Anda di halaman 1dari 24

BAB

IV
ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS,
PERJALANAN, BERTAMU DAN MENERIMA
TAMU

KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI Menganalisis adab dan manfaat berpakaian,
Memahami, menerapkan, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan INDIKATOR
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban 1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk
terkait penyebab fenomena dan adab berpakaian, berhias,
kejadian, serta menerapkan perjalanan, bertamu dan menerima
pengetahuan prosedural pada tamu.
bidang kajian yang spesifik sesuai
2. Mengkritisi kebiasaan adab
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah berpakaian, berhias, perjalanan,
bertamu dan menerima tamu.
Peta Konsep
Berpakaian

Menerima Tamu Berhias

Perilaku Terpuji

Bertamu Perjalanan

A. Adab
Berpakaian

Pengertian

Ada 3 istilah dalam Al Quran untuk pakaian, yaitu libas, tsiyab dan sarabil.
Kata libas digunakan Al Quran untuk menunjukkan pakaian lahir dan batin.
Kata tsiyab atau tsaub karena ide dasar adanya bahan-bahan pakaian
adalah agar dipakai. Sedangkan sarabil berarti pakaian dalam artian
apapun bahannya.
Fungsi Pakaian

a. Penutup Aurat

Kata 'aurat, terambil dari kata 'ar yang berarti onar, aib, tercela. Keburukan
yang dimaksud tidak harus dalam arti sesuatu yang pada dirinya buruk. Dalam
konteks hukum agama, aurat dipahami sebagai anggota badan tertentu yang
tidak boleh dilihat kecuali oleh orang-orang tertentu.

Fungsi awal pakaian adalah penutup aurat, baik yang laki-laki ataupun yang
perempuan. Busana muslimah haruslah memenuhi kriteria berikut ini :

1) Tidak jarang / transparan dan ketat.


2) Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
3) Tidak menyerupai busana khusus non-muslim.
4) Pantas dan sederhana.

b. Perhiasan
Sebagian pakar menjelaskan bahwa sesuatu yang elok adalah yang
menghasilkan kebebasan dan keserasian. Pakaian yang elok adalah
yang memberi kebebasan kepada pemakainya untuk bergerak. Adapun
Salah satu unsur mutlak dari keindahan adalah kebersihan.
Pakaian yang berfungsi sebagai perhiasan dapat dipahami, bahwa
pakaian selain untuk menutup aurat, juga digunakan untuk
memperindah atau mempercantik pemakainya. Adapun mengenai mode
pakaian, yang terpenting adalah tidak melanggar batas-batas
ketentuan agama.
c. Melindungi dari Bencana
Qs. An Nahl : 81

Artinya : Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia
ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia
menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi)
yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-
Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)

d. Penunjuk Identitas

Pakaian dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk. Pertama: pakaian


untuk menutupi aurat tubuh sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Kedua: pakaian juga dapat difungsikan sebagai ekspresi dari suatu
kreatifitas di bidang fashion, sehingga bernilai perhiasan.

Dalam kategori yang pertama, pakaian harus menutupi aurat. Untuk


aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali tangan dan wajah, dan
bagi pria menutup anggota tubuh di bawah pusar sampai bawah lutut.
Adapun untuk kategori yang kedua, mode pakaian boleh mengikuti
perkembangan zaman namun batas-batas ketentuan agama tidak
boleh dikalahkan.
Nilai Positif Adab Berpakaian

Dengan berpakaian maka kulit yang berfungsi sebagai pelindung dari


kerusakan-kerusankan fisik karena gesekan, sinar ultra violet, kuman-
kuman, panas, zat kimia dan lain-lain dapat terjaga. Apalagi yang hidup di
daerah tropis dimana sinar ultra violet dapat menimbulkan terbakarnya
kulit, penyakit kanker kulit dan lain-lain, maka pakaian yang dikenakan
seseorang dapat melindungi kulit dari sinar tersebut.

