Anda di halaman 1dari 4

Kisah Nabi Hud, Teladan, dan Mukjizatnya kepada Kaum Ad

bacaan 6 menit

Kisah tentang Nabi Hud berkaitan dengan dakwah yang target utamanya adalah Kaum Ad.
Karena membangkang, kaum Ad diazab topan dahsyat.

Nabi Hud termasuk ke dalam nama-nama Nabi dan Rasul dalam Islam. Beliau diutus oleh
Allah untuk berdakwah kepada kaum Ad. Salah satu surah dalam Al-Qur'an, yakni surah
kesebelas, dinamakan dengan namanya. Kisah Nabi Hud dalam perjalanan dakwahnya
mengajarkan tentang keesaan Allah.

Melansir berbagai sumber, berikut adalah kisah Nabi Hud, Mukzijat, serta sifat
terpuji yang dimilikinya untuk diajarkan pada si kecil. Yuk, disimak!

Artikel terkait: 5 Bacaan Shalawat Nabi yang Bisa Dilafalkan, Amat Menenangkan Hati

Kisah Nabi Hud

Nama Nabi Hud disebutkan tujuh kali di dalam Al Quran. Riwayat tentang kisah Nabi
Hud pun dapat diperoleh dari ayat-ayat tersebut. Di antaranya:

Al-Qur'an Surah
Al-A'raf (7): ayat 65-72.
Hud (11): ayat 50-60.
Asy-Syu'ara' (26): ayat 123-140.
Fushshilat (41): ayat 15-16.
Al-Ahqaf (46): ayat 21-25.
Adz-Dzariyat (51): ayat 41-42.
An-Najm (53): ayat 50-55.
Al-Qamar (54): ayat 18-22.
Al-Haqqah (69): ayat 6-8.
Al-Fajr (89): 6-14.
Al-Mu'minun (23): 31-41.

Nabi Hud merupakan salah satu tokoh yang namanya dijadikan nama surat dalam Al
Quran, yakni pada surat kesebelas. Meski demikian, kisah Nabi Hud hanya menjadi
bagian kecil dari keseluruhan bagian surat.

Kisah tentang Nabi Hud berkaitan dengan perjalanan dakwah yang target utamanya
adalah Kaum Ad. Nabi Hud yang menerima wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri,
menyerukan ajaran kepada kaumnya agar hanya menyembah Allah dan menghindari
perbuatan musyrik. Kaum Ad dikenal menyembah patung berhala buatan mereka sendiri.

Dituliskan dalam Al Quran Surat Hud 

Adapun kisah tersebut disebutkan Al Quran surat Hud ayat 52 yang berbunyi:

"Dan (Hud berkata), 'Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan
kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang
berdosa.'" (Q.S. Hud ayat 52).

Dakwah Nabi Hud kepada kaum Ad tak serta-merta mulus. Beliau mengalami penolakan
bahkan menuding Nabi Hud mengalami penyakit gila. Kisah ini diabadikan dalam Al
Quran surat Hud ayat 54:
"Mereka (kaum 'Ad) berkata, 'Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang
nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena
perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu, kami hanya mengatakan bahwa sebagian
sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.’

Dia (Hud) menjawab, ‘Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.'" (Q.S. Hud ayat 54).

*Kaum Ad Dikenal Tamak dan Sombong*

Tak hanya menuduh Nabi Hud terkena penyakit gila, kaum Ad juga dikenal tamak dan
sombong. Mereka menentang ajaran Nabi Hud, sehingga Allah menurunkan azab berupa
bencana kekeringan.

Kekeringan yang melanda tanah kaum Ad membuat mereka resah. Gagal panen yang
berujung musibah kelaparan pun menghantui. Di tengah situasi genting tersebut, Nabi
Hud mendatangi kaum Ad untuk meyakinkan mereka agar meninggalkan berhala lalu
mengikuti ajarannya mengesakan Allah.

Akan tetapi, kaum Ad terus menolak ajakan Nabi Hud. Seperti disebutkan dalam Al
Quran surat Al A'raf ayat 70.

"Mereka berkata, 'Apakah kedatanganmu kepada kami, agar kami hanya menyembah kepada
Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka
buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!'" (Q.S. Al-A’raf ayat 70)

Dalam ayat tersebut diceritakan, alih-alih kaum Ad mengikuti ajakan untuk


mengesakan Allah, mereka justru menantang Nabi Hud. Menurut mereka, keyakinan nenek
moyang yang sudah turun-temurun itu lebih baik ketimbang mengikuti Nabi Hud.

Kaum Ad Ditempa Azab dari Allah SWT

Akibat dari sikap keras kepala kaum Ad, Allah pun menunjukkan kuasa-Nya dengan
mendatangkan gumpalan awan hitam dan pekat. Kaum Ad awalnya gembira karena mengira
awan tersebut pertanda akan turun hujan yang akan mengairi ladang mereka.

