Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

KEBERAGAMAN ANTAR GOLONGAN DI INDONESIA


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran ppkn

Di susun oleh :
Kelas 9D Kelompok 4
Ketua

 Witri

Aggota

 Siti Nur Komala


 Alli Prawata Sughanda
 Fahmi Pamungkas
 Muhammad Risky
 Muhammad Aliyudin
 Wangga Putra
1. Antar Golongan

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke – 4.


Indonesia juga merupakan negara kesatuan yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika. Alasan
Indonesia menggunakan semboyan ini dikarenakan berdirinya bangsa Indonesia tidak luput karena
terdiri dari berbagai keberagaman yang ada di dalamnya.

Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam
berbagai bidang. Perbedaan tersebut dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik,
sosial-budaya, dan ekonomi. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan
dan keindahan wilayah negara Indonesia.

A. Keberagaman Antar Golngan Di Indonesia

Keberagaman yang ada di Indonesia itu sangat banyak tidak hanya keberagaman suku, agama
dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat. Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat
dilihat dari struktur masyarakatnya. Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur
masyarakatnya. Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandari dengan dua ciri.
Pertama secara horizontal ditandai dengan kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan
perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal ditandai dengan
adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu disebut “social stratification” atau biasa
disebut dengan kelas sosial. Adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan
terjadinya penggolongan kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas
sedang dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan
kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial
terdapat penggolongan manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status sosial sehingga
menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban.
Selain dilihat dari lapisan masyarakat atau kelas sosial, keberagaman masyarakat ditandai oleh
adanya segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda satu
sama lain. Kelompok-kelompok tersebut dapat berupa kesatuan-kesatuan sosial dan organisasi
kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan kesatuan sosial membentuk golongan-golongan di
masyarakat. Setiap golongan terdiri dari dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan satu sama
lain dalam sebuah struktur.

B. Arti antar golongan di Indonesia

Keberagaman antargolongan tidak boleh menyebabkan terjadinya perselisihan dan


perpecahan di masyarakat. Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong
terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap
warga negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
misalnya golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah. Oleh karena itu, ciri
golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan nasional.

2. Latar belakang

Lima belas tahun belakangan (2005) jenis smartphone GSM sudah mulai dikenalkan
dengan sistem operasi berbasis Android di California, Amerika Serikat. Hal tersebut
berdampak pada meningkatnya pengguna Telpon seluler dengan aneka pilihan merk produk
telpon seluler. Harga smartphonepun sudah sangat murah dan bukan merupakan barang mewah
lagi di Indonesia. Smartphone bisa diperoleh dengan harga mulai sekitar Rp. 500.000,- (lima
ratus ribu rupiah). Banyak pengguna telpon seluler juga berdampak terhadap semakin
banyaknya pengguna Internet. Tingginya pengguna internet di Indonesia adalah salah satu
faktor pendukung perkembangan jejaring-jejaring situs pertemanan dan informasi tersebut di
Indonesia. Menurut Data Lembaga Survei AC Nielsen, pada tahun 2014 ini, jumlah pengguna
internet atau internet user di Indonesia diperkirakan mencapai 71 juta users. Dari jumlah itu,
41 juta di antaranya mengakses lewat smarthphone serta 70 juta di antaranya mengakses sosial
media seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, LinkedIn, Google+ untuk menyebut
beberapa media sosial yang sangat populer. Pada masyarakat urban seperti sekarang ini,
penggunaan gadget atau smartphone merupakan benda yang wajib dibawa tiap harinya untuk
melakukan interaksi satu sama lain. Munculnya berbagai aplikasi seru menjadi daya tarik untuk
menemani penggunanya. Survei Data Global Web Index menunjukkan bahwa Indonesia adalah
Negara yang memiliki pengguna internet terbesar di Asia Tenggara dan memiliki pengguna
sosial media paling aktif di asia. Indonesia memiliki 79,7% user aktif di social media
mengalahkan Filipina 78%, Malaysia 72%, Cina 67%. Iwan Setyawan, pengamat social media
(tahun 2010 -2012), dalam acara Sudut Pandang di Metro TV mengatakan telah melakukan
studi tentang social media di Indonesia. Hasilnya adalah percakapan terbesar di social media
yang utama adalah social expression, seperti perasaan senang, galau dan sedih. Hal yang kedua
adalah membicarakan tentang rutinitas mulai dari bangun tidur sampai mau tidur, seperti tidur,
sekolah, makan. Ketiga, adalah orang yang membicarakan hal yang sedikit lebih serius sampai
akhirnya orang membicarakan tentang politik. Hasil penelitian Iwan bahwa curhat di social
media dapat melegakan secara emosional dan bahkan merupakan channel yang bisa
menyembuhkan orang. Namun, perlu diingatkan berpendapat di social media sangatlah mudah
dan perlu diingat pula menyebarnya sangat mudah juga sehingga bisa menimbulkan berbagai
macam resiko dan tak jarang berujung ke masalah hukum. Baranews.co menulis ada 25 kasus
status sosial media yang berujung ke ranah hukum dan beberapa di antaranya berkaitan dengan
isu SARA. Hal tersebut menimbulkan kekuatiran akan terjadinya perpecahan pada masyarakat
multietnis di Indonesia.

3. Permasalahan

perlu adanya Etika Bermedia sosial dalam konteks masyarakat multietnis di Indonesia?

4. Penyelesaian masalah

Etika Bermedia sosial untuk masyarakat multietnis sangat diperlukan, meskipun


curhat di media sosial dapat melegakan secara emosional dan bahkan merupakan
saluran yang bisa menyembuhkan orang. Namun, perlu diingat berpendapat di social
media sangatlah mudah dan perlu diingat pula menyebarnya sangat mudah pula. Resiko
dari ketidapahaman terhadap etika dapat berujung ke masalah hukum.

Anda mungkin juga menyukai