Membiasakan Adab Berpakaian

a. Disunahkan memakai pakaian yang bersih, rapih, pantas dan serasi


b. Berpakaian tidak hanyaa sekedar menutup aurat, tetapi juga jangan ketat dan
transparan.
c. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya.
d. Menghindari berpakaian untuk menunjukkan ketenaran dan kesombongan.
e. Disunahkah berdoa ketika memakai dan melepas pakaian.
f. Tidak berpakaian yang bergambar makhluk hidup atau ada simbul agama
nonmuslim.
g. Mendahulukan bagian kanan pada saat berpakaian.
h. Disunnahkan memakai pakaian yang berwarna putih.
ADAB BERHIAS

Pengertian Adab Berhias


Berhias dalam ajaran Islam bertujuan untuk ibadah dan mencari ridlo
Allah. Berhias dalam Bahasa Arab disebut dengan kata “ tazayyana-
yatazayyanu”. Secara istilah berhias dapat dimaknai sebagai upaya setiap
orang untuk memperindah diri dengan berbagai busana, hiasan ataupun
yang lain dan dapat memperindah diri bagi pemakainya, sehingga
memunculkan kesan indah bagi yang menyaksikan serta menambah rasa
percaya diri.

Bentuk Adab Berhias

Rambu-rambu yang harus ditaati oleh seorang muslim dalam berhias antara
lain:
a. Niat yang lurus, yaitu berhias hanya untuk beribadah, artinya segala
bentuk kegiatan berhias diorientasikan sebagai bentuk nyata bersyukur
atas nikmat dan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
b. Dalam berhias tidak dibenarkan menggunakan bahan-bahan yang
dilarang agama.
c. Dilarang berhias dengan menggunakan simbol-simbol non muslim.
d. Tidak berlebih-lebihan
e. Dilarang berhias seperti cara berhiasnya orang-orang jahiliyah
f. Berhias menurut kelaziman dan kepatutan dengan memperhatikan jenis
kelamin,
g. Dilarang berhias untuk keperluan berfoya-foya atau pun riya’.
Etika Adab Berhias
QS. Al Ahzab : 33

Artinya : Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu


berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan
laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Nilai Positif Adab


Berhias

Tidak boleh seorang muslim atau muslimah dalam berhias hanya


mementingkan mode atau adat yang berlaku di suatu masyarakat,
sementara batasanbatasan yang sudah ditentukan agama ditinggalkan.
Seorang muslim ataupun muslimah yang berhias (berdandan) sesuai
ketentuan Islam. Berhias secara Islami akan memberikan pengaruh
positif dalam berbagai aspek kehidupan, karena niat berhias adalah untuk
ibadah, maka segala aktifitas berhias yang dilakukan seorang muslim akan
menjadi jalan untuk mendapatkan barakah dan pahala dari Allah Swt.
Membiasakan Adab Berhias

Islam mengajarkan untuk hidup secara wajar, berpakaian secara wajar, berhias secara
lazim, jangan kurang dan jangan berlebihan. Ada beberapa hal yang diharamkan dalam
perhiasan:

a. Bagi laki-laki memakai emas dan sutera.


b. Pakaian yang mempertajam bagian tubuh (pakaian ketat)
c. Laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.
d. Pakaian yang berlebih-lebihan dan untuk kesombongan.
e. Tato dan mengikir gigi.
f. Menipiskan alis.
g. Menyambung rambut.

Adab Perjalanan

Pengertian Adab Perjalanan

Dalam Bahasa Arab ditemukan kata "rihlah atau safar" yang mempunyai
pengertian sama dengan perjalanan. Secara istilah, perjalanan diartikan
sebagai suatu aktifitas untuk keluar atau meninggalkan rumah dengan
berjalan kaki atau menggunakan kendaraan yang mengantarkan kepada
tujuan dengan maksud atau tujuan tertentu.
Bentuk Adab Perjalanan

Adab Sebelum Berangkat

Adab Ketika di Perjalanan

Apabila berjalan kaki, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjaga
akhlak perjalanan, antara lain:

1. Berjalan di sebelah kiri


2. Jangan berkejar-kejaran di jalan, berteriak, dan sejenisnya.
3. Apabila berjalan kelompok, jangan mengganggu atau menghalangi pengguna
jalan yang lain.
4. Jika menemukan benda-benda berbahaya misalnya paku, pecahan kaca, dll.,
hendaklah diambil dan di buang di tempat sampah.
5. Jika ada trotoar, maka berjalanlah di trotoar.
6. Jika hendak menyeberang jalan, hendaklah menyeberang di tempat-tempat
penyeberangan seperti zebra cross dan jembatan penyeberangan

