Anda di halaman 1dari 19

OPTIMIS BAHWA ALLAH MAHA PENGAMPUN (Q.S.

AZ-ZUMAR AYAT 53)

1. Nabila Mauly Zhafira (23041100051)


2. Siti Nurhaliza (23041100060)
3. Khayla Vita Rosa (23041100068)
4. Muhammad Hafizh Ramadhan (23041100070)

DOSEN PENGAMPU : INKA WIDIARTI M.pd

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita curahkan kehadirat Allah SWT, atas segala karunia dan rahmatnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sampai selesai. Dan
tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu inka widiarti, M.pd selaku dosen pengampu
pembelajaran Bahasa arab.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam
hal pembuatan makalah ini, dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang optimis bahwa
Allah maha pengampun ( Q.S Az-zumar ayat 53), kami sadar dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kesalahan yang belum kami ketahui.

Palembang, 14 Oktober 2023

KELOMPOK 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Optimis merupakan salah satu sikap baik yang dianjurkan dalam islam. Sikap ini juga
merupakan wujud keyakinan seorang muslim kepada Allah SWT. Muslim yang optimis akan
bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

Dikutip dari buku tafsir Ibnu Katsir oleh Ibnu katsir, Allah SWT menurunkan surah Az-
zumar ayat-53 sebagai seruan kepada orang-orang yang durhaka termasuk orang kafir untuk
bertaubat kepada Allah SWT. Manusia juga di seru untuk tidak berputus asa dari Rahmat-
Nya.

Dikutip dari buku Pasti bisa pendidikan agama islam dan budi pekerti untuk smp/mts kelas
IX oleh tim Ganesha operation, salah satu hadist yang menganjurkan untuk selalu optimis
kepada Allah diriwayatkan oleh Imam Muslim. Rasulullah SAW bersabda “allah SWT
berfirman,’Aku sesuai dengan prasangka Hamba-Ku terhadap Ku, Aku akan bersamanya jika
ia berdoa Kepada-Ku.’ (HR.Muslim)

Masih dari sumber yang sama hikmah memiliki sikap otimis antara lain

1. Membawa kebahagiaan dan kesenangan didalam hati serta menghilangkan kesedihan dan
kegundahan.
2. Mendorong untuk meraih cita-cita, menguatkan tekad dan kemauan, serta menumbuhkan
kesungguhan dalam berkarya.
3. Mengikuti sunah Rasulullah yang sangat menganjurkan untuk bersikap optimis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN OPTIMIS
1. Pengertian Sifat Optimis dalam Agama Islam dan Hadis Beserta Contohnya

Sifat optimis (optimisme) merupakan sifat manusia yang berupa harapan positif
dalam menghadapi segala hal maupun persoalan. Dalam bahasa Arab, sifat optimis
sering disamakan dengan kata “At-Tafaul” yang memiliki makna pengharapan nasib
baik. Antonim dari kata optimisme adalah pesimis, yaitu selalu berpandangan
negatif terhadap segala hal atau persoalan yang dihadapi dalam kehidupan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimisme adalah paham (keyakinan) atas
segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan; sikap selalu mempunyai
harapan baik dalam segala hal. Secara sederhana, sifat optimis dinyatakan dengan
harapan dan keyakinan positif mengenai segala persoalan kehidupan yang akan
menemukan keberhasilan (kesuksesan). Sifat optimis merupakan ciri dari seorang
mukmin yang beriman dan taat. Sifat tersebut membawa keyakinan bahwa Allah
SWT akan mempermudah segala urusan hambanya yang taqwa di dunia dan
akhirat. Selain itu, seorang mukmin yang menemui kegagalan dari sebuah harapan
akan tetap berfikir positif. Hal tersebut disebabkan lantaran Allah SWT akan
memilihkan segala yang terbaik bagi hambanya. “Dan janganlah kamu (merasa)
lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika
kamu orang beriman”. (QS Ali Imran {3}:139). Sifat optimis akan menyebabkan
seorang mukmin pantang menyerah dalam menemui sebuah kegagalan. Sifat
tersebut akan membawa dampak yang baik sampai seorang mukmin menemui
keberhasilan. Sedangkan, sifat pesimis justru akan mendatangkan sikap mudah
menyerah dan pasrah. Sehingga, akan menyebabkan kemunduran pada diri
seseorang. Seorang muslim sebaiknya menjauhkan diri dari sifat pesimis, karena
berdampak negatif dalam memicu prasangka buruk. Selain itu, sifat pesimis dapat
menggoyahkan keimanan seorang muslim kepada Allah SWT melalui prasangka
negatifnya.” Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh
Kemendikbud (2014:29)”, Rasulullah SAW dalam sebuah hadis riwayat Ahmad
menjelaskan bahwa perasaan yang lebih baik dari firasat baik dan kesialan adalah
sifat optimis. “Dari Abu Hurairah RA, dia berkata; Rasulullah SAW bersabda, Tidak
ada rasa tiyasah (firasat buruk dan kesialan), dan yang lebih baik dari itu adalah rasa
optimis. Maka ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa
optimis? Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah
seorang dari kalian.” (H.R. Ahmad) Seorang mukmin yang memiliki sifat optimis
akan memiliki raut wajah yang berseri-seri dan mudah tersenyum. Sedangkan,
orang yang bersifat pesimis cenderung lebih suka cemberut dan murung.

