Anda di halaman 1dari 2

M.

PASKA RAMADHANU

( XI IPA 1 / 22 )

KISAH NABI HUD A S

Nabi Hud AS adalah salah satu Nabi Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an. Nabi Hud A.s
Putra dari Abdullah bin Ribah, jadi ayahnya nabi Hud as bernama Abdullah dan kakeknya
bernama Ribah yang merupakan keturunan daru suku Aad, yaitu suatu suku yang berada
di timur tengah tepatnya antara negara Yaman dengan Oman, Kaum nabi Hud as adalah
penyembah patung berhala yang diberi nama Shamud dan Alhattar
Nabi Hud as diberi tugas untuk membawa kaumnya yaitu suku Aad ke jalan yang benar,
beriman kepada Allah yang menciptakan mereka serta menghidupkan dan mematikan
mereka, memberi rezeki atau mencabutnya dari mereka. Ia tidak mengharapkan upah
dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntun mereka ke jalan yang
benar. dan bagi kaum 'Aad, seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan sesuatu yang
tidak pernah mereka dengar ataupun duga. Mereka melihat bahwa ajaran yang dibawa
oleh Nabi Hud itu akan mengubah cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan
adat istiadat yang telah mereka kenal dan warisi dari nenek moyang mereka.
Azab Allah SWT terhadap kaum 'Aad yang kafir dan tetap membangkang itu diturunkan
dalam 2 tahap, yaitu:
1. Azab Kekeringan Ladang dan Kebun
Dalam keadaan kaumnya yang demikian melenceng dari ajaran Allah, Nabi Hud masih
berusaha meyakinkan mereka bahwa kekeringan itu adalah suatu permulaan siksaan dari
Allah yang dijanjikan dan bahwa Allah masih memberi kesempatan kepada mereka untuk
sadar akan kesesatan dan kekafiran mereka dan kembali beriman kepada Allah dengan
meninggalkan persembahan mereka yang batil untuk kemudian bertaubat dan memohon
ampun kepada Allah agar segera hujan turun kembali dan menghindari mereka dari
bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mau percaya dan
menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji kosong. Mereka bahkan pergi menghadap
berhala-berhala mereka memohon perlindungan dari musibah yang mereka hadapi.

2. Azab Gumpalan Awan Hitam Yang Mengerikan


Kemudian setelah terjadi kekeringan yang panjang, Allah menurunkan gumpalan awan
yang ternyata adalah angin puting beliung. Awalnya gumpalan awan hitam tersebut
disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena mengira bahwa hujan akan segera
turun membasahi ladang dan menyirami kebun mereka yang sedang mengalami
kekeringan. Melihat sikap kaum 'Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud
dengan nada mengejek: Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awan rahmat bagi
kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah
yang telah kujanjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-
kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta.

Ternyata yang dikatakan oleh nabi Hud as adalah suatu kebenaran, yang kemudian
menjadi kenyataanlah bahwa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi
angin topan dan sangat dingin yang berlangsung selama delapan hari tujuh malam yang
dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan yang telah merusakkan
bangunan rumah dari dasarnya, membawa berterbangan semua perabotan dan harta
benda serta melempar jauh binatang-binatang ternak. Mereka mati bergelimpangan dan
diibaratkan sebagai tunggul pohon kurma yang telah lapuk. kaum 'Aad menjadi panik,
mereka berlari kesana-sini, hilir-mudik mencari perlindungan.

Anda mungkin juga menyukai