Adab Kembali dari Perjalanan

Sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan selama


perjalanan, maka sesampainya di rumah hendaklah segera
mengucapkan hamdalah, sujud syukur, atau ṣalat sunnah.
Nilai Positif Adab
Berjalan

Imam al-Ghazali berpendapat, "bersafarlah, karena daam safar itu


sesungguhnya memiliki keuntungan". Keuntungan safar diantaranya :

 Safar dapat menghibur diri dari kesedihan


 Safar menjadi sarana bagi orang untuk mencari hasil usaha
 Safar dapat mengantarkan seseorang untuk memperoleh tambahan
pengalaman dan ilmu pengetahuan
 Dengan safar maka seseorang akan lebih banyak mengenal adab
kesopanan yang dimiliki oleh masyarakat yang dikunjunginya
 Perjalanan akan dapat menambah wawasan dan bahkan kawan yang baik
dan mulia.

Adab
Bertamu

Pengertian Adab Bertamu

Istilah bertamu sering disamakan dengan istilah Silaturrahim Memang,


diantara tujuan bertamu adalah untuk menjalin sillaturrahīm. Maka dari itu
penggunaan istilah bertamu dan sillaturrahīm sering dipakai secara
bergantian.

Bertamu (sillaturrahīm) disamping dianjurkan oleh ajaran agama, juga


merupakan tradisi masyarakat yang perlu dilestarikan. Dengan bertamu
seorang bisa menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin kerjasama untuk
meringankan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Bentuk Adab
Bertamu

Islam mengatur tata cara tersebut, diantaranya:


a. Memilih waktu yang tepat.
b. Mengetuk pintu atau membunyikan bel.
c. Tamu laki-laki dilarang masuk ke dalam rumah, apabila tuan
rumah hanya seorang wanita.
d. Memperkenalkan diri, apabila tuan rumah belum kenal
e. Mengucapkan ”assalamu’alaikum” maksimal tiga kali, dengan
pelan-pelan.
f. Apabila sudah dipersilakan masuk, maka masuklah dengan sopan.
g. Jangan duduk sebelum dipersilakan.
h. Menempati tempat duduk yang ditunjukkan oleh tuan rumah
dengan tenang dan sopan.
i. Mengutarakan maksud dan tujuan dengan bahasa yang baik dan
santun.
j. Apabila disuguhi makanan dan dipersilakan, maka makanlah
dengan sopan.
k. Jangan melirik-lirik.
l. Apabila dirasa sudah cukup, bersegeralah minta ijin untuk
pulang dengan raut muka yang sopan dan ramah.
m. Lama waktu bertamu maksimal tiga hari.
n. Ucapkanlah ”assalamu’alaikum” sebagai pertanda pamit.

Nilai Positif Adab Bertamu

Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain
dan menjauhkan sikap paksaan, tekanan, intimidasi dan lain-lain. Bertamu juga
dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengokohkan kembali sillaturrahīm
yang pernah retak dan sebagai sarana untuk menjalin komunikasi di suatu
daerah yang terjadi konflik. Dengan bertamu orang akan terbuka dan
bertegur sapa untuk mencari titik temu terhadap berbagai masalah yang
dihadapi, melakukan diskusi yang baik, sikap yang sportif dan elegan. Di
samping itu, bertamu juga dapat dijadikan sebagai sarana berdakwah
Membiasakan Adab
Bertamu

Apabila kita mengetahui manfaat bertamu, maka kebisaaan bertama harus


dibisaakan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Karena
dengan bertamu, akan terjalin ukhuwah yang kokoh. Dalam hal ini, bertamu
tidak hanya menyangkut hubungan antar individu, tetapi juga bisa antar
individu dengan masyarakat, atau bahkan antar masyarakat

Adab Menerima Tamu

Pengertian Adab Menerima Tamu


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, menerima tamu (ketamuan) diartikan;
“kedatangan orang yang bertamu, melawat atau berkunjung”. Secara istilah,
menerima tamu dimaknai menyambut tamu dengan berbagai cara penyambutan
yang lazim (wajar) dilakukan menurut adat ataupun agama dengan maksud untuk
menyenangkan, atau memuliakan tamu, atas dasar keyakinan untuk mendapatkan
rahmat dan ridlo dari Allah.