Contoh pengamalan sifat optimis beberapa contoh perilaku yang dapat diterapkan
oleh seorang muslim sebagai implementasi sifat optimis sebagai berikut :

 Percaya bahwa Allah SWT sebagai sebaik-baiknya penolong.


 Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang beriman
dan bersifat optimis.
 Percaya bahwa di setiap ujian pasti akan ada jalan keluarnya.
 Selalu berusaha bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh
Allah SWT.
 Tidak menyalahkan diri sendiri karena sebuah kegagalan.
 Selalu berpikir positif atas segala kejadian yang dilalui dalam kehidupan.
 Menumbuhkan sikap pantang menyerah, karena setiap usaha pasti akan
mencapai keberhasilan dan memberikan hikmah.

2. Perngertisan Optimis Menurut Bahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimisme adalah keyakinan atas
segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan. Optimisme juga dapat
diartikan sebagai rasa optimis terhadap kejadian di masa depan akan memiliki hasil
yang positif. Orang yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki pikiran dan
sudut pandang yang positif dalam melihat suatu fenomena. Dengan sikap optimis,
seseorang juga akan menyerah karena memiliki harapan yang menjadi
keyakinannya. Sebaliknya, kata lawan dari sikap optimis adalah pesimis, di mana
seseorang yang pesimis selalu memiliki pikiran atau cara pandang yang seolah-olah
tidak memiliki harapan. Sikap pesimis cenderung membuat orang berpikir negatif
dan menyalahkan diri sendiri atas suatu hal yang mempengaruhi kehidupannya.

a. Ciri-Ciri Optimisme

Seseorang yang memiliki rasa optimis cenderung ingin menyerah dan selalu selalu diliputi

kebahagiaan. Pasalnya, optimisme membawa pengaruh positif pada kehidupan, baik bagi

kesehatan fisik maupun mental.

Adapun ciri-ciri seseorang yang memiliki sikap optimis yang dikutip dari situs verywellmind ,

adalah:

 Senantiasa berpikir bahwa ada hal-hal yang baik datang dari hal-hal yang
buruk.

 Menganggap hambatan atau masalah sebaga peluang untuk belajar.

 Senantiasa melihat hal-hal yang positif dari diri sendiri dan orang lain.

 Mengharapkan sesuatu berjalan dengan baik.

 Pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup.

 Menganggap bahwa setiap masalah pasti memiliki harapan dan jalan


keluar.

 Senantiasa bersyukur atas semua hal baik yang terjadi dalam hidup.

b. Manfaat Optimisme
Optimisme selalu membawa banyak hal positif dalam kehidupan. Hal-hal positif yang dibawa

oleh sikap optimis ini tentunya dapat memberikan manfaat bagi kita. Beberapa manfaat

optimisme, antara lain:

1. Dapat Dijadikan Sebagai Motivasi Diri Sendiri

Orang yang memiliki sikap optimis adalah orang yang penuh dengan motivasi. Dengan

optimisme yang dimiliki, seseorang akan melihat berbagai hal sebagai peluang untuk menjadi

diri yang lebih baik lagi.

Jika dihadapkan pada masalah, mereka akan mudah memotivasi dirinya untuk bangkit dan

menyelesaikannya. Tak hanya itu saja, orang yang memiliki rasa optimis juga sering dijadikan

motivasi bagi orang-orang di sekitarnya.

2. Pantang Menyerah dalam Memperjuangkan Apa yang Diinginkan

Selain selalu memenuhi pikiran positif untuk memotivasi dirinya, orang yang memiliki sikap

optimis juga cenderung menyerah dalam menghadapi berbagai hal. Mereka tidak hanya sekedar

berusaha memperjuangkan apa yang mereka inginkan, karena memiliki harapan untuk

mewujudkannya.

