khususnya karena pengaruh keluarga, engurangi merokok.
Tn.faldianto B.d teman, atau karena  Tn.faldianto sekarang telah memperhatikan
ketidakmampua kepribadiannya. kesehatannya.
n mengenal  Beri kesempatan keluarga untuk  Tn.faldianto mengatakan akan mengurangi

26
masalah bertanya tentang hal yang tidak merokok sedikit demi sedikit sampai berhenti.
kesehatan dimengerti.
 Bombing keluarga untuk Objektif:
mengulangi apa yang telah  Tn.faldianto menjelaskan kembali tentang
didiskusikan atau dijelaskan. ketergantungan merokok.
 Beri pujian atas kemampuan  Tn.faldianto menjelaskan kembali tentang
keluarga menyebutkan kembali dampak/akibat dari merokok.
apa yang telah dijelaskan atau  Tn.faldianto yang awalnya belum antusias saat
didiskusikan. dijelaskan mengenai dampak-dampak dari
 Jelaskan kepada keluarga merokok, namun setelah terlibat dalam diskusi,
tentang akibat lanjut dari Tn.faldianto banyak melontarkan pertanyaan-
merokok. pertanyaan.
 Bimbing keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat Analisa:
merokok. Keluarga sudah mengetahui akibat/dampak dari
 Bimbing dan motivasi keluarga merokok, dan telah mengambil keputusan yang
untuk mengambil keputusan tepat untuk mengurangi atau berhenti merokok.
dalam mengatasi
ketergantungan rokok. Planning:
 Beri pujian atas keputusan yang  Lakukan pemantauan terhadap Tn.faldianto
diambil keluarga untuk dalam mengurangi atau berhenti merokok.
mencegah ketergantungan
rokok pada Tn.faldianto.
 jelaskan pada keluarga tentang
cara mengurangi atau berhenti
merokok pada Tn faldianto
meliputi: Cara memberikan
pada Tn.faldianto, komunikasi
efektif.
 Demonstrasikan kepada
keluarga tentang:
 Cara berkomunikasi yang
efektif

27
 Cara memeberikan
dukungan.
 Beri kesempatan keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali
cara membantu mengurangi
atau berhenti merokok.
 Beri kesempatan keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang tidak
jelas atau dimengerti.
 Beri pujian keluarga atas
keberhasilan tindakan yang
dilakukan keluarga.
 Diskusikan dengan keluarga
tentang modifikasi lingkungan
yang dapat membantu
Tn.faldianto mengurangi atau
berhenti merokok untuk
mencegah penyakit akibat
merokok.
 Motivasi keluarga untuk dapat
menata lingkungan rumah baik
fisik maupun psikologis yang
dapat membantu T.faldianto
mengurangi atau berhenti
merokok untuk mencegah
penyakit.
 Memberi pujian atas penataan
lingkungan yang telah
dilakukan oleh keluarga.
.

28
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan
perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya
peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada
hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil
keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah.
Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun
perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina
hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan
penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana
punya anak
4.2 Saran
Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bias menjalin hubungan
keluarga yang harmonis ke depanya nanti.

29

Anda mungkin juga menyukai