Bentuk Adab Menerima


Tamu

Diantara cara untuk memuliakan tamu adalah dengan menyambut


kedatangan nya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah
lembut, mempersilahkannya duduk ditempat yang baik. Kalau perlu
disediakan ruangan khusus untuk menerima tamu yang selalu dijaga
kerapian dan keasriannya.
Apabila kedatangan tamu, maka hendaklah diperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Berpakaian sopan.
b. Terimalah tamu dengan sopan santun dan ramah-tamah.
c. Jawablah samam dengan ucapan ”wa ’alaikumussalam” bila memberi
salam
d. Tunjukkan wajah yang berseri-seri, tanpa membedakan siapa tamu
yang hadir.
e. Wanita yang sendirian di rumah dilarang menerima tamu laki-laki.
f. Persilakan masuk dan duduk.
g. Suguhilah hidangan dan minum .
h. Apabila tamu tersebut ingin ketemu orang tua kita, maka segeralah
beri tahu orang tua kita.
i. Ajaklah bicara dengan penuh kehangatan dan keakraban.
j. Jawablah ”salam” apabila tamu mengucapkan salam untuk pamit
pulang
k. Antarlah tamu sampai depan rumah/halaman, ketika pulang.

Membiasakan Adab Menerima Tamu

Agar dapat menyambut tamu dengan suka cita maka tuan rumah harus
memiliki pikiran yang positif (husnudzon) terhadap tamu, jangan sampai
kehadiran tamu disertai dengan munculnya pikiran negati dari tuan
rumah (su’udzon). Sebagai tuan rumah harus sabar dalam menyambut
tamu yang dating apapun keadaannya. Pada kenyataannya tamu yang
datang tidak selalu sesuai dengan keinginan tuan rumah, kehadiran tamu
sering kali mengganggu aktifitas yang sedang kita seriusi. Jangan
sampai seorang tuan rumah menunjukkan sikap yang kasar ataupun
mengusir tamunya.
Ayo Berlatih !

Setelah Memahami Materi diatas, isilah soal pilihan ganda dan essay berikut ini
dengan benar !

1. Didalam Al Qur’an terdapat 3 istilah untuk pakaian yaitu . . .


a. Libas, tsiyab dan tsayub
b. Libas, tsiyab dan sarabil
c. Tsiyab, sanawil dan sarabil
d. Ilyas, tsiyab dan sarabil
e. Libas, tsayub dan sanabil
2. Salah satu fungsi pakaian yaitu menutup aurat. Seorang muslimah haruslah
memenuhi kriteria busana muslimah, berikut merupakan kriteria busana
muslimah, kecuali. . .
a. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
b. Tidak transparan dan ketat
c. Tidak menyerupai busana khusus non-muslim
d. Nyaman dan mudah dipakai
e. Pantas dan sederhana
3. Perhatikan pernyataan dibawah ini !
1) Disunnahkan berdoa ketika memakai dan melepas pakaian.
2) Mendahulukan bagian kanan pada saat berpakaian
3) Disunnahkan memakai pakaian hitam
4) Menghindari berpakaian yang menunjukkan kesombongan
5) Berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat.

Berdasarkan pernyataan diatas, yang termasuk perilaku membiasakan adab


berpakaian yaitu. . .

a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 2, 3 dan 5
e. 1,3 dan 4
4. Islam mengajarkan untuk hidup secara wajar dan tidak berlebih-lebihan.
Ada beberapa hal yang diharamkan dalam perhiasan yaitu, kecuali. . .
a. Menggunakan pakaian berwarna-warni
b. Memakai emas dan sutra bagi laki-laki
c. Memakai tato dan mengikir gigi
d. Menipiskan alis
e. Menyambung rambut
5. Perhatikan do’a dibawah ini !

