Anda di halaman 1dari 5

Kisah Nabi Hud A.

S
Nabi Hud merupakan putra Abdullah bin Ribah bin Syam bin Nuh. Nabi Hud adalah
cucu dari Nabi Nuh. Beliau keturunan bangsa arab, yang di utus kepada kaum Aad yang
bertubuh besar dan bertenaga kuat.

Kaum Aad hidup makmur di daerah subur. Tetapi, mereka tidak mau bersyukur.
Sebaliknya, mereka malah kufur dan menyembah berhala. Ajakan Nabi Hud agar mereka
menyembah Allah tidak di hiraukan. Mereka malah melawan Nabi Hud. Akibatnya, mereka
diazab dengan tiupan angin kencang yang membinasakan mereka. Nabi Hud wafat pada
usia 130 tahun (2450-2320 SM). Kisah lengkapnya sebagai berikut.

Kaum Ingkar

Nabi Hud a.s bertugas memperbaiki keimanan kaum Aad,suatu kaum yang bertempat
tinggal di sebelah utara Hadramaut negeri Yaman. Kaum Aad terkenal karena tubuhnya
yang tinggi,tegap, dan kuat. Mereka membanggakan postur dan kekuatan tubuhnya yang
lebih unggul dari pada suku lain.

Selain postur yang bagus, oleh Allah mereka juga dikaruniai tanah yang subur dan sumber
air yang keluar di berbagai tempat. Dengan sumber-sumber air yang mengalir ke segala
penjuru, mereka bercocok tanam dengan mudah. Hasilnya pun melimpah. Mereka juga
pintar membangun rumah dan benteng yang kokoh.
Akan tetapi, kesenangan yang mereka rasakan itu justru membuatnya ingkar kepada Allah
SWT. Mereka menyembah berhala, yaitu patung-patungan yang dibuat sendiri.
Patung-patung yang diberi nama Shamud dan Alhattar itu disembah sebagai Tuhan.
Menurut kepercayaan mereka,patung itu dapat memberikan kebahagiaan, kebaikan dan
keuntungan. Mereka juga yakin bahwa patung-patungan itu dapat
menolak kejahatan dan segala musibah.

Karena asyiknya menyembah berhala, kaum Aad mengabaikan ajaran agama yang benar.
Ajaran agama Nabi ldris dan Nabi Nuh sudah dilupakan. Mereka tidak bersyukur kepada
Allah. Kemakmuran yang mereka rasakan, menurut mereka, pemberian berhala yang
mereka sembah. Karena itu, mereka tidak putus-putus sujud kepada berhala itu,mengucap
syukur sambil memohon perlindungannya dari segala
bahaya dan musibah.

Akibat mengabaikan ajaran agama Allah, kaum Aad


berperilaku buruk. Kekuatan otot diutamakan sehingga timbul kerusuhan dan tindakan
sewenang-wenang di dalam masyarakat.Mereka yang kuat menindas yang lemah, yang
berkuasa memeras yang di bawahnya. Sifat-sifat sombong, iri, dan dengki menguasai
kehidupan mereka. Hampir tak lagi sifat-sifat pengasih, jujur, dan rendah hati.

Nabi Hud a.s berdakwah


Nabi Hud mulai berdakwah kepada kaumnya untuk mengajak ummat yang tersesat dan
bergelimang dosa menuju jalan terang benderang di bawah ampunan Allah SWT. Dengan
penuh semangat dan tekun,beliau tak henti-hentinya mengajak kaumnya agar kembali ke
ajaran yang benar.

Ajakan Nabi Hud kepada kaumnya 'Aad agar taat kepada Allah dan mensyukuri nikmat yang
telah diberikan tidak diindahkan oleh mereka. Kaum 'Aad malah terus mengerjakan maksiat
dan menyembah berhala.

Nabi Hud berkata


"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain
dari-Nya. Maka mengapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya?”

Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata,


" Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan
sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta.”

Hud berkata, "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, tetapi aku
ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku menyampaikan amanat-amanat
Tuhanku kepada kalian dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya bagi
kalian.”
Kaumnya pun semakin sombong dan malah mengejek juga mencaci Nabi Hud a.s di
samping menolak dengan keras beribadah kepada Allah SWT.

Meskipun begitu Nabi Hud a.s tetap bersabar dan mengajak mereka untuk mengikuti
kebenaran. Beliau mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat Allah kepada mereka dengan
harapan mereka mau bertobat kepada Allah SWT dan meminta ampunan kepada-Nya.

Tetapi Nabi Hud a.s tidak mendapatkan kaumnya selain sebagai manusia yang telah mati
hatinya dan telah menjadi keras seperti batu, memegang teguh kesesatan dan
penyimpangannya dan tetap kokoh menyembah patung. Mereka juga membalas nasihatnya
dengan tindakan zalim dan olok-olokkan,
Mereka tetap saja menyombongkan diri dan membanggakan diri dengan kekuatannya, dan
mereka berkata Nabi Hud dengan sombongnya,

Mereka juga mengolok-olok Nabi Hud dan meminta kepadanya agar disegerakan azab.