3. Pandai Mengambil Pelajaran dari Masalah yang Dihadapi

Orang yang optimis juga pandai dalam melihat suatu masalah dari berbagai sudut

pandang. Dengan ini, mereka dapat mengambil banyak hal yang bisa mereka pelajari dari

masalah atau hambatan yang sedang menimpanya.

4. Menyebarkan Getaran Positif bagi Diri dan Lingkungan Sekitar


Sebelumnya telah disebutkan bahwa orang yang optimis selalu dipenuhi oleh hal-hal yang

positif. Pemikiran positif ini tentunya dapat menular ke lingkungan dan orang-orang yang ada

disekitarnya.

c. Cara Menerapkan Optimisme

Optimisme bukanlah hal yang ada dan melekat pada diri manusia sejak lahir. Optimisme juga

dapat dipupuk dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk

menerapkan optimisme dalam kehidupan.

1. Mulai Memandang Setiap Hal dengan Positif

Salah satu langkah awal untuk menerapkan sikap optimis adalah dengan mulai memandang

setiap hal dengan cara memandang yang positif. Sebab, berpikir positif akan terbiasa mengingat

optimis.

2. Mensyukuri Setiap Hal Kecil

Sering menganggap segala sesuatu sebagai kekurangan adalah salah satu ciri sikap

pesimis. Untuk mulai menerapkan sikap optimis, kamu bisa mulai mensyukuri setiap hal yang

kamu dapatkan dan lakukan dengan baik, meskipun hal tersebut bukan hal yang menyenangkan

sekalipun.

3. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Saat membahas kegagalan, jangan sepenuhnya menyalahkan diri sendiri. Alih-alih menyalahkan

diri sendiri, kamu bisa mulai menganggap bahwa kegagalan tersebut sebagai pelajaran dan

dorongan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi di depannya.


4. Hindari Kata-Kata Negatif

Mulailah menerapkan afirmasi positif pada diri Anda dengan mengganti kata-kata negatif seperti

“saya tidak bisa” menjadi “saya pasti bisa”. Ungkapan negatif tidak hanya akan menghambatmu

untuk berpikir positif, tetapi juga dapat menurunkan semangat dan motivasimu.

5. Mulailah Bergaul dengan Orang-Orang yang Berpikiran Positif

Tentunya, semua hal tersebut dapat terwujud jika kamu berada di lingkungan yang tepat. Untuk

itu, mulailah bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif, karena orang-orang yang

memberikan aura negatif secara tidak langsung akan memengaruhi Anda juga.

3. Pengertian Optimisme Menurut Para Ahli

a. Menurut Scheier dan carver (2002)