Doa’a terseut dibaca ketika. . .


a. Diperjalanan
b. Sebelum meninggalkan rumah
c. Setelah tiba di rumah
d. Sebelum berhias
e. Setelah berhias
6. Perhatikan pernyataan dibawah ini !
1) Mengucapkan salam sebanyak tiga kali.
2) Memperkenalkan diri jika tuan rumah belum kenal.
3) Lama waktu bertamu maksimal lima hari
4) Duduk disebelah tuan rumah
5) Apabila dirasa sudah cukup, bersegeralah meminta izin pulang

Dari pernyataan diatas, yang termasuk tata cara adab dalam bertamu
yaitu. . .

a. 2, 4 dan 5
b. 1,2 dan 3
c. 3,4 dan 5
d. 1,3 dan 4
e. 1,2 dan 5
7. Berikut merupakan nilai positif dengan adanya adab bertamu yaitu,
kecuali. . .
a. Bertamu dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain
b. Bertamu dapat mengokohkan kembali hubungan silaturahim yang
sudah retak
c. Bertamu dapat memberikan informasi seputar kehidupan orang lain
d. Bertamu dapat dijadikan sebagai suatu sarana untuk menjalin
komunikasi jika terjadi konflik
e. Bertamu dapat menjadikan orang terbuka dan bertegur sapa untuk
mencari titik temu masalah yang dihadapi
8. Perhatikan ayat berikut ini !

Dalam QS. Al Ahzab: 33 tersebut menjelaskan tentang etika berhias, yaitu. . .


a. Agar wanita muslimah tidak berhias
b. Agar wanita muslimah menjaga pandangannya
c. Agar wanita muslimah selalu taat dengan ajaran Allah
d. Agar wanita muslimah tidka berpenampilan seperti orang-orang
jahiliyyah
e. Agar wanita muslimah senantiasa berdoa sebelum berhias
9. Setiap muslim wajib hukumnya untuk memuliakan tamu. Berikut
merupakan keutamaan dari memuliakan tamu yaitu. . .
a. Untuk memererat silaturahim
b. Menyelesaikan masalah
c. Menjalin kerjasama
d. Agar terlihat baik di mata orang lain
e. Mendapat kan rahmat dan ridho dari Allah Swt
10. Menurut Imam Malik, dalam tuntunan menjamu tamu terdapat jaizah
sehari semalam. Maksud dari jaizah sehari semalam yaitu. . .
a. Memberikan seluruh hidangan yang ada di rumah khusus untuk tamu
b. Menghibur tamu tanpa lelah selama satu hari penuh
c. Membuat pesta besar-besaran selama satu hari
d. Menjamu tamu dengan hidangan istimewa di hari pertama
e. Memanjakan tamu selama satu hari penuh

Essay

1. Jelaskan fungsi pakaian sebagai perhiasan !


2. Berhias adalah salah satu perbuatan yang dibolehkan dalam Islam. Bagaimana
hubungan antara QS. Al A’raf: 31 dengan adab berhias ?
3. Jelaskan nilai positif dengan membiasakan adab perjalanan !
4. Hubungkanlah QS. An Nur : 27 dengan adab bertamu !
5. Bagaimana bentuk membiasakan adab menerima tamu dalam kehidupan sehari-
hari ?
Penutup

Bagaimana anda sekarang ?

Setelah anda mempelajari BAB 4 secara bertahap, berikut diberikan tabel


untuk mengukur diri anda sendiri terhadap materi yang telah dipelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada tabel berikut !

Tabel Refleksi Diri Pemahaman materi

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Menelaah dalil QS. Al A’raf: 32 tentang fungsi pakaian
2. Menganalisis bentuk dari adab berhias
3. Menganalisis adab ketika diperjalanan
4. Menelaah Dalil QS. An Nur: 27 tentang adab bertamu

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan diatas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam buku teks pelajaran. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi. Apabila anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan,
lanjutkanlah ke kegiatan belajar selanjutnya.

Di mana posisi anda ?

Ukurlah diri anda dalam menguasai materi Teks Prosedur dalam


rentang 0-100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
BAB V

KISAH TELADAN FATIMAH AZ ZAHRAH DAN UWAIS AL


QORNI

Kompetensi inti
Kompetensi Dasar
Memahami, menerapkan, menganalisis
Menganalisis sifat-sifat utama Putri
pengetahuan faktual, konseptual,
Rasulullah Fatimah Az Zahrah dan Uwais Al
prosedural berdasarkan rasa
Qorni
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan Indikator
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan 1. Mengidentifikasi sifat-sifat utama
bakat dan minatnya untuk memecahkan Putri Rasulullah Fatimah Az Zahrah
masalah dan Uwais Al Qorni
2. Menyimpulkan sifat-sifat utama Putri
Rasulullah Fatimah Az Zahrah dan
Uwais Al Qorni
PETA
KONSEP