Hud berkata “Sungguh sudah pasti kalian akan ditimpa azab dan kemarahan dari
Tuhan kalian. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang
nama-nama yang kalian nenek moyang kalian menamakannya, padahal Allah
sekali-kali tidak menurunkan hujah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu),
sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kalian.”

Turunnya azab dari Allah SWT

Maka mulailah azab Allah datang kepada kaum ‘Aad.


Azab itu berupa kemarau panjang. Selama 3 tahun, tak setetes pun air turun dari langit.
Akibatnya , tanaman di sawah , ladang, dan perkebunan mati meranggas. Dan mereka pun
kelaparan.

Dalam keadaan demikian, Nabi Hud masih berusaha


meyakinkan mereka bahwa kemarau panjang itu baru permulaan azab. Allah masih
memberi kesempatan kepada mereka untuk sadar dari kesesatan dan kembali ke jalan yang
benar. Mereka diajak meninggalkan perbuatan menyembah berhala kemudian bertobat dan
memohon ampun kepada Allah agar hujan segera turun.

Akan tetapi, mereka tetap belum mau percaya.Mereka menganggap janji Nabi Hud itu janji
kosong belaka. Bahkan mereka pergi menghadap berhala-berhala, mohon perlindungan dari
musibah yang menimpanya. Mereka yakin bahwa berhala itu mampu dan mau menurunkan
hujan lebat.

Tak lama kemudian, datanglah gumpalan awan hitam diatas mereka. Tentu saja mereka
bersorak gembira. Dikiranya,awan hitam itu sebagai pertanda hujan akan turun.Mereka
sudah membayangkan sawah, ladang, dan perkebunan yang kerontangsegera basah
tersiram hujan lebat.
Melihat sikap kaum Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud, "Awan hitam itu
bukan membawa air tetapi awan yang akan membinasakan kalian sebagai azab Allah
yang telah aku katakan dan selalu kalian sangkal. Itulah bukti yang kamu minta."

Sejurus kemudian apa yang dikatakan Nabi Hud menjadi kenyataan. Bukan hujan yang
turun dari awan tebal itu, tetapi angin kencang disertai bunyi gemuruh, melanda apa saja.
Rumah dan bangunan lain porak poranda. Perabot rumah tangga, ternak dan harta
penduduk beterbangan. Kaum Aad menjadi panik.Mereka berlari kacau mencari
perlindungan. Suami tidak tahu dimana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya.

Bencana angin topan yang dingin itu berlangsung selama delapan hari tujuh malam,
menimbulkan kerusakan yang luar biasa. Rumah-rumah menjadi rata dengan tanah.Kaum
Aad yang congkak itu tersapu bersih dan tamat riwayatnya. Mereka tewas dalam keadaan
yang menyedihkan. Semuanya itu menjadi pelajaran bagi umat yang akan datang.

Bagaimana keadaan Nabi Hud dan sahabatnya? Nabi Hud dan para sahabatnya yang
beriman mendapat perlindungan Allah, selamat dari bencana. Mereka sempat menyaksikan
kaumnya yang tertimpa bencana. Mereka mendengar deru angin dan gemuruh bangunan
runtuh serta gemeretaknya pepohonan tumbang. Jeritan orang-orang minta tolong pun
didengarnya.

Setelah cuaca kembali tenang dan keadaan sudah menjadi senyap, Nabi Hud dan para
pengkutnya pergi meninggalkan tempat yang hancur itu. Mereka hiirah ke Hadramaut. Di
Sana Nabi Hud menetap sampai wafat. Makamnya yang terletak sebuah bukit banyak
dikunjungi para peziarah.
Mukjizat Nabi Hud a.s
mukjizat adalah suatu peristiwa, kejadian, ataupun kemampuan luar biasa yang dimiliki atau
terjadi pada diri Nabi dan Rasul. Mukjizat diturunkan dan diberikan secara langsung oleh
Allah Ta’ala kepada Nabi dan Rasul untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang
istimewa yang terpilih dalam mengemban dakwah kepada sesamanya. Mukjizat tidak akan
dapat ditiru oleh siapapun sehingga Ia berbeda dengan sihir. Sihir dapat dipelajari dan dapat
dilawan, sedangkan mukjizat tidak.

Tiga mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Hud


Berikut dijelaskan mengenai tiga mukjizat yang dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada
Nabi Hud ‘alaihissalam guna membantu beliau dalam menjalankan dakwah kepada kaum
‘Ad:

1.Atas seizin Allah Ta’ala, Nabi Hud ‘alaihissalammampu menurunkan hujan dimana kala itu
kaum ‘Ad sedang dilanda musibah kekeringan hebat hingga membuat ladang, pertanian,
dan hewan ternak mati karena tidak ada sumber air.

2.Nabi Hud ‘alaihissalam dikarunia oleh Allah Ta’ala umur yang panjang yaitu hingga
mencapai 130 tahun.

3.Nabi Hud ‘alaihissalam dan para pengikutnya dapat selamat dari bencana angin topan
dahsyat.

Anda mungkin juga menyukai