Optimisme adalah mengharapkan hal-hal baik terjadi pada diri kita,
sedangkan pesimisme adalah mengharapkan hal-hal buruk terjadi pada kita.
Orang yang optimis dan pesimis memiliki dampak pada kehidupan mereka,
mereka berbeda dalam pendekantan terhadap sebuah masalah dan tantangan
juga bagaimana mereka mengatasi kesulitan. Hal ini berhubungan dengan
motivasi yang meyakini bahwa tujuan dapat dicapai. Jika orang ragu bahwa
mereka dapat mencapai suatu tujuan, mereka dapat berusaha mencapai
tujuan. Orang yang yakin akan mencapai tujuan yang di inginkan sehingga
dapat bertahan bahkan dalam menghadapi kesuliatan terbesar. Dengan
demikian, optimis harus percaya diri dan gigih menghadapi tantangan hidup
yang beragam.
b. Menurut Segerestorm ( dalam Ghufron dan Risnawita, 2010 )
Optimisme adalah cara berfikir yang positif dan realitis dalam memandang
suatu masalah. Berfikir positif adalah berusaha mencapai yang terbaik dari
keadaan terburuk. Optimisme dapat membantu meningkatkan Kesehatan
secara pisikologis, memiliki perasaan baik, melakukan penyelesaian
masalah dengan cara yang logis sehingga hal ini dapat meningkatkan
kekebalan tubuh juga.
c. Menurut Snyder dan Lopez ( dalam Ghufron dan Risna Wita 2010)
Berpendapat optimisme adalah suatu harapan yang ada pada individu bahwa
segala sesuatu akan berjalan menuju kearah kebaikan. Perasaan optimisme
membawa individu pada tujuan yang di inginkan, yakni percaya pada diri
dan kemapuan yang dimiliki. Sikap optimis menjadikan seseorang keluar
dengan cepat dari permasalahan yang di hadapi karena adanya pemikiran
dan perasaan memiliki kemampuan, juga di dukung anggapan bahwa setiap
orang memiliki keberuntungan sendiri-sendiri.
d. Menurut Duffy, dkk ( dalam Ghufron dan Risnawita 2010)
Berperndapat bahwa optimisme membuat individu mengetahui apa yang di
inginkan. Individu tersebut dapat dengan cepat mengubah diri agar mudah
menyelesaikan masalah yang Tengah dihadapi sehingga diri tidak menjadi
kosong. Individu yang optimis diibaratkan seperti gelas yang penuh ,
sedangkan individu yang pesimis sebagai gelas kosong yang tidak memiliki
apa-apa didalamnya. Orang pesimis kurang memiliki kepastian untuk
memandang masa depan dan selalu hidup di dalam ketidak pastian dan
merasa hidup tidak berguna.
e. Menurut Seligman (2005)
Menyatakan optimisme adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat
hal yang baik, berfikir positif, dan mudah memberikan makna bagi diri.
Individu yang optimis mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari
yang telah lalu, tidak takut pada kegagalan, dan berusaha untuk tetap
bangkit mencoba Kembali bila gagal. Optimisme mendorong individu untuk
selalu berfikir bahwa sesuatu yang terjadi adalah hal yang terbaik bagi
dirinya, hal ini membedakan dirinya dengan orang lain.
f. Menurut Belsky ( dalam Ghufron dan Risnawita 2010)
Berpendapat bahwa optimisme adalah menemukan inspirasi baru. Kekuatan
yang dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan sehingga mencapai
kerberhasilan optimisme membuat individu memiliki energi tinggi, bekerja
keras untuk melakukan hal yang penting, pemikiran optimisme memberi
dukungan pada individu menuju hidup yang lebih berhasil dalam setiap
aktivitas, dikarenakan orang yang optimis akan menggunakan semua potensi
yang dimiliki.

g. Menurut Myers ( dalam Ghufron dan Risnawita 2010 )


Optimisme menunjukan arah dan tujuan hidup yang positif, menyambut
datangnya pagi dengan sukacita, membangkitkan Kembali rasa percaya diri
kearah yang lebih realistik, dan menghasilakan rasa takut yang selalu
menyertai individu. Pemikiran optimis menentukan individu dalam
menjalani kehidupan, memecahkan masalah dan penerimaan terhadap
perubahan baik dalam mengahadapi kesuksesan maupun kesulitan hidup.
h. Menurut Goleman ( dalam Ghufron 2010 )
Melihat optimisme melalui titik pandang kecerdasan emosional, yakni suatu
pertahanan diri pada seseorang agar jangan sampai terjatuh kedalam masa
kebodohan, putus asa, dan depresi bila mendapat kesulitan. Dalam
menerima kekecewaan, individu yang optimis cenderung menerima dengan
respon aktif, tidak putus asa, merencanakan tindakan kedepan, mencari
pertolongan, dan melihat kegagalan sebagai sesuatu yang dapat diperbaiki.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai optimisme diatas dapat
disimpulkan bahwa optimisme adalah keyakinan dan harapan atas sesuatu
yang baik dan menyenangkan berdasarkan cara berfikir yang positif
sehingga membawa individu kearah kebaikan seperti percaya diri dan juga
dapat dengan cepat menyelesaikan masalah.
B. MAKNA TAKWA OPTIMIS BAHWA ALLAH MAHA PENGAMPUN
(Q.S AZ-ZUMAR AYAT 53)

Dalam menjalani kehidupan ada kalanya mendapatkan kemudahan dan ada


kalanya menemui kesulitan. Dalam menghadapi kesulitan atau masalah tidak jarang
seseorang merasa tidak mampu, menyerah, bahkan berputus asa,. Berbahagialah
seorang muslim, karena Allah SWT memberikan petunjuknya mengenai apa yang
harus dilakukan oleh seseorang Ketika diliputi perasaan ingin berputus asa dari
rahmatnya.

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Jika mau bertobat dengan
sungguh-sungguh, dosa dan kesalahan manusia akan di ampuni oleh Allah SWT.
Bertobat yang sesungguhnya berarti menyesali kesalahan yang dilakukan dan
berjanji tidak akan mengulanginya. Lalu bersegera melakukan kebajikan dan
ibadah. Bertobat dilakukan dengan mengucapkan istigfar memohon ampunan
kepada Allah SWT.