TELADAN UTAMA

FATIMAH AZ ZAHRAH UWAIS AL QORNI

Jujur Mandiri
Rendah hati Bersahaja

Taat Suami Sederhana


KB 1
Fatimah Az Zahra

Biografi Singkat

Fatimah Az Zahra adalah putri Nabi Muhammad Saw dan Khadijah. Banyak
pendapat yang mengatakan tentang kelahirannya. Fatimah merupakan perempuan
yang terlahir dengan kecantikan serta kecerdasan mengesankan. Juga mempunyai
kepribadian yang penuh dengan kesabaran, taat kepada orang tua dan mandiri.
Sejak usianya yang masih belia, ia harus menggantikan peran ibunya mengurus
kebutuhan Rasulullah.

Keistimewaan Fatimah ditandai dengan julukan-julukan yang diberikan kepadanya.


Julukannya yang utama adalah az-Zuhra (yang cemerlang), Batul (perawan), Kaniz
(terpelihara), at-Thahirah (yang suci), umm al-A’immah (ibu para imam),
Sayyidah (pemuka yang mulia, penghulu), Nisa’ al-‘Alamin (wanita sejagat) dan
banyak lagi julukan.

Mengenai wafatnya juga terjadi perbedaan pendapat, ada yang mengatakan pada
3 Jumadil Akhir 11 H pada usia yang masih sangat muda, 18 tahun 2 bulan, tetapi
pendapat mayoritas mengatakan bahwa ia meninggal pada malam Selasa, 3
Ramadan tahun 11 H dalam usia 28 tahun setelah sakit keras selama 40 malam.

Teladan yang Bisa Diambil

1. Memiliki kehidupan rumah tangga yang sederhana, namun keluarganya tetap


lestari sebagai suami istri sampai akhir hayat.
2. Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum Islam.
3. Fatimah seorang yang sabar dan bersahaja, akhlaknya juga mulia.
4. Fatimah juga seorang wanita yang selalu mendukung perjuangan ayah dan
suaminya.
5. Fatimah juga seorang istri yang sangat sederhana hidupnya tanpa banyak
menuntut pada suaminya.
KB 2
UWAIS AL QORNI

Biografi Singkat

Uwais al-Qarni adalah penduduk Yaman, daerah Qarn dari kabilah Murad. Hidup sebagai
anak yatim, membuatnya sangat mencintai dan berbakti kepada ibunya. Uwais al-Qarni
pernah mengidap penyakit kusta. Ia memohon selalu berdoa memohon kesembuhan kepada
Allah Swt.

Nabi Muhammad Saw. pernah menyampaikan bahwa Uwais al-Qarni adalah pemimpin
para tabi’in. Suatu ketika Nabi Muhammad Saw. berkata kepada Umar bin Khattab, “Jika
kamu bisa meminta kepadanya untuk memohonkan ampun kepada Allah Swt. untukmu,
maka lakukanlah!”

Uwais dikenal sebagai seorang yang akan dikabulkan doanya, hingga Umar bin Khattab
pun ingin dimohonkan ampun kepada Allah atas dosanya.

Teladan dari Uwais Al Qorni

1. Uwais Al Qorni adalah seorang pribadi yang sederhana dan tidak


bergelimang harta.
2. Ikhlas dalam menerima ujian hidup.
3. Uwais juga seorang yang sangat hormat dan taat kepada ibunya.
4. Selalu merawat dan mendampingi ibunya.
5. Uwais merupakan contoh anak yang membanggakan ibunya dan patut
diteladani.
Ayo Berlatih

Setelah memahami materi diatas, isilah soal pilihan ganda berikut ini dengan baik dan benar.