Namun Nabi Hud mengatakan kepada kaum Ad bahwa awan tersebut bukan pertanda baik
akan turunnya hujan. Melainkan pertanda akan datangnya azab Allah.

Lagi-lagi kaum Ad menolak percaya kepada Nabi Hud. Mereka masih menentang Nabi Hud
agar memberikan bukti nyata jika ucapannya benar.

Akhirnya Allah pun benar-benar menjatuhkan azab kepada kaum Ad dengan datangnya
angin topan yang dahsyat. Angin topan tersebut merobohkan dan menyapu apa saja yang
ada seperti rumah, bangunan, berhala, ladang, hewan ternak, dan harta benda lainnya
milik kaum 'Ad.

Kaum Ad Binasa karena Azab dan Sifat Mereka yang Tamak

Azab angin topan tersebut berlangsung selama delapan hari tujuh malam terus-
menerus. Semua yang disapu oleh angin topan bahkan hancur seperti serbuk dan kaum
Ad mati bergelimpangan. Ini disebutkan dalam Al Quran surat Al Haqqah ayat 6-8.

"Sedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin.
Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus
menerus; maka kamu melihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan, seperti
batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat
seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?" (Q.S. Al-Haqqah ayat 6-8).
Ada pun Nabi Hud beserta kaum yang mengikutinya, Allah menyelamatkan mereka ketika
topan dahsyat itu terjadi. Mereka tetap berdiam di rumah tanpa merasakan bahaya
dari angin topan tersebut.

Nabi Hud beserta para pengikutnya kemudian pindah ke Hadramaut untuk menetap di
sana hingga beliau mengembuskan napas terakhir.

Mukjizat Nabi Hud

Mukjizat adalah suatu peristiwa, kejadian, ataupun kemampuan luar biasa yang
dimiliki atau terjadi pada diri Nabi dan Rasul. Diketahui, mukjizat diturunkan dan
diberikan secara langsung oleh Allah kepada Nabi dan Rasul untuk membuktikan bahwa
mereka adalah orang istimewa yang terpilih dalam mengemban dakwah kepada kaumnya.

Mukjizat Nabi Hud adalah sebagai berikut:

Dengan izin Allah, Nabi Hud mampu menurunkan hujan ketika kaum Ad dilanda
kekeringan hebat yang menyebabkan ladang serta hewan ternak mati.Allah
mengaruniakan Nabi Hud umur yang panjang yaitu mencapai 130 tahun.Selama azab topan
dahsyat terjadi, Nabi Hud dan pengikutnya selamat tanpa merasakan dampak dari topan
tersebut.

Artikel terkait: Kenalkan kepada Anak, Ini 10 Sahabat Terbaik Nabi Muhammad yang
Layak Diteladani

Sifat Terpuji Nabi Hud

1. Jujur dan Amanah

Sejak kecil Nabi Hud dikenal sebagai sosok dengan perilaku amat terpuji. Nabi Hud
adalah seorang yang jujur, amanah, berbudi pekerti luhur, bekerja keras, serta
sangat bijaksana dan ramah dalam bergaul dengan kawan-kawan sepantaran di
sekelilingnya.

2. Tidak Berharap Imbalan Saat Berbuat Baik

Dalam berbuat kebaikan pun, Nabi Hud tidak mengharapkan imbalan dari kaumnya. Nabi
Hud meyakini bahwa hanya Allah yang akan memberikan balasan atas perbuatannya. Ini
disebutkan dalam Al Quran surat Hud ayat 51.

"Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini. Imbalanku
hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu mengerti?" (Q.S. Hud
ayat 51).

3. Penuh Rasa Syukur

Nabi Hud juga selalu bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT untuk
dirinya. Hal ini berbeda dengan meyoritas Kaum Ad. 

Menurut riwayat, Nabi Hud adalah cucu dari Nabi Nuh atau bisa juga disebut
keturunan dari Sam bin Nuh (kaum Ad). Kaum Ad di zaman Nabi Hud dikenal memiliki
hidup yang nyaman dan sejahtera dengan ladang pertanian luas dan hewan ternak yang
banyak.

Akan tetapi, nikmat dan berkah yang dilimpahkan kepada kaum Ad tidak membuat mereka
bersyukur dan mengesakan Allah. Mereka justru menyembah patung buatan sendiri yang
diberi nama Shamud dan Alhattar.
Diketahui, Nabi Hud dimakamkan di Hadramaut. Makam beliau disebut Qabr Hud dan
selalu ramai dikunjungi peziarah terutama pada 11 Syaban.

Itulah kisah Nabi Hud dalam berdakwah kepada kaum Ad. Semoga Parents dapat
mengambil hikmah dari kisah ini untuk diceritakan kepada si Kecil.

***

Anda mungkin juga menyukai