C. ISI KANDUNGAN QS. AZ-ZUMAR AYAT 53

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Namun, Allah SWT telah
memerintahkan hamba-Nya untuk terus optimis dan tidak berputus asa.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Az Zumar ayat 53 sebagai berikut:
۞ ‫ُقْل َٰي ِعَباِدَى ٱَّلِذ يَن َأْس َر ُفو۟ا َع َلٰٓى َأنُفِس ِهْم اَل‬
ۚ‫َتْقَنُطو۟ا ِم ن َّرْح َم ِة ٱِهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َيْغ ِفُر ٱلُّذ ُنوَب َجِم يًعا‬
‫ِإَّن ۥُه ُهَو ٱْلَغ ُفوُر ٱلَّر ِح يُم‬
Arab-latin: Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir
raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm

Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap


diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Menurut Kemenag seperti dalam tafsirnya, ayat ini menjelaskan tentang sifat
Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun bagi hamba-hambaNya
yang berbuat dosa. Dia memiliki rahmat dan kasih sayang yang sangat luas
kepada hambaNya yang beriman.

Segala dosa yang diperbuat seperti meninggalkan apa yang menjadi perintah-
Nya dan mengerjakan larangan-Nya akan diampuni oleh Allah SWT apabila
benar-benar bertaubat dari kesalahan yang telah dilakukan.

Terkadang manusia berputus asa terlebih dahulu sebelum mencoba untuk


mengharapkan ridho dan ampunan-Nya. Banyak orang yang mengira Allah
SWT tidak akan mengampuni dosa yang begitu banyaknya.

Bahkan hati seolah sudah tertutup karena kedurhakaan dan perbuatan kelamnya.
Tapi Allah SWT, akan mengampuni dan menerima taubat hamba-Nya.

Diriwayatkan oleh Ahmad, dari 'Amr bin 'Anbasah bahwa telah datang
menemui Nabi SAW seorang yang telah tua bangka dan berkata kepada beliau,
"Hai Rasulullah, saya banyak mengerjakan kesalahan dan maksiat. Apakah
mungkin kesalahan itu diampuni?"

Nabi SAW menjawab, "Apakah engkau telah mengakui bahwa tiada Tuhan
selain Allah?" Orang tua itu menjawab, "Benar, bahkan aku mengakui bahwa
engkau utusan Allah, "Rasulullah SAW menegaskan, Allah mengampuni semua
kesalahan dan maksiat yang telah engkau lakukan itu." (HR. Ahmad)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Allah SWT menurunkan ayat ini
sebagai seruan kepada orang-orang yang durhaka termasuk orang kafir untuk
bertaubat kepada Allah SWT. Manusia juga diseru untuk tidak berputus asa dari
rahmat-Nya.

D. ARTIMUFRADAT

E. TINJAUAN
AYAT

Surah az zumar merupakan surat makiyah (surat-surat dala al-qur’an yang di turunkan sebelum
nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah), surah yang ke-39 rusat ini terdiri dari 75 ayat.
Yang kita Bahas kali ini adalah ayat ke-53. Dalam Q.S Az-zumar ayat 53 Allah SWT menyeru
hamba-hambanya yang melampaui batas agar tidak berputus asa dari Rahmat Allah SWT.

F. 3 HADIST YANG SESUAI DENGAN TAFSIR


1. Rasa sayang Allah kepada hambanya
“sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hambanya dari pada ibu ini kepada anaknya”
(HR. Bukhari dan muslim)

“www.muslim.or.id”
2. Larangan berputus asa
Dari Ibnu mas’ud RA berkata :
Rasulullah SAW berdabda : pelaku dosa yang mengharap Rahmat allah lebih dekat kepada
Allah dari pada ahli ibadah yang memutus Rahmat.

“www.detik.com”
3. Anjuran untuk selalu optimis
“ tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Tangan di atas yaitu pemberi, sedangkan
tangan di bawah yaitu peminta” (HR. Bukhari dan muslim)

“www.kumaseo.com)
4. Ampunan dari Allah
“seandainya hamba-hamba Allah tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menciptakan
makhluk yang berbuat dosa kemudian mereka istighfar (minta ampun ke pada Allah),
kemudia Allah mengampuni dosa mereka dan dia adalah maha pengampun lagi maha
penyayang”. (HR. Al-Hakim no. 7623)

“www.khotbahjumat.com”