1. Fatimah adalah seorang anak dari Nabi Muhammad Saw, Ibunya bernama. . .
a. Aminah
b. Zakiah
c. Khadijah
d. Halimah
e. Sa’diah
2. Fatimah memiliki keistimewaan sehingga mendapat beberapa julukan. Arti dari julukan
“Kaniz” adalah. . .
a. Yang terpelihara
b. Yang terhormat
c. Yang cemerlang
d. Yang bijaksana
e. Yang mulia
3. Kelebihan yang dimiliki Fatimah Az Zahra sehingga banyak sekali hadist yang
meriwayatkannya adalah. . .
a. Ia merupakan perempuan yang lahir dengan kecantikan yang alami
b. Ia wanita yang tidak patah semangat
c. Selalu rendah hati walaupun ia anak dari seorang yang dsegani
d. Ia adalah seorang wanita agung dan seorang ahli hukum
e. Menggantikan peran ibunya untuk mengurus Rasulullah
4. Ketika Fatimah Az Zahra merasa ajalnya sudah dekat, ia membersihkan dirinya yang
dibantu oleh iparnya yaitu Asma bin Ali bin Abi Thalib. Terdapat pesan yang diberikan
kepada Ali bin Abi Thalib. Pesan tersebut berisi tentang. . .
a. Untuk menjaga anak-anaknya
b. Agar menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru
c. Untuk selalu semangat menghadapi rintangan
d. Untuk selalu menemaninya selamanya
e. Untuk memberitahu bahwa hanyalah Ali bin Abi Thalib yang boleh menyentuh
tubuhnya
5. Berikut merupakan julukan-julukan yang diberikan kepada Fatimah Az Zahra, kecuali. . .
a. Batul
b. Az Zuhra
c. At Thahirah
d. Ummu Kulsum
e. Sayyidah
6. Uwais Al Qorni merupakan penduduk yang berasal dari . . .
a. Yaman
b. Mekkah
c. Palestina
d. Madinah
e. Irak
7. Uwais Al Qorni adalah seorang yang mandiri, sederhana dan jujur. Ia tidak banyak
dikenal penduduk bumi tapi ia banyak dikenal penduduk langit. Penyebab Uwais
terkenal oleh peduduk langit adalah. . .
a. Ia adalah seorang yang rajin membaca Al Quran
b. Ia adalah seorang yang sangat menghormati dan taat kepada ibunya
c. Ia selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan
d. Kepribadiannya yang sangat penuh kesabaran
e. Rajin bersedekah kepada semua orang
8. Allah memberikan penyakit kepada Uwais al Qorni berupa . . .
a. Batuk berdahak
b. Corona
c. Kusta
d. Tho’un
e. Demam
f. Wasir
9. Nabi Muhammad Saw pernah berkata bahwa Uwais Al Qorni adalah seorang. . .
a. Pemimpin dimuka bumi
b. Pilihan sang illahi
c. Penduduk yang dirahmati
d. Pemimpin keluarga
e. Pemimpin para thabi’in
10. Orang yang memberikan perhatian sekaligus mencari keberadaan Uwais Al Qorni
adalah . . .
a. Abu Bakar Asy syidiq
b. Umar bin Khattab
c. Ali bin Abi Thalib
d. Usman bin Affan
e. Musailamah Al Kazab

ESSAY

1. Bagaimana cara meneladani kisah dari Fatimah Az Zahra dalam kehidupan


sehari ?
2. Bagaimana cara meneladani kisah Uwais Al Qorni dalam kehidupan sehari-
hari ?
3. Jelaskan mengapa Uwais Al Qorni menjadi orang yang dicari-cari oleh
khalifah umar ?
4. Jelaskan sifat-sifat utama yang dimiliki oleh Fatimah Az Zahra !
5. Jelaskan sifat-sifat utama yang dimiliki oleh Uwais Al Qorni !
PENUTUP

Bagaimana anda sekarang ?

Setelah anda belajar secara bertahap materi diatas,berikut diberikan tabel


untuk mengukur diri anda terhadap materi yang telah dipelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada tabel berikut !

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Menjelaskan biografi singkat Fatimah Az Zahra
2. Menganalisis sifat dan keteladanan dari Fatimah Az
Zahra
3. Menjelaskan biografi singkat Uwais Al Qorni
4. Menganalisis sifat keteladan Uwais Al Qorni

Jika menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam buku teks pelajaran (BTP) dan pelajari ulang
kegiatan belajar 1 dan 2 yang sekiranya perlu anda ulang dengan bimbingan
guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi. Apabila
anda menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, lanjutkanlah ke kegiatan belajar
selanjutnya.

Di mana posisi anda ?

Ukurlah diri anda dalam menguasai materi Teks Prosedur dalam rentang 0-100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai