Anda di halaman 1dari 4

1.

DEFINISI

Model kognitif dalam konsep harapan, menjelaskan harapan sebagai seperangkat


kognitif (proses berpikir positif) yang ditujukan guna mencapai suatu tujuan (Snyder,
2000). Harapan terkait dengan meningkatnya perasaan yang terjadi pada penghargaan diri
sendiri pada anak-anak dan juga orang dewasa (Snyder dkk., 1996), berkorelasi dengan
tingkat depresi yang lebih rendah pada anak-anak (Snyder dkk., 1997). Anak-anak yang
memiliki tingkat harapan yang tinggi, cenderung memiliki atribusi internal yang stabil
dan positif terhadap kejadian positif maupun negatif (Snyder dkk, 1997). Dengan begitu
seseorang yang memiliki harapan memiliki pola pikir yang positif dan menghindari
pikiran negative agar harapan yang yang diinginkan dapat diwujudkan pada masa
depannya. Seseorang yang memiliki harapan tinggi dan dapat mewujudkan harapannya
cenderung memiliki penghargaan tersendiri pada dirinya dan akan terus memiliki
motivasi yang tinggi untuk melakukan harapan yang diharapkannya.

Menurut teori harapan, usaha untuk mencapai keberhasilan membutuhkan Willpower


atau agency thinking dan Waypower atau pathways thought (Moraitou dkk., 2006).
Snyder dan kolega (Snyder dkk., 1991) menyatakan bahwa untuk meraih kesuksesan
(tujuan), kedua komponen harapan yakni agency dan pathway haruslah berfungsi.
Harapan adalah kemampuan seseorang untuk mencari jalan keluar dan menjadikan
motivasi yang tinggi untuk mewujudkan harapannya meskipun banyaknya rintangan yang
dihadapi. Tetapi banyak kita temui orang yang memiliki harapan yang tinggi tetapi tidak
memiliki motivasi untuk mencapai tujuannya tersebut. Ada juga orang yang mampu
memikirkan untuk mencari cara untuk meraih tujuannya namun tidak mampu
mengimplementasikan rencana-renanya. Dengan begitu willpower atau agency thinking
harus berdampingan dengan waypower atau pathways agar kemauan untuk mewujudkan
harapan tersebut dapat dibarengi dengan usaha untuk mencari jalan mencapai tujuan masa
depannya.

2. FAKTOR YANG MEMBENTUK

Harapan dalam kehidupan seseorang memiliki beberapa faktor. Adapun faktor-faktor


yang mempengaruhi tujuan dari harapan dan perilaku yang terarah menurut Snyder (Carr,
2004:92) adalah:
a. Seberapa besar nilai dari hasil yang diusahakan.
b. Jalan keluar yang direncanakan dapat dipastikan terhadap hasil dan keinginan.
c. Pemikiran diri sendiri, dan seberapa efektif seseorang akan mengikuti jalannya dalam
mencapai tujuan.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harapan menurut Weil (2000) dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya harapan, yaitu:
a. Dukungan sosial
Harapan memiliki hubungan erat dengan dukungan sosial. Pertahanan hubungan
keluarga sebagai sesuatu yang penting bagi tingkat harapan dan coping.
b. Kepercayaan Religius
Kepercayaan religius diartikan sebagai kepercayaan dan keyakinan seseorang
pada hal positif, yang menyadarkan individu pada kenyataan bahwa terdapat suatu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk individu saat ini. Kegiatan religius
merupakan, strategi kedua yang pada umumnya digunakan untuk
mempertahankan harapan.
c. Kontrol
Kontrol merupakan salah satu bagian dari konsep harapan. Mempertahankan
kontrol dapat dilakukan dengan cara mencari informasi, menentukan nasib sendiri,
dan juga dengan kemandirian.

3. DIMENSI
Dimensi harapan menurut Snyder (1994) ada dua. Yaitu, waypower dan willpower.
Willpower merupakan kekuatan pendorong yang mengarahkan orang tersebut ke arah
pencapaian tujuan. Dan sedangkan waypower mengarahkan rencana mental atau sebagai
alur yang mengarahkan seseorang ke tujuan nya tersebut.

4. ASPEK
Menurut Snyder (2000), komponen-komponen yang terkandung dalam harapan yaitu :

a. Goal

Goal atau tujuan adalah sasaran dari tahapan tindakan seseorang untuk
mencapai tujuan. Snyder dan kolega (Snyder dkk., 1991) menyatakan bahwa untuk
meraih kesuksesan (tujuan), kedua komponen harapan yakni agency dan pathway
haruslah berfungsi. Harapan seseorang harus didampingi dengan usaha untuk mencari
jalan agar tujuan tersebut dapat dicapai. Tetapi, Jika seseorang yang memiliki harapan
tidak berusaha untuk mecari jalan keluar untuk mencapai tujuannya sama dengan
seseorang yang tidak memiliki tujuan. Tujuan juga sangat beragam dilihat dari usaha
untuk mencapainya, bahkan suatu tujuan yang tampaknya tidak memungkinkan dapat
dicapai akan tercapai dengan usaha lebih keras lagi.

b. Pathway Thinking

Pathway thinking merupakan suatu rute atau jalan pikir yang mampu
memberikan gambaran dan prediksi tentang cara yang akan ditempuh untuk meraih
tujuan (Snyder, 2000). Kemampuan ini digunakan untuk menggali dan melihat satu
atau lebih jalan mana yang akan diambil untuk mencapai tujuan. Seseorang yang
memiliki harapan yang tinggi ketika mendapatkan hambatan mampu berpikir dan
mencari jalan alternative lainnya guna mencapai tujuannya.

c. Agency Thinking

Agensi merupakan motivasi mental individu untuk memulai usaha dalam


meraih tujuan (Snyder, 2000). Agency merupakan kemampuan berpikir positif bahwa
harapannya akan dapat di capai. Agency adalah penilaian seseorang bahwa tujuannya
akan dicapai melalui beberapa jalan yang dipikirkannya meskipun akan ada banyak
hambatan tetapi pikiran positif inilah yang akan meyakinkan bahwa tujuannya ini
akan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Snyder, C.R. (1994). The Psychology of Hope: You can get there from here. New York: The
Free Press.
Weil, C.M. (2000). Exploring Hope in Patients With End Stage Renal Disease on Chronic
Hemodialysis. ANNA Journal, 27, 219-223.
http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel7DB2D3C48CC06FAF77757CD6081E7F3F.pdf

http://www.iosrjournals.org/iosr-jhss/papers/Vol19-issue2/Version-2/H019224452.pdf

Anda mungkin juga menyukai