Soal

A. Pilihan ganda
1. Orang yang optimis ketika melakukan suatu pekerjaan, maka dia akan mengatakan….
a. Itu bisa tapi sulit
b. Kalua mudah akan saya kerjakan
c. Ini mudah tapi malas
d. Itu sulit tapi bisa
2. Yang buikan merupakan isi kandungan surat Az-zumar ayat 53 adalah….
a. Para pelaku maksiat hendaknya bertaubat
b. Allah swt akan mengampuni segala dosa
c. Janganlah berputus asa dari kasih sayang Allah swt
d. Di hari kiamat akan diperlihatkan balasan bagi usaha manusia
3. Sifat orang yang selalu berpandangan positif dalam menghadapi segala hal atau
persoalan merupakan pegertian…
a. Optimis
b. Pesimis
c. Ikhtiar
d. Ikhtia
4. Setiap rintangan kehidupan yang dialami oleh seorang muslim harus dihadapi
dengan….
a. Rasa syukur dan tawakal
b. Sabar dan rasa optimis
c. Tabah dan tawakal
d. Bahagia dan tabah
5. 1. Allah swt memberikan rahmat-nya kepada orang yang bertaubat.

2. Allah swt memerintahkan orang beriman untuk bertawakal kepada-nya.

3. Allah swt memerintahkan manusia yang sering berbuat dosa untuk bertaubat.

4. Allah swt mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-nya.

Pernyataan yang sesuai dengan makna surat Az-zumar ayat 53 ditunjukkan oleh
nomor

a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 2 dan 3
d. 1 dan 4
6. Apa yang paling tepat menggambarkan sikap optimis…
a. Melihat segala sesuatu dari sisi negative
b. Selalu mencari solusi positif dalam situasi sulit
c. Cenderung meremehkan kemungkinan berhasil
d. Menghindari semua resiko
7. Apa yang mungkin menjadi manfaat dari memiliki sikap optimis…
a. Menyebabkan depresi
b. Meningkatkan kesejahteraan psikologis
c. Membuat seseorang terlalu percaya diri
d. Mengurangi toleransi terhadap resiko
8. Bagaimana sikap optimis dapat memengaruhi produktivitas seseorang…
a. Meningkatkan produktivitas dengan meremehkan tugas-tugas sulit
b. Meningkatkan motivasi dan kinerja
c. Menyebabkan seseorang kehilangan minat dalam pekerjaan
d. Mengakibatkan kelelahan yang berlebihan
9. Apa yang paling tepat menggambarkan sikap pesimis…
a. Selalu mencari solusi positif dalam keadaan sulit
b. Cenderung melihat sisi negatif dalam segala hal
c. Mendorong ivovasi dan kreativitas
d. Menghindari resiko sepenuhnya
10. Apa yang mungkin menjadi hasil dari sikap pesimis dalam mencapai tujuan
akademik…
a. Meningkatkan motivasi untuk belajar
b. Mengurangi minat dalam belajar
c. Meningkatkan kinerja akademik secara signifikan
d. Meningkatkan keyakinan diri dalam kemampuan akademik
B. Essay
1. Apa perbedaan utama antara sikap optimis dan pesimis?
2. Bagaimana cara mengatasi sikap pesimis jika seseorang ingin menjadi lebih optimis?
3. Apa manfaat utama memiliki sikap optimis?
4. Apa yang diisyaratkan oleh ayat 53 dari Q.S Az-zumar tentang sikap optimis?
5. Apa pesan yang dapat diambil dari ayat ini tentang pentingnya sikap optimis?

Jawaban Essay

1. Optimisme adalah mengharapkan hal-hal baik terjadi pada diri kita, sedangkan
pesimisme adalah mengharapkan hal-hal buruk terjadi pada diri kita.
2. Mencari teman yang optimis, berkumpul bersama orang yang bersifat optimis akan
membuat kita juga bersikap optimis.
3. Dapat mendukung kesehatan mental, mulai dari mengurangi stress, memiliki tingkat
kewaspadaan yang tinggi, hingga kemampuan penyelesian masalah yang baik.
4. Isi kandungan dari surat Az-zumar adalah perintah untuk bertaubat dan optimime,
namun Allah swt telah memerintahkan hamba-Nya untuk terus optimis dan tidak
berputus asa.
5. Jangan berputus asa dari Rahmat Allah swt, meskipun telah melakukan hal yang
melampaui batas, durhaka, banyak berbuat dosa, tetap bertaubat pada Allah swt.
Karena Allah swt menyeru untuk tidak berputus asa dan purus dari Rahmat-Nya.

Anda mungkin juga menyukai